Subjek yang tidak menyertakan keterangan mengenai tempat tinggal asal dan sekarang berjumlah 48 sedangkan yang
hanya memberi keterangan tempat tinggal sekarang pedesaan berjumlah 5 dan perkotaan 1 subjek.
2. Deskripsi Data Penelitian
Data akan dibuat menjadi lebih sistematis supaya mempermudah dalam proses analisis. Proses ini dilakukan melalui
a. Analisis deskriptif
Melalui analisis deskriptif maka dapat diperolah Mean teoritik dan mean empiris. Mean teoritik merupakan rata-rata skor
dari suatu alat ukur yang diperoleh dari angka yang menjadi nilai tengah alat ukur tersebut. Nilai rata-rata teoritik diperoleh dari
rata-rata tengah skor minimum dan maksimum. Sedangkan nilai mean empirik adalah rata-rata skor dari hasil penelitian. Berikut
hasil analisi deskriptif dalam penelitian ini : Tabel 4. 3
Hasil Analisis Deskriptif Penelitian
Skala Teoritik Empirik
N Sko r
Min Skor
Max Mean
SD N Skor
Min Skor
Max Mean SD
SCS 150 18 90 54
12 150 33 83 60,69 8,719
NRS 150 20 100 60 13,333 150
43 94 71,24 8,769 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan analisis deskriptif diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa kecenderungan self-compassion
dan keterhubungan manusia pada alam pada mahasiswa cenderung
tinggi karena nilai mean empirik lebih tinggi dari pada nilai mean teoritik.
b. Uji One Sample T-test
Menurut Santoso 2010, One Sample T-Test digunakan untuk menguji apakah suatu nilai yang dianggap sebagai
pembanding memiliki perbedaan dengan nilai dari suatu sampel. Berikut hasil dari One Sample T-Test :
Tabel 4. 4 Uji One-Sample T-Test
Test Value = 0 t
df Sig. 2-
tailed Mean
Difference 95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
NRS 99,499 1149
,000 71,240
69,83 72,65
SCS 85,252 149
,000 60,693
59,29 62,10
Tabel diatas menunjukkan bukti yang semakin kuat bahwa mahasiswa memiliki kecenderungan yang tinggi dalam self-
compassion dan keterhubungan manusia pada alam yang
ditunjukkan dengan mean diference 60,693 dan 71,240. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Analisis deskriptif berdasarkan komponen
Dalam penelitian ini SCS dan NRS terbagi atas beberapa komponen. Self-compassion terdiri atas komponen self-kindness vs
self-judgement, common humanity vs isolation, mindfullness vs over-identification.
Keterhubungan manusia pada alam NRS terdiri atas NR self, NR Perspective, NR experience. Berikut
analisis deskriptif pada setiap komponen dari kedua skala : Tabel 4.5
Hasil Analisis Deskriptif pada Komponen NRS
komponen Teoritik Empirik N Skor
Min Skor
Max Mean
SD N Skor Min
Skor Max
Mean SD
NR-self 150 8 40 24 5,333
150 13 39 28,58 4,176
NR-perspective 150 6 30 18 4 150 13 29 23,00 3,177
NR-experience
150 6 30 18 4 150 9 29 19,66 3,901
Hasil penghitungan diatas menunjukkan bahwa nilai mean empirik pada masing-masing komponen lebih tinggi daripada nilai mean
teoritik sehingga dapat dikatakan bahwa keterhubungan manusia pada alam yang dimiliki mahasiswa cenderung tinggi berdasarkan
setiap komponen. NR-perspective memiliki rentang yang paling jauh yaitu 5 diikuti NR-self 4,58 dan NR-experience 1,66. Berikut
hasil uji one sample t-test pada NRS: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.6 Uji One Sample T-test pada komponen NRS
One-Sample Test Test Value = 0
t df
Sig. 2- tailed
Mean Difference
95 Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
NR Self 83,818
149 ,000
28,580 27,91
29,25 NR
Perspective 88,663
149 ,000
23,000 22,49
23,51 NR Experience 61,721
149 ,000
19,660 19,03
20,29
Tabel diatas menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki kecenderungan yang tinggi dalam keterhubungan manusia pada
alam yang ditunjukkan dengan mean diference yang positif. Selain itu tabel diatas menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan
atntara kedua mean. Selanjutnya analisis deskriptif pada komponen self-compassion
: Tabel 4.7
Analisis deskriptif pada komponen self-compassion
Komponen Teoritik Empirik
N Skor Min
Skor Max
Mean SD
N Skor Min
Skor Max
Mean SD
Self-kindness vs self-judgement
150 6 30
18 4
150 10
28 20,08
3,414 Common humanity
vs Isolation 150 6
30 18
4 150
9 29
20,44 3,385
Mindfullness vs Over-identification
150 6 30
18 4
150 8
28 20,17
3,337 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan hasil diatas menunjukkan bahwa masing- masing mean empirik pada setiap komponen lebih tinggi dari pada
mean teoritisnya maka pada setiap komponen dari self-compassion
mahasiswa memiliki kecenderungan tinggi pada setiap komponen. Rentang yang paling tinggi adalah common humanity vs isolation
diikuti mindfullnes vs over-identification kemudian self-kindness vs self-judgement
. Berikut hasil uji one sample t-test pada setiap komponen self-compassion :
Tabel 4.8 Uji One Sample T-test pada komponen self-compassion
One-Sample Test
Test Value = 0 t
df Sig. 2-
tailed Mean
Difference 95 Confidence Interval
of the Difference Lower
Upper Self-kindness vs
self-judgement 72,027 149
,000 20,080
19,53 20,63
Common humanity vs Isolation
73,962 149 ,000
20,440 19,89
20,99 Mindfullness vs
Over-identification 74,034 149
,000 20,173
19,63 20,71
Hasil diatas menunjukkan bukti yang semakin kuat bahwa mahasiswa memiliki kecenderungan yang tinggi pada masing-
masing komponen dalam self-compassion. Selain itu terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritik dan mean empirik.
d. Analisis deskriptif berdasarkan usia, jenis kelamin, tempat
tinggal dan suku. 1.
Analisi deskriptif berdasarkan Usia.
Responden dalam penelitian ini memiliki usia dari 17-24 tahun. Berikut Analisis deskriptif subjek penelitian berdasarkan
usia : Tabel 4.9
Analisis deskriptif pada self-compassion berdasarkan usia 17-20
Parameter statistik
Usia 17 18 19 20
Teoritik Empirik Teoritik Empirik Teoritik Empirik Teoritik Empirik N 1 1 3 3 18
18 58
58 Min 18 69 18 60 18 33 18 34
Max 90 69 90 67 90 73 90 83 Mean
54 69,00 54 62,33 54 56,11 54 61,10 SD 12
- 12 4,041 12 10,064 12 9,419
Berdasarkan hasil diatas dapat diketahui bahwa pada setiap umur memiliki mean empirik yang lebih tinggi dari pada
mean teoritik sehingga dapat dikatakan bahwa self-compassion
mahasiswa pada umur 17-20 tahun cenderung tinggi. Pengecualian ada pada umur 17 tahun karena responden dalam
umur ini hanya satu sehingga sulit untuk dikatakan membuktikan.
