Optimasi terhadap kedua komponen penting tersebut yaitu CMC Na dan propilen glikol perlu dilakukan untuk mendapatkan sediaan gel ekstrak daun cocor
bebek dengan sifat fisik dan stabilitas fisik yang baik. Metode optimasi yang digunakan pada penelitian ini adalah desain faktorial. Menurut Kurniawan dan
Sulaiman 2009, metode desain faktorial dapat digunakan untuk melihat efek yang paling dominan antara CMC Na, propilen glikol ataupun interaksi kedua
faktor yang mempengaruhi sifat fisik viskositas dan daya sebar sediaan gel.
1. Perumusan masalah
a. Apakah perbandingan jumlah gelling agent CMC Na dan humektan
propilen glikol yang optimum dapat diperoleh sehingga didapat sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek dengan sifat fisik viskositas
dan daya sebar dan stabilitas fisik pergeseran viskositas yang baik? b.
Faktor apakah yang lebih dominan antara CMC Na, propilen glikol maupun interaksi kedua faktor yang menentukan sifat fisik viskositas
dan daya sebar sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek? c.
Apakah sediaan gel ekstrak daun cocor bebek dapat memberikan efek farmakologis sebagai anti-inflamasi?
2. Keaslian penelitian
Penelitian terkait ekstrak daun cocor bebek yang pernah dilakukan antara lain:
a. Matthew dkk. 2013 “Analgesic and Anti-Inflammatory Activity of
Kalanchoe pinnata Lam. Pers”, mengenai uji aktivitas anti-inflamasi
cocor bebek pada hewan uji tikus. b.
Hasyim, Pare, Junaid, dan Kurniati 2012 yaitu “Formulasi dan Uji Efektivitas Gel Luka Bakar Ekstrak Daun Cocor Bebek Kalanchoe
pinnata L. pada Kelinci Oryctolagus cuniculus
”, dilakukan formulasi gel dari ekstrak daun cocor bebek dan diuji aktivitasnya dalam
penyembuhan luka bakar. c.
Ferreira, Coutinho, do Carmo Malvar, Costa, Florentino, Costa, dkk. 2014 yaitu “Mechanism Underlying the Antinociceptive,
Antiedematogenic, and Anti-inflammatory Activity of the Main Flavonoid from
Kalanchoe pinnata”, mengenai uji aktivitas dan mekanisme flavonoid pada ekstrak daun cocor bebek dalam penyembuhan respon
inflamasi. Sejauh penelusuran pustaka yang dilakukan peneliti, penelitian mengenai
optimasi gelling agent CMC Na dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek Kalanchoe pinnata Lam. dengan
aplikasi desain faktorial belum pernah dilakukan.
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan mampu menambah dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dalam dunia farmasi mengenai optimasi gelling agent CMC Na dan humektan propilen glikol pada
sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek Kalanchoe pinnata Lam..
b. Manfaat praktis. Penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan sediaan
gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek Kalanchoe pinnata Lam. dengan stabilitas dan sifat fisik yang baik, serta memiliki efek
farmakologis sebagai anti-inflamasi.
B. Tujuan Penelitian