C. Karbon Tetraklorida
Obat-obat atau senyawa yang dapat menyebabkan kerusakan hati diklasifikasi menjadi dua, yaitu hepatotoksin teramalkan intrinsik dan tak
teramalkan idiosinkratik Hodgson, 2011. a. Hepatotoksin teramalkan merupakan senyawa yang dapat merusak hati jika
diberikan dalam jumlah yang cukup untuk menimbulkan efek toksik. Jadi jenis hepatotoksin ini bergantung dari jumlah dosis pemberian senyawa.
Parasetamol dan karbon tetraklorida merupakan contoh hepatotoksin teramalkan Forrest, 2006.
b. Hepatotoksin tak teramalkan merupakan senyawa toksik pada hati yang hanya memberikan efek toksik orang-orang tertentu. Kejadian toksisitasnya tiap
individu akan berbeda-beda dan hepatotoksin jenis ini tidak bergantung pada dosis pemberian. Contoh senyawa yang termasuk jenis ini adalah isoniazid
dan clorpromazine Forrest, 2006.
1. Sinonim karbon tetraklorida
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2001, nama lain dari karbon tetraklorida adalah Tetrachloromethane,
Perchloromethane, Necatorine, Bezinoform .
2. Definisi dan mekanisme karbon tetraklorida
Gambar 4. Struktur karbon tetraklorida Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, 1995
Karbon tetraklorida gambar 4 merupakan suatu cairan jernih yang mudah menguap, tidak berwarna, dan dengan bau khas, BM 153,82 dan sangat
sukar larut dalam air Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, 1995. Karbon tetraklorida bisa dijadikan sebagai senyawa model untuk menjelaskan
mekanisme tindakan efek hepatotoksik seperti degenerasi lemak, fibrosis, kematian hepatoseluler, dan karsinogenik Boll et al., 2001. Karbon tetraklorida
akan mengalami reduksi dehalogenasi di hati melalui aktivasi enzim pemetabolisme sitokrom P
450
, terutama CYP2E1 yang dapat membentuk radikal bebas triklorometil •CCl
3
. Enzim sitokrom CYP2E1 akan mereduksi dan mengatalisis adisi elektron yang mengakibatkan hilangnya satu ion klorin
sehingga terbentuk radikal bebas tri klorometil •CCl
3
. Radikal bebas triklorometil merupakan metabolit reaktif dan akan bertambah reaktif jika
bereaksi dengan oksigen akan membentuk radikal triklorometilperoksi •OOCCl
3
Gregus dan Klaaseen, 2001. Ikatan kovalen dari radikal bebas triklorometil •CCl
3
akan memulai penghambatan sekresi lipoprotein dan proses perlemakan hati steatosis, sedangkan reaksi dengan oksigen yang membentuk radikal
triklorometilperoksi •CCl
3
OO gambar 5 akan memulai reaksi berantai peroksidasi lipid Boll et al., 2001.
Radikal triklorometilperoksi yang bereaksi dengan enzim gluthation GSH membentuk phosgene. Metabolit ini merupakan
intermediet yang bersifat sangat reaktif dan dapat bereaksi dengan makromolekul seluler untuk menginduksi terjadinya kerusakan sel Hodgson, 2010. Metabolit
radikal dari karbon tetraklorida akan membentuk ikatan kovalen dengan jaringan sekitar seperti pada jaringan lemak sampai pada protein subseluler. Senyawa
radikal ini kemudian dapat melakukan peroksidasi pada lipid sehingga mengawali terjadinya steatosis Boll et al., 2001.
Gambar 5. Mekanisme reaksi karbon tetraklorida Timbrell, 2008. Tabel II. Tingkat relatif peningkatan enzim serum pada beberapa kasus kerusakan hati oleh
racun Zimmerman, 1999
Toxicant Lesion
Degree of increasse in serum enzyme levels Zona
Necrosis Steatosis
ALT AST
OCT, SDH CCl
4
+ +
4+ 3+
4+ Thioacetamide
+ -
4+ 3+
4+ Tetracycline
- +
2 +
1+ Ethionine
- +
+ -
+
Phosporous +
+ 1-2+
1-2+ 1-2+
Karbon tetraklorida dapat meningkatkan kerusakan hati dengan jenis perlemakan hati. Kerusakan hati yang dikarenakan karbon tetraklorida dapat
dilihat dari kenaikan aktivitas serum ALT dan AST yang terukur tabel II.
Karbon tetraklorida dapat meningkatkan aktivitas serum ALT sebesar 3 kali normal dan aktivitas serum AST sebesar 4 kali normal Zimmerman, 1999.
D. Metode Pengujian Hepatoprotektif