Tabel 5.28 Skor Hasil Belajar Siswa sebelum Penerapan Media Komik
Berbasis NHT, Siklus I, Siklus II
No Nama Sebelum
NHT a Siklus
I b Siklus
II c Selish
Peningkatan Keaktifan
KKM Ket
b-a c-b
1 Amilia Vivi Zusmiarsi
75 80
87,5 5
7,5 1
2 75
Tuntas 2
Anis Indri Pangestuti 62,5
85 87,5
22,5 2,5
4 1
75 Tuntas
3 Annisa Irotun Khotim
62,5 80
87,5 17,5
7,5 3
2 75
Tuntas 4
Aruliya Desbi S. 62,5
75 87,5
12,5 12,5
2 3
75 Tuntas
5 Asti Damayanti
62,5 90
87,5 27,5
-2,5 5
-1 75
Tuntas 6
Dita Zulvian 50
65 87,5
15 22,5
3 5
75 Tuntas
7 Emy Wining Wahyuni
80 80
87,5 7,5
2 75
Tuntas 8
Eti Melawati 37,5
85 87,5
47,5 2,5
9 1
75 Tuntas
9 Farikhati Isnainta A.
62,5 70
100 7,5
30 1
7 75
Tuntas 10 Feti Setyowati
75 75
87,5 12,5
3 75
Tuntas 11 Gustin Budi Asih
37,5 75
87,5 37,5
12,5 7
3 75
Tuntas 12 Iis Sholikah
75 80
100 5
20 1
4 75
Tuntas 13 Indah Nur Annisa
62,5 75
100 12,5
25 2
5 75
Tuntas 14 Ismi Susanti
62,5 70
87,5 7,5
17,5 1
4 75
Tuntas 15 Isna Ristanti
62,5 90
100 27,5
10 5
2 75
Tuntas 16 Lia Puspita Sari
75 90
100 15
10 3
2 75
Tuntas 17 Melinda Eka Sari
75 85
87,5 10
2,5 2
1 75
Tuntas 18 Nadya Nurul Fatimah
45 55
87,5 10
32,5 2
7 75
Tuntas 19 Nila Nur Anisa
60 70
100 10
30 2
7 75
Tuntas 20 Nining Widyawati
62,5 85
100 22,5
15 4
3 75
Tuntas 21 Novitasari
40 50
75 10
25 2
5 75
Tuntas 22 Nur Wasilah
75 70
100 -5
30 -1
7 75
Tuntas 23 Raras Afifah
62,5 70
75 7,5
5 1
1 75
Tuntas 24 Riska Widyastuti
75 90
87,5 15
-2,5 3
-1 75
Tuntas 25 Sri Susiyanti
50 75
100 25
25 5
5 75
Tuntas 26 Sunarmi
45 65
100 20
35 4
8 75
Tuntas 27 Umi Nur Khasanah
62,5 80
100 17,5
20 3
4 75
Tuntas 28 Wulan Damayanti
75 70
100 -5
30 -1
7 75
Tuntas 29 Yuli Handayani
37,5 80
75 42,5
-5 8
-1 75
Tuntas 30 Yunita Fitriani
37,5 90
87,5 52,5
-2,5 10
-1 75
Tuntas 31 Yunita Pujiyanti
37,5 70
75 32,5
5 6
1 75
Tuntas 32 Zulfa Nur Arifah
62,5 70
87,5 7,5
17,5 1
4 75
Tuntas
Jumlah 1907,5
2440 2900
533 460
100 100 Nilai Tertinggi
80 90
100 27,5
32,5 10
8
Nilai Terendah 37,5
55 75
-5 -2,5
-1 -1
Rata-Rata 59,61
76,25 90,63
16,64 14,38 3
3
Tabel diatas, menunjukkan komparasi peningkatan hasil belajar siswa post-test siklus 1 dan post-test siklus 2 dalam penerapan media
komi, berbasis pembelajaran kooperatif tipe NHT. Pada siklus pertama dengan 32 siswa yang hadir, terdapat 20 siswa atau 60,50 yang mampu
mencapai KKM dengan rata-rata sebesar 76,25. Kemudian pada siklus II terdapat 32 siswa yang hadir pada pembelajaran seluruh siswa yaitu 32
siswa atau 100 mampu mencapai KKM dalam post-test siklus kedua. Jika dikaji berdasarkan rata-rata maka peningkatan yang terjadi sebesar
14,38 yaitu dari nilai rata-rata post-test setelah siklus pertama sebesar 76,25 menjadi 90,63.
