Instrumen Penelitian Metode Pengumpulan Data

didiagnosis menderita TB MDR di Poli DOTSMDR RSUP H. Adam Malik Medan dan tercatat dalam rekam medis. Sampel penelitian ini sesuai dengan kriteria inklusi, yaitu : 1. Bersedia ikut serta dalam penelitian ini dengan menandatangani formulir persetujuan penderita. Sedangkan, kriteria eksklusi ialah : 1. Responden tercatat default atau dead.

4.4. Metode Pengumpulan Data

4.4.1. Instrumen Penelitian

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu dengan metode wawancara penggunakan kuesioner yang terlebih dahulu akan di uji validitas dan reliabilitas, dan data sekunder, yang diambil dari administrasi Poliklinik DOTSMDR. Pada penelitian ini, kuesioner yg digunakan terdiri dari 44 pertanyaan yang berhubungan dengan karakteristik pasien, faktor predisposisi, faktor pendorong, dan faktor pendukung, dimana pada setiap pertanyaan disediakan pilihan jawaban dan responden dapat memilih salah satu jawaban yang sesuai. Penilaian terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut: a. Pengetahuan Terdapat 9 butir pertanyaan yang berhubungan dengan pengetahuan responden tentang penyakit TB, yang dikutip dari penelitian Sari 2011. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dijawab dengan memilih salah satu jawaban, yaitu “Benar” atau “Salah”, sesuai dengan pernyataan yang diberikan pada setiap butir nya. Jawaban yang benar akan diberi nilai 1, sedangkan jawaban yang salah akan diberi nilai 0, sehingga akan diperoleh nilai maksimal 9 dan nilai minimal 0.Dari jawaban-jawaban responden, akan diperoleh hasil berupa bentuk persentase , dimana hasil “Baik” jika jawaban 50 dan hasil “Kurang” jika jawaban 50. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Kunci Jawaban Kuesioner Pertanyaan Pengetahuan No. Pertanyaan Jawaban 1. TB Paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kumanbakteri Benar 2. Penyebab penyakit TB Paru adalah kuman Mycobacterium tuberculosis. Benar 3. Tanda seseorang terkena penyakit TB Paru adalah batuk kering selama 1-2 minggu , batuk tanpa bercampur darah, berkeringat pada malam hari tanpa kegiatan fisik. Salah 4. Penularan penyakit TB Paru dapat terjadi melalui batuk, bersin yang mengandung kuman TB yang terhirup orang lain dan makanan dan minuman yang dikonsumsi penderita TB. Salah 5. Kebiasaan yang memperburuk kesehatan penderita TB Paru adalah merokok, lingkungan dan kurang gizi. Benar 6. Bila tidak menelan obat sekali saja pengobatan tidak gagal. Salah 7. Pemeriksaan yang dilakukan untuk dapat menegakkan seseorang menderita TB Paru adalah pemeriksaan dahak, rontgen dan laboratorium. Benar 8. Penderita TB Paru harus minum obat selama 4 bulan dengan tahap awal 2 bulan obat diminum setiap hari dan dilanjutkan dengan minum obat 3x seminggu selama 2 bulan. Salah 9. Efek samping yang dapat ditimbulkan OAT adalah warrna kemerahan pada air seni urine, tidak ada nafsu makan, mual, sakit Benar Universitas Sumatera Utara perut, nyeri sendi dan kesemutan sampai dengan rasa terbakar. b. Sikap Terdapat 5 butir pertanyaan yang berhubungan dengan sikap responden terhadap penyakit TB, yang dikutip dari penelitian Sanjaya 2009. Pertanyaan- pertanyaan tersebut akan dijawab dengan memilih salah satu jawaban sesuai dengan sikap yang akan diambil oleh responden terkait dengan pertanyaan yang diberikan. Jawaban yang benar akan diberi nilai 1, sedangkan jawaban yang salah akan diberi nilai 0, sehingga akan diperoleh nilai maksimal 5 dan nilai minimal 0. Dari jawaban-jawaban responden, akan diperoleh hasil berupa bentuk persentase , dimana hasil “Positif” jika jawaban 50 dan hasil “Negatif” jika jawaban 50. Tabel 4.2 Kunci Jawaban Kuesioner Pertanyaan Sikap No. Pertanyaan Jawaban 1. Menurut anda, pentingkah meminum obat anti TB secara teratur? Penting 2. Menurut anda, pentingkah meminum obat anti TB dalam waktu lama? Penting 3. Menurut anda, berbahayakah bila tidak meminum obat TBC secara teratur? Berbahaya 4. Sebaiknya kepada siapa anda harus berobat bila sakit TB? Dokter 5. Bagi anda, apakah PMO Pengawas Minum Obat bermanfaat bagikepatuhan anda meminum obat? Bermanfaat c. Peran Petugas Kesehatan Terdapat 5 butir pertanyaan yang berhubungan dengan peran petugas kesehatan di tempat pelayanan kesehatan yang dikunjungi responden, yang dikutip dari penelitian Sari 2011. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dijawab Universitas Sumatera Utara dengan memilih salah satu jawaban, yaitu “Ya” atau “Tidak”, sesuai dengan pernyataan yang diberikan pada setiap butir nya. Jawaban “Ya” akan diberi nilai 1, sedangkan jawaban “Tidak” akan diberi nilai 0, sehingga akan diperoleh nilai maksimal 5 dan nilai minimal 0. Dari jawaban-jawaban responden, akan diperoleh hasil berupa bentuk persentase , dimana hasil “Berperan” jika jawaban 50 dan hasil “Kurang Berperan” jika jawaban 50. d. PMO Terdapat 9 butir pertanyaan yang berhubungan dengan Pengawan Menelan Obat PMO, yang dikutip dari penelitian Sari 2011. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dijawab dengan memilih salah satu jawaban, yaitu “Ya” atau “Tidak”, sesuai dengan pernyataan yang diberikan pada setiap butir nya. Jawaban “Ya” akan diberi nilai 1, sedangkan jawaban “Tidak” akan diberi nilai 0, sehingga akan diperoleh nilai maksimal 9 dan nilai minimal 0. Dari jawaban-jawaban responden, akan diperoleh hasil berupa bentuk persentase , dimana hasil “Baik” jika jawaban 50 dan hasil “Kurang” jika jawaban 50. e. Fasilitas Kesehatan Terdapat 5 butir pertanyaan yang berhubungan dengan fasilitas kesehatan di tempat pelayanan kesehatan yang dikunjungi responden, yang dikutip dari penelitiaan Ivone 2009. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dijawab dengan memilih salah satu jawaban sesuai pertanyaan yang diberikan. Jawaban yang benar akan diberi nilai 1, sedangkan jawaban yang salah akan diberi nilai 0, sehingga akan diperoleh nilai maksimal 5 dan nilai minimal 0. Dari jawaban- jawaban responden, akan diperoleh hasil berupa bentuk persentase , dimana hasil “Baik” jika jawaban 50 dan hasil “Kurang” jika jawaban 50. f. Ketersediaan OAT Terdapat 2 butir pertanyaan yang berhubungan dengan ketersediaan OAT di tempat pelayanan kesehatan yang dikunjungi responden, yang dikutip dari penelitian Sari 2011. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dijawab dengan Universitas Sumatera Utara memilih salah satu jawaban, yaitu “Ya” atau “Tidak”, sesuai dengan pernyataan yang diberikan pada setiap butir nya. Jawaban “Ya” akan diberi nilai 1, sedangkan jawaban “Tidak” akan diberi nilai 0, sehingga akan diperoleh nilai maksimal 2 dan nilai minimal 0. Dari jawaban-jawaban responden, akan diperoleh hasil berupa bentuk persentase , dimana hasil “Baik” jika jawaban 50 dan hasil “Kurang” jika jawaban 50.

