18
Gambar 2.1: Literature Map
2.3 Kerangka Berpikir
Matematika merupakan ilmu yang sering digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
2008: 888 matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang bilangan, hubungan antar bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam
menyelesaikan masalah tentang bilangan. Di sekolah siswa dibekali ilmu matematika pada mata pelajaran matematika. Siswa diberikan mata pelajaran
matematika diharapkan dapat mengerti materi yang diajarkan dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, hasil yang didapatkan oleh
siswa tidak selalu maksimal. Hal tersebut terjadi karena proses pembelajaran yang dilakukan di kelas belum tepat. Pada pembelajaran matematika hendaknya
dimulai dengan menggunakan hal yang konteks. Penggunaan konteks ini
Pengembangan Buku
Sukerni 2014 buku ajar, pengembangan,
model dick Carey Artiono 2015
buku ajar, pendekatan konstruktivisme
Setyawati pengembangan bahan ajar,
e-learning, cerdas, karakter Hal yang diteliti
Pengembangan buku guru dan buku siswa, Kelas II, PMRI
Pendekatan PMRI
Widyastuti 2014 Pembelajaran matematika, PMRI, direct
instruction, pemahaman konsep, berpikir logis
Novianto 2016 minat, prestasi, dan
pendekatan PMRI Diba 2009
Pengembangan, bilangan, pendidikan matematika realistik
19
dilakukan secara bertahap untuk membimbing siswa agar menguasai konsep matematika salah satunya nilai tempat dan nilai angka. Konsep tersebut dipelajari
di kelas II agar siswa dapat menentukan nilai tempat ratusan, puluhan, dan ribuan. Pada pembelajaran matematika baik guru atau siswa ditunjang dengan
buku teks pelajaran. Buku teks pelajaran merupakan perangkat operasional utama dalam pembelajaran Depdiknas, 2016: 1. Akan tetapi buku teks pelajaran yang
digunakan sering kali kurang menunjang. Hal tersebut dikarenakan dalam penyusunannya kurang memperhatikan karakteristik perkembangan siswa
terkhususnya siswa sekolah dasar. Pada umur 7 – 11 tahun siswa masuk dalam
tahap operasional konkret Baharuddin Esa, 2015: 174. Siswa dapat mengelompokkan sesuatu apabila disajikan dengan bentuk konkret. Salah satu
pendekatan yang dapat digunakan untuk pengembangan buku teks pelajaran yaitu pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia PMRI. PMRI membantu
membuat matematika yang merupakan ilmu abstrak menjadi konkret. PMRI adalah pendekatan yang mempunyai lima karakteristik. Salah satu
karakteristiknya yang sesuai dengan tahap perkembangan siswa sekolah dasar adalah penggunaan konteks. Melaui penggunaan konteks ini maka dalam
pembelajarannya digunakan masalah yang nyata atau dapat dibayangkan oleh siswa. Hal tersebut akan membuat pembeljaran menjadi lebih bermakna dan dapat
dimengerti oleh siswa. Berdasarkan hal yang telah dikemukankan maka peneliti berinisiatif untuk
melakukan sebuah penelitian pengembangan buku teks pelajaran. Buku teks pelajaran yang akan dikembangkan adalah buku guru dan buku siswa kelas II
20
dengan pendekatan PMRI untuk membantu guru dalam pelaksanaan. Materi yang digunakan adalah nilai tempat dan nilai angka. Peneliti akan mengembangkan
buku tersebut untuk siswa kelas II SD Kanisius Demangan Baru 1 tahun ajaran 20162017. Pada buku yang dikembangkan akan terdapat karakterisitk PMRI baik
secara eksplisit maupun implisit. Melalui pengembangan buku ini diharapkan dapat membantu siswa dalam mempelajari materi nilai tempat dan nilai angka.
2.4 Pertanyaan Penelitian