Definsi Klasifikasi Penyakit dan Tipe Pasien

4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tuberkulosis Paru

2.1.1 Definsi

Tuberkulosis adalah penyakit radang parenkim paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Sebanyak 80 dari infeksi bakteri ini menyerang organ paru, sedangkan 20 ekstrapulmonar Djojodibroto, 2012.

2.1.2 Klasifikasi Penyakit dan Tipe Pasien

Menurut Kemenkes RI 2011, penentuan klasifikasi penyakit dan tipe pasien tuberkulosis memerlukan suatu “definisi kasus” yang meliputi empat hal, yaitu: • Lokasi atau organ tubuh yang sakit: paru atau ekstra paru; • Bakteriologi hasil pemeriksaan dahak secara mikroskopis: BTA positif atau BTA negatif; • Riwayat pengobatan TB sebelumnya, pasien baru atau sudah pernah diobati • Status HIVHuman Immunodeficiency Virus pasien. Tingkat keparahan penyakit: ringan atau berat. Saat ini sudah tidak dimasukkan dalam penentuan definisi kasus. a. Klasifikasi berdasarkan organ tubuh yang terkena 1 Tuberkulosis paru Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang jaringan parenkim paru, tidak termasuk pleura selaput paru dan kelenjar pada hilus. 2 Tuberkulosis ekstra paru Tuberkulosis yang menyerang organ tubuh selain paru, misalnya pleura, selaput otak, selaput jantung, kelenjar limfe, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin, dan lain-lai Universitas Sumatera Utara b. Klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan dahak secara mikroskopis, terutama ditujukan pada TB Paru 1 Tuberkulosis paru BTA positif a Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPSSewaktu Pagi Sewaktu hasilnya BTA positif. b 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan foto toraks dada menunjukkan gambaran tuberkulosis. c 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan biakan kuman TB positif. d 1 atau lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah 3 spesimen dahak SPS pada pemeriksaan sebelumnya hasilnya BTA negatif dan tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non-OATObat Anti Tuberkulosis. 2 Tuberkulosis paru BTA negatif Kasus yang tidak memenuhi definisi pada TB paru BTA positif. Kriteria diagnostik TB paru BTA negatif harus meliputi: a Paling tidak 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA negatif. b Foto toraks abnormal sesuai dengan gambaran tuberculosis. c Tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non OAT, bagi pasien dengan HIV negatif. d Ditentukan dipertimbangkan oleh dokter untuk diberi pengobatan. c. Klasifikasi berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya Klasifikasi berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya disebut sebagai tipe pasien, yaitu: 1 Kasus baru Adalah pasien yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan 4 minggu. Pemeriksaan BTA bisa positif atau negatif 2 Kasus yang sebelumnya diobati a Kasus kambuh Relaps Universitas Sumatera Utara Adalah pasien tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap didiagnosis kembali dengan BTA positif apusan atau kultur. b Kasus setelah putus obat Default Adalah pasien yang telah berobat dan putus berobat 2 bulan atau lebih dengan BTA positif. c Kasus setelah gagal Failure Adalah pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali menjadi positif pada bulan kelima atau lebih selama pengobatan. 3 Kasus Pindahan Transfer In Adalah pasien yang dipindahkan ke register lain untuk melanjutkan pengobatannya. 4 Kasus lain Adalah semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan diatas, seperti yang a Tidak diketahui riwayat pengobatan sebelumnya. b Pernah diobati tetapi tidak diketahui hasil pengobatannya. c Kembali diobati dengan BTA negatif.

2.1.3 Cara Penularan

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Memperngaruhi Kegagalan Pengobatan Lini Pertama pada Pasien TB MDR di Poli DOTS/MDR RSUP HAM Medan

4 44 118

Karakteristik Penyakit Hepatitis B Kronik pada Pasien Rawat Jalan di RSUP HAM Medan pada Januari 2012 sampai Desember 2013

12 96 61

Faktor yang Berhubungan dengan Gagal Konversi Pasien TB Paru Kategori I pada Akhir Pengobatan Fase Intensif di Kota Medan

14 102 133

Studi Kasus Mycobacterium Tuberculosis yang resisten Terhadap Antibiotik Lini Pertama pada Pasien Tuberkulosis di RSUP Fatmawati

1 30 91

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perkembangan TB paru dan MDR TB di Indonesia - Perbandingan Nilai Neutrofil Limfosit Rasio (NLR) pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Multi-Drug Resistant (MDR) TB di RSUP H. Adam Malik Medan

1 4 56

Faktor-faktor yang Memperngaruhi Kegagalan Pengobatan Lini Pertama pada Pasien TB MDR di Poli DOTS/MDR RSUP HAM Medan

0 0 31

LEMBAR PENGESAHAN Faktor-faktor yang Memperngaruhi Kegagalan Pengobatan Lini Pertama pada Pasien TB MDR di Poli DOTSMDR RSUP HAM Medan NAMA : Dhiyanisa Nadhira L NIM : 100100167 Pembimbing Penguji I

0 0 15

Cara kerja penelitian ‘Faktor yang Berhubungan dengan Gagal Konversi Pasien TB Paru Kategori I pada Akhir Pengobatan Fase Intensif di Kota Medan’

0 0 33

Faktor yang Berhubungan dengan Gagal Konversi Pasien TB Paru Kategori I pada Akhir Pengobatan Fase Intensif di Kota Medan

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian - Faktor yang Berhubungan dengan Gagal Konversi Pasien TB Paru Kategori I pada Akhir Pengobatan Fase Intensif di Kota Medan

0 0 6