C. Pembahasan
1. Peningkatan motivasi belajar akibat penerapan media komik berbasis
NHT Hasil motivasi belajar siswa mengalami peningkatan setelah
penerapan media komik berbasis model pembelajaran NHT. Hasil kuesioner yang diisi oleh siswa pada saat pra penelitian adalah 112.
Pada siklus pertama, rata-rata hasil kuesioner motivasi belajar mengalami peningkatan menjadi 119. Setelah penerapan siklus I
peneliti perlu pemantapan terhadap penerapan media komik berbasis model pembelajaran NHT ini maka peneliti melakukan siklus II.
Dalam siklus ke dua ini hasil rerata motivasi belajar mengalami peingkatan menjadi 126. Ini berarti motivasi belajar siswa setelah
penerapan media komik berbasis kooperatif learning tipe NHT telah terjadi peningkatan sebesar 3.
Peningkatan motivasi belajar merupakan hasil dari penerapan media komik berbais model pembelajar kooperatif tipe NHT. Guru
mata pelajaran telah melaksanakan prosedur penelitian dengan baik. Guru mampu mengarahkan siswa untuk melaksanakan pembelajaran
kooperatif tipe NHT dan mengarahkan siswa agar dapat mengikuti aturan pada pembelajaran kooperatif tipe NHT. Guru juga
membimbing siswa untuk saling bekerja sama dalam kelompok. Selain bekerja sama, siswa juga saling berbagi ilmu kepada teman
sekelompoknya dan membantu siswa lain jika mengalami kesulitan dalam pemahaman materi. Melalui model pembelajaran kooperatif
tipe NHT siswa belajar untuk mengutarakan pendapat, belajar bertanggung jawab, dan saling menghormati sesama teman. Selama
penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT seluruh anggota kelompok terlibat dalam diskusi sehingga tujuan pembelajaran yang
diharapkan dapat tercapai. Motivasi belajar yang kian bertambang membuat semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Adanya dorongan dan semangat dari teman sekelompok siswa yang biasanya pasif saat proses pembelajaran, sudah mulai tampak aktif
dan mau berpendapat. 2.
Peningkatan prestasi belajar akibat penerapan NHT.
Prestasi belajar siswa mengalami peningkatan setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan penggunaan
media komik. Sebelum diterapkannya model pembelajaraan kooperatif tipe NHT dan penggunaan media komik, nilai siswa tidak
cukup baik, hanya 9 siswa dari 32 yang dinyatakan tuntas dengan nilai
rata-rata 50,61.
Setelah dilakukan
penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dan media komik pada siklus I nilai rata-rata kelas menjadi 75,25 dengan siswa yang tuntas sebanyak
20 siswa. Kemudian setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siklus II, prestasi belajar siswa mengalami
peningkatan dengan rata-rata kelas sebesar 90,63. Seluruh siswa atau 100 siswa di kelas X Akuntansi 2 dapat mencapai kriteria
ketuntasan minimum yang telah ditetapkan yaitu sebesar 75. Peningkatan prestasi belajar siswa merupakan akibat dari
penerapan media komik berbasis kooperatif tipe NHT yang berjalan dengan lancar. Saat diskusi berlangsung siswa saling bertukar
informasi informasi dan saling membantu teman yang mengalami kesulitan agar semua anggota kelompok dapat memahami materi
jurnal penyesuian. Atas dasar tersebut prestasi belajar siswa kelas X Akuntansi 2
mengalami peningkatan.