Definisi Operasional METODOLOGI PENELITIAN

1. Keterhubungan Manusia pada Alam Hubungan manusia dengan alam merupakan suatu keadaan di mana seseorang secara emosional, pola pikir, dan secara fisik terhubung dengan alam dan semua mahkluk hidup di alam Nisbet, Zelenski, Murphy 2009. Penelitian ini akan menggunakan adaptasi dari nature relatedness scale NRS yang disusun oleh Nisbet, Zelenski, Murphy 2009. Semakin tinggi skor yang diperoleh oleh responden pada skala ini maka responden yang termaksud semakin terhubung dengan alam. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh oleh responden pada skala ini maka responden yang termaksud semakin terpisah dengan alam. Skala ini dipilih karena dari sekian banyak skala keterhubungan manusia pada alam, literatur mengenai skala NRS memuat keterangan yang lebih lengkap. Dalam skala ini ada tiga aspek yang diukur yaitu : a. Aspek Afeksi Nature relatedness-self. Perasaan bahwa manusia memiliki keterhubungan dengan alam. Perasaan ini mengacu pada internalisasi hubungan manusia dengan alam dalam diri manusia. Sebagai contoh “ Hubungan saya dengan alam, merupakan bagian yang penting dari siapa diri saya”. b. Aspek Kognitif Nature relatedness-perspective Bentuk kesadaran pandangan manusia kearah luar dirinya bahwa hubungannya dengan alam termanifestasi dalam perilakunya yang berpengaruh pada semua mahkluk hidup di alam. Contohnya “ saya selalu berpikir mengenai apakah tindakan saya mempengaruhi alam atau tidak”. c. Aspek Pengalaman Nature relatedness-experience Aspek pengalaman mengacu pada keakraban secara fisik antara manusia dengan alam. Aspek ini merupakan bentuk penggambaran daya tarik manusia pada alam bahwa mereka memiliki ketertarikan untuk secara fisik dekat dengan alam. Contoh dari aspek ini seperti “saya menikmati ketika berada diluar ruangan walaupun, dalam keadaan cuaca yang kurang bagus”. 2. Self-compassion Self-compassion digambarkan sebagai sikap terbuka dan tergeraknya hati oleh penderitaan yang dialami, rasa untuk peduli dan kasih sayang pada diri sendiri, sikap memahami tanpa menghakimi terhadap kekurangan dan kegagalan diri, menerima kelebihan dan kekurangan, serta menyadari bahwa pengalaman yang kurang lebih sama juga dialami oleh orang lain Neff, 2003a. Penelitian ini akan mengukur self-compassion dengan adaptasi skala dari Neff 2003a. Semakin tinggi skor yang diperoleh dalam skala menunjukkan tingkat self-compassion yang semakin tinggi. Skala ini berdasarkan pada enam aspek yakni : a. Self-kindness kebaikan diri. Kebaikan diri Self-kindness merujuk pada sikap untuk peduli, memahami dan menerima diri dengan rasa cinta dan kelembutan tanpa kritik yang terlalu keras dan menghakimi. Emosi yang digunakan bersifat mendukung dan membangun. Contohnya “ saya mencoba mencintai diri saya ketika perasaan saya terluka”. b. Common humanity kemanusiaan. Rasa kemanusiaan merujuk pada pemahaman bahwa manusia bukanlah mahkluk sempurna, setiap individu pernah melakukan dan masih melakukan kesalahan dalam hidupnya, serta memiliki perilaku maldaptif. Misalnya seperti “ saya mencoba melihat kegagalan saya adalah bagian dari kondisi manusia pada umumnya”. c. Mindfullness. Mindfulness merupakan proses dimana individu melihat keadaan dirinya dengan pandangan yang lebih objektif dan luas, sehingga seseorang tidak akan terhanyut secara pikiran maupun emosi terutama ketika mengalami pengalaman yang negatif dalam hidupnya. Contohnya seperti “ ketika saya terpuruk, saya mencoba mendekati perasaan saya dengan keingintahuan dan keterbukaan” d. Self-judgment penilaian diri. Self-judgement merupakan kebalikan dari self-kindness. Sikap ini mengacu pada penilaian pada diri dengan tidak seimbang. Keadaan ini akan menyebabkan seseorang menyalahkan diri sendiri bahkan mencerca dirinya. Sebagai contoh “ saya mencela dan menghakimi kekurangan dan kelemahan pada diri saya”. e. Isolation memisahkan-diri. Isolasi merupakan sikap dimana individu merasa paling menderita di dunia ini. Pandangannya tidak terbuka sehingga selalu muncul bahwa keadaan orang lain lebih baik dari dirinya. Sikap ini menyebabkan seorang individu memisahkan diri dari ruang sosialnya. Seperti misalnya “saya cenderung merasa terisolasi dari dunia ketika saya memikirkan mengenai kekurangan saya”. f. Over-identification identifikasi berlebihan. Identifikasi berlebihan adalah keadaan dimana seseorang memandang keadaan diri dan pengalaman yang negatif secara berlebihan dan dibesar-besarkan. Dalam keadaan ini seseorang akan mudah terhanyut secara pikiran maupun perasaan kemudian terobsesi pada kejadian yang negatif. Pada akhirnya muncul penyangkalan dan penolakan pada dirinya sehingga ruang untuk membagi compassion pada diri tidak tersedia. Sebagai contoh “ ketika sesuatu menganggu saya, saya terhanyut dalam perasaan saya”.

