Jenis Penelitian Jadwal Penelitian

21

BAB 3 METODE PENELITIAN

Pada bab III ini akan membahas tentang mengenai metode penelitian yang digunakan oleh peneliti. Adapun beberapa hal yang mengenai metode penelitian terdiri dari jenis penelitian, setting penelitian, prosedur pengembangan, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan jadwal penelitian.

3.1 Jenis Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian dan pengembangan research and development. Borg and Gall dalam Sugiyono 2015, menjelaskan bahwa metode penelitian dan pengembangan rd merupakan metode yang digunakan untuk memvalidasi dan mengembangkan produk. Pengembangan produk yang dimaksud dapat berupa memperbaiki produk yang telah ada atau menciptakan produk yang baru Sugiyono, 2015: 28. Produk yang dikemukakan di sini tidak hanya dalam bidang industry melainkan juga dalam bidang pendidikan juga. Penelitian ini berawal dari adanya masalah dari kebutuhan akan produk. Melalui metode penelitian RD, dikembangkan ilmu berdasarkan penerapan produk guna meningkatkan produktivitas kerja. Dalam metode ini akan didapatkan data yang empiris guna menjadi dasar dalam pengembangan produk. Data empiris tersebut didapatkan dari mengevaluasi kinerja suatu produk. Secara garis besar kegiatan yang dilakukan dalam penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 dan pengembangan adalah penelitian, perancangan, produksi, dan pengujian Sugiyono, 2015: 30. RD merupakan salah satu jembatan antara penelitian dasar dan penelitian terapan. Hal tersebut dikarenakan dalam penelitian dasar digunakan untuk menganalisis kebutuhanyang bersifat hipotetik. Sedangkan, untuk menguji penelitian yang bersifat hipotetik tersebut dibutuhkan eksperimen yang disebut penelitian terapan. Pada penelitian ini produk yang dikembangkan yaitu buku teks pelajaran. Buku pelajaran yang dikembangkan adalah buku guru dan buku siswa kelas II mata pelajaran matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia PMRI. Diharapkan dengan mengembangkan produk tersebut dapat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran materi nilai tempat dan nilai angka.

3.2 Setting Penelitian

Penelitian pengembangan buku guru dan buku siswa kelas II materi nilai tempat dan nilai angka berbasis pendekatan pendidikan matematika realistik Indonesia PMRI pada bagian ini akan menguraikan tentang objek penelitian, subjek penelitian, dan lokasi penelitian.

3.2.1 Objek Penelitian

Penelitian ini memilih buku guru dan buku siswa dengan pendekatan PMRI. Buku guru dan buku siswa yang dikembangkan diperuntukkan untuk siswa kelas II sekolah dasar. Materi yang dibahas dalam buku tersebut adalah nilai tempat dan nilai angka. 23

3.2.2 Subjek Penelitian

Peneliti memilih beberapa siswa kelas IIC semester ganjil di SD Kanisius Demangan Baru pada tahun ajaran 20162017 sebagai subjek dalam penelitian ini. Beberapa siswa yang dipilih sebagai subjek tersebut merupakan hasil dari rekomendasi oleh guru kelas. Siswa yang dipilih oleh guru merupakan siswa- siswa yang memiliki nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal KKM pada beberapa mata pelajaran termasuk matematika. Kelas II pada mata pelajaran matematika memiliki KKM sebesar 70. Siswa-siswa yang telah dipilih memiliki kesulitan dalam kecepatan memahami materi. Dalam hal ini subjek akan melakukan pembelajaran mengenai nilai tempat dan nilai angka menggunakan buku yang mengacu pada karakteristik PMRI. Secara keseluruhan, jumlah siswa kelas IIC SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta adalah 28 yang terdiri dari 14 laki-laki dan 14 perempuan.

3.2.3 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta yang beralamat di jalan Demangan Baru, nomor 22, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Povinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 55281. Alasan memilih SD tersebut dikarenakan SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta memiliki akreditasi “A” dan memiliki beberapa prestasi yang nampak dari beberapa penghargaan yang diperoleh oleh siswa. 24

3.3 Prosedur Pengembangan

Pengembangan buku guru dan buku siswa SD kelas II mata pelajaran matematika dengan pendekatan PMRI dilakukan dengan beberapa prosedur. Prosedur yang digunakan merupakan modifikasi dari prosedur yang dikemukakan oleh Borg dan Gall dan Sugiyono.

