Deskripsi Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

No Deskriptor Ya Tidak sama dengan teman kelompok dan agar tercuptanya kerja kelompok yang baik antar indvidu di dalam kelompok diskusinya 11 Guru mengamati proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok √ 12 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri √ 13 Guru tidak berinteraksi dengan siswa saat diskusi kelompok. √ 14 Guru tidak menjelaskan tugas yang harus dikerjakan dalam kelompok. √ 15 Guru membiarkan siswa ribut dan membuat kegaduhan di dalam kelas √ 16 Guru membiarkan siswa yang berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif dan menggangu kerja kelompok lain. √ 17 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok dengan siswa pintar saja. √ 18 Guru dan siswa masing-masing asik dengan aktivitasnya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif dan kaku. √ 19 Guru meninggalkan kelas di saat siswa berdiskusi sehingga tidak ada pengawasan. √ 20 Guru sering bertanya pada siswa. √ 21 Pertanyaan guru diajukan ke kelas. √ 22 Pertanyaan guru diajukan ke perseorangan. √ 23 Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran √ 24 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik √ 25 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui posttest √ Pada observasi awal ini materi pembelajaran yang sedang dipelajari siswa hari ini adalah pengertian awal, fungsi dan tujuan jurnal penyesuian. Guru telah melakukan kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup secara berurutan dan berkesinambungan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti ditemukan banyak hal-hal positif yang sudah dilakukan oleh guru seperti, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan tersebut. Guru memberikan materi pelajaran dengan cara presentasi di depan kelas. Guru menjelaskan materi kepada peserta didik menggunakan metode ceramah. Selanjutnya guru juga ikut berperan dalam pembentukan kelompok diskusi. Setelah selesai menjelaskan materi guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah serta mencari sumber informasi secara mandiri. Selama siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya guru mengamati proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok. Guru mencoba untuk selalu berinteraksi dengan peserta didik. Guru sebagai fasilitator membimbing jalannya proses diskusi dan membantu jika ada siswa yang bertanya. Secara keseluruhan, guru sudah melakukan kegiatan belajar mengajar dengan baik, hanya saja di akhir pelajaran guru tidak melakukan evaluasi terhadap soal posttest. Sehingga peningkatan hasil belajar belum dapat diketahui. Siswa begitu antusias untuk mengetahui hasil belajar meraka, dan bertanya kepada guru, tetapi karena keterbatasan waktu maka hal tersebut tertunda pada pertemuan berikutnya. b. Observasi kegiatan siswa Berikut hasil observasi siswa dengan lembar observasi yang disiapkan oleh peneliti lampiran 18, halaman 226, dan hasil observasi siswa dalam kelompok lampiran 19, halaman 227 Tabel 5.2 Perilaku Siswa Saat Pembelajaran Sebelum Penerapan Media Komik Berbasis NHT No Deskriptor Ya Tidak 1 Peserta didik siap mengikuti proses pembelajaran. √ 2 Peserta didik memperhatikan penjelasan guru. √ 3 Peserta didik menanggapi pertanyaan dari guru. √ 4 Peserta didik mencatat hal-hal penting √ 5 Peserta didik mengerjakan tugas dengan baik. √ 6 Peserta didik menanyakan materi yang belum paham √ 7 Peserta didik menanggapi materi yang sedang dipelajari. √ Tabel 5.3 Hasil Observasi Siswa dalam Kelompok Sebelum Penerapan Media Komik Berbasis NHT No Deskriptor Ya Tidak 1 Seluruh siswa siap untuk berdiskusi kelompok. √ 2 Seluruh perhatian siswa diarahkan pada materi diskusi dalam kelompok. 3 Siswa saling bertukar pikiran dan pendapat dalam diskusi. √ 4 Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas kelompok. √ 5 Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan √ Peneliti melakukan pengamatan terhadap perilaku siswa selama mengikuti pelajaran. Guru memberikan kegiataan pembukaan, meliputi pemberian salam, dan kegiatan apersepsi. Siswa juga terlihat siap untuk mengikuti proses pembelajara, meskipun ada beberapa siswa yang masih terlihat sibuk berbicara dengan siswa yang lain, dan ada yang datang terlambat. Saat guru mulai menjelaskan materi pembelajaran jurnal penyesuian kelas terlihat tenang terlihat beberapa siswa memperhatikan apa yang guru jelaskan namun peneliti juga menemukan beberapa siswa yang ternyata tidak fokus dengan penjelasan guru. Terlihat mereka sedang berbicara dengan teman sebangku bahkan ada juga yang sedang melamun. Hanya sedikit siswa yang mencatat hal-hal penting yang dijelaskan oleh guru. Tidak ada satu pun peserta didik yang bertanya kepada guru tentang materi yang belum dipahaminya saat guru memberi kesempatan kepada mereka. Dan siswa mau menjawab pertanyaan hanya jika guru menunjuk mereka. Saat diskusi berlangsung hampir seluruh perhatian siswa tidak tertuju pada materi diskusi. Hanya sedikit siswa yang terlihat mengerjakan tugas, dan ada juga yang hanya diam pasif mendengarkan dan melihat dengan pembelajaran 6 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan √ 7 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya √ teman sekelompoknya berdiskusi tanpa memberikan saran maupun pendapat. Peneliti tidak melihat adanya kerjasama yang baik dan pembagian tugas dalam pengerjaan soal diskusi sehingga saat hasil diskusi dibahas dan guru memberikan pertayaan, hanya siswa yang aktif dalam kelompok mampu menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan. Berdasarkan kondisi kelas saat berlangsungnya diskusi yang demikian, peneliti menyimpulkan kurangnya motivasi belajar yang dimiliki siswa dalam proses diskusi kelompok. Untuk itu diperlukan suatu model pembelajaran dan media yang tepat yang mampu meningkatkan motivasi belajar. Meningkatnya motivasi belajar akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Berikut ini disertakan nilai siswa kelas X Akuntansi 2 sebelum penerapan NHT dan media komik.. Dimana tingkat ketuntasan yang diharapkan adalah 75 : Tabel 5.4 Nilai sebelum Penerapan Media Komik Berbasis NHT No Nama Sebelum NHT Keterangan 1 Amilia Vivi Zusmiarsi 75 Tuntas 2 Anis Indri Pangestuti 62,5 Tidak Tuntas 3 Annisa Irotun Khotim 62,5 Tidak Tuntas 4 Aruliya Desbi S. 62,5 Tidak Tuntas 5 Asti Damayanti 62,5 Tidak Tuntas 6 Dita Zulvian 50 Tidak Tuntas 7 Emy Wining Wahyuni 80 Tuntas 8 Eti Melawati 37,5 Tidak Tuntas 9 Farikhati Isnainta A. 62,5 Tidak Tuntas 10 Feti Setyowati 75 Tuntas 11 Gustin Budi Asih 37,5 Tidak Tuntas 12 Iis Sholikah 75 Tuntas 13 Indah Nur Annisa 62,5 Tidak Tuntas 14 Ismi Susanti 62,5 Tidak Tuntas 15 Isna Ristanti 62,5 Tidak Tuntas 16 Lia Puspita Sari 75 Tuntas 17 Melinda Eka Sari 75 Tuntas 18 Nadya Nurul Fatimah 45 Tidak Tuntas 19 Nila Nur Anisa 60 Tidak Tuntas 20 Nining Widyawati 62,5 Tidak Tuntas 21 Novitasari 40 Tidak Tuntas 22 Nur Wasilah 75 Tuntas 23 Raras Afifah 62,5 Tidak Tuntas 24 Riska Widyastuti 75 Tuntas 25 Sri Susiyanti 50 Tidak Tuntas 26 Sunarmi 45 Tidak Tuntas 27 Umi Nur Khasanah 62,5 Tidak Tuntas 28 Wulan Damayanti 75 Tuntas 29 Yuli Handayani 37,5 Tidak Tuntas 30 Yunita Fitriani 37,5 Tidak Tuntas 31 Yunita Pujiyanti 37,5 Tidak Tuntas 32 Zulfa Nur Arifah 62,5 Tidak Tuntas Jumlah 1907,5 Rata-Rata 60 Dari hasil tabel 5.4 dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa yang mencapai nilai ketuntasan minimal hanya 9 siswa dari 32 siswa yang berarti dari keseluruhan siswa hanya 28,13 yang mampu mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal dan nilai rata-rata kelas hanya 60. Dari data tersebut maka diperlukan suatu model pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa dan perlu sebuah media yang dapat menarik minat siswa terhadap materi jurnal penyesuian. c. Observasi kelas Berikut ini adalah lembar observasi aktivitas di kelas yang telah diamati oleh peneliti selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan aktivitas tersebut adalah sebagai berikut lampiran 20, halaman 228: Tabel 5.5 Instrumen Pengamatan Kelas Sebelum Penerapan Media Komik Berbasis NHT No Deskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar √ 2 Kelas terdiri dari siswa dengan asal usul yang berbeda-beda √ 3 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh siswa √ 4 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan √ 5 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas sekolah √ 6 Beberapa siswa kurang antusias dengan sumber belajar yang diberikan oleh guru. √ 7 Hand out yang diberikan guru, tidak begitu lengkap, sehingga siswa kesulitan dalam diskusi. √ 8 Siswa tidak tertarik membaca hand out yang dibagikan guru. √ 9 Diskusi di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat malas serta membuat kegaduhan di dalam kelas √ 10 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok √ 11 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya √ 12 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran. √ 13 Banyak siswa yang bertanya kepada guru √ No Deskriptor Ya Tidak jika menghadapi kesulitan. 14 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan. √ 15 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. √ 16 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat dipahami dengan jelas. √ 17 Kelas terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik. √ 18 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit. √ 19 Kelas dapat terorganisasi dengan baik. √ 20 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan. √ Berdasarkan pengamatan peneliti yang tampak pada tabel 5.5 aktivitas-aktivas yang terjadi di kelas X Akuntansi, yaitu siswa terdiri dari berbagai tempat yang berbeda serta memilki kemampuan belajar dan memahami suatu materi berbeda pula. Guru dan siswa membuat sejumlah aturan yang dibuat dan disepakati bersama guna kelancaran dan kenyamanan proses pembelajaran. Sehingga proses belajar mengajar di kelas X Akuntansi 2 sangat kondusif. Namun pada saat materi ayat jurnal penyesuaian siswa mengalami kendala dalam memahami materi dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Walaupun dikerjakan dalam kelompok, mereka masih kesulitan, selain materi ayat jurnal penyesuian yang dirasa sulit, tidak semua juga anggota kelompok ikut berperan aktif, ataupun berfikir kritis untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan. Ada diantara mereka yang hanya diam dan menunggu teman anggota kelompok untuk menjawab, sebagian juga ada yang terlihat mengobrol dengan anggota kelompok lain. Sehingga pada saat presentasi, hanya siswa yang mengerjakan dan aktif yang bersemangat, sedangkan yang lain hanya diam dan melihat. Tidak tampak antusias dan tidak memilki rasa ingin tahu yang tinggi. Dari pengamatan juga didapat bahwa siswa kesulitan untuk memahami ayat jurnal penyesuian karena mereka cendurung malas untuk membaca handout yang telah didapat. Alasannya karena handout dianggap tidak cukup untuk membantu menjawab pertanyaan, karena isi dari handout tidak lengkap dan tidak menarik siswa untuk membaca. Fasilitas yang ada kelas relatif lengkap. Fasilitas tersebut antara lain adalah whiteboard, meja guru, kursi guru, meja siswa, kursi siswa, papan pengumuman, LCD, viewer, jam dinding. Selain itu di dalam kelas juga disediakan sebuah lemari buku yang cukup besar untuk menyimpan kertas-kertas form seperti form untuk menjurnal, membuat buku besar, penyesuian, dan sebagainya Dalam ruangan kelas tersedia ventilasi yang memadai agar sirkulasi udara ke dalam kelas lancar. Pencahayaan kelas juga cukup baik. Lingkungan kelas sudah cukup kondusif untuk pembelajaran d. Mengisi kuesioner motivasi belajar siswa Siswa juga diminta untuk mengisi kuesioner motivasi belajar untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan media komik. Berikut ini adalah hasil skor kuesioner yang telah diisi oleh siswa lampiran 21, halaman 230: Tabel 5.6 Skor Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan Media Komik Berbasis NHT No Nama Siswa Sebelum NHT 1 Amilia Vivi Zusmiarsi 114 2 Anis Indri Pangestuti 120 3 Annisa Irotun Khotim 114 4 Aruliya Desbi S. 104 5 Asti Damayanti 115 6 Dita Zulvian 117 7 Emy Wining Wahyuni 95 8 Eti Melawati 118 9 Farikhati Isnainta A. 128 10 Feti Setyowati 111 11 Gustin Budi Asih 113 12 Iis Sholikah 110 13 Indah Nur Annisa 105 14 Ismi Susanti 83 15 Isna Ristanti 112 16 Lia Puspita Sari 117 17 Melinda Eka Sari 114 18 Nadya Nurul Fatimah 104 19 Nila Nur Anisa 110 20 Nining Widyawati 106 21 Novitasari 112 22 Nur Wasilah 99 23 Raras Afifah 107 24 Riska Widyastuti 124 25 Sri Susiyanti 127 26 Sunarmi 119 27 Umi Nur Khasanah 119 28 Wulan Damayanti 107 29 Yuli Handayani 122 30 Yunita Fitriani 119 Dari tabel 5.6 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata hasil kuesioner motivasi belajar siswa adalah 112. Hasil tersebut akan diintepretasikan menggunakan pendekatan PAP tipe II sebagai berikut : Tabel 5.7 Hasil perhitungan kuesioner motivasi belajar Berdasarkan PAP Tipe II Interval skor Jumlah Presentase Keterangan 124 – 145 3 9 Sangat tinggi 106 – 123 24 75 Tinggi 94 –105 4 13 Sedang 82 – 93 1 3 Rendah 29 – 81 - - Sangat rendah Berdasarkan hasil kuesioner motivasi belajar siswa dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil kuesioner motivasi belajar sebelum implementasi NHT dan media komik cukup baik. Karena pencapaian hasil tersebut dirasa belum maksimal maka perlu dilakukan suatu model pembelajaran dan media yang dapat menumbuhkan motivasi belajar. e. Wawancara pada guru Setelah kegiatan wawancara oleh guru selesai, maka diketahui bahwa guru cenderung menggunakan metode lama, yaitu ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas. Selain itu media yang digunakan juga cenderung sama, yaitu handout, power point, dan 31 Yunita Pujiyanti 118 32 Zulfa Nur Arifah 100 Jumlah 3583 Rata-Rata 112 whiteboard . Guru juga mengatakan bahwa materi ayat jurnal penyesuian sedikit sulit dipahami oleh siswa, hampir sebagian besar siswa sulit untuk mendikripsikan transaksi pada ayat jurnal penyesuian, seperti menganalisis akun-akun apa saja yang memerlukan penyesuian, dan cara menghitungnya. lampiran 22, halaman 232. f. Wawancara pada siswa Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa diketahui bahwa selama pembelajaran akuntansi materi ayat jurnal penyesuian guru menggunakan metode ceramah dan diskusi kelompok di kelas dengan media power point, dan buku yang dimiliki siswa atau terkadang menggunakan handout yang diberikan guru. Siswa merasa sulit untuk memahami ayat jurnal penyesuian. Adanya diskusi kelompok dirasa belum cukup membantu karena siswa tidak semua terlibat aktif dan tidak antusias, karena mereka sudah merasa bahwa jurnal penyesuian itu sulit. lampiran 23, halaman 235. Berdasarkan hasil observasi awal tersebut, dapat diidentifikasi masalah-masalah yang terjadi serta alternatif solusi sebagai berikut: a. Identifikasi masalah pembelajaran Berdasarkan hasil pengamatan didapat bahwa permasalahan yang muncul adalahrendahnya motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Rendahnya motivasi belajar tampak saat diskusi kelompok sedang berlangsung, mereka tidak termotivasi dan lebih banyak pasif menunggu jawaban dari teman kelompok, dan kurang antusias. Selama proses pembelajaran aktivitas kelompok didominasi oleh siswa yang pintar dan aktif sedangkan teman yang lain mengobrol dengan siswa lain tidak ikut berperan dalam pengerjaan tugas. Siswa juga terlihat tidak membaca handout yang dibagikan guru ataupun buku pelajaran yang mereka miliki. Alasannya, karena mereka merasa jurnal penyesuian itu suli, sehingga walaupun membaca buku pelajaran atau handout, sulit bagi mereka untuk memahami ayat jurnal penyesuian. Peran guru secara umum guru sudah terlihat. Namun selama pembelajaran berlangsung guru cenderung berceramah. Sehingga membuat siswa menjadi pasif walaupun siswa sudah dibagi dalam kelompok diskusi. Karena metode pembelajaran yang digunakan cenderung monoton tersebut membuat siswa bosan dan sibuk dengan aktivitasnya sendiri. Hanya sedikit siswa yang terlibat dan mengajukan pertanyaan kepada guru. Saat guru bertanya tidak ada siswa yang mau menjawab kecuali jika ditunjuk langsung oleh guru. Kondisi yang demikian membuat kelas menjadi kurang kondusif dan hasil belajar siswa menjadi kurang memuaskan. Oleh karena itu perlu adanya sedikit inovasi pada model dan metode mengajar guru dan didukung dengan media yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa. b. Alternatif solusi Berdasarkan kondisi pembelajaran di atas, maka guru dan peneliti berkolaborasi untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan menerapkan media komik sebagai alat bantu atau pengganti handout. Guru berperan sebagai fasilitator saat diskusi sedang berlangsung. Penggunaaan model pembelajaraan ini memberikan kesempatan pada siswa untuk berperan aktif, berfikir kritis, dan belajar dari teman sejawat. Penggunaan media komik juga dapat membantu siswa memahami materi ayat jurnal penyesuian. Dalam pembentukan kelompok antara kelompok yang satu dengan yang lainnya memiliki kemampuan yang sama. Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini diharapkan dapat meningkatkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa. 2. Siklus Pertama Penelitian dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 16 Mei 2015 pada jam ketiga dan keempat. Materi yang dipelajari adalah jurnal penyesuian dengan jumlah siswa sebanyak 32 anak. Berikut ini diuraikan penerapan model kooperatif tipe NHT dan media komik JuPe pada siklus pertama. a Perencanaan 1 Pembagian kelompok Sebelum pembagian kelompok peneliti bersama guru menggali data awal tentang karakteristik siswa untuk memetakan siswa berdasarkan kemampuan akademiknya Selanjutnya para peserta didik di bagi menjadi beberapa kelompok baru yang ditentukan secara heterogen berdasarkan karakteritik siswa dan prestasi akademiknya. Berdasarkan daftar tersebut maka satu kelas di bagi menjadi 8 kelompok yang terdiri dari 4 siswa di setiap kelompok dengan kemampuan akademik yang beragam. 2 Peneliti dibantu oleh teman mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan. Berikut ini adalah perangkat yang sudah disediakan oleh peneliti: a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Peneliti membuat RPP berdasarkan ketentuan kurikulum 2013 yang mencakup: Kompetensi Inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, pendekatan dan model pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, kegiatan pembelajaran daan evaluasi. RPP ini dibuat untuk satu kali pertemuan. RPP dibuat untuk menguraikan secara detail kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran. Hal ini akan mempermudah guru dalam melaksanakan pembelajaran. b Materi pembelajaran Materi pembelajaran ini yang akan dipelajari adalah menganalisis akun-akun yang membutuhkan penyesuian sera tujuan dilakukannya penyesuian. Materi yang di sampaikan berupa penjelasan tentang pengertian jurnal penyesuian, tujuan dilakukannya penyesuain, dan akun-akun apa saja yang membutuhkan penyesuian menggunakan media komik. c Perlengkapan Kelompok Perlengkapan kelompok yang disiapkan adalah sebagai berikut: 1 Kepala bernomor - digunakan selama proses pembelajaran. 2 Number tag - digunakan saat selama proses pembelajaran 3 Hadiah - sebagai wujud penghargaan kepada setiap kelompok d Lembar kerja siswa Lembar kerja siswa berisi soal-soal yang akan dikerjakan oleh peserta didik secara berkelompok. Bertujuan untuk melatih siswa bekerja secara kelompok dan menjawab soal-soal yang diberikan, dan dapat saling bertukar pendapat, dan membantu teman dalam kelompok yang belum mengerti. lampiran 24, halaman 237. e Soal post test Soal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap meteri yang dipelajari serta untuk mengukur prestasi belajar siswa lampiran 25, halaman 238. 3 Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data yang terdiri dari: a Lembar observasi kegiatan guru Lembar observasi kegiatan guru ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru saat pembelajaran berlangsung. b Lembar observasi kelas Untuk mengetahui aktivitas-aktivitas yang berlangsung di kelas selama proses pembelajaran, peneliti menggunakan lembar observasi kelas. c Lembar observasi kegiatan siswa Untuk dapat mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa ketika mengikuti pembelajaran peneliti menggunakan lembar observasi kegiatan siswa. d Kuesioner motivasi belajar siswa Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran sampai penerapan model pembelajaran NHT siklus I dan siklus II.. b Tindakan Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah disusun. Langkah-langkah pada tahap ini sebagai berikut: 1 Kegiatan Awal a Presentasi oleh guru Sebelum masuk ke dalam materi, guru melakukan apersepsi untuk menggali pengetahuan yang ada dalam diri siswa. Selanjutnya guru menjelaskan tujuan pembelajaran NHT dan penggunaan komik sebagai bahan belajar. b Pembagian siswa dalam kelompok Pembentukan kelompok sudah dilakukan diawal oleh peneliti dengan bantuan guru mata pelajaran pada tahap awal perencanaan pembelajaran secara heterogen. Jumlah kelompok yang dibentuk adalah 8 kelompok dengan anggota masing-masing kelompok 4 orang siswa. Untuk memepermudah siswa berkumpul dengan anggoa kelompok, guru menampilkan pembagian kelompok dalam layar power point.. Setelah siswa berkumpul dengan teman kelompok, peneliti dan guru membagikan komik jurnal penyesuian JuPe yang telah disiapkan oleh peneliti. Masing-masing anggota kelompok, maju unuk mengambil komik. Setelah komik dibagikan, selanjutnya adalah pembagian kepala bernomor yang terdiri dari empat nomor di tiap kelompoknya. Tiap siswa dalam anggota kelompok akan mendaptkan nomor yang berbeda. Untuk memudahkan melihat keaktivan dalam kelompok peneliti juga membagikan kartu nomor sesuai nomor urut presensi pada tiap siswa. Kemudian guru menjelaskan aturan main pembelajaran kooperatif tipe NHT yang akan dilakukan. 