13
Dua tujuan kepangudiluhuran tersebut dalam pencapaiannya selalu bercermin dari hidup para pendiri kongregasi FIC yaitu Mgr. Ludovicus
Rutten dan Br. Bernardus Hoecken, FIC. Selanjutnya cerminan itu diharapkan dapat diaplikasikan ke dalam hidup sehari-hari dan di manapun
mereka berada.
4. Proses Pendidikan Karakter Kepangudiluhuran
Yayasan Pangudi Luhur menetapkan bahwa pendidikan karakter kepangudiluhuran perlu diajarkan kepada semua peserta didik Pangudi
Luhur. Pendidikan ini diajarkan di semua tingkat pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, hingga SMASMK. Proses pendidikan karakter
Kepangudiluhuran di kelas berdasarkan buku ajar Kepangudiluhuran Sugi, 2011 ditetapkan sebagai berikut:
a. Pembuka
Kegiatan belajar selalu diawali dengan kegiatan pembuka. Pada kegiatan pembuka kegiatan yang ditawarkan antara lain adalah
menyanyikan lagu, berdoa, serta pengantar seperlunya untuk masuk ke materi yang akan disampaikan.
b. Inspirasi Iman
Setelah dilakukan pengantar pada sesi pembuka, maka langkah selanjutnya adalah para peserta didik diajak untuk
menyimak inspirasi iman yang telah disiapkan pada buku ajar. Inspirasi iman disampaikan seturut kreativitas guru yang
bersangkutan. Inspirasi iman yang disiapkan berupa kisah-kisah
14
inspiratif dari kitab suci maupun dari luar kitab suci, atau bahkan berasal dari kisah-kisah Br. Bernardus maupun Mgr. Rutten pendiri
kongregasi FIC. c.
Pendalaman Inspirasi Iman Setelah inspirasi iman disampaikan, maka para peserta didik
diajak untuk mendalami inspirasi tersebut secara bersama. Proses pendalaman ini dimulai dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
reflektif, penemuan pembelajaran penting, dan penegasan kembali oleh guru atau peserta didik tentang penemuan yang sudah
didapatkan bersama. d.
Evaluasi Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan untuk menilai sejauh
mana indikator yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik. Pada bagian ini biasanya disediakan beberapa panduan pertanyaan,
meskipun ada bebrapa tema yang tidak dituliskan bagian evaluasi. e.
Penutup Penutup merupakan sesi akhir yang mengakhiri semua
rangkaian pembelajaran. Pada sesi penutup disediakan doa penutup yang dapat digunakan untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.
Penutup dapat dilakukan langsung oleh guru yang mengampu atau oleh peserta didik yang dengan sukarela atau diminta memimpin doa
oleh guru.
15
Selain proses
pendidikan berdasarkan
buku ajar
Kepangudiluhuran, setiap
sekolah diberi
keleluasaan untuk
mengembangkan proses pendidikanyang lebih sesuai dengan keadaan setempat. Pengembangan bisa dalam bentuk pengembangan materi dan
juga pendalaman materi melalui penugasan-penugasan ataupun cara-cara tertentu yang dapat semakin memperdalam dan mengakarkan karakter-
karakter Kepangudiluhuran yang dipelajari.
5. Materi Pendidikan Karakter Kepangudiluhuran