3.3.1 Prosedur Pengembangan Menurut Borg dan Gall

Borg dan Gall mengemukakan terdapat sepuluh prosedur dalam melakukan penelitian dan pengembangan Sukmadinata, 2008: 169 – 170 . Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penilitian Borg dan Gall 6. Penelitian dan Pengumpulan Data Pengumpulan informasi sebagai data awal dalam penelitian dan pengembangan dilakukan pada tahap ini. Pengumpulan informasi dapat berupa studi literatur, wawancara, atau nilai. Informasi tersebut dapat menjadi bahan untuk mempertimbangkan kebutuhan yang diperlukan. Penelitian dan Pengumpulan Data Perencanaan Pengembangan Draf Produk Uji Coba Lapangan Awal Revisi Hasil Uji Coba Uji Coba Lapangan Penyempurnaan Produk Hasil Uji Coba Lapangan Uji Pelaksanaan Lapangan Penyempurnaan Produk Akhir Diseminasi dan Implementasi 25 2. Perencanaan Peneliti mulai menyusun rencana untuk melakukan pengembangan. Perencanaan tersebut dapat meliputi perumusan tujuan yang ingin dicapai, penentuan langkah-langkah, dan lain sebagainya. 3. Pengembangan Draf Produk Pada prosedur ini dilakukan pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran, dan instrument evaluasi. 4. Uji Coba Lapangan Awal Uji coba ini dilakukan pada skala kecil. Uji coba dapat dilakukan pada 1 sampai 3 sekolah dengan subjek sebanyak 6 sampai 12. Selama dilakukan uji coba dapat dilaksanakan juga wawancara dan pengedaran angket. 5. Revisi Hasil Uji Coba Data yang didapatkan dari uji coba sebelumnya digunakan sebagai pedoman untuk memperbaiki produk. 6. Uji Coba Lapangan Uji coba ini dilakukan dengan menggunakan lebih banyak sekolah dan subjek dibandingkan dengan uji coba sebelumnya. Sekolah yang digunakan sebanyak 5 sampai 15 dengan subjek 30 sampai 100 siswa. Dalam uji coba ini akan didapatkan data dalam bentuk kuantitatif. 7. Penyempurnaan Produk Hasil Uji Coba Lapangan Produk yang telah dilakukan uji coba sebelumnya kemudian dilakukan penyempurnaan dengan berpedoman data yang sudah diperoleh dari uji coba lapangan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 8. Uji Pelaksanaan Lapangan Uji coba yang ketiga ini dilakukan pada 10 sampai 30 sekolah dengan subjek sebanyak 40 sampai 200 siswa. Data dapat diperoleh melalui angket, wawancara, dan observasi. 9. Penyempurnaan Produk Akhir Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk menjadi pedoman dalam penyempurnaan produk. 10. Diseminasi dan Implementasi Produk yang telah selesai direvisi kemudian dilaporkan pada pertemuan professional dan dalam jurnal. Stelah itu produk dapat diterbitkan dalam skala besar.

