Uji organoleptis dan pH Uji viskositas

bebek diawali dengan mengembangkan CMC Na dalam aquadest selama 24 jam. Metil paraben dilarutkan terlebih dahulu pada etanol dan ditambahkan propilen glikol kemudian dicampurkan dengan CMC Na yang telah mengembang. Penambahan TEA dilakukan di menit pertama pada proses mixing. Proses mixing dilakukan selama 5 menit menggunakan mixer pada skala putar 1. Waktu pengadukan dan kecepatan putar yang terlalu besar akan menimbulkan gelembung udara yang terperangkap dalam sediaan.

E. Uji Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik Gel

1. Uji organoleptis dan pH

Uji organoleptis dilakukan dengan mengamati bau, warna, dan homogenitas pada sediaan gel ekstrak daun cocor bebek setelah penyimpanan 48 jam dan 4 minggu. Hasil uji organoleptis masing-masing formula ditunjukkan pada tabel V. Tabel V. Hasil uji organoleptis dan pH setelah penyimpanan 48 jam dan 4 minggu Kriteria Formula 1 Formula a Formula b Formula ab Bau Khas Khas Khas Khas Warna Coklat kehijauan Coklat kehijauan Coklat kehijauan Coklat kehijauan Homogenitas Homogen Homogen Homogen Homogen pH 6 6 6 6 Uji pH gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek dilakukan menggunakan kertas pH universal setelah penyimpanan 48 jam dan 4 minggu. Tujuan uji pH untuk mengetahui pH sediaan apakah sudah sesuai dengan pH kulit yaitu 5,5 – 6,5. Jika pH sediaan lebih rendah atau lebih tinggi dari pH tersebut akan menyebabkan iritasi kulit Tranggono dan Latifah, 2007. Gel ekstrak daun cocor bebek memiliki pH 6 yang masuk ke dalam rentang pH kulit sehingga tidak menimbulkan iritasi pada kulit. Hasil uji organoleptis dan uji pH tabel V yang diperoleh menunjukkan setelah penyimpanan 48 jam dan 4 minggu tidak berbeda sehingga dapat dikatakan sediaan gel stabil secara organoleptis.

2. Uji viskositas

Tujuan uji viskositas adalah menentukan nilai kekentalan suatu formula. Semakin tinggi nilai viskositasnya maka semakin tinggi tingkat kekentalan zat tersebut Sinko, 2011. Uji viskositas dilakukan 48 jam setelah proses pembuatan gel. Hal ini dimaksudkan agar gel sudah membentuk sistem yang stabil tanpa adanya pengaruh pengadukan saat pembuatan. Hasil pengujian viskositas gel terdapat pada tabel VII. Tabel VII. Hasil uji viskositas gel Formula Viskositas dPas F1 285,000 ± 4,082 Fa 471,667 ± 8,498 Fb 260,000 ± 4,082 Fab 411,667 ± 8,498 Penelitian yang dilakukan oleh Putri 2010 mengenai formulasi gel menggunakan basis CMC Na, viskositas yang diinginkan adalah 250-440 dPas. Berdasarkan tabel VII, formula 1, formula b, dan formula ab masuk ke dalam rentang viskositas yang dinginkan, sedangkan formula a tidak. Hal ini dikarenakan pada formula a menggunakan level tinggi gelling agent CMC Na. Jumlah gelling agent berkorelasi linier dengan respon viskositas, sehingga semakin besar jumlah gelling agent maka viskositas gel semakin tinggi.

3. Uji daya sebar

Dokumen yang terkait

FORMULASI SEDIAAN GEL BASIS Na-CMC EKSTRAK ETANOL DAUN COCOR BEBEK (Kalanchoe pinnata (Lmk.) Pers.) SEBAGAI PENYEMBUH LUKA BAKAR PADA KELINCI Formulasi Sediaan Gel Basis Na-Cmc Ekstrak Etanol Daun Cocor Bebek (Kalanchoe Pinnata (Lmk.) Pers.) Sebagai Pe

0 10 16

FORMULASI SEDIAAN GEL BASIS Na-CMC EKSTRAK ETANOL DAUN COCOR BEBEK (Kalanchoe pinnata (Lmk.) Pers.) SEBAGAI Formulasi Sediaan Gel Basis Na-Cmc Ekstrak Etanol Daun Cocor Bebek (Kalanchoe Pinnata (Lmk.) Pers.) Sebagai Penyembuh Luka Bakar Pada Kelinci.

0 2 12

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

2 13 114

Optimasi carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sedian gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

4 19 111

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan gliserin dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

2 30 132

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

3 29 115

Optimasi gelling agent CMC-Na dan humetan gliserin dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) : aplikasi desain faktorial.

4 21 113

Optimasi humektan propilenglikol dan Gelling Agent CMC-Na dalam sediaan cooling gel ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial.

0 2 88

Optimasi humektan propilenglikol dan Gelling Agent CMC-Na dalam sediaan cooling gel ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 86

Optimasi gelling agent cmc-na dan humektan polietilen glikol 400 dalam sediaan gel antiinflamasi ekstrak lidah buaya (aloe barbadensis mill.) dengan aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 101