15, 16 - Deskriptif Responden Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha : studi kasus sentra industri kerajinan kulit Manding Bantul, Yogyakarta.

20 0,799 0,468 Valid 21 0,499 0,468 Valid Tabel 6 Tabel Hasil Pengujian Validitas Variabel Jiwa Kewirausahaaan No r hitung r tabel Ket 1 0,575 0,468 Valid 2 0,626 0,468 Valid 3 0,829 0,468 Valid 4 0,609 0,468 Valid 5 0,680 0,468 Valid 6 0,592 0,468 Valid 7 0,558 0,468 Valid 8 0,708 0,468 Valid 9 0,522 0,468 Valid 10 0,655 0,468 Valid 11 0,776 0,468 Valid 12 0,648 0,468 Valid 13 0,644 0,468 Valid 14 0,718 0,468 Valid 15 0,678 0,468 Valid 16 0,518 0,468 Valid 17 0,667 0,468 Valid 18 0,575 0,468 Valid 19 0,700 0,468 Valid 20 0,820 0,468 Valid 21 0,571 0,468 Valid 22 0,796 0,468 Valid 23 0,628 0,468 Valid 24 0,626 0,468 Valid 25 0,593 0,468 Valid 26 0,774 0,468 Valid 27 0,636 0,468 Valid 28 0,703 0,468 Valid 29 0,691 0,468 Valid 30 0,503 0,468 Valid 31 0,496 0,468 Valid 32 0,480 0,468 Valid 33 0,820 0,468 Valid 34 0,564 0,468 Valid Tabel 7 Tabel Hasil Pengujian Validitas Variabel Kultur Lingkungan Kerja No r hitung r tabel Ket 1 0,550 0,468 Valid 2 0,673 0,468 Valid 3 0,631 0,468 Valid 4 0,566 0,468 Valid 5 0,787 0,468 Valid 6 0,668 0,468 Valid 7 0,578 0,468 Valid 8 0,649 0,468 Valid 9 0,620 0,468 Valid 10 0,660 0,468 Valid 11 0,579 0,468 Valid 12 0,557 0,468 Valid 13 0,675 0,468 Valid 14 0,625 0,468 Valid 15 0,713 0,468 Valid 16 0,599 0,468 Valid 17 0,697 0,468 Valid 18 0,702 0,468 Valid 19 0,651 0,468 Valid 20 0,493 0,468 Valid 21 0,630 0,468 Valid 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat kestabilan atau keandalan alat ukur dalam mengukur gejala. Tujuan analisis reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana pengukuran data dapat memberikan hasil yang konsisten atau stabil bila dilakukan pengukuran kembali pada subjek yang sama. Untuk memperoleh koefisien reliabilitas digunakan persamaan Alpha Cronbach Husein,2002:125: r i       Σ −       − 2 2 1 1 t b k k σ σ = PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Keterangan: r i : k : Jumlah butir pertanyaan Reliabilitas Instrumen 2 b σ Σ : Jumlah Varians butir 2 t σ : Total Varians Jika hasil perhitungan Cronbach-alpha di atas nilai 0,60 maka dikatakan bahwa instrumen penelitan tersebut adalah reliabel Nunnaly, dalam Gozali, 2001:133. Berikut ini tabel interpretasi untuk mengukur tingkat keandalan koefisien korelasi nilai r Sugiyono,2001:183: Tabel 8 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,199 Sangat rendah 0,20 - 0,399 Rendah 0,40 - 0,599 Sedang 0,60 - 0,799 Kuat 0,80 - 1,000 Sangat kuat Untuk proses perhitungan reliabilitas penulis menggunakan bantuan SPSS 15 lihat lampiran 3. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 9 Tabel Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel No Variabel Penelitian Koefisien r Koefisien r hitung Kesimpulan tabel Kriteria 1 Efektivitas mengelola usaha 0,950 0,468 Reliabel Sangat Andal 2 Jiwa kewirausahaan 0,961 0,468 Reliabel Sangat Andal 3 Kultur lingkungan kerja 0,931 0,468 Reliabel Sangat Andal Hasil analisis uji reliabilitas pada tabel diatas kemudian dibandingkan dengan tabel tingkat hubungan. Dari hasil perbandingan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa variabel efektivitas mengelola usaha dengan koefisien reliabilitas 0,950 memiliki tingkat hubungan sangat andal, variabel jiwa kewirausahaan dengan koefisien reliabilitas 0,961 memiliki tingkat hubungan sangat andal, variabel kultur lingkungan kerja dengan koefisien reliabilitas 0,931 juga memiliki tingkat hubungan yang sangat andal. Dari perhitungan dapat disimpulkan bahwa instrumen memenuhi syarat valid dan reliabel, maka instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengumpulkan data.

H. Uji Prasyarat Analisis Korelasi

1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan tes one sample Kolmogorov Smirnov. Rumus uji Kolmogorov Smirnov adalah Sydney Siegel, 1997 : [ ] x Sn x Fo D − = Keterangan: D = Deviasi Maksimum Fo = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditemukan Sn = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi Jika nilai Asymp. Sig. 2-tailed 0,05, maka distribusi data dikatakan normal dan sebaliknya. Atau dengan menggunakan rumus chi kuadrat yaitu Arikunto,2000 : fh fh fo − Σ = 2 χ Keterangan : 2 χ = Chi kuadrat fo = Frekuensi observasi fh = frekuensi harapan Dengan derajat kebebasan db= fh-1, signifikansi 5 maka suatu ubahan dikatakan normal bila 2 χ hasil hitungan lebih kecil dari 2 χ tabel pada taraf signifikansi 5.

I. Analisis Data

Dalam analisis data ada 2 tahap yang harus dilalui yaitu analisis deskriptif dan pengujian hipotesis penelitian. Pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis regresi. 1. Analisis Deskriptif Dalam analisis deskriptif memaparkan tentang harga rata-rata mean, median, modus, standar deviasi dan menghitung dari masing- masing variabel. 2. Pengujian Hipotesis Penelitian Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ingin menyatakan bahwa ada hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengelola usaha apabila ditinjau dari permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel – variabel tersebut digunakan model persamaan regresi yaitu : a. Hipotesis I 1 Rumusan Hipotesis: Ho : tidak ada pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Ha : ada pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. 2 Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan regresi yang dikembangkan Chow Gujarati, 1995:512 dengan rumus sebagai berikut: i i µ β β β α + Χ Χ + Χ + Χ + = Υ 2 1 3 2 2 1 1 Keterangan: i Υ = Variabel efektivitas mengelola usaha α = Konstanta 1 Χ = Variabel jiwa kewirausahaan 2 Χ = Variabel permodalan 2 1 Χ Χ = Nilai interaksi antara variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel permodalan 3 2 1 , , β β β = Koefisien regresi besaran pengaruh i µ = Pengganggu regresi Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari interaksi variabel X 1 X 2 terhadap Y i 3 β maka dilakukan pembandingan nilai signifikansi koefisien regresi dengan taraf signifikansi α yang digunakan dalam penelitian ini yakni 0,05. Hipotesis penelitian ini akan diterima bila nilai signifikansi koefisien regresi 3 β lebih rendah dari taraf signifikansi α 0,05. b. Hipotesis 2 1 Rumusan Hipotesis Ho : tidak ada pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Ha : ada pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. 2 Rumus i i µ β β β α + Χ Χ + Χ + Χ + = Υ 2 1 3 2 2 1 1 Keterangan: i Υ = Variabel efektivitas mengelola usaha α = Konstanta 1 Χ = Variabel jiwa kewirausahaan 2 Χ = Variabel pendidikan 2 1 Χ Χ = Nilai interaksi antara variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel pendidikan 3 2 1 , , β β β = Koefisien regresi besaran pengaruh i µ = Pengganggu regresi Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari interaksi variabel X 1 X 2 terhadap Y i 3 β maka dilakukan pembandingan nilai signifikansi koefisien regresi dengan taraf signifikansi α yang digunakan dalam penelitian ini yakni 0,05. Hipotesis penelitian ini akan diterima bila nilai signifikansi koefisien regresi 3 β lebih rendah dari taraf signifikansi α 0,05. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Hipotesis 3 1 Kultur Lingkungan Kerja pada Dimensi Power Distance a Rumusan Hipotesis Ho : tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi power distance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Ha : ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi power distance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. b Rumus : i i µ β β β α + Χ Χ + Χ + Χ + = Υ 2 1 3 2 2 1 1 Keterangan: i Υ = Variabel efektivitas mengelola usaha α = Konstanta 1 Χ = Variabel jiwa kewirausahaan 2 Χ = Variabel kultur lingkungan kerja pada dimensi power distance 2 1 Χ Χ = Nilai interaksi antara variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel kultur lingkungan kerja pada dimensi power distance 3 2 1 , , β β β = Koefisien regresi besaran pengaruh i µ = Pengganggu regresi Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari interaksi variabel X 1 X 2 terhadap Y i 3 β maka dilakukan pembandingan nilai signifikansi koefisien regresi dengan taraf signifikansi α yang digunakan dalam penelitian ini yakni 0,05. Hipotesis penelitian ini akan diterima bila nilai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI signifikansi koefisien regresi 3 β lebih rendah dari taraf signifikansi α 0,05. 2 Kultur Lingkungan Kerja pada Dimensi Individualism dan Collectivsm a Rumusan Hipotesis Ho : tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi individualism dan collectivsm terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Ha : ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi individualism dan collectivsm terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. b Rumus : i i µ β β β α + Χ Χ + Χ + Χ + = Υ 2 1 3 2 2 1 1 Keterangan: i Υ = Variabel efektivitas mengelola usaha α = Konstanta 1 Χ = Variabel jiwa kewirausahaan 2 Χ = Variabel kultur lingkungan kerja pada dimensi individualism dan collectivsm 2 1 Χ Χ = Nilai interaksi antara variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel kultur lingkungan kerja pada dimensi individualism dan collectivsm 3 2 1 , , β β β = Koefisien regresi besaran pengaruh i µ = Pengganggu regresi Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari interaksi variabel X 1 X 2 terhadap Y i 3 β maka dilakukan pembandingan nilai signifikansi koefisien regresi dengan taraf signifikansi α yang digunakan dalam penelitian ini yakni 0,05. Hipotesis penelitian ini akan diterima bila nilai signifikansi koefisien regresi 3 β lebih rendah dari taraf signifikansi α 0,05. 3 Kultur Lingkungan Kerja pada Dimensi femininity dan maculinity a Rumusan Hipotesis Ho : tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi femininity dan masculinity terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha ditolak. Ha : ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi femininity dan maculinity terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. b Rumus : i i µ β β β α + Χ Χ + Χ + Χ + = Υ 2 1 3 2 2 1 1 Keterangan: i Υ = Variabel efektivitas mengelola usaha α = Konstanta 1 Χ = Variabel jiwa kewirausahaan 2 Χ = Variabel kultur lingkungan kerja pada dimensi femininity dan maculinity 2 1 Χ Χ = Nilai interaksi antara variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel kultur lingkungan kerja pada dimensi femininity dan maculinity 3 2 1 , , β β β = Koefisien regresi besaran pengaruh i µ = Pengganggu regresi Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari interaksi variabel X 1 X 2 terhadap Y i maka dilakukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pembandingan nilai signifikansi koefisien regresi 3 β dengan taraf signifikansi α yang digunakan dalam penelitian ini yakni 0,05. Hipotesis penelitian ini akan diterima bila nilai signifikansi koefisien regresi 3 β lebih rendah dari taraf signifikansi α 0,05. 4 Kultur Lingkungan Kerja pada Dimensi Uncertainty Avoidance a Rumusan Hipotesis Ho : tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha ditolak. Ha : ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. b Rumus : i i µ β β β α + Χ Χ + Χ + Χ + = Υ 2 1 3 2 2 1 1 Keterangan: i Υ = Variabel efektivitas mengelola usaha α = Konstanta 1 Χ = Variabel jiwa kewirausahaan 2 Χ = Variabel kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance 2 1 Χ Χ = Nilai interaksi antara variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance 3 2 1 , , β β β = Koefisien regresi besaran pengaruh i µ = Pengganggu regresi Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari interaksi variabel X 1 X 2 terhadap Y i 3 β maka dilakukan pembandingan nilai signifikansi koefisien regresi dengan taraf signifikansi α yang digunakan dalam penelitian ini yakni 0,05. Hipotesis penelitian ini akan diterima bila nilai signifikansi koefisien regresi 3 β lebih rendah dari taraf signifikansi α 0,05. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif

Untuk memperjelas kondisi sebenarnya dari data yang digunakan untuk penelitian maka disajikan deskripsi responden tentang umur perusahaan, umur pengusaha serta jumlah kekayaan usaha. Bentuk pendeskripsian responden tersebut adalah sebagai berikut :

1. Deskriptif Responden

a. Umur Perusahaan Berikut disajikan tabel diskripsi data umur perusahaan responden : Tabel 10 Tabel distribusi frekuensi umur perusahaan No Umur Perusahaan Frekuensi Frekuensi Kumulatif 1. 10 Tahun 22 55 2. 10 - 20 Tahun 13 32,5 3. 20 Tahun 5 12,5 Total 40 100 Berdasarkan tabel perhitungan di atas diketahui bahwa perbandingan antara umur perusahaan kurang dari 10 tahun, yaitu sebanyak 22 responden 55. Hal ini menunjukan bahwa banyak perusahaan baru yang muncul. Umur yang kurang dari 10 tahun tersebut masih dianggap sebagai perusahaan baru, karena sebenarnya perusahaan kerajinan kulit di Manding Bantul sudah lama ada. b. Umur Pengusaha Berikut disajikan tabel diskripsi data umur pengusaha : Tabel 11 Tabel distribusi frekuensi umur pengusaha No Umur Pengusaha Frekuensi Frekuensi Kumulatif 1. 30 Tahun 4 10 2. 30-50 Tahun 27 67,5 3. 50 Tahun 9 22,5 Total 40 100 Dari tabel di atas diketahui bahwa responden yang berumur 30–50 tahun sebanyak 27 responden 67,5. Para pengusaha kulit di Manding didominasi oleh orang yang relatif lebih muda, yang memungkinkan mereka untuk lebih cekatan dan terampil dalam menyelesaikan pekerjaan atau menjalankan usahanya. c. Kekayaan Usaha Berikut disajikan tabel diskripsi data jumlah kekayaan usaha : Tabel 12 Tabel distribusi frekuensi jumlah kekayaan usaha No Jumlah Kekayaan Frekuensi Frekuensi Kumulatif 1. 100 juta 3 7,5 2. 50 juta-100 juta 9 22,5 3. 50 juta 28 70 Total 40 100 Dari tabel di atas diketahui bahwa responden dengan jumlah kekayaan usaha 50 juta sebanyak 28 responden 70 . Kebanyakan para pengusaha kerajinan kulit Manding berasal dari kalangan masyarakat menengah kebawah, hal ini bisa dilihat dari kekayaan yang dimiliki oleh pengusaha pada umumnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Deskriptif Variabel Penelitian

Sebelum data dianalisis pertama-tama disajikan dahulu deskripsi data tentang variabel permodalan, pendidikan, kultur lingkungan kerja, jiwa kewirausahaan serta efektivitas mengelola usaha. Deskripsi variabel penelitian ini memaparkan harga rata-rata mean, median, modus dan deviasi standar dari masing-masing variabel dalam penelitian. Adapun bentuk pendeskripsian tersebut dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi untuk masing-masing variabel penelitian. Berikut deskripsi data penelitian dari masing-masing variabel dalam penelitian. a. Efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini berjumlah 21 item. Dari data yang diperoleh dibuat tabel distribusi frekuensi dengan jumlah kelas 6 dan panjang interval adalah 7. cara penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 5. Dalam memberikan interpretasi penilaian variabel efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri digunakan PAP Penilaian Acuan Patokan tipe II Masidjo, 1995:157. Berikut disajikan tabel interpretasi penilaian variabel efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 13 Interpretasi efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri Perhitungan Skor f fr Kategori 21 + 81 105-21 = 89,04 89 7 25,92 Sangat tinggi 21 + 66 105-21 = 76,44 76 – 89 15 55,55 Tinggi 21 + 56 105-21 = 68 68 – 75 4 14,81 Cukup 21 + 46 105-21 = 56,44 60 – 67 Rendah Di bawah 46 60 1 3,72 Sangat rendah Jumlah 27 100 Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi Relatif Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor mean = 82,60; median = 84,44; modus = 82,5; terletak pada skor 76 – 89. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri dikatakan tinggi. b. Jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini berjumlah 34 item. Dari data yang diperoleh dibuat tabel distribusi frekuensi dengan jumlah kelas 6 dan panjang interval adalah 11 cara penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 5 Dengan menggunakan PAP Penilaian Acuan Patokan tipe II dapat disajikan tabel interpretasi penilaian variabel jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang hanya menggunakan modal sendiri sebagai berikut : Tabel 14 Interpretasi jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri Perhitungan Skor-skor f fr Kategori 34 + 81 170-34 = 144,16 144 9 33,33 Sangat tinggi 34 + 66 170-34 = 123,76 124 – 144 11 40,75 Tinggi 34 + 56 170-34 = 110,16 110 – 123 6 22,22 Cukup 34 + 46 170-34 = 96,56 97 – 109 1 3,70 Rendah Di bawah 46 97 Sangat rendah Jumlah 27 100 Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi Relatif Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor mean = 135,7; median =145,7; modus =142,1; berada pada skor 124 – 144. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri dikatakan tinggi. c. Efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri ditambah modal asing Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini berjumlah 21 item. Dari data yang diperoleh dibuat tabel distribusi frekuensi dengan jumlah kelas 7 dan panjang interval adalah 6 cara penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 5. Dengan menggunakan PAP Penilaian Acuan Patokan tipe II dapat disajikan tabel interpretasi penilaian variabel efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri ditambah modal asing sebagai berikut : Tabel 15 Interpretasi efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri ditambah modal asing Perhitungan Skor-skor Frekuensi Kategori 21 + 81 105-21 = 89,04 89 6 Sangat tinggi 21 + 66 105-21 = 76,44 76 – 89 6 Tinggi 21 + 56 105-21 = 68 68 – 75 Cukup 21 + 46 105-21 = 56,44 60 – 67 1 Rendah Di bawah 46 60 Sangat rendah Jumlah 13 Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi Relatif Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor mean = 87,96; median = 83,75; modus = 83,3; berada pada skor 76 – 89. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri ditambah modal asing dikatakan tinggi. d. Jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri ditambah modal asing. Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini berjumlah 34 item. Dari data yang diperoleh dibuat tabel distribusi frekuensi dengan jumlah kelas 7 dan panjang interval adalah 11 cara penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 5.

Dokumen yang terkait

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap manajemen usaha dengan jiwa kewirausahaan sebagai pemoderator : kasus sentra industri bakpia Jl. Laksa Adisucipto Yogyakarta.

0 1 159

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

0 2 188

Pengaruh permodalan, pendidikan, dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha : studi kasus sentra industri Genteng Desa Berjo Godean Yogyakarta.

0 0 165

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha : studi kasus counter HP di sepanjang Jalan Gejayan dan Jogja Phone Market Yogyakarta.

0 0 216

Pengaruh permodalan, pendidikan, dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha : studi kasus di Sentra Industri Bakpia Yogyakarta.

0 1 177

PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN, DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

0 0 175

SKRIPSI PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN, DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

0 0 214

PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN, DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

0 0 163

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha - USD Repository

0 0 186

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha : studi kasus sentra industri kerajinan kulit Manding Bantul, Yogyakarta - USD Repository

0 0 183