3.3.2 Prosedur Pengembangan Menurut Sugiyono

Banyaknya prosedur penelitian dan pengembangan yang dikemukakan oleh Sugiyono sama dengan Borg dan Gall yaitu sepuluh Sugiyono, 2010: 409. Akan tetapi terdapat perbedaan prosedur yang dilakukan. Gambar 3.2 Bagan Prosedur Penilitian Sugiyono Potensi dan Masalah Pengumpulan Data Desain Produk Validasi Desain Revisi Desain Uji Coba Produk Revisi Produk Uji Coba Pemakaian Revisi Produk Produksi Masal 27 1. Potensi dan Masalah Potensi atau masalah yang menjadi titik awal dilakukannya penelitian. Potensi adalah segala sesuatu yang memiliki nilai tambah apabila digunakan Sugiyono, 2010: 409. Masalah adalah adanya penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi Sugiyono, 2010: 410. Potensi dan masalah ini sebaiknya ditunjukkan dengan menggunakan data yang empirik. Akan tetapi, data tersebut dapat menggunakan hasil laporan penelitian orang lain atau instansi tertentu. 2. Pengumpulan Data Peneliti perlu mengumpulkan informasi yang dapat digunakan untuk merencanakan dalam pengembangan produk. 3. Desain Produk Dalam mendesain produk yang dikembangkan peneliti harus merancang terlebih dahulu. Dalam merancang dapat menggunakan literatur-literatur yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai pedoman. Kemudian rancangan tersebut dapat dituangkan dalam bentuk bagan atau gambar. 4. Validasi Desain Validasi produk dapat dilakukan oleh ahli untuk menilai produk yang telah dirancang. Berdasarkan penilaian tersebut akan diperoleh kelebihan dan kekurangan dari produk yang dikembangkan. 5. Revisi Desain Berdasarkan data yang diperoleh dari validasi desain maka akan diketahui kelemahan dari produk yang dikembangkan. Selanjutnya peneliti akan mencoba 28 mengurangi kelemahan tersebut dengan memperbaiki produk yang berpedoman data dari hasil validasi. 6. Uji Coba Produk Setelah dilakukan revisi maka produk dilakukan uji coba kembali. Uji coba dapat dilakukan dengan cara eksperimental untuk memproleh perbedaan. 7. Revisi Produk Revisi dilakukan kembali untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal dari uji coba sebelumnya. Diharapkan dalam revisi ini akan lebih meningkatkan hasil yang diinginkan. 8. Uji Coba Pemakaian Produk yang telah selesai direvisi kemudian diujicobakan dengan skala yang lebih luas. Peneliti juga tetap mencatat kekurangan apabila terjadi hambatan pada produk. 9. Revisi Produk Revisi ini dilakukan apabila dalam uji coba sebelumnya terdapat kekurangan yang menjadikan hambatan dalam penggunaan produk. 10. Produksi Masal Setelah produk yang dikembangkan terbukti efektif dan layak maka dapat diproduksi secara masal. Peneliti dapat bekerja sama dengan lembaga atau instansi untuk memproduksi secara masal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29

3.3.3 Prosedur Pengembangan Hasil Modifikasi

Berdasarkan prosedur pengembangan dari Borg dan Gall dan Sugiyono, peneliti memodifikasi menjadi empat prosedur. Keempat prosedur tersebut adalah pengumpulan data, perencanaan, validasi desain, dan uji coba lapangan. Gambar 3.3 Bagan Prosedur Penilitian Kombinasi PERENCANAAN Jenis Produk Buku Guru Mendesain Buku Pengembangan Materi Tampilan Buku Pendekatan PMRI UJI COBA PRODUK Pretest Pembelajaran Menggunakan Buku yang Dikembangkan Posttest Analisis VALIDASI DESAIN Validasi Instrumen Validasi Uji Keterbacaan Ahli 1 Ahli 2 Siswa Buku Guru Buku Siswa Buku Siswa PENGUMPULAN DATA Potensi dan Masalah Wawancara Studi Dokumen Guru Siswa Buku Teks Pelajaran Analisis Studi Literatur Standar Isi Buku Teks Pelajaran PMRI 30 1. Pengumpulan Data Pada prosedur yang pertama peneliti melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data digunakan untuk mengetahui potensi dan masalah yang ada di sekolah. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan studi dokumen. Peneliti melakukan wawancara kepada guru dan siswa dari lima sekolah dasar yang masuk dalam wilayah Sleman Timur. Peneliti melakukan studi dokumen dengan melihat buku teks pelajaran matematika yang dipakai di sekolah. berdasarkan data yang diperoleh tersebut, kemudian dilakukan analisis. Setelah melakukan analisis, peneliti mencari literatur yang dapat memberi informasi untuk menyelesaikan masalah. Literatur yang digunakan terdiri dari standar isi, buku teks pelajaran, dan PMRI. 2. Perencanaan Peneliti menentukan produk yang akan dikembangkan yaitu buku guru dan buku siswa. Buku guru dan buku siswa yang akan dikembangkan mulai didesain. Saat mendesain buku, peneliti memperhatikan beberapa hal yaitu pengembangan materi, tampilan buku, dan pendekatan PMRI. 3. Validasi Desain Validasi desain dilakukan dengan menggunakan instrumen untuk mengetahui kelayakan produk dan uji keterbacaan untuk mengetahui kesesuaian bahasa yang digunakan. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner dibuat menjadi dua bagian yaitu untuk validasi buku guru dan validasi buku siswa. Kuesioner tersebut kemudian diberikan kepada dua orang ahli sebagai alat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 untuk mengukur kelayakan desain produk, sedangkan untuk uji keterbacaan dilakukan oleh siswa. 4. Uji Coba Produk Pada prosedur yang keempat yaitu uji coba produk dilakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Setelah itu dilakukan pembelajaran dengan menggunakan produk yang dikembangkan. Kemudian dilakukan posttest untuk melihat dampak setelah menggunakan produk.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan oleh peneliti merupakan pokok dari kegiatan penelitian. Data yang dikumpulkan disesuaiken dengan rumusan masalah Sugiyono, 2015: 200. Pada penelitian ini, peneliti meggunakan teknik pengumpulan data dengan metode kuantitatif dan metode kualitatif.

3.4.2 Metode Kuantitatif

Dalam metode kuantitatif ini kualitas instrumen dan kualitas pengumpulan data merupakan hal yang paling utama Sugiono, 2015: 207. Metode kuantitatif memiliki beberapa cara yang dapat digunakan dalam mengumpulkan data. Peneliti menggunakan tes dan kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini. 3.4.2.1 Tes Pengumpulan data dengan cara tes digunakan untuk mengetahui kondisi awal subjek pretest dan kondisi sesudah perlakukan dengan menggunakan produk posttest Sugiono, 2015: 208. Pretest dilakukan sehari sebelum dilakukannya perlakuan. Sedangakan untuk posttest dilakukan satu jam pelajaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 terakhir ketika implementasi. Pengumpulan data menggunakan tes ini dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan yang sudah divalidasi kepada siswa yang menghasilkan jawaban yang dapat disimpulkan benar atau salah. Soal diberikan kepada seluruh siswa di kelas, namun data yang akan digunakan hanya 5 orang siswa yang sudah dipilih. Setelah siswa selesai mengerjakan tes yang diberikan, akan diperoleh data berupa angka. 3.4.2.2 Kuesioner Kuesioner merupakan sejumlah penyataan atau pertanyaan yang diisi oleh responden kemudian setelah selesai dikembalikan kepada peneliti Creswell dalam Sugiyono, 2015: 216. Apabila ingin diperoleh data kuantitatif maka diperlukan kuesioner tertutup. Pada kuesioner jenis ini akan diperoleh data berupa skor. Sekaran dalam Sugiyono 2015, mengemukakan prinsip dalam penulisan kuesioner yaitu prinsip penulisan, prinsip pengukuran, dan prinsip penampilan fisik. Prinsip penulisan kuesioner salah satunya adalah bahasa yang digunakan disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden. Oleh karena itu, jenjang pendidikan dan keadaan sosial budaya responden penting untuk diperhatikan. Dalam satu pertanyaan atau penyataan sebaiknya tidak ditanyakan mengenai dua hal. Hal ini akan membuat responden sulit untuk menentukan skor. Jumlah pertanyaan atau pernyataan disarankan sebanyak 20 – 30 butir Sugiono, 2015: 219. Peneliti menggunakan kesioner untuk mengukur beberapa hal yaitu untuk mengukur kevalidan buku guru dan buku siswa. Kuesioner tersebut diberikan 33 kepada ahli. Ahli yang dimaksud adalah dosen matematika dan guru matematika yang tahu dan pernah mengikuti pelatihan tentang pendidikan matematika realistik Indonesia PMRI.

3.4.3 Metode Kualitatif

Dalam metode kualitatif ini peneliti merupakan instrument yang digunakan dalam penelitian atau sering dengan human instrument Sugiyono, 2015: 221. Secara umum terdapat empat cara dalam mengumpulkan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan trianggulasi Sugiyono, 2015: 222. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan cara wawancara dan dokumentasi. 3.4.3.1 Wawancara Wawancara dapat dibedakan menjadi beberapa yaitu terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur Esterberg dalam Sugiyono: 2015: 232. Jenis wawancara yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara yang tidak menggunakan pedoman untuk mengumpulkan data Sugiyono, 2015: 233. Dalam wawancara ini, peneliti belum tahu pasti data yang akan diperoleh. Tujuan dari wawancara dapat dituju dengan mengajukan pertanyaan yang merupakan hasil analisis dari penjelasan responden. Peneliti melakukan wawancara kepada guru dan siswa. Data yang diperoleh akan digunakan sebagai analisis kebutuhan. Dalam wawancara ini, peneliti menanya tentang materi yang dianggap sulit di kelas II dan cara materi tersebut dijelaskan atau dipelajari. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 3.4.3.2 Dokumentasi Dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data dengan melihat dokumen. Dokumen adalah catatan yang sudah lalu Sugiyono, 2015: 239. Dokumen ini digunakan sebagai data pendukung dari wawancara. Penelitian ini dokumen yang digunakan adalah buku teks pelajaran siswa kelas II SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta pada materi nilai tempat dan nilai angka. Pada materi ini didapatkan terdapat beberapa siswa mendapat nilai di bawah KKM.

