Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Self-compassion.

c. Pola Asuh. Pendidikan dan pola asuh orang tua merupakan faktor lain yang berpengaruh pada self-compassion. Orang tua yang mengasuh dan mendidik anak dengan compassion tidak membiarkan anaknya menyakiti dirinya sendiri hal ini mendorong anak untuk mengembangkan kesehatannya. Orang tua yang mengasuh dengan compassion bersikap tidak menghakimi atau mencerca anaknya akan tetapi memberikan banyak kasih sayang, cinta dan fokus pada kesejahteraan anaknya Neff, 2003 b. Dengan begini seorang anak akan belajar untuk mencintai dirinya, memperlakukan diri dengan kasih sayang, anak tersebut sedang mengembangkan self-compassion dalam perkembangannya. d. Budaya Faktor lain yang mempengaruhi self-compassion adalah budaya. Penelitian lintas budaya Thailand, Amerika, Taiwan mengenai self- compassion menunjukkan bahwa ada perbedaan self-compassion dalam budaya yang berbeda. Dalam penelitian itu disebutkan bahwa Thailand dengan budaya buddisme memiliki tingkat self-compassion yang paling tinggi sedangkan Taiwan dengan budaya yang mengembangkan rasa malu memiliki self-compassion yang paling rendah. Amerika berada ditengah-tengahnya karena Amerika memiliki bermacam latar budaya. Budaya dalam konteks ini dipahami sebagai budaya dalam arti luas, termasuk didalamnya agama dan sistem sosial Neff, Pisitsungkagam, Hsieh. 2008. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Keterhubungan Manusia Pada Alam.

1. Pengertian Keterhubungan Manusia Pada Alam.

Hubungan manusia dengan alam merupakan hal utama yang dipelajari dalam Ekopsikologi Ecopsychology. Eco berasal dari kata Oikos dalam bahasa Yunani yang artinya rumah, psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Ekopsikologi merupakan cabang ilmu dalam Psikologi yang mempelajari manusia melalui pendekatan hubungan manusia dengan rumah alami alam Fisher, 2013, p4. Para Ekopsikologis menyebutkan ketika manusia menerima pandangan ekologikal bahwa manusia merupakan bagian dari alam, bukan sebagai eksploiter, maka manusia akan belajar untuk mengakui alam sebagai ruang sosial dan psikologi, seperti yang manusia lakukan pada komunitas manusia Fisher, 2013, p5. Hubungan manusia dengan alam merupakan suatu keadaan dimana seseorang secara emosional merasa terhubung dan menjadi satu dengan alam Mayer Frantz, 2004. Konsep lain menjelaskan bahwa keterhubungan manusia dengan alam adalah keadaan dimana seseorang memasukkan alam dalam gambaran kognitif pada dirinya Schultz, 2001. Keterhubungan manusia pada alam berarti keterhubungan pada semua mahkluk hidup di alam Nisbet, Zelenski, Murphy, 2009. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keterhubungan manusia dengan alam adalah rasa dimana manusia menjadi satu kesatuan dengan alam baik secara fisik, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI perasaan, maupun kognitif, menyadari bahwa alam adalah rumah bagi manusia. Alam adalah 1 segala yang ada di langit dan di bumi. 2 lingkungan kehidupan, 3 dunia Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dalam Ekopsikologi Alam merujuk pada suatu area yang dideskripsikan sebagai “hijau” akan tetapi terjadi secara alami ketika hijau berubah menjadi kuning, kuning menjadi coklat, dan coklat kembali hijau Kaplan Kaplan 1989. Rachel Stephen Kaplan 1989 menjelaskan bahwa taman dan ruang terbuka, padang rumput dan ladang terbengkalai, pepohonan dijalanan dan kebun di belakang rumah termasuk alam. Definisi ini menunjukkan tempat yang jauh dan dekat, luar biasa dan yang biasa, terawat maupun tidak, besar, kecil atau diantaranya. Dimana tanaman tumbuh dengan bantuan manusia atau secara alami. Penelitian mengenai hubungan manusia pada alam sudah semakin banyak dan meluas. Ekopsikologi telah berkembang tidak hanya sekedar teori namun juga berbentuk terapi yang disebut ecotherapy ekoterapi. Oleh karena itu meneliti bagaimana hubungan manusia dengan alam menjadi hal yang patut diteliti di Indonesia dengan ruang alam yang masih luas karena banyak penelitian menunjukkan bahwa alam bersifat menyembuhkan. Mayer Frants 2004 menemukan bahwa semakin kuat rasa keterhubungan manusia dengan alam, maka semakin urung manusia melukai alam merusak karena dengan melukai alam dia melukai dirinya sendiri. Boleh dikata melukai diri sendiri perasaan maupun fisik sama halnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI