penelitian didapatkan persen efek hepatoprotektif dengan menurunnya aktivitas serum ALT dari peringkat dosis terendah hingga tertinggi yang diperoleh berturut-
turut sebesar 30; 83,7; 50 dan aktivitas serum AST secara berturut-turut sebesar 3; 25; 42. Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa persen efek
hepatoprotektif tertinggi terdapat pada dosis 0,75 gkgBB dan persen efek hepatoprotektif terendah pada dosis 0,375 gkgBB, maka perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut mengenai seberapa besar dosis efektif dari infusa daun Sonchus arvensis
L. dengan variasi dosis antara 0,375 gkgBB sampai 0,75 gkgBB untuk melihat adanya dosis efektif yang dapat menimbulkan efek
hepatoprotektif. Pada penelitian ini, bila ketiga dosis 0,375; 0,75; dan 1,5 gkgBB
dikonversi ke manusia maka secara berturut-turut didapatkan 4,2; 8,4; dan 16,8 g70 kgBB manusia.
D. Rangkuman Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek hepatoprotektif infusa daun Sonchus arvensis
L. terhadap tikus jantan galur Wistar yang terinduksi karbon tetraklorida. Dosis infusa daun Sonchus arvensis L. yang digunakan adalah 0,375;
0,75 dan 1,5gkgBB. Efek hepatoprotektif dievaluasi dengan melihat kerusakan hati ditunjukkan dengan aktivitas serum ALT dan data pendukung aktivitas serum
AST yang diambil pada jam ke-24 setelah pemejanan hepatotoksin karbon tetraklorida dosis 2 mLkgBB.
Praperlakuan infusa daun Sonchus arvensis L. menunjukkan bahwa pemberian infusa dosis 1,5 gkgBB tanpa induksi hepatotoksin karbon tetraklorida
2 mLkgBB dapat menaikkan aktivitas serum ALT pada jam ke-24 bila dibandingkan kontrol negatif olive oil. Hal ini kemungkinan dikarenakan adanya
pengaruh variabel pengacau tak terkendali, yaitu karena kondisi patologis hewan uji maka ada nya perbedaan bermakna antara kontrol infusa dan kontrol olive oil.
Hasil ini menunjukkan bahwa kenaikan aktivitas serum ALT yang terukur hanya dari pengaruh pemberian karbon tetraklorida yang menyebabkan kerusakan hati.
Perlakuan pemberian olive oil secara i.p. tidak menunjukkan peningkatan aktivitas serum ALT dan AST antara sebelum jam ke-0 dan sesudah jam ke-24
pemberian olive oil dosis 2 mLkgBB. Hal ini menunjukkan bahwa olive oil tidak mempengaruhi aktivitas serum ALT dan AST. Analisis statistik aktivitas serum
ALT praperlakuan infusa daun Sonchus arvensis L. dosis 0,375 dan 1,5 gkgBB menunjukkan perbedaan tidak bermakna dengan aktivitas serum ALT kontrol
hepatotoksin. Sedangkan pada dosis 0,75 memiliki hubungan berbeda bermakna dengan kontrol hepatotoksin. Dosis 0,375; 0,75 dan 1,5 gkgBB memiliki
perbedaan yang bermakna dengan kontrol negatif olive oil. Hal ini berarti pemberian infusa daun Sonchus arvensis L. dosis 0,375; 0,75; dan 1,5 gkgBB
belum dapat menurunkan hingga mencapai kisaran normal. Penurunan aktivitas serum ALT yang paling tinggi yang memiliki perbedaan tidak bermakna dengan
kontrol infusa dapat dicapai dengan pemberian infusa daun Sonchus arvensis L. adalah pada dosis 0,75 gkgBB.
Dari penelitian ini diperoleh persen efek hepatoprotektif praperlakuan infusa daun Sonchus arvensis L. yang ditinjau dari penurunan aktivitas serum
ALT. Aktivitas serum ALT digunakan sebagai parameter untuk menentukan
persen efek hepatoprotektif karena ALT merupakan enzim spesifik yang dilepaskan hati ketika mengalami kerusakan hati serta dapat menggambarkan
tingkat kerusakan yang terjadi pada hati. Berdasarkan hasil statistik aktivitas serum ALT pada kelompok V didapatkan perbedaan bermakna antara kelompok
IV dosis 0,375 gkgBB dan perbedaan tidak bermakna antara kelompok VI dosis 1,5 gkgBB. Hal ini berarti infusa daun Sonchus arvensis L. pada dosis
0,75 gkgBB memiliki kemampuan hepatoprotektif yang lebih baik dibanding dosis 0,375. Namun, pada dosis 1,5 gkgBB sebanding dengan dosis 0,75 gkgBB,
untuk mengetahui perbandingan penurunan aktivitas serum ALT setiap dosis dapat dilihat dari persen efek hepatoprotektif ALT. Selain itu, pada kelompok V
terdapat perbedaan yang bermakna dibanding kelompok kontrol negatif olive oil dan kontrol hepatotoksin yang berarti terjadi penurunan aktivitas serum ALT
dengan dosis 0,75 gkgBB namun belum mencapai kisaran normal. Hasil perhitungan persen efek hepatoprotektif berdasarkan aktivitas serum ALT dan
AST setelah diberi perlakuan infusa daun Sonchus arvensis L. pada dosis 0,375; 0,75; dan 1,5 gKgBB berdasarkan aktivitas serum ALT, didapatkan persen efek
hepatoprotektif berturut-turut sebesar 30; 83,7; dan 50. Berdasarkan perhitungan persen efek hepatoprotektif aktivitas serum AST didapatkan berturut-
turut sebesar 3; 25; dan 41. Penurunan persen efek hepatoprotektif pada dosis 1,5 gKgBB mungkin
terjadi akibat aktivitas pro-oksidan dari flavonoid. Flavonoid dosis tinggi akan menyebabkan kejenuhan dari GSH untuk menetralkan radikal hasil reaksi antara
flavonoid dan radikal bebas dari karbon tetraklorida. Dari hasil ini dapat
dinyatakan bahwa efek hepatoprotektif dari infusa daun Sonchus arvensis L. tidak tergantung dosis dan persen efek hepatoprotektif terbesar yang didapat adalah
pada dosis 0,75 gKgBB.
60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari hasil penelitian dan analisis statistik yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan :
1. Infusa daun Sonchus arvensis L. memiliki efek hepatoprotektif pada tikus jantan galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida dengan pemberian jangka
panjang pada dosis 0,75 gkgBB dan 1,5 gkgBB. 2. Persen efek hepatoprotektif infusa daun Sonchus arvensis L. jangka panjang
pada tikus jantan galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida yang dapat menurunkan aktivitas ALT secara berturut-sebesar 30; 83,7, dan 50
dan AST sebesar 3; 25, 41. B. Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai uji efek hepatoprotektif dengan variasi dosis antara 0,375 sampai 0,75 gKgBB dari infusa daun Sonchus
arvensis L. pada tikus jantan galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida.