43
2 Kelas IX B
: 38 176 x 92 = 19,86 dibulatkan menjadi 20 3
Kelas IX C : 39 176 x 92 = 20,38 dibulatkan menjadi 20
4 Kelas IX D
: 38 176 x 92 = 19,86 dibulatkan menjadi 20 5
Kelas IX E : 23 176 x 92 = 12.02 dibulatkan menjadi 12
b. SMP PL Wedi dengan jumlah siswa 62 dan ditetapkan sampel 32
1 Kelas IX A
: 31 62 x 32 = 16 2
Kelas IX B : 31 62 x 32 = 16
c. SMP PL Bayat dengan jumlah siswa 48 dan ditetapkan sampel 25
1 Kelas IX A
: 23 48 x 25 = 11,98 dibulatkan menjadi 12 2
Kelas IX B : 25 48 x 25 = 13,02 dibulatkan menjadi 13
d. SMP PL Cawas dengan jumlah siswa 43 dan ditetapkan sampel 22
1 Kelas IX A
: 21 43 x 22 = 10,74 dibulatkan menjadi 11 2
Kelas IX B : 22 43 x 22 = 11,26 dibulatkan menjadi 11
Setelah didapatkan jumlah sampel berdasarkan kelas, langkah penentuan sampel selanjutnya dilakukan dengan cara acak yaitu dengan cara
menyebarkan undian penentuan sampel.
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini bersifat deskriptif atau menggambarkan keadaan variabel, maka hanya ada satu aspek yang diukur atau digambarkan dalam
penelitian ini
yaitu variabel
mengenai pendidikan
karakter Kepangudiluhuran di SMP-SMP Pangudi Luhur yang ada di wilayah
Klaten. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian
44
ini adalah dengan menggunakan penyebaran kuesioner. Sugiyono 2014 menyatakan bahwa, kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan cara
untuk menyampaikan pertanyaan secara tertulis pada lembar yang telah tersedia dan harus dikembalikan. Jenis kuesioner yang dipakai adalah
kuesioner tertutup, dimana pertanyaan yang diajukan telah disediakan pilihan jawaban dan responden menjawab sesuai dengan pilihan yang
tersedia. Melalui kuesioner ini penulis menyediakan seperangkat pertanyaan untuk diisi oleh responden, kemudian data yang didapat akan diolah secara
deskriptif.
2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan peneliti untuk mengukur nilai variabel ini adalah Semantic Defferensial. Semantic Defferensial
merupakan skala yang mengukur sikap, yang tersusun dalam satu garis kontinum dengan jawaban “sangat positif” terletak di bagian kanan garis
dan jawaban “sangat negatif” terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya Sugiyono, 2014. Garis jawaban berisikan rentan angka antara satu hingga
sembilan yang menunjukkan jawaban negatif ke arah jawaban yang positif atau sebaliknya.
Tabel 3.2 Skala Semantic Defferensial
1 5
9
Sangat tidak setuju Sangat setuju
45
Dengan Semantic Defferensial, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi aspek variabel, kemudian indikator variabel, dan indikator tersebut
dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Instrumen penelitian ini bersifat
tertutup. Jawaban untuk masing-masing pertanyaan atau pernyataan telah disediakan pada kolom jawaban sehingga responden tinggal menentukan
jawaban dengan menempatkan ceklis √ pada garis sesuai dengan kadar jawaban yang diinginkan. Dalam menjawab pertanyaan, responden diberi
kesempatan sebebas-bebasnya serta tidak ada keharusan untuk menempatkan jawaban pada garis tertentu. Responden juga boleh
menempatkan ceklis di antara garis tertentu.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Aspek Pengetahuan dan Penghayatan Karakter
Kepangudiluhuran dalam Bentuk Kuesioner
No Aspek Indikator
Nomor Item
Jmlh item
+ -
1.
P erc
aya k
epa d
a Tuha n
a. Menjelaskan arti percaya kepada Tuhan
berdasarkan Kitab Suci. b.
Menjelaskan percaya kepada Tuhan yang diajarkan Br. Bernardus Hoecken, FIC.
c. Meneladan sikap percaya kepada Tuhan
yang dimiliki Mgr. Rutten dan Br. Bernardus Hoecken, FIC
1
2
21 22
23 -
5
46
2.
R enda
h Ha ti
a. Menjelaskan arti rendah hati dalam melayani
berdasarkan Kitab Suci. b.
Menjelaskan rendah hati yang diajarkan Br. Bernardus Hoecken, FIC
c. Meneladan sikap rendah hati yang dimiliki
Br. Bernardus Hoecken, FIC. 4
24 25
26 3
5
3.
S emanga
t dan
Ke teguha
n H ati
a. Menjelaskan Semangat dan Keteguhan Hati.
b. Menjelaskan Semangat dan Keteguhan Hati
yang diajarkan Br. Bernardus Hoecken, FIC. c.
Meneladan semangat dan keteguhan hati Br. Bernardus Hoecken, FIC.
5
27 28
6
29 5
4.
Ke bij
aksa na
an da n
B erpe
nge tahu
an a.
Menjelaskan arti kebijaksanaan dan berpengetahuan.
b. Menjelaskan cara mencapai kebijaksanaan
dan berpengetahuan yang diajarkan Br. Bernardus Hoecken, FIC.
c. Meneladan tindakan bijaksana dan
berpengetahuan yang dimliki oleh Br. Bernardus Hoecken, FIC
7
8
30 31
32 5
5.
S ikap Bi
jaksa na
a. Menjelaskan arti bijaksana.
b. Menjelaskan sikap Bijaksana yang diajarkan
Br. Bernardus Hoecken, FIC seturut teladan Bunda Maria.
c. Meneladan sikap bijaksana Br. Bernardus
Hoecken, FIC. 9
10
34 35
33 5
6.
S aleh
a. Menjelaskan arti saleh.
b. Menjelaskan cara mencapai kesalehan
seturut teladan Br. Bernardus Hoecken, FIC. c.
Meneladan kesalehan Br. Bernardus Hoecken, FIC.
11 12
36 37
38 -
5
47
7.
Te lada
n B aik
a. Menjelaskan arti teladan baik.
b. Menjelaskan cara mencapai pribadi yang
dapat menjadi teladan baik berdasarkan ajaran Br. Bernardus Hoecken, FIC.
c. Meneladan Br. Bernardus Hoecken, FIC
dalam memberikan teladan baik kepada orang lain atau sesama.
13 14
39 41
40 5
8.
Le mbut
Ha ti
a. Menjelaskan makna lembut hati.
b. Menjelaskan cara mencapai pribadi yang
lembut hati seturut teladan Br. Bernardus Hoecken, FIC.
c. Meneladan sikap lembut hai yang dimiliki
Br. Bernardus dalam hidup sehari-hari. 15
16
42 43
44 -
5
9.
Ta ba
h ha ti
a. Menjelaskan arti tabah hati.
b. Menjelaskan ajaran Br. Bernardus Hoecken
FIC dalam mencapai sikap tabah hati. c.
Meneladan sikap tabah hati yang dimiliki oleh Br. Bernardus Hoecken, FIC.
17
46 47
18
45 5
10.
Me nc
int ai P
ara
brude r
se sa
ma a.
Menjelaskan arti mencintai para bruder. b.
Meneladan Br. Bernardus Hoecken, FIC dalam usaha mencintai sesama brudernya.
c. Menghidupi nilai-nilai keutamaan bruder
FIC. 19
20
48 49
50 -
5
Jumlah 42
8 50
Kisi-kisi penelitian di atas merupakan kisi-kisi yang diambil dari materi ajar Kepangudiluhuran bagi kelas IX SMP. Namun, untuk kepentingan
penelitian ini maka indikator yang ada telah dilakukan perubahan yang disesuaikan. Perubahan yang dilakukan tidak menghilangkan esensi dari materi
48
yang diajarkan, namun lebih pada menata kembali sesuai dengan keadaan yang terjadi di lapangan. Selain itu perubahan dilakukan dengan maksud agar bahan
materi yang dievaluasi ini dapat dikaji secara ilmiah sesuai dengan kaidah penelitian ilmiah yang berlaku.
E. Uji Validitas dan Reliabilitas