2 Kegiatan Inti a Mengamati Setelah siswa dibagi ke dalam kelompok dan bergabung dalam kelompoknya masing-masing, guru mitra meminta siswa untuk mengamati handout yang dibagi. handout tersebut berisi jurnal, buku besar, neraca saldo, dan laporan keungan. Kegiatan mengamati ini, memberikan siswa kesempatan untuk bertukar pendapat mengenai isi materi diskusi dan menemukan permasalahan-permasalahan yang ada . Diskusi bersama ini diharapkan dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan untuk memahami materi dengan bertanya dengan teman kelompoknya. Jika anggota kelompok tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh teman, maka mereka dapat bertanya pada anggota kelompok lain atau dengan guru. b Menanya Setelah guru memberikan kesempatan untuk mengamati dan membaca handout, kemudian guru memberikan pertanyaan kepada seluruh kelompok untuk didiskusikan dalam kelompok dan tiap kelompok diberikan kesempatan untuk bertanya jika ada yang ingin ditanyakan. c Mencobamengumpulkan informasi Setelah guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan secara kelompok, kemudian guru mitra dan peneliti membagikan komik JuPe sebagai bahan referensi kepada tiap siswa. Selanjutnya masing- masing kelompok bersama-sama mencoba untuk menjawab pertanyaan, saling bertukar pendapat, gagasan, dan membantu jika ada teman yang mengalami kesulitan. Melalui kegiatan ini juga siswa diajak untuk berfikir kritis dan logis. Pada kegiatan ini, guru mitra membimbing siswa dalam proses pengumpulan informasi. d Mengasosiasikanmengolah informasi Melalui diskusi kelompok, siswa bersama-sama dalam kelompok mencari dan mencoba menjawab pertanyaan diskusi. Kemudian melalui diskusi kelompok siswa mengolah dan menganalisis jurnal penyesuian, pentingya dilakukan penyesuian, akun-akun yang memerlukan penyesuian. Masing-masing kepala bernomor harus dapat memahami dan mengerti materi jurnal penyesuian. Jika ada yang belum paham,maka anggota kelompok wajib untuk menjelaskan dan membantu sampai semua anggota kelompok paham. e Mengkomunikasikan Setelah waktu berdiskusi 15 menit selesai, selanjutnya adalah pembahasan soal diskusi. Guru menunjuk salah satu nomor untuk menjawab pertanyaan. Misalnya untuk soal nomor 1 dijawab oleh kepala bernomor 3. Jadi setiap siswa dengankepala bernomor 3 menjawab pertanyaan nomor 1 dan saling memberi tanggapan. Begitu seterusnya, sampai semua nomor bergiliran menjawab pertanyaan diskusi. Disela menjawab peranyaan diskusi, guru juga memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya, dan jika ada siswa yang dapat menajawab akan dipersilahkan untuk menjawab dengan bimbingan guru. f Penghargaan kelompok Penghargaan kelompok dilakukan dengan melihat skor tertinggi dari masing-masing kelompok. Jika ada kepala bernomor dari alah satu kelompok yang ditunjuk tidak dapat menjawab, maka skor akan mengurangi skor. Skor kelompok diperoleh dari penjumlahan point yang diperoleh dari masing-masing kepala bernomor yang bisa menjawab pertanyaan dengan benar dan yang memberi kontribusi. Pada siklus pertama ini, yang memperoleh skor tertinggi adalah kelompok 4 dengan jumlah skor 80. 3 Kegiatan penutup Pada kegiatan penutup guru membimbing siswa untuk menyimpulkan mengenai materi yang telah didapat pada proses pembelajaran siklus pertama. Guru mitra membimbing siswa untuk berefleksi mengenai pembelajaran yang telah berlangsung secara tertulis. c Observasi Hasil observasi dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dipaparkan sebagai berikut: 1 Observasi terhadap guru Observasi dilaksanakan bersamaan dengan tindakan pada siklus pertama. Hasil observasi disajikan sebagai berikut lampiran 26, halaman 239: Tabel 5.8 Aktivitas Guru saat penerapan media komik berbasis NHT Siklus I No Deskriptor Ya Tidak 1 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kooperatif tipe NHT √ 2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas √ 3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas √ 4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok NHT √ 5 Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok √ 6 Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan √ 7 Guru memberikan pengarahan kepada siswa tentang isi yang terdapat dalam komik dan membimbing siswa dalam diskusi. √ No Deskriptor Ya Tidak 8 Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar indvidu di dalam kelompok diskusinya √ 9 Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok √ 10 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri √ 11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan, dan kerjasama di dalam kelompok √ 11 Guru sering meninggalkan kelas selama proses diskusi. √ 12 Guru membiarkan siswa berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif √ 13 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan √ 14 Guru dan siswa sama-sama asik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku √ 15 Guru tidak perduli kepada siswa yang bertanya. √ 16 Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran √ 17 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik √ 18 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui posttest √ Hasil observasi pada tabel 5.8 menunjukkan bahwa secara umum guru mampu melaksanakan model pembelajaran tipe NHT dengan baik. Dimulai dari siswa bekerja sama dalam kelompok unuk mengerjakan soal diskusi dengan sumber belajar komik yang telah dibagikan oleh guru. Bekerja sama dalam kelompok memberikan kesempatan pada siswa untuk saling berinteraksi dan bertukar pendapat dengan siswa lain, dan juga dapat membantu teman lain yang mengalami kesulitan dalam proses memahami materi ayat jurnal penyesuian. Selain itu adanya proses belajar dengan teman sejawat dapat menambah motivasi siswa dalam belajar karena ada dukungan dari teman. Materi yang dipelajari siswa hari ini adalah ayat jurnal penyesuian dengan kompetensi dasar menjelaskan jurnal penyesuaian dan jurnal koreksi serta posting ke akun buku besar perusahaan jasa. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti hal-hal positif yang sudah dilakukan oleh guru yaitu pada awal pembelajaran sebelum masuk ke dalam materi yang akan dipelajari, guru menyampaikan terlebih dahulu tujuan pembelajaran yang akan dicapai menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT. Kemudian guru memberikan materi pelajaran dengan cara presentasi di depan kelas menggunakan power point . Selanjutnya siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok yang telah ditentukan oleh peneliti berdasarkan informasi tingkat prestasi dari guru mata pelajaran. Sebelum kegiatan diskusi dimulai guru memberikan pengarahan tentang cara kerja kelompok serta tugas yang harus dikerjakan kepada siswa. Guru juga memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya. Selama proses diskusi berlangsung guru mengamati proses pembelajaran dalam kegiatan kelompok. Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri. Selain itu guru juga membagikan komik sebagai bahan referensi untuk membantu menjawab pertanyaan diskusi. Guru mengawasi proses diskusi, jika ada siswa yang berdiskusi selain tentang materi ayat jurnal penyesuian, maka guru akan menegur siswa tersebut. Kondisi kelas yang kondusif juga akan membantu siswa agar dapat lebih fokus dalam diskusi, oleh sebab itu guru akan membatasi aktifitas-aktifitas siswa yang tidak berkaitan dengan diskusi kelompok, misalnya berkeliling kelas dan meninggalkan kelompok. Peran guru saat diskusi kelompok sangat terlihat, oleh sebab itu proses diskusi berjalan dengan lancar. Guru juga tidak lupa memberikan evalusi pembelajaran. Evalusi pembelajaran dilakukan dengan menunjuk salah satu nomor pada siswa untuk menjawab pertanyaan dan menanggapi jawaban dari teman yang menyampaikan hasil diskusinya. Untuk membangkitkan lagi motivasi siswa guru memberikan penghargaan pada kelompok yang meraih skor tertinggi dalam diskusi untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa dalam menjelaskan pengertian jurnal penyesuain, dan mengidentifikasi akun-akun yang memerlukan penyesuian, guru memberikan soal post test. Test ini bersifat tertutup dan individu tidak lagi dikerjakan secara kelompok. Hasil dari test ini akan mengukur peningkatan prestasi belajar siswa. 2 Observasi terhadap kelas Hasil pengamatan kelas dalam proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel sebagai berikut lampiran 27, halaman 242: Tabel 5.9 Instrumen Pengamatan Kelas Saat Penerapan Media Komik NHT Siklus I No Deskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar √ 2 Kelas terdiri dari siswa dengan asal usul yang berbeda-beda √ 3 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh siswa √ 4 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan √ 5 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas sekolah √ 6 Beberapa siswa kurang antusias dengan sumber belajar yang diberikan oleh guru. √ 7 Hand out yang diberikan guru, tidak begitu lengkap, sehingga siswa kesulitan dalam diskusi. √ 8 Siswa tidak tertarik membaca hand out yang dibagikan guru. √ 9 Komik JuPe yang diberikan dibaca dengan sungguh oleh siswa. √ 10 Diskusi di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat malas serta membuat kegaduhan di dalam kelas √ 11 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok √ No Deskriptor Ya Tidak 12 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya √ 13 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran √ 14 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan √ 15 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan √ 16 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi √ 17 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat dipahami dengan jelas √ 18 Kelas terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik √ 19 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit √ 20 Kelas dapat terorganisasi dengan baik √ 21 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan √ Peneliti mengamati aktivitas kelas. selama proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajara kooperatif tipe NHT dan menggunakan media komik. Aktivitas-aktivitas di kelas yang terjadi antara lain, yaitu siswa terdiri dari berbagai tempat yang berbeda serta memilki kemammpuan belajar dan memahami suatu materi berbeda pula. Guru dan siswa membuat sejumlah aturan yang dibuat dan disepakati bersama guna kelancaran dan kenyamanan proses pembelajaran. Sehingga proses belajar mengajar di kelas X Akuntansi 2 sangat kondusif. Pada saat obeservasi awal sebelum penerapan model NHT dan media komik ini, siswa mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi akun-akun yang memerlukan jurnal penyesuian, tetapi setelah adanya model pembelajaran NHT dan media komik, siswa merasa terbantu dan termotivasi. Fasilitas pembelajaran di kelas relatif lengkap. Fasilitas tersebut antara lain adalah whiteboard, meja guru, kursi guru, meja siswa, kursi siswa, papan pengumuman, LCD, viewer. Selama proses diskusi berlangsung terlihat perubahan pada perilaku siswa saat diskusi dibandingkan pada saat observasi awal. Siswa sudah tampak antusias dalam berdiskusi. Selain antusias mereka juga terlihat berperan aktif untuk bersama-sama memecahkan dan menjawab pertanyaan diskusi. Saat menghadapi kesuilitan, mereka membaca kembali komik sebagai bahan referensi, selain itu mereka juga bertanya kepada guru. Selama proses pembelajaran, tujuan pembelajaran dapat dipahami dengan cukup jelas. Model pembelajaran NHT membantu siswa untuk saling bekerja sama dalam kelompok, dan berbagi ilmu kepada teman anggota kelompoknya. Siswa juga dilatih untuk bertanggung jawab pada tugas kelompok yang harus diselsaikan bersama-sama. Selama pembelajaran berlangsung siswa saling memberikan pendapat untuk tercapainya tujuan pembelajaran melalui diskusi kelompok. Walaupun demikian, masih ada beberapa siswa dari tiap kelompok yang masih terlihat pasif dan menunggu jawaban dari teman. Secara keseluruhan proses diskusi di siklus pertama ini berjalan dengan lancar, dan tujuan pembelajarn dapat tercapai. 3 Observasi terhadap siswa a Perilaku siswa secara umum lampiran 28, halaman 244 Tabel 5.10 Perilaku Peserta didik Saat Pembelajaran Menggunakan Media Komik Berbasis NHT Siklus I No Deskriptor Ya Tidak 1 Peserta didik siap mengikuti proses pembelajaran dengan antusias. √ 2 Peserta didik memperhatikan penjelasan guru. √ 3 Peserta didik antusias dengan materi yang sedang sijelaskan oleh guru. √ 4 Peserta didik mencatat hal-hal penting . √ 5 Peserta didik mengerjakan tugas dengan baik . √ 6 Peserta didik menanyakan materi yang belum paham √ 7 Peserta didik menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh siswa lain. √ Saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT siklus I peneliti mengamati perilaku peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Dapat dilihat dari table di atas, bahwa siswa sudah untuk mengikut proses pembelajaran. Saat guru masuk kelas sebagian besar siap telah duduk di tempat mereka masing-masing dalam kondisi siap belajar. Saat proses pembelajaran berlangsung, siswa juga memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru dan mencatat hal-hal yang dirasa penting. Siswa juga bertanya tentang materi pelajaran yang belum jelas atau belum dimengerti kepada guru. Tetapi ketika guru memberi kesempatan pada siswa lain untuk mencoba menjawab atau memberi tanggapan belum ada yang berani mencoba. Mereka terlihat masih takut salah dan pasif. Setelah guru menjelaskan secara singkat, siswa mulai mencoba mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik bersama dengan kelompoknya. Saat mereka mengalami kesulitan yang tidak bisa mereka pecahkan bersama dengan kelompoknya maka mereka akan bertanya kepada guru. Melalui diskusi kelompok ini siswa dapat saling menghargai saran dan pendapat teman lain. b Aktivitas siswa dalam kelompok Berikut merupakan hasil pengamatan aktivitas siswa dalam kelompok selama prses pembelajaran pada siklus I yang disajikan dalam bentuk tabel lampiran 29, halaman 245: Tabel 5.11 Perilaku Peserta Didik dalam Kelompok Saat Pembelajaran NHT dengan Media Komik Siklus I No Deskriptor Ya Tidak 1 Seluruh siswa mengarahkan perhatian pada materi diskusi dalam kelompok √ 2 Siswa membaca komik JuPe sebagai bahan referensi. √ 3 Melalui diskusi kelompok siswa saling bertukar pikiran dan pendapat √ 4 Siswa bertanggungjawab pada tugas kelompoknya √ 5 Siswa terlibat aktif dalam pengerjaan tugas kelompok. √ 6 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannnya dengan pembelajaran. No Deskriptor Ya Tidak 7 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan √ 8 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya √ Pada saat berdiskusi dengan kelompok masing-masing, siswa terlibat dalam diskusi. Terlihat siswa antusias dengan komik JuPe yang diberikan guru. Mereka membaca komik secara mandiri, lalu mendiskusikan isi yang terdapat dapat dalam komik tersebut untuk memecahkan pertanyaan diskusi. Jika merasa kesulitan dengan ada peranyaan yang sulit, mereka membaca kembali komik dan bertanya pada guru. Mereka saling bertukar pikiran dan pendapat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Setiap anak dalam kelompok mendapatkan tugas sesuai pembagian tugas yang dilakukan sebelumnya. Para siswa berusaha memahami dan menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan. 4 Kuesioner motivasi belajar siswa Hasil kuesioner terhadap motivasi belajar siswa saat penerapan NHT pada siklus I disajikan dalam tabel sebagai berikut lampiran 30, halaman 246: Tabel 5.12 Hasil kuesioner motivasi belajar Saat Penerapan Media Komik Berbasis NHT siklus I No Nama Siswa Siklus 1 1 Amilia Vivi Zusmiarsi 123 2 Anis Indri Pangestuti 129 3 Annisa Irotun Khotim 120 4 Aruliya Desbi S. 107 5 Asti Damayanti 118 6 Dita Zulvian 119 7 Emy Wining Wahyuni 96 8 Eti Melawati 120 9 Farikhati Isnainta A. 142 10 Feti Setyowati 112 11 Gustin Budi Asih 118 12 Iis Sholikah 117 13 Indah Nur Annisa 107 14 Ismi Susanti 98 15 Isna Ristanti 121 16 Lia Puspita Sari 122 17 Melinda Eka Sari 121 18 Nadya Nurul Fatimah 110 19 Nila Nur Anisa 141 20 Nining Widyawati 118 21 Novitasari 115 22 Nur Wasilah 110 23 Raras Afifah 113 24 Riska Widyastuti 131 25 Sri Susiyanti 134 26 Sunarmi 139 27 Umi Nur Khasanah 121 28 Wulan Damayanti 108 29 Yuli Handayani 135 30 Yunita Fitriani 121 31 Yunita Pujiyanti 124 32 Zulfa Nur Arifah 108 Jumlah 3818 Rata-Rata 119 Dari tabel 5.12 dapat diketahui motivasi belajar sosial siswa setelah penerapan NHT siklus I adalah 119. Hasil pada siklus I tersebut dapat diinterpretasikan menggunakan pendekatan PAP tipe II sebagai berikut Tabel 5.13 Hasil perhitungan motivasi belajar Berdasarkan PAP Tipe II Interval skor Jumlah Presentase Keterangan 124 – 145 8 25 Sangat tinggi 106 – 123 22 69 Tinggi 94 –105 2 6 Sedang 82 – 93 - - Rendah 29 – 81 - - Sangat rendah Berdasarkan kuesioner motivasi belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil kuesioner motivasi belajar siswa setelah penerapan NHT dan penggunaan media komik siklus I adalah baik. Jika dibandingkan dengan hasil kuesioner motivasi belajar sebelum penerapan NHT dan media komik. Hasil kuesioner pada siklus I ini mengalami peningkatan yaitu dari nilai rata-rata sebelum NHT sebesar 112 menjadi 119 pada siklus pertama. 5 Hasil belajar siswa Hasil belajar siswa setelah diterapkan NHT siklus I dengan tingkat ketuntasan 75 adalah sebagai berikut lampiran 31 halaman 250: Tabel 5.14 Nilai Post test siswa Siklus I No Nama Post test Siklus I Keterangan 1 Amilia Vivi Zusmiarsi 80 Tuntas 2 Anis Indri Pangestuti 85 Tuntas 3 Annisa Irotun Khotim 80 Tuntas 4 Aruliya Desbi S. 75 Tuntas 5 Asti Damayanti 90 Tuntas 6 Dita Zulvian 65 Tidak Tuntas 7 Emy Wining Wahyuni 80 Tuntas 8 Eti Melawati 85 Tuntas 9 Farikhati Isnainta A. 70 Tidak Tuntas 10 Feti Setyowati 75 Tuntas 11 Gustin Budi Asih 75 Tuntas 12 Iis Sholikah 80 Tuntas 13 Indah Nur Annisa 75 Tuntas 14 Ismi Susanti 70 Tidak Tuntas 15 Isna Ristanti 90 Tuntas 16 Lia Puspita Sari 90 Tuntas 17 Melinda Eka Sari 85 Tuntas 18 Nadya Nurul Fatimah 55 Tidak Tuntas 19 Nila Nur Anisa 70 Tidak Tuntas 20 Nining Widyawati 85 Tuntas 21 Novitasari 50 Tidak Tuntas 22 Nur Wasilah 70 Tidak Tuntas 23 Raras Afifah 70 Tidak Tuntas 24 Riska Widyastuti 90 Tuntas 25 Sri Susiyanti 75 Tuntas 26 Sunarmi 65 Tidak Tuntas 27 Umi Nur Khasanah 80 Tuntas 28 Wulan Damayanti 70 Tidak Tuntas 29 Yuli Handayani 80 Tuntas 30 Yunita Fitriani 90 Tuntas 31 Yunita Pujiyanti 70 Tidak Tuntas 32 Zulfa Nur Arifah 70 Tidak Tuntas Jumlah 2440 Rata-Rata 76,25 Dari tabel 5.14 kolom post test diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa kelas X Akuntansi 2 belum maksimal. Hal tersebut terbukti dari 32 siswa, terdapat 12 siswa belum berhasil mencapai kriteria ketuntasan minimal dan nilai rata-rata sebesar 75. Karena hasil belajar siswa belum maksimal maka peneliti akan melakukan penerapan model pembelajaran NHT siklus II. d Refleksi Refleksi bertujuan untuk mengetahui pendapat guru setelah diterapkannya model pembelajaraan kooperatif learning tipe NHT dan penerapan media komik. Refleksi dilakukan segera setelah pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada akhir siklus I. Refleksi ini dilakukan oleh guru mata pelajaran dan siswa. Berikut adalah hasil refleksi pada siklus pertama: 1 Hasil refleksi guru terhadap perangkat NHT adalah sebagai berikut lampiran 32, halaman 253: Tabel 5.15 Instrument Refleksi Refleksi guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model NHT No. Uraian Komentar 1 Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Model pembelajaran kooperatif NHT mudah untuk diterapkan. 2 Penilaian guru terhadap media komik Jurnal Penyesuian. Komik Jurnal Penyesuain dari segi isi sangat ringkas dan membantu siswa memahami jurnal penyesuian. 3 Penilaian guru terhadap aktivitas siswa selama penerapan pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT - Siswa menjadi lebih aktif dan partisipatif. - Siswa saling bekerjasama dengan masing-masing kelompok dan menjawabmempresent asikan di depan kelas. - Siswa menghargai pendapatan teman lain, dan mulai mau berpendapat. No. Uraian Komentar 3 Hambatan yang dirasakan guru saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT - Masih ada beberapa siswa yang belum kooperatif, seperti mengabaikan aturan main pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT. - Perencanaan waktu yang belum baik. 4 Hambatan yang dirasakan guru dalam menjelaskan menggunakan media komik Jurnal Penyesuian. Perancanaan waktu belum baik, sehingga waktu dirasa kurang cukup untuk siswa membaca komik. 5 Manfaat apa yang diperoleh dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT - Lebih terarah - Siswa menjadi lebih aktif 6 Manfaat apa yang dirasakan saat menggunakan media komik Jurnal Penyesuian. Siswa terbantu untuk memahami materi jurnal penyesuian. 7 Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe NHT Dari 32 siswa yang tidak tuntas sebanyak 12 siswa 7 Hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran materi ayat jurnal penyesuian dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Memperhitungkan waktu pelaksanaan 8 Motivasi siswa mengikuti pembelajaran kooperatif tipe NHT dibandingkan dengan model yang biasa digunakan guru. Motivasi siswa untuk mempelajari jurnal penyesuian meningkat. Tabel 5.15 di atas adalah tabel kesan guru terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan media komik sebagai sarana belajar setelah melakukan tindakan di kelas. Pendapat guru terhadap media komik dan model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran baik dan mudah untuk diterapkan. Siswa menjadi lebih aktif dalam menerima pelajaran. Siswa juga terbantu untuk memahami materi jurnal penyesuian dengan media komik. Selain itu siswa dapat bekerja sama dengan masing-masing kelompok dan setiap kepala bernomor yang ditunjuk guru dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dan siswa lain juga sudah mulai mengemukakan pendapatnya. Tetapi masih ada kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran, yaitu masih ada beberapa siswa yang masih tidak aktif dan tidak kooperatif. 2 Lembar refleksi siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah sebagai berikut lampiran 33, halaman 255: Tabel 5.16 Instrument refleksi Rangkuman refleksi siswa terhadap Model pembelajaran NHT dan Media Komik No. Uraian Komentar 1 Apa yang Anda rasakan tentang proses pembelajaran jurnal penyesuian yang dikemas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT? Menyenangkan, tidak membosankan, dan menarik. 2 Bagaimana pendapat Anda tentang media komik sebagai media pembelajaran yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif tipe NHT? Komik JUPE membantu saya untuk lebih mudah memahami jurnal penyesuian. 3 Apakah media komik yang diterapkan membuat Anda lebih termotivasi untuk belajar jurnal penyesuian? Iya, saya merasa lebih termotivasi karena melalui media komik JUPE pelajaran jurnal peyesuian terasa tidak begitu sulit dan tidak membosankan. 4 Apakah media komik yang diterapkan membuat Anda lebih mudah untuk memahami jurnal penyesuian? Saya lebih mudah untuk memahami materi jurnal penyesuaian. 5 Apakah Anda lebih berminat untuk belajar jurnal penyesuian setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ? Saya lebih berminat, setelah menggunakan pembelajaran dengan NHT karena lebih menarik. 6 Apa yang membuat anda senang ketika mengikuti proses pembelajaran dengan NHT ? Dapat bekerja sama dengan kelompok dan dapat saling bertukar pendapat. No. Uraian Komentar 7 Hal apa yang membuat Anda tidak senang ketika mengikuti proses pembelajaran kooperatif tipe NHT? Ada siswa yang tidak senang ketika harus bergabung dalam kelompok yang tidak diinginkan. 8 Apa yang membuat anda tidak senang dengan penggunaan media komik? Ada siswa yang tidak antusias dengan penggunaan media komik. 9 Hambatan apa saja yang Anda rasakan ketika melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ? Ada teman yang tidak mau bekerja sama. Sehingga hasil kerja kelompok menjadi kurang maksimal. 10 Hambatan apa saja yang Anda rasakan ketika menggunakan komik JuPe? Ada teman yang tidak mau membaca komik, dan membuat hasil menajdi kurang maksimal. 11 Pengalaman baru apa yang anda rasakan selama mengikuti proses pembelajaran kooperatif tipe NHT ? Bertemu dengan teman kelompok yang berbeda, dapat bekerja sama dan belajar bertanggung jawab terhadap tugas masing-masing. 12 Pengalaman baru apa yang anda rasakan selama menggunakan media komik JuPe? Menambah pengetahuan saya mengenai jurnal penyesuian. Tabel 5.16 menunjukkan respon siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan media komik JuPe. Hasil refleksi siswa secara umum yaitu mereka senang dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT tersebut, karena pembelajaran menjadi menyenangkan. Selain itu, merekasenang karena dapat bekerja secara kelompok . Penggunaan media komik juga membuat siswa lebih memahami jurnal penyesuian. Namun masih ada beberapa hambatan yang siswa alami selama pembelajaran berlangsung, yaitu di dalam kelompok masih ada siswa yang tidak ikut berperan dalam diskusi kelompok. Serta masih ada beberapa siswa yang masih merasa kesulitan dalam menerima materi yang diajarkan walaupun sudah menggunakan komik JuPe. Pada tahap refleksi dan evaluasi ini, diketahui beberapa hal yang masih menjadi kekurangan pada siklus pertama adalah sebagai berikut: a. Perencanaan waktu yang kurang baik, waktu yang digunakan untuk membahas soal diskusi dirasa kurang. b. Ada beberapa siswa yang masih menghadapi kesulitan dalam memahami materi. c. Masih terdapat beberapa kesalahan dalam pengetikan soal. Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut, dibuat perbaikan pada siklus kedua sebagai berikut: a. Perencanaan waktu yang lebih matang, dengan memperhatikan untuk berdiskusi. Agar waktu pembahasan soal dapat lebih maksimal. b. Memberikan tugas siswa untuk mempelajari kembali materi yang telah diajarkan dan apabila ada yang belum paham dapat ditanyakan di pertemuan berikutnya. 3. Siklus kedua Penelitian dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 8 Mei 2015 pada pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 10.30 WIB yaitu pada jam pelajaran pertama sampai jam kedua. Materi pembelajaran adalah memproses junal penyesuaian. Jumlah siswa kelas X Akuntansi 2 adalah 32 siswa. Berikut ini diuraikan penerapan model kooperatif tipe NHT pada siklus kedua. a. Perencanaan 1 Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan. Berikut ini adalah perangkat yang sudah disediakan oleh peneliti: a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Peneliti membuat RPP berdasarkan ketentuan kurikulum 2013 yang mencakup: Kompetensi Inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, pendekatan dan metode pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan evaluasi. RPP ini dibuat untuk satu kali pertemuan. RPP dibuat untuk menguraikan secara detail kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran. Hal ini akan mempermudah guru dalam melaksanakan pembelajaran. b Materi pembelajaran Materi pembelajaran ini yang akan dipelajari adalah memproses junal. c Lembar kerja siswa Lembar kerja siswa berisi soal-soal yang akan dikerjakan oleh peserta didik secara berkelompok. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat bekerja dalam tim, berdiskusi untuk memecahkan suatu masala, saling mengutarakan pendapat, dan membantu teman lain dalam kelompok yang belum memahami materi yang diajarkan. d Soal post test Soal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap meteri yang dipelajari serta untuk mengukur prestasi belajar siswa lampiran 34, halaman 258. e Hadiah Hadiah akan diberikan kepada kelompok yang mendapatkan skor terbaik. Hadiah yang diberikan berupa alat tulis yang dapat bermanfaat bagi siswa. 2 Peneliti menyiapkan dan menyusun instrument pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data yang terdiri dari: a Lembar observasi kegiatan guru Lembar observasi kegiatan guru ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru saat pembelajaran berlangsung. b Lembar observasi kelas Lembar observasi kelas ini digunakan untuk mengetahui aktivitas-aktivitas yang terjadi di kelas selama proses pembelajaran. c Lembar observasi kegiatan siswa Lembar observasi kegiatan siswa ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa ketika mengikuti pembelajaran. d Lembar observasi motivasi belajar Lembar motivasi belajar siswa digunakan untuk mengetahui kegiatan dan perilaku siswa pada saat diskusi kelompok. e Kuesioner motivasi belajar siswa Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran sampai penerapan model pembelajaran NHT siklus I dan siklus II. b. Tindakan Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah disusun. Langkah-langkah pada tahap ini sebagai berikut: 1 Kegiatan Awal a Presentasi oleh guru Sebelum masuk ke dalam materi, guru melakukan apersepsi untuk menggali pengetahuan yang ada dalam diri siswa. b Pembagian siswa dalam kelompok Pembentukan kelompok sudah dilakukan diawal oleh peneliti dengan bantuan guru mata pelajaran pada tahap awal perencanaan pembelajaran secara heterogen. Jumlah kelompok yang dibentuk adalah 8 kelompok dengan anggota masing-masing kelompok 4 orang siswa. Untuk memepermudah siswa berkumpul dengan anggoa kelompok, guru menampilkan pembagian kelompok dalam layar power point.. Setelah siswa berkumpul dengan teman kelompok, peneliti dan guru membagikan komik jurnal penyesuian JuPe yang telah disiapkan oleh peneliti. Masing-masing anggota kelompok, maju unuk mengambil komik. Setelah komik dibagikan, selanjutnya adalah pembagian kepala bernomor yang terdiri dari empat nomor di tiap kelompoknya. Tiap siswa dalam anggota kelompok akan mendaptkan nomor yang berbeda.untuk memudahkan melihat keaktifan dala kelompok peneliti juga membagikan kartu nama pada tiap siswa. Kemudian guru menjelaskan aturan main pembelajaran kooperatif tipe NHT yang akan dilakukan. 2 Kegiatan Inti a Mengamati Setelah siswa dibagi ke dalam kelompok dan bergabung dalam kelompoknya masing-masing, kemudian guru membagian handout yang berisi jurnal penyesuian, dan meminta siswa untuk mengamati jurnal tersebut. Diskusi bersama ini diharapkan dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan untuk memahami materi dengan bertanya dengan teman kelompoknya. Jika anggota kelompok tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh teman, maka mereka dapat bertanya pada anggota kelompok lain atau dengan guru. b Menanya Setelah siswa mengamati jurnal penyesuian yang dibagikan oleh guru, kemudian guru mempersilahkan bagi siswa untuk bertanya jika ada yang ingin ditanyakan. Selanjutnya guru memberikan pertanyaan kepada seluruh kelompok untuk didiskusikan dalam kelompok dan tiap kelompok diberikan kesempatan untuk bertanya jika ada yang ingin ditanyakan. c Mencobamengumpulkan informasi Setelah guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan secara kelompok, kemudia guru mitra dan peneliti membagikan komik JuPe sebagai bahan referensi kepada tiap siswa. Selanjutnya masing-masing kelompok bersama-sama mencoba untuk menjawab pertanyaan, saling bertukar pendapat, gagasan, dan membantu jika ada teman yang mengalami kesulitan. Melalui kegiatan ini juga siswa diajak untuk berfikir kritis dan logis. Pada kegiatan ini, guru mitra membimbing siswa dalam proses pengumpulan informasi. d Mengasosiasikanmengolah informasi Melalui diskusi kelompok, siswa bersama-sama dalam kelompok mencari dan mencoba menjawab pertanyaan diskusi. Kemudian melalui diskusi kelompok siswa mengolah dan memproses jurnal penyesuian. Masing- masing kepala bernomor harus dapat memahami dan mengerti materi jurnal penyesuian. Jika ada yang belum paham, maka anggota kelompok wajib untuk menjelaskan dan membantu sampai semua anggota kelompok paham. e Mengkomunikasikan Setelah waktu berdiskusi 15 menit selesai, selanjutnya adalah pembahasan soal diskusi. Guru menunjuk salah satu nomor untuk menjawab pertanyaan. Misalnya untuk soal nomor 1 dijawab oleh kepala bernomor 4. Jadi setiap siswa dengankepala bernomor 4 menjawab pertanyaan nomor 2 dan saling memberi tanggapan. Begitu seterusnya, sampai semua nomor bergiliran menjawab pertanyaan diskusi. Disela menjawab peranyaan diskusi, guru juga memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya, dan jika ada siswa yang dapat menajawab akan dipersilahkan untuk menjawab dengan bimbingan guru. f Penghargaan kelompok Penghargaan kelompok dilakukan dengan melihat skor tertinggi dari masing-masing kelompok. Jika ada kepala bernomor dari alah satu kelompok yang ditunjuk tidak dapat menjawab, maka skor akan mengurangi skor. Skor kelompok diperoleh dari penjumlahan point yang diperoleh dari masing-masing kepala bernomor yang bisa menjawab pertanyaan dengan benar dan yang memberi kontribusi. 