Metode Tafsir Naratif Menggali pesan perumpamaan orang Samaria yang baik hati (Lukas 10:25-37) melalui katekese kaum muda sebagai usaha pembinaan kaum muda di Stasi Kristus Raja Ngrambe, Paroki Santo Yoseph Ngawi, Jawa Timur.

Pengambaran perumpamaan orang Samaria yang baik hati ibarat peragaan busana yaitu orang yang jatuh kedalam penyamun diibaratkan Adam yang jatuh kedalam dosa. Yerusalem menggambarkan surga atau taman Eden sebelum Adam jatuh kedalam dosa dan Jericho adalah dunia setelah Adam jatuh ke dalam dosa. Penyamun adalah yang jahat atau iblis yang menggoda Adam dan Dia orang Samaria adalah yang baik atau Tuhan sendiri. Imam berdiri untuk mewakili Hukum Taurat dan Lewi untuk nabi. Orang Samaria adalah Yesus sendiri yang datang kedunia ini. Kristus dikarenakan kejatuhan Adam diibaratkan dipukuli oleh para penyamun. Penginapan adalah Gereja. Yesus menitipkan kita orang yang disamun itu kepada Gereja karena Ia mempunyai urusan. Dua dinar adalah Bapa dan Putra. Gereja bisa bekerja dengan didampingi oleh Bapa dan Putra. Orang Samaria berjanji akan kembali, begitu pula Yesus akan datang untuk yang kedua kali. Selain penafsiran alegoris yang dicontohkan oleh Wilfrid J Harrington ada juga yang menafsirkan perumpamaan orang Samaria yang baik hati sebagai karya keselamatan Allah. Tafsiran ini penulis tampilkan memperlihatkan bahwa betapa unik perumpamaan orang Samaria yang baik hati ini dan juga memperkaya wawasan.

C. Metode Tafsir Naratif

Pada awal dipaparkan bahwa pada jaman Bapa Gereja, perumpamaan orang Samaria yang baik hati ditafsirkan dengan pendekatan alegoris. Sekarang pendekatan alegoris dalam menafsirkan perumpamaan orang Samaria yang baik hati tidak berlaku lagi. Penafsiran perumpamaan orang Samaria yang baik hati sekarang menggunakan pendekatan naratif. Dimana metode ceritanarasi dipakai Yesus sebagai media untuk mengajar dalam bentuk perumpamaan. Perumpamaan orang Samaria yang baik hati merupakan pengisahan didalam kisah. Kisah adalah peristiwa, kejadian, atau laporan seperti adanya. Sedangkan pengisahan adalah pemaparan kisah yang disusun sedemikian rupa untuk mencapai sebuah wahana komunikatif yang dapat dipahami dengan baik oleh oleh penerimaan atau pendengar kisah A. Hari Kustono 2012:244. Sebelum masuk dalam cerita terlebih dahulu diuraikan mengenai unsur- unsur yang ada dalam cerita yang nantinya akan dibahas. 1. Plot : Alur atau plot adalah urutan peristiwa yang bersambung-sambung dalam sebuah cerita berdasarkan sebab-akibat. Plot pada kisah adalah dialog awal, perumpamaan orang Samaria yang baik hati, dialog akhir. Sedangkan plot pada pengisahan perumpamaan orang Samaria yang baik hati adalah eksposisi, momen yang menggugah, komplikasi I dan II, klimaks, resolusi I dan II. 2. Karakterisasi : tokoh dan plot saling terkait. Tokoh dan plot adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan dalam membangun cerita. Tokoh tidak selalu manusia, melainkan juga binatang atau tanaman, malaikat, dll. Sering dibedakan macam- macam tokoh bukan dari segi psikologis melainkan dari fungsi mereka terhadap plot. Pada perumpamaan orang Samaria yang baik hati ada 2 macam tokoh. Pertama tokoh kisah yaitu Yesus dan Ahli Taurat. Kedua, tokoh dalam pengisahan perumpamaan orang Samaria yang baik hati yaitu penyamun, orang yang disamun, Imam, Lewi, orang Samaria, pemilik penginapan. 3. Setting : Latar setting merupakan konteks, arena, panggung kejadian atau tindakan para tokoh. Ada tiga latar utama yaitu: 1”latar tempat”, 2”latar waktu” dan “latar sosial”. Latar tempat dan waktu memiliki makna tipologis atau simbolis pada kisah Kitab Suci. Latar sosial berhubungan dengan sistem politik, ekonomi, budaya, keagamaan. Setting dalam perumpamaan ini dibedakan antara setting kisah dan setting pengisahan.

D. Plot Alur :

Dokumen yang terkait

Pendampingan iman orang muda sebagai upaya meningkatkan keterlibatan hidup menggereja orang muda Katolik Paroki Kristus Raja Barong Tongkok, Kalimantan Timur.

1 16 113

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja secara kontekstual di lingkungan Santo Yusuf Kadisobo Paroki Santo Yoseph Medari.

0 8 159

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda stasi Gembala yang Baik Paroki Santo Yusuf Batang dalam hidup menggereja melalui katekese kaum muda.

6 40 156

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja secara kontekstual di lingkungan Santo Yusuf Kadisobo Paroki Santo Yoseph Medari

2 17 157

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda stasi Gembala yang Baik Paroki Santo Yusuf Batang dalam hidup menggereja melalui katekese kaum muda

2 2 154

UPAYA MENINGKATKAN PENGHAYATAN IMAN KRISTIANI KAUM MUDA MILIRAN, PAROKI BACIRO, YOGYAKARTA, MELALUI KATEKESE SKRIPSI

0 2 188

Pembinaan iman kaum muda Santa Lucia di Lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping melalui katakese - USD Repository

0 1 154

Musik pop sebagai sarana katekese kaum muda - USD Repository

0 4 120

Upaya meningkatkan keterlibatan hidup menggereja bagi kaum muda Paroki Kristus Raja Sintang Kalimantan Barat melalui katekese - USD Repository

0 3 236

Menggali pesan perumpamaan orang Samaria yang baik hati (Lukas 10:25-37) melalui katekese kaum muda sebagai usaha pembinaan kaum muda di Stasi Kristus Raja Ngrambe, Paroki Santo Yoseph Ngawi, Jawa Timur - USD Repository

0 4 380