Prestasi belajar siswa mengalami peningkatan setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan penggunaan
media komik. Sebelum diterapkannya model pembelajaraan kooperatif tipe NHT dan penggunaan media komik, nilai siswa tidak
cukup baik, hanya 9 siswa dari 32 yang dinyatakan tuntas dengan nilai
rata-rata 50,61.
Setelah dilakukan
penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dan media komik pada siklus I nilai rata-rata kelas menjadi 75,25 dengan siswa yang tuntas sebanyak
20 siswa. Kemudian setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siklus II, prestasi belajar siswa mengalami
peningkatan dengan rata-rata kelas sebesar 90,63. Seluruh siswa atau 100 siswa di kelas X Akuntansi 2 dapat mencapai kriteria
ketuntasan minimum yang telah ditetapkan yaitu sebesar 75. Peningkatan prestasi belajar siswa merupakan akibat dari
penerapan media komik berbasis kooperatif tipe NHT yang berjalan dengan lancar. Saat diskusi berlangsung siswa saling bertukar
informasi informasi dan saling membantu teman yang mengalami kesulitan agar semua anggota kelompok dapat memahami materi
jurnal penyesuian. Atas dasar tersebut prestasi belajar siswa kelas X Akuntansi 2
mengalami peningkatan.
162
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan antara lain:
1. Penerapan media komik berbasis model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Head Together NHT dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Pengasih pada materi jurnal penyesuian dalam siklus akuntansi perusahaan jasa. Peningkatan
tersebut dilihat dari rata-rata motivasi belajar sebelum penerapan yaitu 112 dan setelah penerapan menjadi 119 pada siklus I dan 126 pada
siklus II. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar sebelum dan sesudah diterapkannya media komik
berbasis model pembelajaran kooperatif tipe NHT. 2.
Penerapan media komik berbasis model pembelajaraan kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Akuntansi 2 pada
materi jurnal penyesuian dalam siklus akuntansi perusahaan jasa. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari rerata sebelum penerapan adalah
59,61 dan meningkat menjadi 76,25 pada siklus I dan menjadi 90,63 pada siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil
belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan media komik berbasis model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
B. Keterbatasan
Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti menyadari ada beberapa keterbatasan. Keterbatasan tersebut adalah:
1. Pada siklus I alokasi waktu kurang cukup tepat, sehingga ada beberapa
bagian yang dilaksankan secara terburu-buru. Namun hal tersebut langsung diperbaiki pada siklus II sehingga pada saat pembahasan soal
dapat berlangsung dengan baik dan tidak terburu-buru. 2.
Media komik JuPe sangat membantu siswa dalam memahami materi jurnal penyesuian pada perusahaan jasa, tetapi hanya dengan waktu yang
terbatas yang dimiliki untuk pelajaran akuntansi dirasa masih kurang untuk membaca komik tersebut. Sehingga dibutuhkan waktu yang luang
bagi siswa untuk bisa membaca komik JuPe.
C. Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ada beberapa saran yang ditunjukkan pada pihak-pihak yang terkait pada penelitian ini:
1. Peneliti berharap agar guru konsisten untuk menggunakan model-model
pembelajaran yang mnyenangkan dan menarik sehingga siswa selalu termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.
2. Pentingnya manajemen waktu pada saat penelitian. Hal ini akan
mempermudah guru pada saat penggunaan model pembelajaran kooperatif.
3. Peneliti selanjutnya dapat membuat persiapan-persiapan penelitian
secara matang dan maksimal berkaitan dengan media dan alat-alat yang diperlukan agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar.