Penelitian ini memiliki suatu nilai lebih dari metode IPA yang digunakan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Heeren, Van Broeck,
dan Philipot 2009, intervensi berbasis mindfulness dalam hal ini, MBCT terbukti dapat meningkatkan memori autobiografis. Kondisi ini memungkinkan
individu untuk mengingat pengalaman masa lalu mereka secara spesifik. Dengan mempertimbangkan hasil dari penelitian tersebut, dapat diasumsikan
bahwa pengalaman-pengalaman yang diutarakan oleh responden-responden dalam penelitian ini lebih bisa dipertanggungjawabkan.
B. FOKUS PENELITIAN
Penelitian ini berfokus pada mekanisme yang terjadi di dalam meditasi mindfulness sampai pada tingkat di mana meditasi mindfulness dapat berperan
terhadap pemaknaan kebahagiaan. Peneliti berharap dapat menemukan benang merah pada fokus-fokus penelitian.
C. RESPONDEN PENELITIAN
Responden dalam penelitian ini dipilih berdasarkan beberapa
pertimbangan. Pemilihan responden dalam penelitian ini menggunakan kriteria tertentu Patton, dalam Poerwandari 2005, yaitu para meditator yang secara
khusus melakukan meditasi mindfulness selama paling sedikit satu tahun. Peneliti merasa satu tahun adalah waktu yang cukup untuk melihat pengaruh
dari mindfulness, mengingat bahwa penelitian-penelitian sebelumnya dapat mulai mengases pengaruh mindfulness setelah pemberian intervensi selama
delapan minggu. Agar dapat menghasilkan data dan analisa yang mendalam, penelitian ini melibatkan tiga orang responden Smith, 2008.
D. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi-terstruktur. Smith 2008 menyatakan bahwa wawancara
semi-terstruktur adalah
metode yang paling tepat digunakan untuk mengumpulkan data dalam peneltian dengan pendekatan IPA. Dalam
wawancara semi-terstruktur, peneliti menggunakan pedoman wawancara yang sangat umum, yang mencantumkan topik-topik penting yang harus digali
Poerwandari, 2005. Urutan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat disesuaikan dengan respons dari responden sehingga metode wawancara ini
menuntut fleksibilitas dari peneliti dalam mengajukan pertanyaan. Peneliti bebas untuk menggali topik-topik yang dimunculkan oleh responden. Oleh
karena itu, peneliti diharapkan dapat menciptakan dan membina hubungan yang baik rapport selama proses pengumpulan data.
Dalam mempersiapkan wawancara, ada beberapa langkah yang dilakukan peneliti. Pertama-tama, peneliti mencari referensi dari skripsi-skripsi
terdahulu yang dapat dijadikan pedoman untuk memberikan gambaran umum. Dari gambaran umum yang sudah diperoleh, peneliti kemudian membuat
panduan wawancara dengan menjadikan teori-teori yang ada sebagai poin-poin pemandu. Panduan wawancara tersebut kemudian didiskusikan peneliti dengan
dosen pembimbing. Sesudah mendapat ijin untuk melakukan wawancara
percobaan, peneliti langsung menghubungi salah satu responden yang sejak awal sudah bersedia untuk terlibat dalam penelitian. Wawancara percobaan
akhirnya dilakukan pada tanggal 27 Juli 2012 dengan responden pertama. Sesudah wawancara, peneliti langsung membuat verbatim dan menganalisis
data untuk segera didiskusikan. Sesudah mendiskusikan hasil wawancara percobaan
dengan dosen
pembimbing, akhirnya
diputuskan untuk
menggunakan hasil wawancara percobaan tersebut sebagai data yang terpakai. Hal ini bisa disepakati bersama karena panduan wawancara yang digunakan
sudah mampu menggali data-data yang diperlukan dalam penelitian. Berikut ini adalah tabel persiapan wawancara yang dilakukan peneliti.
Tabel 1 Persiapan Wawancara
No Tanggal
Kegiatan Waktu
Tempat Catatan
1 20
Juli 2012
Membaca contoh-contoh
wawancara semi-
terstruktur pada
skripsi- skripsi
terdahulu 10:15 –
12:00 Perpustakaan,
Kampus III, Universitas
Sanata Dharma,
Yogyakarta Ada
banyak format dalam
menulis panduan
wawancara
2 23
Juli 2012
Membuat panduan
wawancara 09:30 –
11:00 Perpustakaan,
Kampus III, Universitas
Sanata Selalu
perhatikan teori; jadikan
itu sebagai
Dharma, Yogyakarta
poin-poin pemandu
3 25
Juli 2012
Mendiskusikan panduan
wawancara dengan dosen
pembimbing skripsi
13:00 – 15:00
Fakultas Psikologi,
Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta
Ingat untuk
fleksibel dalam
penggunaan panduan
wawancara 4
27 Juli
2012 Wawancara
percobaan dengan
responden R 17:20 –
18:30 Vihara
Buddha Prabha,
Gondomanan, Yogyakarta
Menggunakan wawancara
semi- terstruktur
5 3 Agustus
2012 Mendiskusikan
hasil wawancara
percobaan dengan dosen
pembimbing 13:00 –
15:00 Fakultas
Psikologi, Universitas
Sanata Dharma,
Yogyakarta Memutuskan
untuk menggunakan
hasil wawancara
percobaan sebagai
data yang terpakai
Tabel rancangan panduan wawancara yang digunakan oleh peneliti bisa dilihat di bawah ini.
Tabel 2 Pedoman Wawancara
No Aspek
Topik yang digali Pertanyaan
1 Latar belakang
meditasi Landasan awal
mengenai meditasi yang dilakukan subjek
Sudah berapa lama Anda praktik
meditasi? Mengapa Anda
melakukan meditasi? Apa yang membuat
Anda terus melakukan meditasi sampai saat
ini? 2
Afek positif negatif
Deskripsi perasaan- perasaan sebelum
praktik meditasi mindfulness
Bagaimana Anda menilai kondisi emosi
Anda sebelum meditasi? Bisa
sebutkan contohnya di kehidupan sehari-hari?
Deskripsi perasaan- perasaan setelah
meditasi mindfulness Bagaimana Anda
menilai kondisi emosi Anda setelah
meditasi? Bisa sebutkan
contohnya di kehidupan sehari-hari?
3 Kepuasan hidup
life satisfaction
Deskripsi hidup ideal sebelum praktik
meditasi mindfulness Sebelum Anda
mengenal dan melakukan meditasi,
bagaimanakah hidup yang ideal menurut
Anda? Deskripsi hidup ideal
setelah praktik meditasi mindfulness
Setelah Anda mengenal dan
melakukan meditasi, bagaimanakah hidup
yang ideal menurut Anda?
4 Makna
kebahagiaan Proses meditasi
mindfulness dalam mempengaruhi
kehidupan Meditasi paling
berpengaruh pada hal apa dalam hidup
Anda? Makna kebahagiaan
menurut responden Apa makna
kebahagiaan bagi Anda?
E. PROSEDUR PENGUMPULAN DATA