31
dari siswa Susanti, 2010. Kemampuan bertanya juga dapat ditingkatkan dengan penerapan strategi
The Learning Cell
pada mata pelajaran IPA Rahmawati, 2012. Penelitian yang lainnya menemukan
bahwa keterampilan bertanya dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dalam pembelajaran matematika
Yusmanah, 2012. Berdasarkan hasil penelitian relevan tersebut, ada yang
membedakan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Pada penelitian yang sebelumnya, belum ada penelitian mengenai pedoman
pendesainan pertanyaan esensial untuk memperdalam pemahaman dan membangun kepedulian siswa kelas V SD terhadap lingkungan. Oleh
karena itu, dalam penelitian ini peneliti mengembangkan produk buku pedoman pendesainan pertanyaan esensial yang dapat membantu guru
dalam menyusun pertanyaan esensial agar siswa mendapatkan pembelajaran yang bermakna, lebih fokus, dapat membuat siswa lebih
memahami materi yang diberikan guru, dan merangsang inkuiri yang membuat siswa aktif untuk bertanya dalam proses pembelajaran.
C. Kerangka Berpikir
Pada abad ke-21 ini diharapkan sumber daya manusia memiliki pengetahuan yang luas, kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan
berpikir kreatif Abidin, 2014. Guna meningkatkan mutu pendidikan, Kemendikbud
melakukan sejumlah
terobosan agar
mampu menghasilkan lulusan yang siap bersaing secara global di masa yang
32
akan datang. Salah satu terobosan awal tersebut adalah dengan memberlakukan Kurikulum 2013. Menanya merupakan salah satu
kegiatan penting yang ada dalam proses pembelajaran pada Kurikulum 2013. Dalam kegiatan pembelajaran terjadi proses bertanya yang
menandakan bahwa terjadi proses berpikir karena dengan mengajukan pertanyaan atau dengan diajukan pertanyaan maka otomatis hal
tersebut mengantarkan seseorang untuk mau berfikir kritis dan kreatif dalam proses belajar terlebih jika pertanyaan yang diberikan adalah
pertanyaan yang baik. Dengan mendesain pertanyaan yang esensial, guru akan
membantu peserta didiknya untuk lebih memahami apa yang dipelajari secara mendalam. Tidak hanya aspek kognitifnya saja yang diasah,
akan tetapi juga aspek afektif, dan psikomotorik siswa. Siswa akan belajar menemukan solusi dari masalah yang dihadapi. Dengan
pertanyaan yang baik dan esensial siswa akan terbantu untuk melihat dan menghargai apa yang ada di sekitar dan lingkungannya.
Harapannya siswa dapat belajar untuk menghargai dan menghormati, bijak dalam bertindak pada kehidupan sehari-harinya baik dengan
orang di lingkungan sekitar, makhluk hidup di lingkungan sekitarnya maupun di lingkungannya sendiri sehingga dapat memberikan
kontribusi berupa tindakan atau aksi yang positif pada lingkungannya. Untuk hidup pada zaman penuh tantangan pada dunia yang
global ini, siswa diharapkan dapat menjadi generasi yang berkualitas. Manusia yang berkualitas tidak hanya unggul dalam akademik saja
33
akan tetapi juga karakternya. Seperti yang telah dipaparkan oleh Kevin Ryan dan Bohlin dalam Fathurrohman, Suryana, dan Fatriany,
2013:17, manusia dengan karakter yang baik memiliki pengetahuan tentang kebaikan, lalu menimbulkan komitmen niat terhadap
kebaikan, dan akhirnya benar-benar melakukan kebaikan. Salah satu karakter yang harus dimiliki oleh peserta didik adalah menghargai,
terutama manusia dan lingkungan. Siswa dituntut untuk bertanya dan mencari jawabannya dari pertanyaannya pada saat melaksanakan
kegiatan belajar. Diharapkan terbentuk generasi bangsa dengan karakter baik, melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, dirinya, sesama, lingkungan, dengan mengoptimalkan potensi pengetahuan dalam dirinya dan disertai dengan kesadaran,
emosi dan motivasinya perasaannya.
D. Pertanyaan Penelitian