4 Kegiatan penutup Pada kegiatan penutup guru membimbing siswa untuk menyimpulkan mengenai materi yang telah didapat pada proses pembelajaran siklus pertama. Guru mitra membimbing siswa untuk berefleksi mengenai pembelajaran yang telah berlangsung secara tertulis. c Observasi Hasil observasi dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dipaparkan sebagai berikut: 1 Observasi terhadap guru Observasi dilaksanakan bersamaan dengan tindakan pada siklus kedua. Hasil observasi sebagai berikut lampiran 35, halaman 260: Tabel 5.17 Aktivitas Guru saat penerapan media komik berbasis NHT Siklus II No Deskriptor Ya Tidak 1 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kooperatif tipe NHT √ 2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas √ 3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas √ 4 Guru ikut berperan dalam √ No Deskriptor Ya Tidak pembentukan kelompok NHT 5 Guru memberikan doronngan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok √ 6 Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan √ 7 Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar indvidu di dalam kelompok diskusinya √ 8 Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok √ 9 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri √ 10 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan, dan kerjasama di dalam kelompok √ 11 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelas √ 12 Guru membiarkan siswa berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif √ 13 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan √ 14 Guru dan siswa sama-sama asik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku √ 15 Guru meninggalkan kelas di saat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan √ 16 Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran √ 17 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik √ 18 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui post test √ No Deskriptor Ya Tidak 7 Hand out yang diberikan guru, tidak begitu lengkap, sehingga siswa kesulitan dalam diskusi. √ 8 Siswa tidak tertarik membaca hand out yang dibagikan guru. √ 9 Komik JuPe yang diberikan dibaca dengan sungguh oleh siswa. √ 10 Diskusi di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat malas serta membuat kegaduhan di dalam kelas √ 11 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok √ 12 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya √ 13 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran √ 14 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan √ 15 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan √ 16 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi √ 17 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat dipahami dengan jelas √ 18 Kelas terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik √ 19 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit √ 20 Kelas dapat terorganisasi dengan baik √ 21 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan √ Selama proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajara kooperatif tipe NHT siklus 2 peneliti mengamati aktivitas kelas. Aktivitas- aktivitas di kelas mengalami peningkatan dari siklis pertama. Siswa akuntansi kelas X Akuntansi 2 terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar dan asal-usul yang berbeda-beda. Kelas X Akuntansi 2 Hasil observasi pada tabel 5.17 tersebut menunjukkan bahwa secara umum guru berhasil melaksanakan pembelajaran menggunakan media komik berbasis model pembelajaran tipe NHT dengan baik. Materi yang dipelajari siswa hari ini adalah memproses junal penyesuaian dan jurnal koreksi serta posting ke akun buku besar perusahaan jasa. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti hal-hal positif yang sudah dilakukan oleh guru yaitu pada awal pembelajaran sebelum masuk ke dalam materi yang akan dipelajari, guru menyampaikan terlebih dahulu tujuan pembelajaran yang akan dicapai menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT. Kemudian guru menyampaikan tujuan penggunaaan media komik Jurnal Penyesuian JuPe. Guru mengorganisasi bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas. Kemudian guru memberikan materi pelajaran dengan menggunakan komik JuPe. Siswa di bagi ke dalam beberapa kelompok yang telah ditentukan oleh peneliti berdasarkan informasi tingkat prestasi dari guru mata pelajaran. Sebelum kegiatan diskusi dimulai guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok dan ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya. Guru juga mengarahkan siswa tentang cara kerja kelompok serta tugas yang harus dikerjakan. Selama proses diskusi berlangsung guru mengamati proses pembelajaran dalam kegiatan kelompok. Siswa di beri kesempatan oleh guru untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri. Jika ada siswa yang berdiskusi di luar materi pelajaran maka guru akan menegur siswa tersebut dan meminta agar kembali fokus ke dalam kegiatan diskusi. Guru selalu memastikan agar suasana kelas menjadi kondusif dengan memperingati siswa agar tidak berkeliling kelas meninggalkan kelompok. Ketika kegiatan kelompok sudah berakhir guru melakukan evaluasi pembelajaran serta memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik. Pada akhir pembelajaran di hari tersebut guru memberikan soal post test kepada siswa agar dikerjakan secara individu guna untuk mengukur peningkatan prestasi belajar siswa. 2 Observasi terhadap kelas Hasil pengamatan kelas dalam proses pembelajaran pada siklus kedua disajikan dalam tabel sebagai berikut lampiran 36, halaman 263: Tabel 5.18 Instrumen Pengamatan Kelas Saat Penerapan Media Komik BerbasisNHT Siklus II No Deskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar √ 2 Kelas terdiri dari siswa dengan asal usul yang berbeda-beda √ 3 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh siswa √ 4 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan √ 5 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas sekolah √ 6 Beberapa siswa kurang antusias dengan sumber belajar yang diberikan oleh guru. √ terdiri dari berbagai individu yang mengenal satu sama lain dengan baik. Selain itu di dalam kelas X Akuntansi 2 para peserta didik memiliki sejumlah aturan yang harus ditaati misalnya masuk ke dalam kelas tepat waktu. Fasilitas pembelajaran di kelas relatif lengkap. Fasilitas tersebut antara lain adalah whiteboard, meja guru, kursi guru, meja siswa, kursi siswa, papan pengumuman, LCD, viewer, jam dinding. Di dalam kelas juga disediakan buku untuk mencatat ke majuan kelas. Siswa dapat menemukan buku-buku referensi yang dapat membantu mereka dalam belajar di perpustakaan. Selama proses diskusi berlangsung dengan lancar, pada siklus kedua ini hampir seluruh siswa antusias dan terlibat aktif dalam menyelesaikan tugas kelompoknya dan semua terlibat langsung dan aktif serta berusaha untuk menjawab pertanyaan. Mereka tidak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran, ketika mereka menghadapi kesulitan saat berdiskusi mereka akan bertanya kepada guru. Selama proses pembelajaran, tujuan pembelajaran dapat dipahami dengan cukup jelas. Siswa kelas X Akuntansi 2 merupakan kelas yang terdiri dari berbagai individu yang mengenal satu sama lain dengan cukup baik. Semua siswa juga dapat terorganisasi dengan baik. Selama pembelajaran berlangsung siswa saling memberikan pendapat untuk tercapainya tujuan pembelajaran melalui diskusi kelompok. 3 Observasi terhadap siswa a Aktivitas siswa secara umum Berikut adalah observasi aktivitas siswa secara umum selama proses pembelajaran pada siklus II dalam bentuk tabel lampiran 37, halaman 265: Tabel 5.19 Perilaku Peserta didik Saat Pembelajaran NHT Siklus II No Deskriptor Ya Tidak 1 Peserta didik siap mengikuti proses pembelajaran dengan antusias. √ 2 Peserta didik memperhatikan penjelasan guru. √ 3 Peserta didik antusias dengan materi yang sedang sijelaskan oleh guru. √ 4 Peserta didik mencatat hal-hal penting . √ 5 Peserta didik mengerjakan tugas dengan baik . √ 6 Peserta didik menanyakan materi yang belum paham √ 7 Peserta didik menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh siswa lain. √ Saat penerapan model pembelajara kooperatif tipe NHT siklus kedua peneliti mengamati perilaku peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Dapat dilihat dari tabel di atas, bahwa siswa mengikuti proses pembelajaran. dengan antusias dan telah siap untuk mengikuti pembelajaran. Saat guru masuk kelas sebagian besar siap telah duduk di tempat mereka masing-masing dalam kondisi siap belajar. Saat proses pembelajaran berlangsung, siswa juga memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru dan mencatat hal-hal yang dirasa penting. Siswa juga bertanya tentang materi pelajaran yang belum jelas atau belum dimngerti kepada guru. Ketika guru memberi kesempatan pada siswa lain untuk mencoba menjawab atau memberi tanggapan belum ada yang berani mencoba. Mereka terlihat masih takut salah dan pasif., siswa mulai mencoba mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik bersama dengan kelompoknya. Saat mereka mengalami kesulitan yang tidak bisa mereka pecahkan bersama dengan kelompoknya maka mereka akan bertanya kepada guru. Melalui diskusi kelompok ini siswa dapat saling menghargai saran dan pendapat teman lain. b Aktivitas siswa dalam kelompok Berikut merupakan hasil pengamatan aktivitas siswa dalam kelompok selama prses pembelajaran pada siklus kedua dalam bentuk tabel lampiran 38, halaman 266: Tabel 5.20 Perilaku Peserta Didik Dalam Kelompok Saat Pembelajaran menggunakan Media Komik Berbasis NHT Siklus II No Deskriptor Ya Tidak 1 Seluruh siswa mengarahkan perhatian pada materi diskusi dalam kelompok √ 2 Siswa membaca komik JuPe sebagai bahan referensi. √ 3 Melalui diskusi kelompok √ No Deskriptor Ya Tidak siswa saling bertukar pikiran dan pendapat 4 Siswa bertanggungjawab pada tugas kelompoknya √ 5 Siswa terlibat aktif dalam pengerjaan tugas kelompok. √ 6 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannnya dengan pembelajaran. 