litotriptik, menghilangkan rasa panas, antiracun, serta menghilangkan bengkak Lukas, 2007.
B. Hati
Gambar 3. Struktur hati Baradero, Dayrit, Siswadi, 2008.
Hati sangat penting untuk mempertahankan hidup. Fungsi utama hati dalam proses metabolisme berbagai zat yang diperlukan tubuh seperti karbohidrat,
lemak, protein, vitamin, dan mineral, mensintesis atau membuat protein dan lipoprotein plasma, serta sekresi empedu. Hati juga mempunyai kemampuan
menetralkan atau mendetoksifikasi za-zat kimia Sari, Indrawati dan Djing, 2008.
1. Anatomi dan fisiologi hati
Hati terletak di kuadran kanan atas abdomen di ruangan peritoneum tepat dibawah sisi kanan diafragma dan di bawah rongga dada. Hati memiliki berat
sekitar 1400 gram pada orang dewasa dan dibungkus oleh suatu simpai fibrosa. Hati menerima hampir 25 curah jantung, yaitu sekitar 1500 mL darah per menit
Ganong dan McPhee, 2010. Pada gambar 3 dapat terlihat darah yang masuk dari
curah jantung masuk ke hati melalui vena porta dan arteri hepatika melalui hilum menuju ke hati. Saluran porta terdiri dari cabang-cabang vena portae, artery
hepatica , dan sistem duktus empedu Ganong dan McPhee, 2010.
Vena portae bercabang-cabang menjadi vena septum, yang menembus
parenkim hepatoselular dengan interval teratur. Darah berasal dari vena septum ini langsung masuk ke sinosoidal parenkim di antara hepatosit-hepatosit. Artery
hepatica mempercabangkan kapiler-kapiler yang mendarahi sistem duktus
empedu, kapiler ini biasanya menyalurkan darah ke dalam vena portae tetapi dapat juga ke sinusoid. Arteriole juga kadang-kadang menyalurkan darah
langsung ke sinusoid. Sistem duktus empedu membentuk duktulus billiaris, yang melintasi mesenkim saluran porta untuk menembus parenkim mendekati hepatosit
untuk membentuk kanalis hering. Empedu yang mengalir melalui kanalikulus empedu diantara hepatosit, masuk ke empedu melalui kanalis hering ini. Darah
dari vena portae dan artery hepatica mengalir melalui sinusoid parenkim ke arah vena hepatica
terminal Ganong dan McPhee, 2010.
2. Patofisiologi
Penyakit hati dibedakan menjadi berbagai jenis, berikut beberapa macam penyakit hati yang sering ditemukan, yaitu sebagai berikut:
a. Hepatitis Istilah hepatitis dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati.
Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan, termasuk obat tradisional. Virus hepatitis terdiri dari beberapa jenis tabel I yaitu
hepatitis A, B, C, D, E, F dan G DepKes RI, 2007.
Tabel I. Perbandingan virus hepatitis DepKes RI, 2007.
b. Sirosis hati Setelah terjadi peradangan dan bengkak, hati mencoba memperbaiki
dengan membentuk bekas luka atau parut kecil. Pa rut ini disebut “fibrosis” yang
membuat hati lebih sulit melakukan fungsinya. Sewaktu kerusakan berjalan, semakin banyak parut terbentuk dan mulai menyatu, dalam tahap selanjutnya
disebut “sirosis”. Pada sirosis, area hati yang rusak dapat menjadi permanen dan menjadi sikatriks. Darah tidak dapat mengalir dengan baik pada jaringan hati yang
rusak dan hati mulai menciut, serta menjadi keras. Sirosis hati dapat terjadi karena virus hepatitis B dan C yang berkelanjutan, alkohol, pelemakan hati atau penyakit
lain yang menyebabkan sumbatan saluran empedu DepKes RI, 2007.
c. Kanker hati Kanker hati yang banyak terjadi adalah Hepatocellular carcinoma HCC.
HCC merupakan komplikasi akhir yang serius dari hepatitis kronis, terutama sirosis yang terjadi karena virus hepatitis B, C dan
hemochromatosis DepKes RI, 2007.
d. Pelemakan hati Pelemakan hati terjadi bila penimbunan lemak melebihi 5 dari berat hati
atau mengenai lebih dari separuh jaringan sel hati. Pelemakan hati ini sering berpotensi menjadi penyebab kerusakan hati dan sirosis hati.
Kelainan ini dapat timbul karena mengkonsumsi alkohol berlebih, disebut ASH Alcoholic Steatohepatitis, maupun bukan karena alkohol, disebut
NASH Non Alcoholic Steatohepatitis DepKes RI, 2007. e. Kolestasis dan Jaundice
Kolestasis merupakan keadaan akibat kegagalan produksi danatau pengeluaran empedu. Lamanya menderita kolestasis dapat meyebabkan
gagalnya penyerapan lemak dan vitamin A, D, E, K oleh usus, juga adanya penumpukan asam empedu, bilirubin dan kolesterol di hati. Adanya
kelebihan dalam sirkulasi darah dan penumpukan pigmen empedu pada kulit, membran mukosa dan bola mata pada lapisan sklera disebut
jaundice DepKes RI, 2007.
C. Karbon Tetraklorida