D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah populasi mahasiswa psikologi Universitas Sanata Dharma dengan jumlah 991 www.forlap.dikti.go.id Subjek berada dalam tahap perkembangan dewasa awal dengan usia 18-25 tahun. Akan tetapi mengingat rata-rata orang Indonesia masuk perguruan tinggi berumur 17-23 maka batasan usia diubah menjadi 17-25 tahun. Sampel diambil menggunakan metode cluster sampling. Metode pengambilang cluster sampling adalah mengambil kelompok–kelompok kecil dalam suatu populasi Hossein Tavakoli, 2012. Metode pengambilan sampel ini dipilih karena daftar anggota populasi tidak dimiliki oleh peneliti. Selain itu metode ini dipilih untuk menghemat biaya dan penyederhanaan waktu dalam mengambil data. Dalam penelitian korelasi jumlah sampel yang dapat dikatakan mewakili populasi setidak-tidaknya berjumlah 30 orang, akan tetapi semakin banyak sampel semakin besar kekuatan data yang diperoleh Cresswell, 2011. Kelompok yang digunakan adalah kelas dengan jumlah masing – masing kelas kurang lebih 40 orang sampel yang dibutuhkan sebanyak 150 orang berarti 150 : 40 berarti kurang lebih dibutuhkan 4 kelas.pemilihan dilakukan dengan cara undian berdasarkan mata kuliah, semester dan kelas contoh psi kepemimpinan b VI berarti mata kuliah psikologi kepemimpinan kelas B semester enam.

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala. Skala yang digunakan adalah skala self-compassion self-compassion scale, yang selanjutnya akan disebut SCS yang diadaptasi dari Neff 2003a dan skala keterhubungan manusia pada alam nature relatedness scale, yang selanjutnya akan disebut NRS yang diadaptasi dari Nisbet, Zelenski, Murphy 2009. NRS bertujuan untuk mengukur hubungan manusia pada alam secara afeksi, kognisi, dan fisik Nisbet, Zelenski, Murphy, 2009. NRS terdiri dari 21 item dengan 3 indikator yaitu Nature Relatedness-self NR- self, Nature Relatedness-perspective NR-perspective, Nature Relatedness-experience NR-experience. NR-self tergambarkan pada item 5, 7, 8, 12, 14, 16, 17, dan 21. Selanjutnya NR-perspective terdapat pada item 2, 3, 11, 15, 18, 19, dan 20. Terakhir adalah NR-experience yang terdapat dalam item nomor 1, 4, 6, 9, 10, 13. Sementara itu, SCS bertujuan untuk mengukur self-compassion yang dimiliki oleh individu Neff, 2003a. SCS terdiri dari 26 item dengan 6 indikator yaitu: self-kindness item nomor 5, 12, 19, 23, dan 26, common humanity item nomor 3, 7, 10, dan 15, mindfullness item nomor 9, 14, 17, dan 22, Self-judgement item nomor 1, 8, 11, 16, dan 21, Isolation item 4, 13, 18, dan 25, dan Over-identifikasi item nomor 2, 6, 20, dan 24. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI