Strategi Pembelajaran Kooperatif LANDASAN TEORI

padaberbagai macam model pembelajaran di mana para siswa bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari berbagai tingkat prestasi, jenis kelamin, dan latar belakang etnik yang berbeda untuk saling membantu satusama lain dalam mempelajari materi pelajaran. Dalam kelas kooperatif, para siswa diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan, dan berargumentasi untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu danmenutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing. 2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif Slavin 2005:78 mengemukakan tujuan yang paling penting dari model pembelajaran kooperatif adalah untuk memberikan para siswa pengetahuan,konsep, kemampuan, dan pemahaman yang mereka butuhkan supaya bisa menjadi anggota masyarakat yang bahagia dan memberikan kontribusi.Wisenbaken Slavin, 2005:99 mengemukakan bahwa tujuan model pembelajaran kooperatif adalah menciptakan norma-norma yang proakademik di antara para siswa, dan norma-norma pro-akademik memiliki pengaruh yang amat penting bagi pencapaian siswa. 3. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif Isjoni 2009:27 memaparkan beberapa ciri-ciri pembelajaran kooperatif yaitu sebagai berikut: a. setiap anggota memiliki peran; b. terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa; c. setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya; d. guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok, dan guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan. 4. Manfaat Pembelajaran Kooperatif Sadker Miftahul, 2011:66 menjabarkan beberapa manfaat pembelajaran kooperatif. Selain itu, meningkatkan keterampilan kognitif dan afektif siswa, pembelajaran kooperatif juga memberikan manfaat-manfaat besar lain seperti berikut ini. 1. Siswa yang diajari dengan dan dalam struktur-struktur kooperatif akan memperoleh hasil pembelajaran yang lebih tinggi. 2. Siswa yang berpartisipasi dalam pembelajaran kooperatif akan memiliki sikap harga diri yang lebih tinggi dan motivasi yang lebih besar untuk belajar. 3. Dengan pembelajaran kooperatif, siswa menjadi lebih peduli pada teman temannya. 4. Antara mereka akan terbangun rasa ketergantungan yang positif interdependensi positif untuk proses belajar mereka nanti. 5. Pembelajaran kooperatif meningkatkan rasa penerimaan siswa terhadap materi pembelajaran. 6. Teman-temannya yang berasal dari latar belakang ras dan etnik yang berbeda-beda. Model pembelajaran kooperatif dapat membantu siswa dalam memahami dan meningkatkan prestasi belajar akuntansi. 5. Jenis-Jenis Pembelajaran Kooperatif Berikut adalah kenis-jenis model pembelajaran koopereatif yang terdapat dalam Sunal dan Hans dalam Isjoni 2009:15. a. Student Teams Achievement Division STAD Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok- kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Model pembelajaran tipe STAD ini merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang cukup sederhana karena kegiatan pembelajaran yang dilakukan masih dekat kaitannya dengan pembelajaran konvensional. b. Jigsaw Tim Ahli Model pembelajaran tipe Jigsaw ini dikembangkan dan diuji coba oleh Elliot Aroson. Dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, secara umum siswa dikelompokkan secara heterogen. Siswa diberi materi yang baru atau pendalaman dari materi sebelumnya untuk dipelajari. Masing-masing anggota kelompok secara acak ditugaskan untuk menjadi ahli expert pada suatu aspek tertentu dari materi tersebut. Setelah membaca dan mempelajari materi “ahli” dari kelompok berbeda berkumpul untuk mendiskusikan topik yang sama dari kelompok lain sampai mereka menjadi “ahli” di konsep yang dipelajari. Kemudian kembali ke kelompok semula untuk mengajarkan topik yang mereka kuasai kepada teman sekelompoknya. Terakhir diberikan tes pada semua topik yang diberikan. c. Teams Games Tournament TGT Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament TGT atau Pertandingan Permainan Tim dikembangkan secara asli oleh David De Vries dan Keath Edward. Pada model ini siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin untuk skor tim mereka. d. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together NHT merupakan varian dari diskusi kelompok. Model ini dikembangkan oleh Spencer Kagan 1992. Model pembelajaran tipe Numbered Head Together NHT memberikan kesempatan pada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat serta mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama. Dapat digunakan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas Miftahul Huda, 2012: 138. e. Paired Story Telling Bercerita Berpasangan Model pembelajaran tipe Paired Story Telling Bercerita Berpasangan ini siswa dirangsang untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan berimajinasi, memberi siswa banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Dari berbagai jenis model pembelajaran di atas, model pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together NHT. Karena model pembelajaran tipe Numbered Head Together NHT memberikan kesempatan pada siswa untuk saling membagikan ide-ide, pemahaman konsep yang lebih dalam dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat serta mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama. Model pembelajaran tipe Numbered Head Together NHT dapat digunakan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas Miftahul Huda, 2012: 138. Salah satu kelebihan NHT adalah pemahaman materi yang lebih mendalam, oleh sebab itu model pembelajaran tipe Numbered Head Together NHT dirasa cocok untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi jurnal penyesuian.

H. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together NHT

1 . Pengertian Numbered Head Together Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together kepala bernomor dikembangkan Spencer Kagan 1992:55 dalam Anita Lie . Teknik ini memberi kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan pertimbangan jawaban yang paling tepat. Selain itu teknik ini mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka. Maksud dari kepala bernomor yaitu setiap anak mendapatkan nomortertentu, dan setiap nomor mendapatkaan kesempatan yang sama untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam menguasai materi. Dengan menggunakan model ini, siswa tidak hanya sekedar paham konsep yang diberikan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk bersosialisasi dengan teman-temannya, belajar mengemukakan pendapat dan menghargai pendapat teman, rasa kepedulian pada teman satu kelompok agar dapat menguasai konsep tersebut, siswa dapat saling berbagi ilmu dan informasi, suasana kelas yang rileks dan menyenangkan serta tidak terdapatnya siswa yang mendominasi dalam kegiatan pembelajaran karena semua siswa memiliki peluang yang sama untuk tampil menjawab pertanyaan. Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dalam Ibrahim 2000:28 dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Ibrahim mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu : 1. Hasil belajar akademik stuktural: Bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. 2. Pengakuan adanya keragaman: Bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang. 3. Pengembangan keterampilan sosial: Bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT merujuk pada konsep Kagen dalam Ibrahim 2000, dengan tiga langkah yaitu: f. Pembentukan kelompok; g. Diskusi masalah; h. Tukar jawaban antar kelompok Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian cooperative learning tipe NHT Numbered Head Together adalah kegiatan belajar mengajar secara kelompok kecil, yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dalam tugas-tugas yang terstruktur dan menutut siswa agar melaksanakan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 05 METRO BARAT

0 15 65

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 3 SIMBARWARINGIN

0 6 83

PENERAPAN MEDIA PERMAINAN CHEMOPOLY BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP MOL KELAS X SMA.

5 45 23

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 30

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI.

0 0 32

Penerapan cooperative learning tipe numbered head together untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi SMK YPKK 2 Sleman.

1 4 217

PENERAPAN MODEL COORPERATIVE LEARNING METODE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN PENGETAHUAN BAHAN MAKANAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEBUTUHAN BELAJAR DI SMK N 1 KALASAN.

0 1 16