4.4.2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Memperngaruhi Kegagalan Pengobatan Lini Pertama pada Pasien TB MDR di Poli DOTS/MDR RSUP HAM Medan

4 44 118

Karakteristik Penyakit Hepatitis B Kronik pada Pasien Rawat Jalan di RSUP HAM Medan pada Januari 2012 sampai Desember 2013

12 96 61

Faktor yang Berhubungan dengan Gagal Konversi Pasien TB Paru Kategori I pada Akhir Pengobatan Fase Intensif di Kota Medan

14 102 133

Studi Kasus Mycobacterium Tuberculosis yang resisten Terhadap Antibiotik Lini Pertama pada Pasien Tuberkulosis di RSUP Fatmawati

1 30 91

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perkembangan TB paru dan MDR TB di Indonesia - Perbandingan Nilai Neutrofil Limfosit Rasio (NLR) pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Multi-Drug Resistant (MDR) TB di RSUP H. Adam Malik Medan

1 4 56

Faktor-faktor yang Memperngaruhi Kegagalan Pengobatan Lini Pertama pada Pasien TB MDR di Poli DOTS/MDR RSUP HAM Medan

0 0 31

LEMBAR PENGESAHAN Faktor-faktor yang Memperngaruhi Kegagalan Pengobatan Lini Pertama pada Pasien TB MDR di Poli DOTSMDR RSUP HAM Medan NAMA : Dhiyanisa Nadhira L NIM : 100100167 Pembimbing Penguji I

0 0 15

Cara kerja penelitian ‘Faktor yang Berhubungan dengan Gagal Konversi Pasien TB Paru Kategori I pada Akhir Pengobatan Fase Intensif di Kota Medan’

0 0 33

Faktor yang Berhubungan dengan Gagal Konversi Pasien TB Paru Kategori I pada Akhir Pengobatan Fase Intensif di Kota Medan

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian - Faktor yang Berhubungan dengan Gagal Konversi Pasien TB Paru Kategori I pada Akhir Pengobatan Fase Intensif di Kota Medan

0 0 6