7 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan √ 8 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya √ Pada saat berdiskusi dengan kelompok masing-masing, siswa menunjukkan aktivitas yang lebih baik. Masing-masing, siswa terlibat dalam diskusi. Terlihat siswa antusias dengan komik JUPE yang diberikan guru. Mereka membaca komik secara mandiri, lalu mendiskusikan isi yang terdapat dapat dalam komik tersebut untuk memecahkan pertanyaan diskusi. Jika merasa kesulitan dengan ada peranyaan yang sulit, mereka membaca kembali komik dan bertanya pada guru. Mereka saling bertukar pikiran dan pendapat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Setiap anak dalam kelompok mendapatkan tugas sesuai pembagian tugas yang dilakukan sebelumnya. Jika di lihat secara keseluruhan proses diskusi pada siklus II ini lebih lancar dibandingkan dengan siklus I. 4 Kuesioner motivasi belajar siswa Hasil kuesioner terhadap motivasi belajar siswa saat penerapan NHT pada siklus II disajikan dalam tabel sebagai berikut lampiran 39, halaman 267: Tabel 5.21 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Setelah Penerapan Media Komik Berbasis NHT Siklus II No Nama Siswa Siklus I Siklus II 1 Amilia Vivi Zusmiarsi 123 125 2 Anis Indri Pangestuti 129 130 3 Annisa Irotun Khotim 120 123 4 Aruliya Desbi S. 107 113 5 Asti Damayanti 118 119 6 Dita Zulvian 119 120 7 Emy Wining Wahyuni 96 115 8 Eti Melawati 120 126 9 Farikhati Isnainta A. 142 144 10 Feti Setyowati 112 124 11 Gustin Budi Asih 118 121 12 Iis Sholikah 117 122 13 Indah Nur Annisa 107 129 14 Ismi Susanti 98 126 15 Isna Ristanti 121 125 16 Lia Puspita Sari 122 126 17 Melinda Eka Sari 121 123 18 Nadya Nurul Fatimah 110 121 19 Nila Nur Anisa 141 142 20 Nining Widyawati 118 124 21 Novitasari 115 118 22 Nur Wasilah 110 136 23 Raras Afifah 113 124 24 Riska Widyastuti 131 132 25 Sri Susiyanti 134 134 26 Sunarmi 139 142 27 Umi Nur Khasanah 121 122 28 Wulan Damayanti 108 113 29 Yuli Handayani 135 135 30 Yunita Fitriani 121 122 31 Yunita Pujiyanti 124 124 32 Zulfa Nur Arifah 108 120 Jumlah 3818 4020 Rata-Rata 119 126 Dari tabel 5.21 dapat diketahui bahwa rata-rata hasil kuesioner siswa siklus I adalah 119 dan pada siklus II 126. Hasil siklus II tersebut dapat diintepretasikan menggunakan pendekatan PAP tipe II sebagai berikut: Tabel 5.22 Hasil perhitungan kuesioner motivasi belajar Berdasarkan PAP Tipe II Interval skor Jumlah Presentase Keterangan 124 – 145 18 56 Sangat tinggi 106 – 123 14 44 Tinggi 94 –105 - - Sedang 82 – 93 - - Rendah 29 – 81 - - Sangat rendah Dari hasil kuesoner motivasi belajar siswa tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil kuesioner motivasi belajar siklus II adalah baik. Jika dibandingkan dengan hasil kuesioner motivasi belajar siklus pertama, hasil kuesioner pada siklus kedua ini mengalami yaitu dari nilai rata-rata siklus I 119 menjadi 126 pada siklus kedua. 5 Hasil belajar siswa Hasil belajar siswa setelah diterapkan NHT siklus II dengan tingkat ketuntasan 75 adalah sebagai berikut lampiran 40, halaman 272: Tabel 5.23 Nilai Post test siswa Siklus II No Nama Post test Siklus II Keterangan 1 Amilia Vivi Zusmiarsi 87,5 Tuntas 2 Anis Indri Pangestuti 87,5 Tuntas 3 Annisa Irotun Khotim 87,5 Tuntas 4 Aruliya Desbi S. 87,5 Tuntas 5 Asti Damayanti 87,5 Tuntas 6 Dita Zulvian 87,5 Tuntas 7 Emy Wining Wahyuni 87,5 Tuntas 8 Eti Melawati 87,5 Tuntas 9 Farikhati Isnainta A. 100 Tuntas 10 Feti Setyowati 87,5 Tuntas 11 Gustin Budi Asih 87,5 Tuntas 12 Iis Sholikah 100 Tuntas 13 Indah Nur Annisa 100 Tuntas 14 Ismi Susanti 87,5 Tuntas 15 Isna Ristanti 100 Tuntas 16 Lia Puspita Sari 100 Tuntas 17 Melinda Eka Sari 87,5 Tuntas 18 Nadya Nurul Fatimah 87,5 Tuntas 19 Nila Nur Anisa 100 Tuntas 20 Nining Widyawati 100 Tuntas 21 Novitasari 75 Tuntas 22 Nur Wasilah 100 Tuntas 23 Raras Afifah 75 Tuntas 24 Riska Widyastuti 87,5 Tuntas 25 Sri Susiyanti 100 Tuntas 26 Sunarmi 100 Tuntas 27 Umi Nur Khasanah 100 Tuntas 28 Wulan Damayanti 100 Tuntas 29 Yuli Handayani 75 Tuntas 30 Yunita Fitriani 87,5 Tuntas 31 Yunita Pujiyanti 75 Tuntas 32 Zulfa Nur Arifah 87,5 Tuntas Jumlah 2900 Rata-Rata 90,63 Dari tabel 5.23 kolom post test siklus II di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa kelas X Akuntansi 2 siklus kedua adalah sangat baik. Hal ini terbukti bahwa seluruh siswa berhasil mencapai kriteria ketuntasan minimal. Rata-rata pencapaian nilai kelas adalah 90,63. Jika dibandingkan hasil post test siklus I, hasil post test siklus kedua ini mengalami peningkatan yaitu dari nilai rata-rata siklus I sebesar 70,65 menjadi 90,63 pada siklus ke dua. Selain itu, jika pada siklus pertama masih terdapat 12 anak yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal, pada siklus ke dua seluruh siswa telah berhasil mencapai kriteria ketuntasan minimal. d Refleksi Refleksi dilakukan segera setelah pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada akhir siklus II. Refleksi ini dilakukan oleh guru mata pelajaran dan siswa. Berikut adalah hasil refleksi pada siklus pertama: 1 Hasil refleksi guru terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah sebagai berikut lampiran 41, halaman 276: Tabel 5.24 Instrument Refleksi Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model NHT No. Uraian Komentar 1 Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Pada siklus kedua, komponen pembelajarn lebih baikdan proses pembelajaran menjadi lebih mudah. No. Uraian Komentar 2 Penilaian guru terhadap media komik Jurnal Penyesuian. Komik Jurnal Penyesuain membantu siswa menyelesaikan soal jurnal penyesuian. 3 Penilaian guru terhadap aktivitas siswa selama penerapan pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT - Seluruh siswa aktif dan antusias pada siklus kedua. - Siswa berani mengemukakan pendapatnya. 4 Hambatan yang dirasakan guru saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT - Pada siklus kedua ini tidak ada hambatan yang berarti karena seluruh siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. 5 Hambatan yang dirasakan guru dalam menjelaskan menggunakan media komik Jurnal Penyesuian. Tidak ada hambatan karena seluruh siswa antusias dengan media komik JuPe. 6 Manfaat apa yang diperoleh dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT - Hasil belajar siswa pada materi jurnal penyesuian mengalami peningkatan. 7 Manfaat apa yang dirasakan saat menggunakan media komik Jurnal Penyesuian. Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan benar. 8 Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe NHT Seluruh siswa mendapatkan nilai yang baik dan tuntas. 9 Hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran materi ayat jurnal penyesuian dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Terus menumbuhkan semangat siswa dan memperbaiki komponen pembelajaran. No. Uraian Komentar 10 Motivasi siswa mengikuti pembelajaran kooperatif tipe NHT dibandingkan dengan model yang biasa digunakan guru. Siswa termotivasi dengan adanya model NHT ini. Tabel 5.24 menunjukkan kesan guru mata pelajaran terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe NHT setelah melakukan siklus II di kelas. Guru merasa media komik JuPe yang digunkan membanu siswa menyelesaikan soal-soal jurnal penyesuian dengan lebih mudah dan benar. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT juga membantu siswa untuk lebih berani mengemukakan pendapatnya dan memberi tanggapan atas pertayaan dari teman. Jika pada siklus I masih ada beberapa siswa yang tidak mau membaca komik dan tidak mau menjawab saat nomornya ditunjuk, pada siklus II ini seluruh siswa antusias dan bersemangat, baik membaca komik maupun menjawab pertanyaan. 2 Lembar refleksi siswa terhadap model pembelajaran lampiran 42, halaman 278 Tabel 5.25 Instrument refleksi Rangkuman refleksi siswa terhadap Penerapan Media Komik Berbasis Model pembelajaran NHT Siklus II No. Uraian Komentar No. Uraian Komentar 1 Apa yang Anda rasakan tentang proses pembelajaran jurnal penyesuian yang dikemas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT? Lebih menyenangkan, lebih terasa menarik dari pertemuan pertama. 2 Bagaimana pendapat Anda tentang media komik sebagai media pembelajaran yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif tipe NHT? Komik JuPe lebih terasa membantu saya untuk lebih mudah menyelesailkan soal-soal jurnal penyesuian. 3 Apakah media komik yang diterapkan membuat Anda lebih termotivasi untuk belajar jurnal penyesuian? Saya merasa lebih termotivasi untuk belajar jurnal penyesuian karena melalui media komik JuPe pelajaran jurnal peyesuian terasa tidak begitu sulit dan tidak membosankan. 4 Apakah media komik yang diterapkan membuat Anda lebih mudah untuk memahami jurnal penyesuian? Saya lebih mudah untuk memahami dan menyelesaikan soal-soal jurnal penyesuaian. 5 Apakah Anda lebih berminat untuk belajar jurnal penyesuian setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ? Saya lebih berminat, setelah menggunakan pembelajaran dengan NHT karena lebih menarik dan membantu saya untuk berani berpendapat. 6 Apa yang membuat anda senang ketika mengikuti proses pembelajaran dengan NHT ? Dapat bertanya pada teman dengan lebih mudah dan dapat saling bertukar pendapat . No. Uraian Komentar 7 Hal apa yang membuat Anda tidak senang ketika mengikuti proses pembelajaran kooperatif tipe NHT? Pada pertemuan kedua semua teman anggota kelompok dapat bekerja sama dengan baik, sehingga saya merasa senang. 8 Apa yang membuat anda tidak senang dengan penggunaan media komik? Tidak ada, karena sangat membantu. 9 Hambatan apa saja yang Anda rasakan ketika melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ? Karena keterbatasan waktu ada beberapa siswa yang belum mendapat gilirian untuk menjawab. 10 Hambatan apa saja yang Anda rasakan ketika menggunakan komik JuPe? Tidak ada, karena semua teman dalam tiap kelompok membaca komik. 11 Pengalaman baru apa yang anda rasakan selama mengikuti proses pembelajaran kooperatif tipe NHT ? Lebih menyenangkan belajar dengan teman kelompook yang baru, karena menambah banyak pengetahuan. 12 Pengalaman baru apa yang anda rasakan selama menggunakan media komik JuPe? Menambah pengetahuan saya mengenai jurnal penyesuian. Tabel 5.25 menunjukkan respon siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan penerapan media komik.. Hasil refleksi siswa secara umum yaitu siswa merasa lebih menyenangkan dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT siswa dapatt bekerja sama dengan teman kelompok yang berbeda serta dapat menyampaikan pendapat dengan lebih mudah Tabel 5. 27 Komparasi Motivasi Belajar No. Nama Siklus 1 Siklus 2 Selisih Peningkatan Moivasi 1 Amilia Vivi Zusmiarsi 123 125 2 1 2 Anis Indri Pangestuti 129 130 1 3 Annisa Irotun Khotim 120 123 3 1 4 Aruliya Desbi S. 107 113 6 3 5 Asti Damayanti 118 119 1 6 Dita Zulvian 119 120 1 7 Emy Wining Wahyuni 96 115 19 9 8 Eti Melawati 120 126 6 3 9 Farikhati Isnainta A. 142 144 2 1 10 Feti Setyowati 112 124 12 6 11 Gustin Budi Asih 118 121 3 1 12 Iis Sholikah 117 122 5 2 13 Indah Nur Annisa 107 129 22 11 14 Ismi Susanti 98 126 28 14 15 Isna Ristanti 121 125 4 2 16 Lia Puspita Sari 122 126 4 2 17 Melinda Eka Sari 121 123 2 1 18 Nadya Nurul Fatimah 110 121 11 5 19 Nila Nur Anisa 141 142 1 20 Nining Widyawati 118 124 6 3 21 Novitasari 115 118 3 1 22 Nur Wasilah 110 136 26 13 23 Raras Afifah 113 124 11 5 24 Riska Widyastuti 131 132 1 25 Sri Susiyanti 134 134 26 Sunarmi 139 142 3 1 27 Umi Nur Khasanah 121 122 1 28 Wulan Damayanti 108 113 5 2 29 Yuli Handayani 135 135 30 Yunita Fitriani 121 122 1 31 Yunita Pujiyanti 124 124 32 Zulfa Nur Arifah 108 120 12 6 Jumlah 3818 4020 202 100 dan tidak terkesan kaku. Media komik JUPE juga disukai siswa karena meraka merasa lebih mudah untuk memahami jurnal penyesuaian.

