tinggi derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha, sebaliknya apabila tingkat pendidikan yang ditempuh
rendah maka derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha juga akan semakin rendah. Pendidikan akan
tetap memiliki peranan penting dalam pengelolaan usaha meskipun jiwa kewirausahaan yang dimiliki seorang pengusaha kurang mendukung.
Hal tersebut dikarenakan dengan menempuh tingkat pendidikan yang tinggi ilmu pengetahuan akan semakin bertambah dan cara berfikir
seorang pengusaha tersebut akan lebih maju.
3. Pengaruh Kultur Lingkungan Kerja terhadap Hubungan Antara
Jiwa Kewirausahaan dan Efektivitas Mengelola Usaha
Kultur lingkungan kerja adalah semua faktor fisik, psikologis, sosial, dan jaringan hubungan yang berlaku di dalam organisasi dan
berpengaruh terhadap karyawan. Jiwa kewirausahaan adalah daya hidup atau azas yang diterapkan dalam menjalankan sebuah usaha sehingga
dengan jiwa yang terbentuk mampu membawa hasil yang maksimal walaupun dengan kerja yang sedikit dan waktu yang sedikit pula.
Efektivitas mengelola usaha adalah kemampuan seseorang untuk mengelola, menggerakkan, memimpin, mengendalikan, mengatur dan
mengusahakan organisasi supaya lebih baik sedemikian rupa sehingga organisasi mampu mencapai tujuan dan berbagai sasaran yang telah
ditetapkan dengan pengorbanan yang lebih kecil dengan hasil yang
dicapai.
Kemampuan menciptakan sesuatu yang berbeda serta adanya kiat dan siasat dalam mengelola usaha yang dimiliki oleh seseorang berasal
dari jiwanya yang berupa jiwa berwirausaha. Untuk menerapkan didalam menjalankan usaha seseorang dipengaruhi oleh jarak kekuasaan power
distance antar individu. Dengan jarak kekuasaan yang rendah maka
seorang bawahan akan lebih leluasa dalam bekerja tanpa terbebani oleh aturan yang ketat serta kekuasaan yang terpusat. Jarak kekusaan yang
rendah menempatkan pekerja dalam posisi yang setara dengan atasan dan merasa lebih dekat sehingga mereka memiliki kebebasan untuk berkreasi
menerapkan ide-ide serta kreativitas mereka. Dengan begitu jiwa kewirausahaan diantara para bawahan atau pekerja akan tumbuh dan
berguna secara maksimal. Rendahnya jarak kekuasaan tersebut diduga kuat mempertinggi derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan
efektivitas mengelola usaha. Sebaliknya, dengan adanya jarak kekuasaan yang tinggi terdapat perbedaan status atau kekuasaan serta akan
menimbulkan kekuasaan yang terpusat dengan hirarki yang ketat dalam sebuah lingkungan kerja, sehingga tingginya jarak kekuasaan tersebut
memberikan dugaan bahwa derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha akan lebih rendah.
Kultur lingkungan kerja merupakan nilai, konsep, kebiasaan, perasaan yang diambil dari asumsi dasar sebuah organiasasi yang