3.5 Instrumen Penelitian

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian disebut sebagai instrument penelitian Sugiyono, 2015: 156. Instrumen yang digunakan dalam penelitian pengemabngan ini adalah kuesioner dan tes.

3.5.2 Kuesioner

Peneliti menggunakan kuesioner berupa instrument validasi buku guru dan buku siswa. Kuesioner tersebut digunakan untuk menguji kelayakan produk yang dikembangkan. Dalam hal ini, instrument validasi produk diberikan kepada ahli. Ahli yang dimaksud adalah seseorang yang tahu tentang PMRI. Ahli yang dituju adalah dosen yang mengampu mata kuliah matematika dan guru yang pernah mengikuti pelatihan PMRI. Berikut adalah kisi-kisi dari kuesioner yang digunakan untuk buku guru. Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Validasi Buku Guru Indikator Nomor Item Tujuan dan pendekatan 1,2,3,4 Cover 1,2,3,4,5,6 Isi karakteristik PMRI 1,2,3,4,5, 6, 7, 8, 9, 10 Bahasa 1,2,3,4 35 Pada buku siswa juga digunakan instrument berupa kuesioner. Akan tetapi kisi-kisi yang digunakan berbeda dengan yang ada pada buku guru. berikut kisi- kisi pada kuesioner buku siswa. Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Validasi Buku Siswa Indikator Nomor Item Cover 1,2,3, 4, 5, 6 Isi buku Karakteristik PMRI 7, 8, 9, 10, 11 Konsistensi 12, 13, 14, 15 Bahasa 16, 17, 18, 19 Gambar 20, 21, 22, 23

3.5.3 Tes

Ketika melakukan tes, peneliti menggunakan instrument berupa soal pilihan ganda. Soal dibuat sesuai dengan materi yang dipelajari yaitu nilai tempat dan nilai angka. Materi tersebut terdapat pada KD 1.3 yaitu tentang menentukan nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan standar isi. Soal yang diujikan berjumlah 20 butir. Berikut ini kisi-kisi soal yang digunakan. Tabel 3.3 Kisi-kisi soal tes No. Indikator Item 1. Menentukan nilai tempat satuan 1,9,14 2. Menentukan nilai tempat puluhan 3 3. Menentukan nilai tempat ratusan 15 4. Menentukan nilai tempat ribuan 6,7, 16 5. Menentukan nilai tempat satuan, puluhan, ratusan, dan ribuan 12,17 6. Menentukan nilai satuan 2,10 7. Menentukan nilai puluhan 4, 11 8. Menentukan nilai ratusan 5, 18 9. Menentukan nilai ribuan 8, 19 10. Menentukan nilai satuan, puluhan, ratusan, dan ribuan 13, 20

3.6 Validasi dan Reliabilitas

Penelitian dikatakan baik apabila menggunakan instrumen yang sudah teruji kelayakannya. Uji kelayakan intrumen dapat dilakukan dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas. Hal tersebut dikarenakan, diharapkan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 menggunakan instrument yang valid dan reliabel akan menciptakan penelitian yang valid dan reliabel pula Sugiyono: 2015: 177.