Tabel 4.10 Analisis deskriptif pada self-compassion berdasarkan usia 21-24 tahun
Parameter statistik
Usia 21 22 23 24
Teoritik Empirik Teoritik Empirik Teoritik Empirik Teoritik Empirik N 47
47 12
12 4 4 5 5 Min 18 46 18 41 18 58 18 55
Max 90 74 90 72 90 68 90 69 Mean
54 60,79 54 61,58 54 63.25 54 61,20 SD 12 7,538 12 9,78 12 4,113 12 6,870
Berdasarkan hasil di atas dapat diketahui bahwa pada setiap umur memiliki mean empirik yang lebih tinggi dari pada
mean teoritik sehingga dapat dikatakan bahwa self-compassion
mahasiswa pada umur 21-24 tahun cenderung tinggi. Berikut hasil uji one sample t-test pada self-compassion berdasarkan
usia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.11 Uji One Sample T-Test berdasarkan Usia pada self-compassion
One-Sample Test
Test Value = 0 t
df Sig. 2-
tailed Mean
Difference 95 Confidence Interval of
the Difference Lower
Upper 18 tahun
26,714 2
,001 62,333
52,29 72,37
19 tahun 23,655
17 ,000
56,111 51,11
61,12 20 tahun
49,403 57
,000 61,103
58,63 63,58
21 tahun 55,284
46 ,000
60,787 58,57
63,00 22 tahun
21,805 11
,000 61,583
55,37 67,80
23 tahun 30,756
3 ,000
63,250 56,71
69,79 24 tahun
19,919 4
,000 61,200
52,67 69,73
Berdasarkan hasil penghitungan one sample t-test pada setiap umur diperoleh hasil untuk responden dalam tiap-tiap usia
memiliki perbedaan yang signifikan dengan antara nilai teoritik dan nilai empirik. Selain itu tidak adanya nilai minus pada mean
difference menunjukkan bahwa self-compassion pada setiap usia
cenderung tinggi. Berdasarkan semua penghitungan diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa self-compassion pada mahasiswa usia 17-24 tahun cenderung tinggi dengan bukti bahwa setiap nilai empirik
pada setiap usia cenderung tinggi. Selain itu terdapat perbedaan yang signifikan pada setiap usia dengan nilai signifikansi 0,000-
0,001. Selanjutnya hasil analisis deskriptif pada keterhubungan manusia pada alam berdasarkan usia :
Tabel 4.12 Analisis deskriptif keterhubungan manusia pada alam dengan usia 17-20 tahun
Parameter statistik
Usia 17 18 19 20
Teoritik Empirik Teoritik Empirik Teoritik Empirik Teoritik Empirik N 1 1 3 3 18
18 58
58 Min 18 74 18 52 18 43 18 57
Max 90 74 90 74 90 85 90 94 Mean
60 74,00 60 62,33 60 68,56 60 72,29 SD
12 -
12 11,060 12 11,057 12 7,669 Berdasarkan hasil diatas dapat diketahui bahwa pada
setiap umur memiliki mean empirik yang lebih tinggi dari pada mean
teoritik sehingga dapat dikatakan bahwa keterhubungan manusia pada alam yang dimiliki mahasiswa pada umur 17-20
tahun cenderung tinggi. Tabel 4. 13
Analisis deskriptif keterhubungan manusia pada alam dengan usia 21-24 tahun
Parameter statistik
Usia 21 22 23 24
Teoritik Empirik Teoritik Empirik Teoritik Empirik Teoritik Empirik N 47 47 12 12 4 4 5 5
Min 18 48 18 64 18 50 18 56 Max 90 86 90 84 90 90 90 82
Mean 60 70,02 60 73,25 60 74,75 60 71,60
SD 12 8,438 12 6,398 12 17,231 12 10,310 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan hasil diatas dapat diketahui bahwa pada setiap umur memiliki mean empirik yang lebih tinggi
dari pada mean teoritik sehingga dapat dikatakan bahwa keterhubungan manusia pada alam yang dimiliki
mahasiswa pada umur 21-24 tahun cenderung tinggi. Berikut uji one sample t-test keterhubungan manusia pada
alam berdasarkan usia :
Tabel 4.14 Uji One Sampe T-Test berdasarkan Usia pada keterhubungan manusia pada alam
One-Sample Test
Test Value = 0 t
df Sig. 2-
tailed Mean
Difference 95 Confidence Interval of
the Difference Lower
Upper 18 tahun
9,761 2
,010 62,333
34,86 89,81
19 tahun 26,305
17 ,000
68,556 63,06
74,05 20 tahun
71,795 57
,000 72,293
70,28 74,31
21 tahun 56,892
46 ,000
70,021 67,54
72,50 22 tahun
39,661 11
,000 73,250
69,19 77,31
23 tahun 8,676
3 ,003
74,750 47,33
102,17 24 tahun
15,529 4
,000 71,600
58,80 84,40
Berdasarkan hasil penghitungan one sample t-test pada setiap umur diperoleh hasil untuk responden dalam
tiap-tiap usia memiliki perbedaan yang signifikan dengan antara nilai teoritik dan nilai empirik. Selain itu tidak
adanya nilai minus pada mean difference menunjukkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bahwa keterhubungan manusia pada alam pada setiap usia cenderung tinggi.
