Media Pembelajaran LANDASAN TEORI
secara suka rela, atau memberikan sumbangan material. Pencapaian tujuan ini akan memperngaruhi sikap, nilai, dan emosi.
Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi dihadapan sekelompok siswa. Isi
dan bentuk penyajian bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang.
Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton bahan informasi, para siswa bersifat
pasif. Partisipasi yang diharapkan dari siswa hanya terbatas pada persetujuan atau ketidak setujuan mereka secara mental, atau terbatas
pada perasaan tidakkurang senang, netral, atau senang. Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi
yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuka ktivitas yang nyata
sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar
agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Di samping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan
pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorang siswa.
Menurut Dale 2008:87 dalam Arsyad secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis
dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka. b.
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. c.
Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau model.
d. Objek yang kecil-dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai,
film, atau gambar. e.
Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography.
f. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan
lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal.
g. Objek yang terlalu kompleks misalnya mesin-mesin dapat
disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain, dan Sudjana
2005:2 mengemukakan
manfaat media
pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu: 1.
Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat
lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran;
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,
sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran;
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan
lain-lain. 3.
Proses Belajar Mengajar Bermedia Di dalam proses belajar mengajar sumber pesan bisa beragam
bentuk dan jenisnya, maksudnya yang bertindak sebagai sumber penyampaian pesan bisa guru, buku atau sumber lainnya. Pesan
pembelajaran yang disampaikan biasanya materi atau bahan pelajaran sedangkan saluranperantara yang digunakan beruda metode atau
teknik, strategi pembelajaran, dan alat seperti gambar, foto, diagram, komik, film, slide, televise dan lain-lain. Kemudia pengertian media
menurut Brigs 1977:98 yang dikutip oleh Arief S. Sadiman 1990:6 media adalah segala sesuatu alat fisik yang dapat menyajikan pesan
serta merangsang siswa untuk belajar. Penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat
mempertinggi proses belajar siswa sehingga tercapainya tujuan pembelajaran, penggunaan media dalam proses pembelajaran
digambarkan dalam pola-pola interaksi belajar-mengajar bermedia
Salah satu pola interaksi belajar-mengajar yang dikemukakan oleh Yusuf Hadimiarso 1984:54
seperti yang digambarkan berikut ini.
Gambar 2.2
Pola Interaksi Belajar-Mengajar Bermedia .
a. Sumber yang hanya berupa orang saja dalam hal ini hanya guru
saja yang menyampaikan bahan ajaran kepada siswasiswa. b.
Sumber yang berupa orang guru dibantu dengan sumber lain, walaupun dalam hal ini guru masih memegang peranan yang
cukup besar untuk mengendalikan pengajaran secara keseluruhan. c.
Sumber orang guru bersama sumber lain yang didasarkan pada pengontrolan secara bersama dan seimbang.
d. Sumber lain tanpa adanya sumber berupa orang.
e. Kombinasi dari keempat pola yang tercantum di atas.
Hal ini sejalan dengan pendapat Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 1991:2
mengenai manfaat media dalam pembelajaran adalah: pertama, pembelajaran akan lebih dipahami oleh siswasiswa
sehingga akan menumbuhkan motivasi siswa. Kedua, bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik. Ketiga, siswa lebih banyak melakukan
kegiatan belajar karena tidak hanya mengdengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan
dan lain-lain. Kegunaan dan manfaat media dalam proses pembelajaran
sangat menguntungkan bagi penyampaian pesan kepada penerima pesan dengan adanya kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh setiap
media pembelajaran diharapkan dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, keterbatasan indera manusia, perbedaan gaya belajar dan
karakteristik penerima pesan. Penggunaan media dalam proses belajar-mengajar
di sekolah
berhubungan dengan
tingkat perkembangan psikologis serta tarap kemampuan siswa yang
mengikuti proses pembelajaran. Ada beberapa jenis media yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran. Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 1991:3 jenis media terbagi menjadi empat golongan yaitu: Pertama, media
grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan, diagram, poster, kartun, komik dan lain-lain. Media grafis sering juga disebut media dua
dimensi yaitu media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. Kedua, media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model susun, model
kerja, mockup, diorama, dan lain-lain. Ketiga, media proyeksi seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP dan lain-lain. Keempat,
penggunaan dan
pemanfaatan lingkungan
sebagai media
pembelajaran. Menurut Edgar Dale yang dikutip oleh Nana Sudjana 1991:109
bahwa klasifikasi media berbentuk kerucut pengalaman cone of experience,
yang digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.3
Kerucut Pengalaman dari Edgar Dale
Gambar di atas menunjukkan bahwa belajar itu dapat ditempuh melalui berbagai cara, yaitu dengan mengalaminya secara
langsung, dengan mengamati orang lain dan mendengar. 4.
Penggunaan Media Komik Komik menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 1991:63
adalah sebagai suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter
dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para
pembacanya. Menurut David Manning White 1967:370 Comic, arecartoon arranged either in a single panel or in several boxes-in
which case they are called Comic Strip-which are popular feature of more American newspaper
, yang maksudnya komik adalah rangkaian gambar kartun dalam suatu panil maupun rangkaian gambar kartun
dalam bingkai-bingkai yang disebut komik strip. Komik sebagai bacaan sudah menjadi bagian dari kehidupan
anak-anak, sebagai bahan bacaan komik berfungsi ganda, yaitu sebagai media pendidikan dan sebagai media hiburan. Komik dapat
membantu anak-anak dalam proses belajar. Melalui komik si anak dapat mengenal lingkungannya disamping pemenuhan kebutuhan
akan fantasi dan imajinasi kreatif. Komik sebagai bacaan dilihat dari segi isi dan temanya ada bermacam-macam, antara lain: cerita
petualangan, detektif, sejarah, humor, fiksi ilmiah, roman, perang, horror, silat dan lain-lain.
Menurut Suhandang dan Kusnadi 1985:27 yang dikutip dari Nana Sudjana dan Rivai 1991 unsur terpenting dari media komik
adalah konsep cerita dan estetika: 1.
Konsep cerita terdiri dari: a.
Jenis cerita atau titik tolak cerita roman, humor, silat dll.
b. Waktu dan tempat kejadian cerita, bisa berupa khayalan
maupun nyata. c.
Konsep karakter dan penampilan tokoh cerita. 2.
Estetika pada komik meliputi: a.
Ilustrasi yang kualitasnya berkaitan erat dengan teknik menggambar, gaya gambar dan sifat gambar.
b. bahasa komik yang terdiri dari segi semantik dan teknik
visualisasi bahasa. Penggunaan media komik dalam pembelajaran meliputi
peranan yaitu kemampuan dalam menciptakan minat belajar pada siswa. Penggunaan media dalam proses pembelajaran termasuk dalam
ruang lingkup teknologi pengajaran. Pengertian teknologi pengajaran menurut Nana Sudjanadan Ahmad Rivai 1991:41 adalah himpunan
dari proses terintegrasi yang melibatkan manusia, prosedur, gagasan, peralatan dan organisasi serta pengelolaan cara-cara pemecahan
masalah pendidikan yang terdapat di dalam situasi-situasi belajar yang bertujuan dan disengaja.
Menurut Gene Yang 2003 dalam Avrilliyanti, , “Komik
memiliki lima kelebihan jika dipakai dalam pembelajaran, yaitu: 1Memotivasi; 2Visual; 3Permanen; 4Perantara; 5Populer. Untuk
lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.
Memotivasi
Komik dengan gambar yang menarik dapat meningkatkan partisipasi individu sehingga dapat memotivasi belajar siswa.
Meningkatnya motivasi belajar siswa dapat mempermudah pembelajaran siswa, sehingga pembelajaran menjadi lebih mudah
2. Visual
Komik terdiri dari gambar-gambar yang merupakan media visual. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat
ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia
nyata. Kualitas gambar komik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
3. Permanen
Menggunakan komik sebagai media pembelajaran berbeda dengan menggunakan film atau animasi. Meskipun film dan animasi juga
merupakan media visual, mereka hanya dapat dilihat tanpa bisa mengulanginya sekehendak kita. Komik berbeda dengan film dan
animasi, merupakan media yang permanen. Jika siswa tidak memahami suatu adegan film atau animasi, siswa tidak bisa
mengulanginya. Tapi dengan komik, mereka bisa mengulangi sesuka hati siswa.
4. Perantara
Komik dapat mengarahkan siswa untuk disiplin membaca khususnya bagi yang tidak suka membaca. Komik dapat berfungsi
sebagai perantara dalam penyampaian materi pembelajaran kepada siswa sehingga siswa dapat lebih mudah memahami materi
pembelajaran. 5.
Populer Komik adalah bagian dari budaya popular karena sebelumnya
proses pembelajaran hanya menggunakan buku teks biasa. Spiderman and Batman adalah film yang diambil dari komik yang
dapat berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam proses belajar.
Penggunaan media dalam proses pembelajaran yang di kombinasi dengan model pembelajaran akan jauh lebih membantu
pemahaman siswa sehingga media tersebut dapat menjadi alat penyampai pesan yang efektif.