3.6.2 Validitas

Uji validitas biasanya disebut juga kesahihan. Uji validitas ini digunakan untuk mengetahui kemampuan instrumen dapat mengukur hal yang diteliti. Validitas dapat dibedakan menjadi dua yaitu validitas internal dan validitas eksternal. 3.6.2.1 Validitas Internal Instrumen yang diuji menurut teori yang relevan merupakan uji validitas internal Sugiyono: 2015:179. Teori-teori yang relevan menjadi tolok ukur pada validitas internal. Validitas internal harus memenuhi validitas konstruk dan validitas isi. Validitas konstruk merupakan penilaian validitas berdasarkan keterkaitan antar item pernyataan. Validitas ini dapat menggunakan pendapat ahli. Dalam hal ini peneliti menggunakan pendapat ahli sebagai validator instrumen soal tes yang akan digunakan. Ahli yang menjadi validator merupakan seseorang yang dianggap tahu tentang teori PMRI. Oleh karena itu, peneliti meminta bantuan kepada dosen pengampu mata kuliah matematika. Setelah itu, soal yang telah tervalidasi dan dianggap layak diujicobakan secara empiris. Berdasarkan hasil dari siswa mengerjakan kemudian dilakukan tabulasi data. Data yang sudah ditabulasi kemudian diolah dengan menggunakan SPSS 22 for windows. Setelah didapatkan hasil pengolahan, hasil tersebut dibandingkan dengan t tabel. Dalam hal ini soal yang dianggap valid apabila t hitung lebih besar dari t tabel. 37 Selain validitas konstruk, validitas isi juga perlu dilakukan. Validitas isi ini dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan pelajaran yang diajarkan Sugiyono, 2015: 189. Dalam hal ini peneliti meminta ahli untuk memvalidasi. Validasi dilakukan dengan membandingkan soal tes dengan SK, KD, dan kisi-kisi soal. 3.6.2.2 Validitas Eksternal Validitas eksternal dilakukan dengan cara membandingkan kriteria yang ada pada instrument dengan fakta empiris. Hal ini dilakukan untuk mencari kesamaannya. Instrumen yang divalidasi dengan validitas ini yaitu soal tes, instrumen validasi buku guru, instrumen validasi buku siswa. Pada soal tes dilakukan pembandingan antara soal yang telah dibuat dengan soal-soal yang ada pada buku teks pelajaran siswa kelas II. Sedangkan, untuk instrument validasi buku baik buku guru dan buku siswa dibandingkan dengan beberapa instrumen penilaian buku.

3.6.3 Reliabilitas

Instrumen dikatakan reliabel apabila digunakan beberapa kali untuk menguji objek yang sama maka akan menghasilkan hasil yang sama Sugiono, 2015:178. Reliabilitas dapat dilakukan dengan test retest, equivalen, gabungan, atau internal consistency. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode perhitungan reliabilitas internal consistency. Perhitungan tersebut digunakan untuk menghitung instrumen soal tes yang akan digunakan dalam penelitian ini. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 22 for Windows. Instrumen dikatakan reliabel apabila koefisien reliabilitasnya minimal 0,6. 38

3.7 Teknik Analisis Data

Dalam suatu penelitian apabila data sudah terkumpul maka dilakukan analisis data. Pada penelitian ini data yang dianalisis berasal dari hasil wawancara, instrument validasi buku, dan perbandingan pretest dan posttest.

3.7.2 Wawancara

Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara melakukan wawancara. Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara yang tidak menggunakan pedoman untuk mengumpulkan data Sugiyono, 2015: 233. Dalam melakukan wawancara, peneliti menggunakan pendoman wawancara. Akan tetapi, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berkembang sesuai dengan jawaban narasumber. Jawaban dari narasumber kemudian dicatat. Data akan dianalisis dengan cara disimpulkan pendapat dari responden.