Berdasarkan semua penghitungan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa keterhubungan manusia pada
alam yang dimiliki mahasiswa dengan usia 17-24 tahun cenderung tinggi dengan bukti bahwa setiap nilai empirik
pada setiap usia cenderung tinggi. Selain itu terdapat perbedaan yang signifikan pada setiap usia dengan nilai
signifikansi 0,000-0,010. Pengecualian ada pada umur 17 tahun karena responden dalam umur ini hanya satu
sehingga sulit untuk dikatakan membuktikan.
2. Analisis deskriptif Berdasarkan Jenis Kelamin pada SCS
Berikut merupakan hasil analisis deskriptif pada self- compassion
berdasarkan jenis kelamin : Tabel 4.15
Uji Statistik Independent Sample T-Test Jenis Kelamin pada self-compassion
JK N Mean SD
Levene’s Test For Equality of
Variances t-test For Equality
of Means F Sig. t
Sig 2- tailed
L 47 61,85 7,120
2,643 ,106 1,099 ,273 P 103 60,17 9,343
Berdasarkan hasil diatas dapat diketahui probabilitasnya sebesar 0,106 kemudian nilai F sebesar 2,643. Nilai P yang
lebih besar dari pada 0,05 menunjukkan bahwa kedua kelompok memiliki varian yang sama. Sedangkan nilai 0,273
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok.
3. Analisis deskriptif berdasarkan Tempat tinggal pada NRS
Berikut adalah hasil analisis deskriptif variabel keterhubungan manusia pada alam berdasarkan tempat tinggal
asal dan tempat tinggal sekarang : Tabel 4.16
Uji statistik Independent Sample T-Test Tempat Tinggal Asal
Tempat tinggal
asal N
Mean SD
Levene’s Test For Equality of
Variances t-test For Equality
of Means
F Sig. t Sig 2-
tailed Pedesaan 25 71,44 8,377
,152 ,697 -,169 ,866 Perkotaan 69 71,80 9,273
Berdasarkan hasil diatas dapat diketahui probabilitasnya sebesar 0,697 kemudian nilai F sebesar 0,152.
Nilai P yang lebih besar dari pada 0,05 menunjukkan bahwa kedua kelompok memiliki varian yang sama. Sedangkan nilai
0,866 menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok. Selanjutnya adalah uji
independent sample t-test berdasarkan tempat tinggal sekarang.
Tabel 4.17 Uji statistik Independent Sample T-Test Tempat Tinggal Sekarang
Tempat tinggal
Sekarang N
Mean SD
Levene’s Test For Equality of
Variances t-test For Equality
of Means
F Sig. t Sig 2-
tailed Pedesaan 72 72,07 8,531
.001 ,972 ,539 ,591 Perkotaan 27 71,00 9,475
Berdasarkan hasil diatas dapat diketahui probabilitasnya sebesar 0,972 kemudian nilai F sebesar 0,001. Nilai P yang
lebih besar dari pada 0,05 menunjukkan bahwa kedua kelompok memiliki varian yang sama. Sedangkan nilai 0,591
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok.
4. Analisis deskriptif berdasarkan suku
Responden dalam penelitian berasal dari berbagai asal suku. Berikut Analisis deskriptif subjek penelitian berdasarkan
suku : Tabel 4.18
Analisis Deskriptif pada self-compassion SCS berdasarkan suku Parameter
statistik Suku
Jawa Tionghua Bali Batak Campuran
Lain-lain T E T E T E T E T E T E
N 106 106
9 9 8 8 4 4 11 11
12 12
Min 18 33 18 44 18
47 18 52 18 50 18
50 Max 90 83 90
72 90 72 90
73 90 73 90 82
Mean 54 60,07 54
64,44 54
59,87 54
62,50 54 62,45 54
63,33 SD
12 9,277 12 8,575
12 8,610
12 9,327
12 6,714 12 8,742
Keterangan T=teoritik, E=empirik