Keterbatasan Saran KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

165 DAFTAR PUSTAKA Alam, S. 2009. Akuntansi SMA untuk Kelas XI. Jakarta: Esis Aqib, Zainal. 2011 Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Yrama Widya Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Arief Furchan. 2011. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Aritonang, Lerbin R. 2007. Riset Pemasaran. Jakarta: Ghalia Indonesia Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Asrori Muhammad, 2007. Penelitian Tindakan Kelas Bandung: CV. Wacana Prima Avrilliyanti, Herlina. Penerapan Media Komik untuk Pembelajaran Fisika Model Kooperatif dengan Metode Diskusi Pada Siswa SMP 5 Surakarta Kelas VII Tahun Ajaran 20112012. Skripsi, Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta Briggs, Leslie, J., 1977. Intructional Design,Principle and Aplication, NewYork:Mc.Graw-Hill Book Company Cooper, D.R., dan Schindler, P.S., 2006. Business Research Methods. Eight Edition. McGrawHillIrwin, New York, NY 10020 Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok. Jakarta. Rineka Cipta Daryanto.2011 Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah Beserta Contoh-Contohnya. Yogyakarta: Gava Media David Hopkins. 1993 A Teacher’s Guide to Classroom Research. Philadelphia. Open University Press Davies, Ivor K. 1991. Pengelolaan Belajar. Jakarta: Rajawali Pers Gunarsa, Singgih D; Gunarsa. 2004. PsikologiPraktis: Motivasi Anak, Remaja, Dan Keluarga . Jakarta: BPK Gunung Mulia Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: BumiAksara Ibrahim, Muslimin, dkk.,2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya:UNESA University Press Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antara Peserta Didik . Yogyakarta: Pustaka Pelajar Kardi, Soeparman da Mohamad Nur. 2000. Pengajaran Langsung. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya, University Press Kemmis, s. McTaggart, R. 1983 The Action Research Planner. 3rd ed. Victoria, Australia: Deakin University Kunandar. 2008. Langkah Mudah PTK sebagai Pengembangan Profesi Guru Jakarta: PT. Rajagrafindo. Persada Lie, Anita. 2007. Cooperatif Learning. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Masidjo.1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius Miftahul Huda. 2011. Cooperatif Learning. Pustaka Belajar. Yogyakarta Moh Uzer Usman, 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya Nana Sudjana. 1989. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensido Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 1991. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru. Prabowo, 2001. Profil Pendidikan Profesional. Yogyakarta : Andi Offiset Rohman, Arif. 2009. Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Laksbang Mediatama Sadiman, Arief S. 1990. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya . Jakarta: Raja Grafindo Persada Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers Sagala Syaiful. 2009. Kemampuan Professional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Slavin, R. 2005. Cooperative Learning. Teori, Riset dan Praktek. Bandung: Nusa Media Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: PT Tarsito Bandung Sukiman.2011. Pengembangan Media Pembelajaran.Yogyakarta: Pedagogia Sukmadinata, N.S. 2002. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Suwarno, Wiji, 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Suyanto. 1997. Pedoman Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Depdikbud 2009. Menjelajah Penelitian Inovatif. Sidoarjo: Mamedia Buana Pustaka Tim Pelatih Proyek PGSM, 1999. Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research Thursan, Hakim. 2000.Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara Tryana, A. 2008. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together NHT Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Prestasi Belajar Biologi Siswa KelasVII SMP Miftahul Huda Kec . Ngadiraja, Pacitan. Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara White, T. 1967. The Animator’s Workbook. New York: Walson-Guptill Publications. Wijaya, Kusuma. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Indeks Winkel. 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia Yuliarti, Diah. 2014. KOMIK JuPe Jurnal Penyesuian. Yogyakarta: NiiBii Art Studio Zulganef. 2006. Pemodelan Persamaan Struktur dan Aplikasinya menggunakan AMOS 5. Bandung: Pustaka LAMPIRAN Lampiran 1 INSTRUMEN OBSERVASI AKTIVITAS GURU DI KELAS SEBELUM PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Nama Pengamat : Hari dan Tanggal Observasi : Lama Observasi : Orang dan atau Peristiwa yang diamati : Tujuan Observasi : No Deskriptor Ya Tidak 1 Guru memeriksa kesiapan siswa 2 Guru melakukan apersepsi 3 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. 4 Guru menggunakan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi pelajaran. 5 Guru menggunakan metode dan model pembelajaran yang bervariasi. 6 Guru menggunakan media pembelajaran. 7 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas. 8 Guru berperan dalam pembentukan kelompok 9 Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok 10 Guru memotivasi siswa agar dapat bekerja sama dengan teman kelompok dan agar tercuptanya kerja kelompok yang baik antar indvidu di dalam kelompok diskusinya 11 Guru mengamati proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok 12 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri 13 Guru tidak berinteraksi dengan siswa saat diskusi kelompok. 14 Guru tidak menjelaskan tugas yang harus dikerjakan dalam kelompok. 15 Guru membiarkan siswa ribut dan membuat kegaduhan di dalam kelas 16 Guru membiarkan siswa yang berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif dan menggangu kerja kelompok lain. 17 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok dengan siswa pintar saja. 18 Guru dan siswamasing-masing asik dengan aktivitasnya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif dan kaku. 19 Guru meninggalkan kelas di saat siswa berdiskusi sehingga tidak ada pengawasan. 20 Guru sering bertanya pada siswa. 21 Pertanyaan guru diajukan ke kelas. 22 Pertanyaan guru diajukan ke perseorangan. 23 Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran 24 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik 25 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pretest dan posttest Lampiran 2 INSTRUMEN OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DI KELAS SEBELUM PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Nama Pengamat : Hari dan Tanggal Observasi : Lama Observasi : Orang dan atau Peristiwa yang diamati : Tujuan Observasi : No Deskriptor Ya Tidak 1 Peserta didik siap mengikuti proses pembelajaran. 2 Peserta didik memperhatikan penjelasan guru. 3 Peserta didik menanggapi pertanyaan dari guru. 4 Peserta didik mencatat hal-hal penting 5 Peserta didik mengerjakan tugas dengan baik. 6 Peserta didik menanyakan materi yang belum paham 7 Peserta didik menanggapi materi yang sedang dipelajari. Lampiran 3 INSTRUMEN OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM KELOMPOK SEBELUM PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Nama Pengamat : Hari dan Tanggal Observasi : Lama Observasi : Orang dan atau Peristiwa yang diamati : Tujuan Observasi : No Deskriptor Ya Tidak 1 Seluruh siswa siap untuk berdiskusi kelompok. 2 Seluruh perhatian siswa diarahkan pada materi diskusi dalam kelompok. 3 Siswa saling bertukar pikiran dan pendapat dalam diskusi. 4 Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas kelompok. 5 Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan pembelajaran 6 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan 7 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya Lampiran 4 PEDOMAN WAWANCARA TERHADAP GURU SEBELUM PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER 1. Model pembelajaran apa saja yang biasa digunakan di kelas? 2. Mengapa memilih model pembelajaran tersebut? 3. Apakah model pembelajaran tersebut sudah efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa? 4. Media apa saja yang baisanya digunakan dalam proses pembelajaran? 5. Apakah media tersebut dapat membantu siswa memahami materi pembelajaran? 6. Kendala apa saja yang ditemui saat penerapan model pembelajaran tersebut? 7. Hal-hal apa yang perlu diperbaiki? 8. Masalah-masalah apa yang sering dihadapi siswa dalam memahami jurnal penyesuaian? 9. Apa saja yang sudah dilakukan Ibu agar siswa dapat memahami materi jurnal penyesuaian? 10. Bagaimana motivasi siswa selama pembelajaran menggunakan model pembelajaran tersebut? 11. Menurut Ibu, hal-hal apa yang dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa? Lampiran 5 PEDOMAN WAWANCARA TERHADAP SISWA SEBELUM PENERAPAN MEDIA KOMIK BERBASIS KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER 1. Bagaimana menurut Anda model pembelajaran yang digunakan Ibu guru saat mengajar? 2. Dengan menggunakan model pembelajaran tersebut, apakah Anda memahami materi yang disampaikan? 3. Apakah Anda mencatat hal-hal penting saat pembelajaran? 4. Apakah guru pernah menggunakan model pembelajaran yang menarik? 5. Apakah guru pernah menggunakan media pembelajaran yang membantu memahami materi pelajaran? 6. Bagaimana keaktifan Anda di kelas? 7. Bagaimana motivasi Anda saat pembelajaran? 8. Bagaimana pendapat kalian tentang materi jurnal penyesuian? 9. Adakah kesuliatan saat mempelajari jurnal penyesuaian? 10. Kesulitan apa yang Anda hadapi saat mempelajari jurnal penyesuian? Lampiran 6 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Satuan Pendidikan : SMK N 1 Pengasih Mata Pelajaran : Akuntansi Kelas Semester : X 2 Materi Pokok : Jurnal Penyesuaian Alokasi Waktu : 2 x 40 menit 1 kali pertemuan pertemuan pertama

A. Kompetensi Inti :

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator:

1.1 Mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa, atas pemberian amanah untuk mengelola administrasi keuangan entitas.. Indikator : 1.1.1 Mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa, atas pengetahuan yang diperoleh. 1.2 Mengamalkan ajaran agama dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknoligi untuk menghasilkan informasi keuangan yang mudah dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan. Indikator: 1.1.2 Berdoa sebelum mulai melaksanakan proses pembelajaran jurnal penyeusian. . 2.1Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam menemukan dan memahami pengetahuan dasar tentang akuntansi perusahaan jasa. Indikator: 2.2.1 Menujukkan rasa ingin tahu dalam memahami materi jurnal penyesuaian. 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efeknstif dalam lingkungan sosial sesuai dengan prinsip etika profesi bidang akuntansi. Indikator: 2.2.1 Menunjukkan sikap tanggungjawab dan pro-aktif dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial. 3.6 Menjelaskan jurnal penyesuaian dan jurnal koreksi serta posting ke akun buku besar perusahaan jasa. Indikator: 3.6.1 Menjelaskan pengertian jurnal penyesuian. 3.6.2 Mengindentifikasi akun-akun yang memerlukan penyesuain.

C. Tujuan Pembelajaran

1.1.1 Siswa mampu mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa, atas pengetahuan yang diperoleh. 1.1.2 Siswa mampu berdoa secara individu sebelum melaksanakan pembelajaran jurnal penyesuian. 2.1.1 Siswa menunjukkan rasa ingin tahu dalam memahami materi jurnal penyeusian. 2.2.1 Siswa mampu menunjukkan sikap tanggungjawab dan pro-aktif dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial. 3.6.1 Siswa mampu menjelaskan pengertian jurnal penyesuaian. 3.6.2 Siswa mampu menemukan alasan diperlukannya jurnal penyesuaian. 3.6.2 Siswa mampu menyebutkan akun-akun yang memerlukan penyesuain.

D. Materi Pembelajaran

Jurnal Penyesuaian 1. Karakteristik Proses Penyesuaian Ketika seorang akuntan menyiapkan laporan keuangan, ia berasumsi bahwa masa ekonomis perusahaan dapat dibagi ke dalam periode waktu. Dalam akuntansi berbasis akrual accrual basis of accounting , pendapatan dicatat dalam laporan laba rugi pada periode saat pendapatan tersebut dihasilkan. Sebagai contoh, pendapatan harus dilaporkan pada saat barang atau jasa telah diberikan kepada pelanggan. Konsep yang mendukung pencatatan pendapatan seperti ini disebut konsep pengakuan pendapatan .

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 05 METRO BARAT

0 15 65

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 3 SIMBARWARINGIN

0 6 83

PENERAPAN MEDIA PERMAINAN CHEMOPOLY BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP MOL KELAS X SMA.

5 45 23

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 30

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI.

0 0 32

Penerapan cooperative learning tipe numbered head together untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi SMK YPKK 2 Sleman.

1 4 217

PENERAPAN MODEL COORPERATIVE LEARNING METODE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN PENGETAHUAN BAHAN MAKANAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEBUTUHAN BELAJAR DI SMK N 1 KALASAN.

0 1 16