Adalah pasien tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh atau
pengobatan lengkap didiagnosis kembali dengan BTA positif apusan atau kultur.
b Kasus setelah putus obat Default Adalah pasien yang telah berobat dan putus berobat 2 bulan atau lebih
dengan BTA positif. c Kasus setelah gagal Failure
Adalah pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali menjadi positif pada bulan kelima atau lebih selama
pengobatan. 3 Kasus Pindahan Transfer In
Adalah pasien yang dipindahkan ke register lain untuk melanjutkan pengobatannya.
4 Kasus lain Adalah semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan diatas, seperti yang
a Tidak diketahui riwayat pengobatan sebelumnya. b Pernah diobati tetapi tidak diketahui hasil pengobatannya.
c Kembali diobati dengan BTA negatif.
2.1.3 Cara Penularan
TB ditularkan melalui udara secara langsung, yaitu melalui hubungan dekat antara penderita dengan orang yg tertular, misalnya berada di dalam satu ruangan kerja
atau kamar tidur. Droplet yang mengandung basil TB yang keluar bersamaan dengan batuk, melayang di udara hingga kurang lebih dua jam, tergantung pada
kualitas ventilasi ruangan. Jika droplet tersebut terhirup oleh orang yang sehat, droplet tersebut akan terdampar pada dinding sistem pernapasan. Droplet yang
masuk memiliki ukuran yang berbeda-beda, droplet yang berukuran besar akan menetap di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan droplet yang berukuran
kecil akan masuk ke alveoli di lobus manapun; tidak ada predileksi lokasi terdamparnya droplet berukuran kecil Djojodibroto, 2012.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Manifestasi Klinis
Gejala TB Paru bervariasi tergantung pada usia dan keadaan penderita saat terinfeksi. Gejala umum berupa demam dan malaise. Gejala demam bersifat
hilang timbul, dimana timbul pada petang dan malam hari disertai dengan berkeringat. Demam ini mirip dengan demam yang disebabkan oleh influenza
namun kadang-kadang dapat mencapai suhu 40°-41°C. Malaise yang terjadi dalam jangka waktu panjang berupa pegal-pegal, rasa lelah, anoreksia, nafsu
makan berkurang, serta penurunan berat badan. Pada wanita dapat terjadi amenorea Djojodibroto, 2012.
Gejala respiratorik berupa batuk kering ataupun batuk produktif merupakan gejala yang paling sering terjadi dan merupakan indikator yang
sensitif untuk penyakit tuberkulosis paru aktif. Batuk ini sering bersifat persisten karena perkembangan penyakitnya lambat. Gejala sesak napas timbul jika terjadi
pembesaran nodus limfa pada hilus yang menekan bronkus, atau terjadi efusi pleura, ekstensi radang parenkim atau miliar. Nyeri dada biasanya bersifat nyeri
pleuritik karena terlibatnya pleura dalam proses penyakit. Hemoptisis mulai dari yang ringan sampai yang masif mungkin saja terjadi Djojodibroto, 2012.
2.1.5 Diagnosis