B. Analisis Komparasi Motivasi belajar dan Prestasi Belajar Siswa

Sebelum dan Sesudah Penerapan Model pembelajaran Kooperatif tipe NHT dan Penerapan Media Komik 1. Analisis komparatif motivasi belajar siswa Berikut adalah data intepretasi skor kuesioner motivasi belajar siswa kelas X Akuntansi 2 sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan penerapan media komik, sesudah siklus I, dan sesudah siklus II ke dalam PAP tipe II yang menunjukkan perbandingan pencapaian kategori motivasi belajar siswa dari waktu ke waktu: Tabel 5. 26 Hasil Perhitungan Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan PAP tipe II Interval skor Jumlah Presentase Keterangan Sebelum NHT Siklus I Siklus II Sebelum NHT Siklus I Siklus II 124-145 3 8 18 9 25 56 sangat tinggi 106-123 24 22 14 75 69 44 Tinggi 94-105 4 2 - 13 6 - Sedang 82-93 1 - - 3 - - Rendah 29-81 - - - - - - sangat rendah Rata-rata 119,31 125,63 6,31 3 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sebelum penelitian hanya ada 3 siswa yang masuk dalam kategori sangat tinggi, pada siklus pertama terjadi peningkatan menjadi 8 siswa atau 25 dan pada siklus kedua meningkat lagi menjadi 18 siswa atau 56 yang masuk dalam kategori sangat tinggi. Siswa yang masuk dalam kategori tinggi sebelum penerapan NHT sebanyak 24 siswa atau 75, pada siklus pertama turun menjadi 22 siswa karena pada kategori sangat tinggi terjadi peningkatan. Begitu juga dengan siklus kedua mengalami penerunan menjadi 14 siswa atau 44. Sedangkan siswa yang masuk dalam kategori sedang, menurun dari 4 siswa atau 13 siswa sebelum menerapkan NHT menjadi 2 atau 6, dan pada siklus kedua tidak ada siswa yang masuk dalam kategori sedang. Sebelum penerapan NHT ada 1 siswa yang masuk dalam kategori rendah tetapi pada sikuls I dan suklus II tidak ada siswa yang masuk kategori rendah. Begitu pula dengan kategori sangat rendah, sebelum penerapan NHT,siklus dan siklus II tidak ada siswa yang masuk dalam ketegori tersebut. Berdasarkan hasil kuesioner belajar siswa, yaitu bahwa seluruh siswa harus termasuk dalam kategori minimal sedang sudah dapat tercapai. 2. Analisis komparatif prestasi belajar siswa Berikut perbandingan hasil belajar siswa sebelum penerapan NHT, sesudah penerapan siklus I, dan sesudah penerapan siklus II. Tabel 5.28 Skor Hasil Belajar Siswa sebelum Penerapan Media Komik Berbasis NHT, Siklus I, Siklus II No Nama Sebelum NHT a Siklus I b Siklus II c Selish Peningkatan Keaktifan KKM Ket b-a c-b 1 Amilia Vivi Zusmiarsi 75 80 87,5 5 7,5 1 2 75 Tuntas 2 Anis Indri Pangestuti 62,5 85 87,5 22,5 2,5 4 1 75 Tuntas 3 Annisa Irotun Khotim 62,5 80 87,5 17,5 7,5 3 2 75 Tuntas 4 Aruliya Desbi S. 62,5 75 87,5 12,5 12,5 2 3 75 Tuntas 5 Asti Damayanti 62,5 90 87,5 27,5 -2,5 5 -1 75 Tuntas 6 Dita Zulvian 50 65 87,5 15 22,5 3 5 75 Tuntas 7 Emy Wining Wahyuni 80 80 87,5 7,5 2 75 Tuntas 8 Eti Melawati 37,5 85 87,5 47,5 2,5 9 1 75 Tuntas 9 Farikhati Isnainta A. 62,5 70 100 7,5 30 1 7 75 Tuntas 10 Feti Setyowati 75 75 87,5 12,5 3 75 Tuntas 11 Gustin Budi Asih 37,5 75 87,5 37,5 12,5 7 3 75 Tuntas 12 Iis Sholikah 75 80 100 5 20 1 4 75 Tuntas 13 Indah Nur Annisa 62,5 75 100 12,5 25 2 5 75 Tuntas 14 Ismi Susanti 62,5 70 87,5 7,5 17,5 1 4 75 Tuntas 15 Isna Ristanti 62,5 90 100 27,5 10 5 2 75 Tuntas 16 Lia Puspita Sari 75 90 100 15 10 3 2 75 Tuntas 17 Melinda Eka Sari 75 85 87,5 10 2,5 2 1 75 Tuntas 18 Nadya Nurul Fatimah 45 55 87,5 10 32,5 2 7 75 Tuntas 19 Nila Nur Anisa 60 70 100 10 30 2 7 75 Tuntas 20 Nining Widyawati 62,5 85 100 22,5 15 4 3 75 Tuntas 21 Novitasari 40 50 75 10 25 2 5 75 Tuntas 22 Nur Wasilah 75 70 100 -5 30 -1 7 75 Tuntas 23 Raras Afifah 62,5 70 75 7,5 5 1 1 75 Tuntas 24 Riska Widyastuti 75 90 87,5 15 -2,5 3 -1 75 Tuntas 25 Sri Susiyanti 50 75 100 25 25 5 5 75 Tuntas 26 Sunarmi 45 65 100 20 35 4 8 75 Tuntas 27 Umi Nur Khasanah 62,5 80 100 17,5 20 3 4 75 Tuntas 28 Wulan Damayanti 75 70 100 -5 30 -1 7 75 Tuntas 29 Yuli Handayani 37,5 80 75 42,5 -5 8 -1 75 Tuntas 30 Yunita Fitriani 37,5 90 87,5 52,5 -2,5 10 -1 75 Tuntas 31 Yunita Pujiyanti 37,5 70 75 32,5 5 6 1 75 Tuntas 32 Zulfa Nur Arifah 62,5 70 87,5 7,5 17,5 1 4 75 Tuntas Jumlah 1907,5 2440 2900 533 460 100 100 Nilai Tertinggi 80 90 100 27,5 32,5 10 8

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 05 METRO BARAT

0 15 65

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 3 SIMBARWARINGIN

0 6 83

PENERAPAN MEDIA PERMAINAN CHEMOPOLY BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP MOL KELAS X SMA.

5 45 23

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 30

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI.

0 0 32

Penerapan cooperative learning tipe numbered head together untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi SMK YPKK 2 Sleman.

1 4 217

PENERAPAN MODEL COORPERATIVE LEARNING METODE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN PENGETAHUAN BAHAN MAKANAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEBUTUHAN BELAJAR DI SMK N 1 KALASAN.

0 1 16