PENDAHULUAN Penerapan media komik berbasis cooperative learning tipe numbered head together untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran akuntansi SMK N 1 Pengasih.

mereka akan memahami materi dengan lebih mudah. Hal ini sejalan dengan pendapat Suyatno 2009-100 yang mengatakan bahwa cara belajar siswa zaman sekarang adalah siswa lebih menyukai fun learning dan interaktif. Siswa akan lebih tertarik akan hal-hal baru, antusias untuk mencoba, dan mereka belajar sesuai dengan cara belajar mereka masing- masing. Hal tersebut terbukti bahwa siswa memang cenderung lebih aktif saat mereka menemui hal yang baru terutama dalam proses pembelajaran di sekolah. Salah satu cara yang dapat membangkitkan semangat siswa agar lebih aktif dapat dilakukan dengan penggunaan media yang tepat. Jika sebelumnya guru hanya menggunakan media konvensional, kemudian dapat ditambah dengan media yang lebih menarik, seperti power point, ataupun buku-buku pelajaran yang menarik yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang mempunyai peranan penting dalam pembelajaran Arsyad 2011:2-3 mengatakan bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan. Sementara ini Sukiman 2012:44 menjelaskan kegunaan praktis dari penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar yaitu media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses pembelajaran. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran tersebut adalah dengan cara melalukan inovasi dalam pembelajaran. Dengan inovasi tersebut, diharapkan pembelajaran di kelas mempunyai suasana baru yang positif dan inovasi pembelajaran ini diharapkan mampu memberikan perubahan terhadap hasil belajar siswa. Peneliti berfikir bahwa pemanfaatan media merupakan salah satu solusi dan inovasi perbaikan pembelajaran di kelas. Dari pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa siswa akan lebih tertarik bila menggunakan media yang bersifat visual. Media pembelajaran berbasis visual adalah media pembelajaran yang menyalurkan pesan lewat indera pandang dan pengelihatan. Perbandingan pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang dan indera dengar sangat menonjol perbedaannya. Salah satu media visual yang dapat digunakan adalah komik. Dalam pemanfaatan media dalam proses pembelajaran ini lebih menekankan pada pembelajaran menggunakan media berbasis visual yaitu media grafis lebih tepatnya komik sebagai media pembelajaran. Komik merupakan bentuk kartun dimana perwatakan sama membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-gambar yang berhubungan erat dirancang untuk menghibur pembacanya Sudjana, 2005:69. Dapat dikatakan bahwa komik adlaah media gambar yang cukup unik untuk mengkomunikasikan suatu cerita. Dalam media ini cerita biasanya disajikan dalam gambar dan balon-balon kata yang menceritakan sesuatu. Komik merupakan salah satu media yang mulai dikembangkan untuk bisa membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik, efektif dan efisien. Selain media salah satu faktor pendukung adalah penggunaan model pembelajaran yang tepat. Dalam hal ini banyak sekali model pembelajaran cooperative learning yang dapat dipilih oleh guru, salah satunya tipe Number Head Together NHT. Tipe pembelajaran ini akan memberikan kesempatan pada siswa untuk bekerjasama dalam tim atau kelompok untuk menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru. NHT adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat mengajak siswa menjadi lebih aktif, inovatif, kreatif, dan merasa senang sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai. Dalam NHT siswa akan dibagi ke dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 tergantung jumlah siswa dalam satu kelas. Selanjutnya masing-masing siswa dalam kelompok akan mendapatkan kepala bernomor yang berbeda. Kepala bernomor tersebut yang nantinya akan digunakan guru untuk memilih atau menunjuk salah satu nomor untuk menjawab pertanyaan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Penerapan Media Komik Berbasis Kooperatif Learning Tipe Numbered Head Together Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Akuntansi SMK N 1 Pengasih. B. Batasan Masalah Ada berbagai cara untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas PTK ini akan difokuskan pada upaya meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa pada materi jurnal penyesuian dalam mata pelajaran akuntansi kelas X Akuntansi 2 melalui penerapan media komik berbasis model pembelajaran kooperatif learning tipe NHT. C. Rumusan Masalah Berdasarkan berbagai masalah yang telah teridentifikasi di atas selanjutnya dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan media komik berbasis kooperatif learning tipe NHT dalam meningkatkan motivasi belajar siswa? 2. Bagaimana penerapan media komik berbasis kooperatif learning tipe NHT dalam meningkatkan hasil belajar siswa? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan berbagai rumusan masalah yang telah teridentifikasi di atas, penelitian ini bertujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan motivasi belajar siswa setelah penerapan media komik berbasis kooperatif learning tipe NHT pada materi ayat jurnal penyesuaian pada mata pelajaran akuntansi kelas X SMK N 1 Pengasih. 2. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan media komik berbasis kooperatif learning tipe NHT pada materi ayat jurnal penyesuaian pada mata pelajaran akuntansi kelas X SMK N 1 Pengasih. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa Siswa dapat termotivasi untuk mempelajari ayat jurnal penyesuian dengan penggunaan media komik berbasis kooperatif learning tipe NHT serta siswa akan lebih aktif dan senang selama proses pembelajaran dan akan berdampak pada meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi. 2. Bagi Sekolah dan Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan alternatif pilihan media pembelajaran dan model pembelajaran yang dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran. 3. Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan memberikan masukan bagi sekolah agar proses pembelajaran di kelas menjadi lebih efektif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. 4. Bagi Universitas Sanata Dharma Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk peneliti selanjutnya. 5. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi model dan media pembelajaran jika kelak akan menjadi seorang guru. 8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Penelitian Tindakan Kelas PTK

