10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini dipaparkan teori-teori yang mendukung penelitian yaitu hakikat Pendidikan Karakter Kepangudiluhuran, hakikat evaluasi dan hakikat
peserta didik SMP.
A. Hakikat Pendidikan Karakter Kepangudiluhuran
1. Pengertian Pendidikan Karakter
Puskurbuk Balitbang Kemdiknas 2011 menjelaskan bahwa pendidikan karakter merupakan pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti,
pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk,
memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Pendidikan karakter merupakan
pemahaman akan nilai-nilai agama, budaya, dan sosial yang mampu membentuk akhlak manusia menjadi lebih bermoral dan berbudi pekerti
luhur sehingga mampu menilai dan meneladani sikap yang baik dalam kehidupan mereka sehari-hari. Menurut Kemendiknas 2010 pendidikan
karakter adalah pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai karakter bangsa pada peserta didik, sehingga mereka memiliki nilai dan karakter
sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius,
nasionalis, produktif, dan kreatif.
11
Suyanto 2010 menjelaskan pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yang melibatkan aspek pengetahuan
cognitive, perasaan feeling, dan tindakan action. Tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif. Pendapat ini didukung
oleh Darminta 2006 yang menyebutkan tahapan penghayatan nilai hidup melalui tiga tahap yaitu tahap kognisi, afeksi, dan aksi. Kedua pendapat ini
menegaskan pentingnya aspek pengetahuan yang mendasari sebuah tindakan, sedangkan proses afeksi menjadi jembatan atas pengetahuan
yang didapat dan akhirnya melahirkan tindakan atau perilaku berkarakter. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
pendidikan karakter merupakan pendidikan penanaman nilai-nilai universal dalam hidup. Nilai yang dimaksud dapat merupakan nilai yang
berkaitan dengan nilai kebangsaan, moral, religius dan menjangkau semua aspek dalam diri baik pengetahuan, pikiran, perasaan maupun tindakan
seseorang.
2. Pendidikan Karakter Kepangudiluhuran