34
Sedangkan, pendidikan Karakter Kepangudiluhuran merupakan pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai luhur yang telah diwariskan
oleh pendiri kongregasi FIC yaitu Mgr. Rutten dan Br. Bernardus Hoecken, FIC. Nilai-nilai luhur itu antara lain adalah percaya kepada Tuhan, rendah
hati, semangat dan keteguhan hati, kebijaksanaan dan berpengetahuan, sikap bijaksana, saleh, teladan baik, lembut hati, tabah hati, dan mencintai
para bruder atau sesama Sugi, 2011. Evaluasi Output Pendidikan karakter Kepangudiluhuran merupakan
proses pengumpulan informasi, data, dengan menggunakan instrumen tertentu yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana keluaran yang
dihasilkan dari proses penanaman nilai-nilai Karakter Kepangudiluhuran yang telah diajarkan kepada para peserta didik di sekolah. Evaluasi output
Pendidikan Karakter Kepangudiluhuran bertujuan untuk mengetahui sejauh mana luaran yang telah berhasil dicapai peserta didik setelah selama
hampir tiga tahun mendapatkan Pendidikan Karakter Kepangudiluhuran.
C. Hakikat Peserta Didik SMP
1. Pengertian Peserta Didik SMP
Peserta didik SMP termasuk dalam usia remaja sebab berada pada usia antara 11
– 20 tahun. Menurut Soetjiningsih 2004 masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa yang
dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara 11 atau 12 dan akan berakhir pada usia 20 tahun. Masa remaja ditandai dengan
masuknya anak pada masa pubertas. Masa pubertas adalah masa transisi
35
dari masa anak ke masa dewasa, yang ditandai dengan munculnya tanda- tanda seksual sekunder dan kemampuan bereproduksi dengan ditandai
dengan perubahan hormonal, perubahan fisik, maupun perubahan psikologis dan sosial. Menurut Santrock 2003 bahwa remaja adolescene
diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, sosial
emosional. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
Peserta didik SMP adalah individu yang masuk dalam tahap perkembangan sebagai remaja yang merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke
masa dewasa yang ditandai dengan kematangan seksual yaitu antara 11 tahun hingga 20 tahun. Masuknya anak ke masa remaja ini ditandai dengan
masa pubertas yang ditandai dengan munculnya tanda-tanda seksual dan kemampuan bereproduksi karena pengaruh perkembangan hormonal.
2. Karakteristik Remaja
a. Pemekaran diri sendiri extension of the self
Pemekaran diri ditandai dengan kemampuan seorang untuk menganggap orang atau hal lain sebagai bagian dari diri sendiri juga.
Kemampuan untuk bertenggang rasa dengan orang lain serta ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain merupakan
perkembangan ego ideal yang berupa cita-cita, idola dan sebagainya yang menggambarkan wujud ego diri sendiri di masa depan
Hurlock, 2002.
36
b. Kemampuan untuk melihat diri sendiri secara obyektif self
objectivication Kemampuan melihat diri sendiri secar obyektif ditandai
dengan berkembangnya wawasan tentang diri sendiri self insight dan kemampuan untuk menangkap humor sense of humor termasuk yang
menjadikan dirinya sendiri sebagai sasaran. Remaja tidak marah jika dikritik, pada saat yang diperlukan ia dapat melepaskan diri dari
dirinya sendir,i dan meninjau dirinya sendiri sebagai orang luar Hurlock, 2002.
c. Memiliki falsafah hidup tertentu unifying philosophy of life
Remaja mulai mengetahui kedudukannnya dalam masyarakat. Remaja juga memahami bagaimana seharusnya ia bertingkah laku dan
tidak lagi mudah terpengaruh oleh orang lain dan pendapatnya serta sikap sikapnya cukup jelas dan tegas Sarlito, 2010.
3. Tugas Perkembangan Peserta Didik