Deskriptif Variabel Penelitian Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha : studi kasus sentra industri kerajinan kulit Manding Bantul, Yogyakarta.
Dengan menggunakan PAP Penilaian Acuan Patokan tipe II dapat disajikan tabel interpretasi penilaian variabel efektivitas
mengelola usaha ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri ditambah modal asing sebagai berikut :
Tabel 15 Interpretasi efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden
yang menggunakan modal sendiri ditambah modal asing
Perhitungan Skor-skor
Frekuensi Kategori
21 + 81 105-21 = 89,04 89
6 Sangat tinggi
21 + 66 105-21 = 76,44 76 – 89
6 Tinggi
21 + 56 105-21 = 68 68 – 75
Cukup 21 + 46 105-21 = 56,44
60 – 67 1
Rendah Di bawah 46
60 Sangat rendah
Jumlah 13
Keterangan:
f = Frekuensi fr = Frekuensi Relatif
Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor mean = 87,96; median = 83,75; modus = 83,3; berada pada skor 76 –
89. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri
ditambah modal asing dikatakan tinggi.
d. Jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri ditambah modal asing.
Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini berjumlah 34 item. Dari data yang diperoleh dibuat tabel distribusi
frekuensi dengan jumlah kelas 7 dan panjang interval adalah 11 cara penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 5.
Dengan menggunakan PAP Penilaian Acuan Patokan tipe II dapat disajikan tabel interpretasi penilaian variabel jiwa kewirausahaan
ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri ditambah modal asing sebagai berikut :
Tabel 16 Interpretasi jiwa kewirausahaan
ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri ditambah modal asing
Perhitungan Skor-skor
f fr
Kategori
34 + 81 170-34 = 144,16 144
5 20,83
Sangat tinggi 34 + 66 170-34 = 123,76
124 – 144 14
58,33 Tinggi
34 + 56 170-34 = 110,16 110 – 123
4 16,67
Cukup 34 + 46 170-34 = 96,56
97 – 109 Rendah
Di bawah 46 97
1 4,17
Sangat rendah Jumlah
24 100
Keterangan: f = Frekuensi
fr = Frekuensi Relatif
Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor mean = 131,33; median =129,5; modus =125,57; berada pada skor
124 – 144. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang menggunakan modal
sendiri ditambah modal asing dikatakan tinggi.
e. Efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan rendah
Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini berjumlah 21 item. Dari data yang diperoleh dibuat tabel distribusi
frekuensi dengan jumlah kelas kelas 5 dan panjang interval adalah 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cara penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 5.
Dengan menggunakan PAP Penilaian Acuan Patokan tipe II dapat disajikan tabel interpretasi penilaian variabel efektivitas
mengelola usaha ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan rendah sebagai berikut :
Tabel 17 Interpretasi efektivitas mengelola usaha
ditinjau dari responden dengan pendidikan rendah
Perhitungan Skor-skor
f fr
Kategori
21 + 81 105-21 = 89,04 89
1 10
Sangat tinggi 21 + 66 105-21 = 76,44
76 – 89 8
80 Tinggi
21 + 56 105-21 = 68 68 – 75
1 10
Cukup 21 + 46 105-21 = 56,44
60 – 67 Rendah
Di bawah 46 60
Sangat rendah Jumlah
10 100
Keterangan: f = Frekuensi
fr = Frekuensi Relatif
Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor mean = 82,5; median = 84,5; modus = 85.3; berada pada skor 76 –
89. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan rendah
dikatakan tinggi.
f. Jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan rendah.
Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini berjumlah 34 item. Dari data yang diperoleh dibuat tabel distribusi
frekuensi dengan jumlah kelas 4 dan panjang interval adalah 13 cara penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 5
Dengan menggunakan PAP Penilaian Acuan Patokan tipe II dapat disajikan tabel interpretasi penilaian variabel jiwa kewirausahaan
ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan rendah sebagai berikut :
Tabel 18 Interpretasi jiwa kewirausahaan
ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan rendah
Perhitungan Skor-skor
f fr
Kategori
34 + 81 170-34 = 144,16 144
2 20
Sangat tinggi 34 + 66 170-34 = 123,76
124 – 144 5
50 Tinggi
34 + 56 170-34 = 110,16 110 – 123
2 20
Cukup 34 + 46 170-34 = 96,56
97 – 109 1
10 Rendah
Di bawah 46 97
Sangat rendah Jumlah
10 100
Keterangan: f = Frekuensi
fr = Frekuensi Relatif
Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor mean = 132,4; median =125,25; modus =132,83; berada pada skor
124 – 144. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan
rendah dikatakan tinggi.
g. Efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan tinggi.
Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini berjumlah 21 item. Dari data yang diperoleh dibuat tabel distribusi
frekuensi dengan jumlah kelas 6 dan panjang interval adalah 7 cara penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 5
Dengan menggunakan PAP Penilaian Acuan Patokan tipe II dapat disajikan tabel interpretasi penilaian variabel efektivitas
mengelola usaha ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan tinggi sebagai berikut :
Tabel 19 Interpretasi efektivitas mengelola usaha
ditinjau dari responden dengan pendidikan tinggi
Perhitungan Skor-skor
f fr
Kategori
21 + 81 105-21 = 89,04 89
12 40
Sangat tinggi 21 + 66 105-21 = 76,44
76 – 89 15
50 Tinggi
21 + 56 105-21 = 68 68 – 75
1 10
Cukup 21 + 46 105-21 = 56,44
60 – 67 1
10 Rendah
Di bawah 46 60
1 10
Sangat rendah Jumlah
30 100
Keterangan: f = Frekuensi
fr = Frekuensi Relatif
Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor mean = 85,57; median = 80,2; modus = 81,83; berada pada skor 76 –
89. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan tinggi
dikatakan tinggi.
h. Jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan Tinggi.
Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini berjumlah 34 item. Dari data yang diperoleh dibuat tabel distribusi
frekuensi dengan jumlah kelas 6 dan panjang interval adalah 13 cara penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 5
Dengan menggunakan PAP Penilaian Acuan Patokan tipe II dapat disajikan tabel interpretasi penilaian variabel jiwa kewirausahaan
ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan tinggi sebagai berikut :
Tabel 20 Interpretasi jiwa kewirausahaan
ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan tinggi
Perhitungan Skor-skor
f fr
Kategori
34 + 81 170-34 = 144,16 144
8 26,67
Sangat tinggi 34 + 66 170-34 = 123,76
124 – 144 14
46,67 Tinggi
34 + 56 170-34 = 110,16 110 – 123
7 23,33
Cukup 34 + 46 170-34 = 96,56
97 – 109 1
3,33 Rendah
Di bawah 46 97
Sangat rendah Jumlah
30 100
Keterangan: f = Frekuensi
fr = Frekuensi Relatif
Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor mean = 133,5; median =141,25; modus =136,5; berada pada skor 124
– 144. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang memiliki pendidikan tinggi dikatakan
tinggi.
i. Kultur lingkungan kerja pada dimensi power distance Interpretasi penilaian ditinjau dari power distance adalah
sebagai berikut cara penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran :
Dengan menggunakan PAP Penilaian Acuan Patokan tipe II dapat disajikan tabel Interpretasi penilaian variabel kultur lingkungan
kerja ditinjau dari power distance sebagai berikut:
Tabel 21 Interpretasi kultur lingkungan kerja ditinjau dari
power distance
Perhitungan Skor-skor
f fr
Kategori
6 + 8130-6 = 25,44 → 25
25 21
52,5 Sangat Tinggi
6 + 6630-6 = 21,84 → 22
22 - 25 17
42,5 Tinggi
6 + 5630-6 = 19,44 → 19
19 – 21 2
5 Cukup
6 + 4630-6 = 17,04 → 17
17 – 18 Rendah
Di bawah 46 17
0 Sangat Rendah Jumlah
40 100
Keterangan: f = Frekuensi
fr = Frekuensi Relatif
Dari Tabel perhitungan di atas menunjukkan bahwa ada 52,5 responden menyatakan kultur lingkungan kerja ditinjau dari power
distance sangat tinggi, sedangkan 42,5 responden menyatakan kultur
lingkungan kerja ditinjau dari power distance tinggi. Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor
mean = 25,7; median =32,1; modus =29,3; berada pada skor 25. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kultur lingkungan kerja
ditinjau dari jarak kekuasaan atau power distance cenderung sangat tinggi.
j. Kultur lingkungan kerja pada dimensi individualism versus collectivism
Interpretasi penilaian kultur lingkungan kerja ditinjau dari individualism
versus collectivism adalah sebagai berikut cara penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran :
Dengan menggunakan PAP Penilaian Acuan Patokan tipe II dapat disajikan tabel Interpretasi penilaian variabel kultur lingkungan
kerja ditinjau dari individualism versus collectivism sebagai berikut :
Tabel 22 Interpretasi kultur lingkungan kerja ditinjau dari
individualism versus collectivism
Perhitungan Skor-skor
f fr
Kategori
5 + 8125-5 = 21,2 → 21
21 11
27,5 Sangat Tinggi
5 + 6625-5 = 18,2 → 18
18 – 21 21
52,5 Tinggi
5 + 5625-5 = 16,2 → 16
16 – 17 6
15 Sedang
5 + 4625-5 = 14,2 → 14
14 – 15 2
5 Rendah
Di bawah 46 14
Sangat Rendah
Jumlah 40
100 Keterangan:
f = Frekuensi Fr = Frekuensi Relatif
Dari Tabel perhitungan di atas menunjukkan bahwa ada 27,5 responden menyatakan kultur lingkungan kerja ditinjau dari
individualism versus collectivism sangat tinggi, sedangkan 52,5
responden menyatakan individualism versus collectivism tinggi, 15 responden menyatakan individualism versus collectivism sedang, yang
artinya berada di antara individualism versus collectivism, dan 5 merupakan responden yang menyatakan individualism versus
collectivism kuat.
Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor mean = 20,23; median =20,00; modus =20; berada pada skor 18 - 21.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kultur lingkungan kerja ditinjau dari individualism
versus collectivism
cenderung collectivism
nya tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
k. Kultur lingkungan kerja pada dimensi feminity dan masculinity. Interpretasi penilaian kultur lingkungan kerja ditinjau dari
feminity dan masculinity adalah sebagai berikut cara penentuan kelas
dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 5 : Dengan menggunakan PAP Penilaian Acuan Patokan tipe II
dapat disajikan tabel Interpretasi penilaian variabel kultur lingkungan kerja ditinjau dari feminity dan masculinity sebagai berikut :
Tabel 23 Interpretasi kultur lingkungan kerja ditinjau dari
femininity dan masculinity
Perhitungan Skor-skor
f fr
Kategori
6 + 8130-6 = 25,44 → 25
25 16
40 Sangat Tinggi
6 + 6630-6 = 21,84 → 22
22 – 25 22
55 Tinggi
6 + 5630-6 = 19,44 → 19
19 – 21 2
5 Sedang
6 + 4630-6 = 17,04 → 17
17 – 18 Rendah
Di bawah 46 17
Sangat Rendah
Jumlah 40
100
Keterangan: f = Frekuensi
fr = Frekuensi Relatif
Dari Tabel perhitungan di atas menunjukkan bahwa ada 40 responden menyatakan kultur lingkungan kerja ditinjau dari feminity
dan masculinity sangat tinggi, sedangkan 55 responden menyatakan feminity
dan masculinity tinggi, 5 responden menyatakan feminity dan masculinity sedang, yang artinya berada di antara feminity dan
masculinity .
Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor mean = 25,73; median =26,00; modus =24; berada pada skor 25.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kultur lingkungan kerja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ditinjau dari feminity dan masculinity cenderung masculinitynya sangat tinggi.
l. Kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance Interpretasi penilaian kultur lingkungan kerja ditinjau dari
uncertainty avoidance adalah sebagai berikut cara penentuan kelas
dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 5 : Dengan menggunakan PAP Penilaian Acuan Patokan tipe II
dapat disajikan tabel Interpretasi penilaian variabel kultur lingkungan kerja ditinjau dari uncertainty avoidance sebagai berikut :
Tabel 24 Interpretasi kultur lingkungan kerja ditinjau dari
uncertainty avoidance
Perhitungan Skor-skor
f fr
Kategori
4 + 8120-4 = 16,96 → 17
17 11
27,5 Sangat Tinggi
4 + 6620-4 = 14,96 → 15
15 – 17 20
50 Tinggi
4 + 5620-4 = 12,96 → 13
13 – 14 6
15 Cukup
4 + 4620-4 = 11,36 → 11
11 – 12 3
7,5 Rendah
Di bawah 46 11
0 Sangat Rendah
Jumlah 40
100
Keterangan: f = Frekuensi
fr = Frekuensi Relatif
Dari Tabel perhitungan di atas menunjukkan bahwa ada 27,5 responden menyatakan kultur lingkungan kerja ditinjau dari
uncertainty avoidance sangat tinggi, sedangkan 50 responden
menyatakan uncertainty avoidance tinggi, 15 responden menyatakan uncertainty avoidance
sedang. Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka rata-rata skor
mean = 16,42; median =16,00; modus =16; berada pada skor 15 - 17. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kultur lingkungan kerja ditinjau dari uncertainty avoidance cenderung tinggi.