1. Pengertian Penelitian Tidakan Kelas Penelitian Tindakan kelas PTK yang dikenal dengan nama Classroom Action Reserch merupakan suatu model penelitian yang dikembangkan di kelas. Ide tentang penelitian tindakan pertama kali dikembangkan oleh Kurt dan lewin pada tahun 1946. Menurut Stephen Kemmis 1983:56, PTK atau action research adalah suatu bentuk penelaahan atau inkuiri melalui refleksi diri yang dilakukan oleh peserta kegiatan pendidikan tertentu dalam situasi sosial termasuk pendidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran dari a praktik-praktik sosial atau pendidikan yang mereka lakukan sendiri, b pemahaman mereka terhadap praktik-praktik tersebut, dan c situasi di tempat praktik itu dilaksanakan David Hopkins, 1993:44. Sedangkan Tim Pelatih Proyek PGSM 1999 mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan kelas PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan- tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktik pembelajaran tersebut dilakukan. Hopkins 1993:89: PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran. Sejalan dengan pengertian di atas, Prabowo 2001:56 mendefinisikan makna dari penelitian tindakan yaitu suatu penelitian yang dilakukan kolektif oleh suatu kelompok sosial termasuk juga pendidikan yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas kerja mereka serta mengatasi berbagai permasalahan dalam kelompok tersebut. Definisi tersebut diperjelas oleh pendapat kemmis dalam Kardi 2000:77 yang menyatakan bahwa penelitian tindakan adalah studi sistematik tentang upaya memperbaiki praktik penddikan oleh sekelompok peneliti melalui kerja praktik mereka sendiri dan merefleksinya untuk mengetahui pengaruh-pengaruh kegiatan tersebut. Atau bisa disederhanakan dengan kalimat yaitu upaya menguji cobakan ide dalam praktik dengan tujuan memperbaiki atau mengubah sesuatu, mencoba memperoleh pengaruh yang sebenarnya dalam situasi tersebut. Dari berbagai referensi pengertian PTK di atas, dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan suatu bentuk dari penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran yang dilakukan bersama dikelas secara profesional. 2. Tujuan PTK dilakukan Menurut Kunandar 2008:13 , dalam bukunya “Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru” , menyatakan bahwa tujuan dari PTK adalah sebagai berikut: a. Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dipahami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar, meningkatkan profesinalisme guru, dan menumbuhkan budaya akademik dikalangan guru. b. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran dikelas secara terus- menerus mengingat masyarakat berkembang secara cepat. c. Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini mulai dicapai melalui peningkatan proses pembelajaran. d. Sebagai alat training in service, yang melengkapi guru dengan skill dan metode baru, mempertajam kekuatan analitisnya dan mempertinggi kesadaran dirinya. e. Sebagai alat untuk lebih inovatif terhadap pembelajaran. f. Peningkatan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran di kelas dengan mengembangkan berbagai jenis keterampilan dan meningkatkan motivasi belajar siswa. g. Meningkatkan sifat profesional pendidik dan tenaga kependidikan. h. Menumbuh kembangkan budaya akademik dilingkungan akademik.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 05 METRO BARAT

0 15 65

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 3 SIMBARWARINGIN

0 6 83

PENERAPAN MEDIA PERMAINAN CHEMOPOLY BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP MOL KELAS X SMA.

5 45 23

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 30

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI.

0 0 32

Penerapan cooperative learning tipe numbered head together untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi SMK YPKK 2 Sleman.

1 4 217

PENERAPAN MODEL COORPERATIVE LEARNING METODE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN PENGETAHUAN BAHAN MAKANAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEBUTUHAN BELAJAR DI SMK N 1 KALASAN.

0 1 16