Metode historis kritis Menggali pesan perumpamaan orang Samaria yang baik hati (Lukas 10:25-37) melalui katekese kaum muda sebagai usaha pembinaan kaum muda di Stasi Kristus Raja Ngrambe, Paroki Santo Yoseph Ngawi, Jawa Timur.

BAB II PERUMPAMAAN` DALAM INJIL LUKAS

Pada bab II akan membahas tentang metode historis kritis yang dipakai dalam mendekati teks Luk 10:25-37. Selanjutnya akan dipaparkan bagaimana Yesus menggunakan perumpamaan dalam mengajar. Berkaitan dengan Lukas, akan dibahas identitas penulis Injil Lukas, jenis sastra Lukas 10:25-37, sumber Lukas 10:25-37 dan teologi perumpamaan dalam Lukas.

A. Metode historis kritis

Metode historis kritis memahami teks Alkitab dengan cara mempelajari proses terjadinya genesis teks Alkitab dalam konteks sejarahnya. Tiga pedoman dalam kerja metode historis kritis adalah: Pertama, Alkitab harus dipelajari atau diselidiki dengan memanfaatkan buku-buku lain; kedua, penelitian ilmiah terhadap Alkitab harus bebas dari kungkungan dan tuntutan doktrin atau tradisi yang membelenggu; ketiga, fungsi dari criticism tidak hanya menyangkut suatu keputusan akhir, tetapi lebih dari itu harus mencakup penilaian terhadap teks-teks tersebut S. O. Aitonam, 1998:6-7. Ada tiga tahap metode historis kritis. Pertama, penelitian dimulai dengan penelitian kritik bentuk. Penelitian kritik bentuk yaitu memberikan perhatian pada awal perkembangan teks, terutama apa yang dikenal dengan Sitz im Leben S. O. Aitonam,1998:7. Menurut Dodd 1998:21 yang dimaksud dengan Sitz im Leben dari teks adalah pencarian arti asli perumpamaan seperti yang dimaksud oleh Yesus dalam konteks karya-Nya. Menurut A. Hari Kustono mengutip Joachim Jermias 1998:23 Sitz im Leben yang perlu dibahas yaitu Sitz im Leben perumpamaan pada jaman Yesus dan Sitz im Leben pada Gereja Purba. Sitz im Leben perumpamaan pada jaman Yesus adalah apa makna perumpamaan dan penerapannya bagi pendengar Yesus pada masa hidup-Nya. Untuk itu perlu diteliti apa alasan Yesus memakai perumpamaan, dalam rangka apa Yesus menggunakan perumpamaan dan bagaimana cara Yesus menggunakan perumpamaan. Penelitian terhadap Sitz im Leben perumpamaan pada Gereja Purba mengarahkan perhatian pada alasan pengumpulan, pemilihan dan pemanfaatan perumpamaan sesuai dengan kebutuhan Gereja Purba. Dalam hal ini Sitz im Leben Gereja Purba dipahami sebagai lingkungan Lukas pengarang Injil, karena Lukas yang mengumpulkan, memilih, dan menambah perumpamaan sesuai dengan kebutuhan jemaatnya pada waktu itu. Tahap kedua adalah penelitian sejarah tradisi. Penelitian sejarah tradisi mengarahkan perhatian pada perkembangan teks dalam tradisi lisan maupun tulisan. Tujuan utamanya untuk menganalisis asal-usul dan perkembangan unit- unit yang dipakai atau dikutip dalam Alkitab dari bentuk awal hingga bentuk ahkirnya S. O. Aitonam, 1998:7. Dalam perumpamaan orang Samaria yang baik hati bentuk awal teks adalah Hukum Terutama kemudian oleh Lukas ditambah dengan pengisahan orang Samaria yang baik hati yang dikemas dalam bentuk perumpamaan. Tahap ketiga adalah penelitian redaksi. Penelitian redaksi yaitu penelitian dengan memberi perhatian pada proses terakhir dari penyusunan teks Alkitab memperhatikan bentuk awal teks diubah dan disusun sesuai maksud editor atau redaktur S. O. Aitonam, 1998:8. Pada perumpamaan orang Samaria yang baik hati, Lukas sebagai editor menambah Hukum Utama hukum kasih dalam Markus dengan pengisahan orang Samaria yang baik hati yang merupakan bahan khas Lukas. Lukas memberikan tekanan baru pada penambahan perumpamaan orang Samaria dalam Hukum Terutama yaitu Tuhan Allah yang diwartakan Yesus adalah Tuhan bagi semua orang, bukan hanya orang Yahudi. Bahkan juga Tuhan bagi orang Samaria yang mereka anggap golongan kaum kafir.

B. Yesus menggunakan perumpamaan

Dokumen yang terkait

Pendampingan iman orang muda sebagai upaya meningkatkan keterlibatan hidup menggereja orang muda Katolik Paroki Kristus Raja Barong Tongkok, Kalimantan Timur.

1 16 113

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja secara kontekstual di lingkungan Santo Yusuf Kadisobo Paroki Santo Yoseph Medari.

0 8 159

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda stasi Gembala yang Baik Paroki Santo Yusuf Batang dalam hidup menggereja melalui katekese kaum muda.

6 40 156

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja secara kontekstual di lingkungan Santo Yusuf Kadisobo Paroki Santo Yoseph Medari

2 17 157

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda stasi Gembala yang Baik Paroki Santo Yusuf Batang dalam hidup menggereja melalui katekese kaum muda

2 2 154

UPAYA MENINGKATKAN PENGHAYATAN IMAN KRISTIANI KAUM MUDA MILIRAN, PAROKI BACIRO, YOGYAKARTA, MELALUI KATEKESE SKRIPSI

0 2 188

Pembinaan iman kaum muda Santa Lucia di Lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping melalui katakese - USD Repository

0 1 154

Musik pop sebagai sarana katekese kaum muda - USD Repository

0 4 120

Upaya meningkatkan keterlibatan hidup menggereja bagi kaum muda Paroki Kristus Raja Sintang Kalimantan Barat melalui katekese - USD Repository

0 3 236

Menggali pesan perumpamaan orang Samaria yang baik hati (Lukas 10:25-37) melalui katekese kaum muda sebagai usaha pembinaan kaum muda di Stasi Kristus Raja Ngrambe, Paroki Santo Yoseph Ngawi, Jawa Timur - USD Repository

0 4 380