Prosedur Pengembangan Produk Pembahasan

62 pelajaran yang diterbitkan kanisius dan buku yang diterbitkan oleh pemerintah. Sedangkan untuk sekolah dasar negeri menggunakan buku yang diterbitkan oleh pemerintah sebagai acuan dalam pembelajaran. Buku teks yang digunakan di sekolah tidak memberikan batasan anatara nilai tempat dan nilai angka. Selain tidak adanya batasan antara materi tersebut, buku menyajikan materi dengan menggunakan angka tanpa mengaitkannya dengan masalah atau benda yang bersifat konteks. Hal tersebut bertolak belakang dengan karakteristik PMRI. Pada pendekatan tersebut pembelajaran harus menggunakan konteks Wijaya, 2012: 21. Setelah selesai melakukan wawancara dengan guru, peneliti melanjutkan wawancara dengan siswa menganai tanggapan terhadap materi nilai tempat dan nilai angka. Siswa yang diminta untuk memberikan tanggapan adalah siswa kelas III yang saat berada di kelas II pada tahun ajaran sebelumnya diajar oleh guru yang melakukan wawancara. Tanggapan yang diberikan yaitu siswa ketika mempelajari materi tersebut merasa bingung untuk menjawab nilai tempat atau nilai angka apabila dihadapkan pada soal. Peneliti memutuskan untuk mengembangkan buku guru dan buku siswa kelas II mengenai nilai tempat dan nilai angka.

4.2.2 Prosedur Pengembangan Produk

Buku yang dikembangkan dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa prosedur. Pertama-tama peneliti mengumpulkan data untuk mencari tahu masalah yang dihadapi dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan data hasil wawancara dan studi dokumen. Kemudian 63 peneliti mencari literatur. Literatur yang digunakan adalah standar isi untuk melihat kompetensi dasar yang digunakan, buku teks pelajaran untuk mengetahui hal-hal apa saja yang termuat dalam buku teks pelajaran, dan pendekatan PMRI untuk mengetahui karakteristiknya. Prosedur selanjutnya peneliti melakukan perencanaan dengan merancang buku. Berdasarkan literatur yang digunakan maka buku yang dikembangkan oleh peneliti disesuaikan dengan materi yang mengacu pada kompetensi dasar di standar isi untuk siswa kelas II. Materi nilai tempat dan nilai angka berada dalam kompetensi dasar 1.3 mengenai menentukan nilai tempat satuan, puluhan, dan ratusan. Akan tetapi, peneliti mencoba untuk mengembangkan materi tidak berhenti sampai ratusan melainkan sampai ribuan. Peneliti menggunakan buku teks pelajaran yang diterbitkan oleh pemerintah untuk membantu dalam mengembangkan buku agar tampilannya sesuai dengan standar penyusunan buku teks pelajaran. Buku guru dan buku siswa yang dikembangkan oleh peneliti memiliki beberapa perbedaan. Pada tulisan judul di halaman depan terselip tulisan buku guru jika itu buku guru dan buku siswa jika itu buku siswa. hal tersebut dilakukan agar penggunaan buku tersebut tidak tertukar. Judul buku dituliskan dengan ukuran yang lebih besar dan dengan bahasa yang singkat namun dapat dengan mudah dimengerti. Gambar yang digunakan pada halaman sampul menggunakan gambar seorang siswa sekolah dasar dan kotak warna-warni dengan manik-manik di atasnya. Pemilihan gambar siswa digunakan agar jika siswa melihat sampul tersebut tanpa membaca sudah tahu jika buku diperuntukkan untuk pembelajaran di SD. Kotak warna-warni yang ada di halaman sampul PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 merupakan salah satu contoh media yang digunakan dalam buku untuk mempelajari nilai tempat, sedangkan manik-manik digunakan untuk membantu dalam mempelajari nilai angka. Penggunaan warna pada kotak dan manik-manik tersebut dilakukan dengan konsisten. Konsisten yang dimaksudkan adalah kuning untuk satuan, hijau untuk puluhan, biru untuk ratusan, dan merah untuk ribuan. Setelah halaman sampul, terdapat kata pengantar yang ditulis oleh penulis buku tersebut lengkap dengan namanya. Buku guru dan buku siswa dilengkapi denganpetunjuk penggunaan buku. Petunjuk penggunaan buku pada buku guru dan buku siswa terdapat perbedaan. Perbedaan tersebut diberikan sesuai dengan hal-hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan buku agar tidak terjadi kesalahan. Kalimat perintah yang digunakan singkat dan menggunakan kosa kata yang dapat dimengerti oleh siswa sekolah dasar. Kosa kata yang digunakan dapat dimengerti oleh siswa dibuktikan dengan meminta salah seorang siswa kelas II untuk membaca dan ditanya maksud dari kalimat tersebut. Siswa tersebut dapat menjelaskan perintah dari kalimat pada buku. Literatur tentang pendekatan PMRI digunakan untuk mengembangkan materi yang sudah ada agar tersaji dengan lebih baik. Materi disajikan dengan memperhatikan karakteristik dari PMRI. Karakteristik pertama yaitu penggunaan konteks nampak pada masalah yang digunakan dalam buku menggunakan benda yang ada di sekitar siswa seperti kotak atau manik-manik yang pernah dijumpai siswa sehingga siswa dapat dengan mudah membayangkannya. Penggunaan model untuk matematisasi progresif ditampilkan pada soal-soal latihan. Soal latihan pada buku disajikan dalam tiga tahap yaitu konkret, semi abstrak, dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65 abstrak. Hal tersebut seperti halnya mengerjakan dengan menggunakan media, mengerjakan tanpa menggunakan media namun soal berwarna sesuai dengan media, mengerjakan soal tanpa menggunakan media dan tanpa warna. Karakteristik ketiga yaitu pemanfaatan hasil konstruksi siswa yaitu dengan memberikan latihan dengan tipe yang hampir sama sehingga siswa dapat mengerjakan tanpa guru menjelaskan. Pada karakteristik interaktivitas, siswa dapat melakukan interaksi dengan siswa lain dalam belajar secara kelompok atau siswa dengan guru ketika guru sedang menjelaskan atau jika ada pertanyaan. Karakteristik yang terakhir yaitu keterkaitan dimana materi nilai angka memiliki keterkaitan dengan materi nilai tempat begitupun sebaliknya. Karakteristik tersebut ada yang secara eksplisit dan implisit ditampilkan pada buku. Karakteristik ditampilakan pada buku guru agar guru dapat lebih menguasai pendekatan PMRI. Karakteristik tersebut dituliskan dibagian bawah setiap kegiatan pada kotak warna biru. Selain kotak biru di akhir kegiatan terdapat tulisan pada kotak merah yang merupakan catatan yang ditujukan kepada guru. Buku guru juga dilengkapi dengan kunci jawaban untuk setiap soal dengan menggunakan tulisan yang berwarna merah. Hal tersebut berbeda dengan buku siswa, dimana karakteristik tidak ditampilkan secara eksplisit melainkan imlpisit, tidak ada catatan khusus untuk siswa, dan tidak dilengkapi dengan kunci jawaban. Hal tersebut dikarenakan, agar siswa mendapat ruang yang lebih luas dalam menuliskan nilai tempat atau nilai angka. Setelah selesai mendesain buku yang akan dikembangkan, peneliti membuat instrumen untuk pedoman dalam memvalidasi desain. Setelah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66 instrument selesai dibuat maka dilakukan validasi. Validasi dilakukan dengan kuesioner untuk buku guru dan kuesioner validasi buku siswa. Validasi dilakukan oleh dua orang ahli. Kedua ahli menyatakan bahwa buku dapat digunakan dengan melakukan revisi. Revisi dilakukan dengan menimbang komentar dari para ahli. Selain itu, dilakukan juga uji keterbacaan dari buku yang dikembangkan. Peneliti meminta tiga orang siswa kelas II A untuk membaca buku siswa. Setelah membaca siswa tersebut diminta untuk menjelaskan maksud dari kalimat yang ada pada buku. Hal tersebut dilakukkan untuk mengetahui apakah kata-kata dan kalimat yang digunakan dapat dimengerti siswa. Buku guru dan buku siswa yang telah direvisi kemudian dilakukan uji coba lapangan. Penggunaan buku dilakukan pada saat proses pembelajaran di kelas IIC SD Kanisius Demangan Baru 1.

4.2.3 Kualitas Produk yang Dikembangkan

Dokumen yang terkait

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas II Sekolah Dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 0 163

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 2 174

Pengembangan buku guru dan buku siswa SD kelas II mata pelajaran Matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

3 16 141

Pengembangan buku siswa dan buku guru sekolah dasar kelas III mata pelajaran Matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 0 158

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 0 168

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas III SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

1 9 181

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas II Sekolah Dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

1 2 161

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 0 172

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 0 166

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas III SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 2 179