viskositas gel dapat diketahui dengan mengamati gerakan jarum penunjuk viskositas.
c. Uji pergeseran viskositas. Pergeseran viskositas gel ekstrak daun cocor
bebek diketahui dengan menghitung persentase perubahan viskositas gel setelah penyimpanan selama 4 minggu. Berdasarkan penelitian Yuliani
2010, rumus untuk menghitung persen pergeseran viskositas adalah:
d. Uji daya sebar. Pengukuran daya sebar sediaan gel dilakukan setelah 48
jam pembuatan. Pengukuran daya sebar dilakukan dengan cara gel ditimbang 1 gram kemudian diletakkan di tengah lempeng bulat berskala.
Kaca bulat lain dan pemberat diletakkan di atas gel tersebut sehingga berat kaca bulat dan pemberat 125 gram, didiamkan selama 1 menit,
kemudian dicatat diameter sebarnya Garg dkk., 2012.
5. Uji aktivitas anti-inflamasi dengan metode carrageenan-induced paw
edema
a. Penyiapan hewan uji. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tikus jantan galur Sprague Dawley yang berumur 2-3 bulan dengan berat 100-200 gram. Tikus dipuasakan 12 jam sebelum
pengujian. b.
Pembuatan larutan NaCl 0,9. Sebanyak 0,225 mg NaCl ditimbang kemudian dilarutkan dengan aquadest di dalam labu takar 25 ml.
c. Pembuatan suspensi karagenan-salin 1. Sebanyak 0,1 g karagenan
ditimbang kemudian dilarutkan dengan larutan NaCl 0,9 di dalam labu takar 10 ml.
d. Perlakuan hewan uji. Hewan uji dibagi menjadi 3 kelompok masing-
masing terdiri dari 3 ekor tikus, yaitu: 1
Kelompok kontrol negatif injeksi suspensi karagenan-salin 1. Telapak kaki kiri belakang tikus diukur menggunakan jangka sorong
digital sebelum diinjeksi suspensi karagenan-saline 1 secara suplantar dinyatakan sebagai Yo. Pengukuran ketebalan telapak kaki
tikus dilakukan pada menit ke-0 sebelum injeksi suspensi karagenan- salin 1, 30, 60, 120, 180 setelah injeksi suspensi karagenan-salin
1. 2
Kelompok kontrol positif gel Voltadex
®
. Telapak kaki kiri belakang tikus diukur menggunakan jangka sorong
digital dinyatakan sebagai Yo, setelah itu dioleskan gel Voltadex
®
. Satu jam kemudian, telapak kaki kiri belakang diinjeksi 0,5 ml
suspensi karagenan-salin 1 secara sub plantar. Pengukuran ketebalan telapak kaki tikus dilakukan pada menit ke-0 sebelum pengolesan gel
Voltadex
®
, 30, 60, 120, 180 setelah injeksi suspensi karagenan-salin 1.
3 Kelompok perlakuan gel ekstrak daun cocor bebek formula optimum.
Telapak kaki kiri belakang tikus diukur menggunakan jangka sorong digital dinyatakan sebagai Yo, setelah itu dioleskan gel ekstrak daun
cocor bebek. Satu jam kemudian, telapak kaki kiri belakang diinjeksi 0,5 ml suspensi karagenan-salin 1 secara sub plantar. Pengukuran
ketebalan telapak kaki tikus dilakukan pada menit ke-0 sebelum pengolesan gel ekstrak daun cocor bebek, 30, 60, 120, 180 setelah
injeksi suspensi karagenan-salin 1. d.
Pengukuran persen penghambatan edema. Analisis hasil dilakukan dengan mengukur ketebalan telapak kaki tikus menggunakan jangka
sorong digital. Setelah itu dihitung nilai edema tiap waktu persamaan 2, nilai AUC total masing-masing perlakuan persamaan 3 dan didapatkan
persen penghambatan edema persamaan 4. Nilai edema masing-masing perlakuan tiap jam dihitung dengan rumus:
Yu = Yt –Yo ........................................................................................ 2
Keterangan: Yu = edema kaki tikus pada waktu tertentu mm
Yt = tebal kaki tikus pada waktu tertentu setelah diradangkan dengan suspensi karagenan-salin 1 mm
Yo = tebal kaki tikus sebelum diradangkan dengan suspensi karagenan-salin 1 mm
Taufiq, Wahyuningtyas, dan Wahyuni, 2008. Nilai AUC total masing-masing perlakuan dengan rumus:
......................................................
3 Keterangan:
= area dibawah kurva dari jam ke-0 sampai jam ke-3 mm.jam = edema telapak kaki pada jam ke-n-1 mm
= edema telapak kaki pada jam ke-n mm
= jam ke-n jam = jam ke-n-1 jam
Taufiq dkk., 2008. Persen penghambatan edema dihitung dengan rumus:
........ 4 Keterangan:
= rata
– rata kontrol negatif mm.jam =
masing-masing tikus pada kelompok yang diberi perlakuan mm.jam
Taufiq dkk., 2008.
F. Optimasi dan Analisis Data