generasi ketiga setelah saksi mata yang pertama. Kedatangan Yesus untuk kedua kalinya yang ditunggu-tunggu belum juga terlaksana. Jemaat Kristen mulai ragu-
ragu akan pemberitaan para saksi pertama.
D. Jenis sastra Lukas 10:25-37
Injil Lukas mempunyai 35 perumpamaan: 11 perumpamaan terdapat pada ketiga injil sinoptik, 9 perumpamaan terdapat pada Injil Matius dan Lukas, 15
perumpamaan hanya terdapat pada Injil Lukas. Injil Lukas mempunyai perumpamaan yang paling banyak diantara injil-injil lain. Lukas 10:25-37
termasuk jenis perumpamaan. Di bawah ini dipaparkan terminologi perumpamaan, perbedaan perumpamaan dengan alegori, perbedaan perumpamaan
dengan similitude, dan alasan bahwa Lukas 10:25-37 termasuk perumpamaan.
1. Terminologi perumpamaan
Menurut A. Hari Kustono 2012:6-7 perumpamaan dalam bahasa Yunani perumpamaan disebut parabole. Gabungan dari kata para dan ballo yang arti
harafiahnya menempatkan disamping atau menyejajarkan untuk dibandingkan. Perumpamaan adalah gaya bicara dengan menggunakan perbandingan. Parabole
menerjemahkan kata Ibrani mašal yang bisa berupa teka-teki, pepatah, kiasan, metafora, dan perumpamaan. Perumpamaan dalam arti yang sebenarnya adalah
sebuah kisah pendek dari kehidupan sehari-hari yang dipakai sebagai perbandingan untuk menjelaskan ajaran tentang kebenaran, iman, atau moral.
2. Perbedaan perumpamaan dengan alegori
Alegori adalah cerita singkat yang memuat berbagai unsur yang masing- masing mempunyai arti. Alegori sering disebut sebagai rangkaian metafora atau
kiasan. Unsur-unsur yang membentuk kisah tersebut memiliki melambangkan sesuatu orang, keadaan atau benda A. Hari Kustono, 2011:10-11
Adolf Julicher membuktikan bahwa perumpamaan bukan alegori. Demikian pula Joachim Jeremias juga sependapat dengan Adolf Julicher. Menurut
Adolf Julicher, perumpamaan hanya memuat satu pokok perbandingan saja tertium comparationis. Sebuah perumpamaan adalah gambaran yang hanya
menampilkan satu objek atau satu realitas. Detil-detil perumpamaan tidak mempunyai fungsi independen, tetapi hanya berfungsi sebagai latar belakang dan
pemberi warna dari pesan atau realistis tunggal yang mau ditampilkan. Perumpamaan dengan jelas bukan alegori karena alegori adalah rentetan metafora
yang masing-masing memiliki arti sendiri.
3. Perbedaan perumpamaan dengan similitude
Wilfrid J. Harrington melihat perumpamaan sebagai simile dalam pernyataan “Parable adalah “At its simplest the parable is a simile drawn from
nature or common life, arresting the hearer by its vividnes or strangerness, and leaving the mind in sufficent doubt to tease it into active thought”
Wilfrid J. Harrington, 1984:14 . Menurut Wilfrid J. Harrington perumpamaan adalah suatu
gambaran kiasan simile sederhana dari sebuah kejadian alam dan kehidupan masyarakat yang tertarik mendengarkan perumpamaan adalah orang-orang yang
tidak mempunyai semangat atau kekuatan dan juga orang-orang terpinggirkan.
Perumpamaan bermaksud untuk mengingatkan atau menyindir ke awal pemikiran aktif.
Simile berbeda dengan perumpamaan. Perbedaannya yaitu simile
mengisahan kejadian sehari-hari yang biasa dan sering diulang-ulang dilakukan oleh manusia. Sedangkan perumpamaan merupakan kejadian sehari-hari yang
hanya sekali dilakukan oleh manusia.
4. Lukas 10: 25-37 merupakan perumpamaan
Pengisahan Yesus mengenai orang Samaria yang menolong orang yang disamun merupakan perumpamaan karena tidak melambangkan sesuatu, detil-
detil Lukas 10:25-37 tidak mempunyai fungsi independen. Maka kisah orang Samaria yang menolong orang yang disamun bukan alegori. Orang Samaria yang
menolong orang yang disamun merupakan kisah kejadian yang hanya terjadi sekali bukan kisah kejadian sehari-hari yang diulang-ulang. Maka Lukas 10: 25-
37 bukan simile. Lukas 10: 25-37 merupakan perumpamaan sebab mengisahkan kejadian sehari-hari, hanya terjadi sekali dan tanpa melambangkan apapun.
E. Sumber bahan perumpamaan orang Samaria yang baik hati