3.7.3 Instrumen Validasi Buku

Instrumen validasi buku guru dan buku siswa digunakan untuk mengetahui kualitas produk sebelum digunakan. Instrumen tersebut berisi pernyataan mengenai buku dan menggunakan skala lima untuk memberikan skor. Penggunaan skala tersebut digunakan untuk pengkonversian data. Pengkonversian tersebut mengacu pada skala Likert Widoyoko, 2013: 144. Tabel 3.4 Konversi Skala Likert Interval Skor Klasivikasi X X i + 1,80 SB i Sangat Baik X i + 0,60 SB i X X t + 1,80 SB i Baik X i 0,60 SB i X X i + 0,6 SB i Cukup Baik X i 1,80 SB i X X i 0,60 SB i Kurang Baik X X i 1,80 SB i Sangat Kurang Baik 39 Keterangan: X t : rerata ideal = skor maksimal ideal + skor minimal ideal SB i : simpangan baku ideal = skor maksimal ideal skor minimal ideal Berdasarkan rumus di atas berikut adalah penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan rumus konversi sebagai berikut. Diketahui: Skor maksimal ideal = 5 Skor minimal ideal = 1 Rerata ideal X t = 5 + 1 = 3 Simpangan baku ideal = 5 1 = 1 Kategori skor: Kategori sangat baik = X X i + 1,80 SB i = X 3 + 1,80 X 1 = X 3 + 1,80 = X 4,8 Kategori baik = X i + 0,60 SB i X X t + 1,80 SB i = 3 + 0,60 1 X 3 + 1, 80 1 = 3 + 0,60 X 3 + 1,80 = 3,6 X 4,8 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 Kategori cukup baik = X i 0,60 SB i X X i + 0,6 SB i = 3 – 0,60 1 X 3 + 0,6 1 = 3 – 0,6 X 3 + 0,6 = 2,4 X 3,6 Kategori kurang baik = X i 1,80 SB i X X i 0,6 SB i = 3 – 1,80 1 X 3 – 0,6 1 = 3 – 1,80 X 3 – 0,6 = 1,20 X 2,4 Kategori sangat kurang baik = X X i – 1,80 SB i = X 3 – 1,80 1 = X 3 – 1,80 = X 1,2 Berikut merupakan skor yang diperoleh dikategorikan berdasarkan kriteria. Tabel 3.4 Konversi Data kuantitatif ke Kualitatif Interval Skor Klasivikasi X 4,8 Sangat Baik 3,6 X 4,8 Baik 2,4 X 3,6 Cukup Baik 1,2 X 2,4 Kurang Baik 1,0 – 1,2 Sangat Kurang Baik Instrumen validasi diberikan kepada ahli. Ahli yang dimaksud di sini adalah dosen pengampu mata kuliah matematika dan guru yang pernah mengikuti pelatihan PMRI.

3.7.4 Pretest dan Posttest

Ketika melakukan implementasi, dilakukan pretest dan posttest. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui dampak produk. dampak produk dapat 41 dilihat dari peningkatan pada nilai siswa. Berikut ini merupakan rumus yang digunakan untuk perhitungan pretest dan posttest. Setelah semua nilai didapatkan, selanjutnya yaitu menghitung rerata setiap nilai yang diperoleh pada pretest dan posttest. Selanjutnya nilai tersebut dibandingkan untuk melihat perbedaan nilai pretest dan posttest. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.

3.8 Jadwal Penelitian

Peneliti memperkirakan penelitian dilakukan selama sepuluh bulan. Berikut jadwal penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 3.4 Jadwal Penelitian No. Kegiatan Bulan ke- Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jadwal dapat disesuaikan dengan keadaan lapangan 1 Analisis Kebutuhan 2 Perancangan Produk 3 Pengembangan Produk 4 Penyusunan Instrumen 5 Validasi Instrumen 6 Validasi Produk 7 Implementasi 8 Analisis Data 9 Penyempurnaan Skripsi 10 Penandatanganan Dekan 11 Penggandaan Skripsi Perbedaan nilai = nilai posttest – nilai pretest 42

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab 4 ini akan dijabarkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian yang akan dibahas terdiri dari rumusan masalah dan pertanyaan penelitian. Pada pertanyaan penelitian akan dijabarkan hasil setiap poinnya. Sedangkan pada pembahasan semua data akan dibahas secara lebih terperinci.

4.1 Hasil Penelitian

Pada bagian ini akan menguraikan hal-hal yang telah dilakukan dalam penelitian. Hal-hal tersebut mengacu pada rumusan masalah dan pertanyaan penelitian.

4.1.1 Situasi Pembelajaran Di Kelas

Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara. Wawancara dilakukan di empat sekolah dasar yang masuk daerah Sleman Timur yaitu SD Kanisius Demangan Baru 1, SDN Deresan, SD Kanisius Eksperimental Mangunan, dan SD Kanisius Sengkan. Subjek dalam wawancara adalah guru kelas dan dua orang siswa di setiap SD. Berdasarkan situasi belajar yang dijelaskan oleh guru dan siswa, maka peneliti memutuskan untuk memilih siswa kelas II sebagai subjek dalam penelitian ini dengan materi nilai tempat dan nilai angka. Berikut data hasil wawancara.

Dokumen yang terkait

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas II Sekolah Dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 0 163

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 2 174

Pengembangan buku guru dan buku siswa SD kelas II mata pelajaran Matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

3 16 141

Pengembangan buku siswa dan buku guru sekolah dasar kelas III mata pelajaran Matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 0 158

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 0 168

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas III SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

1 9 181

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas II Sekolah Dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

1 2 161

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 0 172

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 0 166

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas III SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 2 179