G. Teologi dalam perumpamaan orang Samaria yang baik hati
Melalui perumpamaan orang Samaria yang baik hati Yesus ingin menyingkap rahasia Allah. Pokok utama pengajaran Yesus melalui perumpamaan
orang Samaria yang baik hati, sbb:
1. Kerajaan Allah
Harapan utama seluruh bangsa Israel adalah Kerajaan Allah. Para nabi selalu menyusung tema harapan dan kepercayaan akan daya kekuatan Allah yang
menyelamatkan Tom Jacobs 1982:175-193. Perumpamaan orang Samaria yang baik hati yang dikisahkan oleh Yesus
pertama-tama dimulai dari pertanyaan Ahli Taurat mengenai cara memperoleh hidup kekal. Hidup kekal atau hidup tanpa akhir tidak lain adalah Kerajaan Allah
sendiri. Tujuan utama Yesus mengisahkan perumpamaan orang Samaria yang baik
hati yaitu menujukan kepada Ahli Taurat bagaimana memperoleh Kerajaan Allah. Kerajaan Allah dapat diperoleh dengan melaksanakan Hukum Terutama. Hukum
Terutama dilaksanakan dengan menjadi sesama yang baik seperti yang diperlihatkan oleh orang Samaria dalam menolong orang yang disamun.
2. Allah yang berbelas kasih
Paus Yohanes Paulus II dalam Ensiklik Dives in Misericordia Perihal Belas Kasih Allah mengatakan:
“Atas dasar cara menghadirkan Allah yang adalah Bapa, kasih, belaskasih itu, Yesus membuat belaskasihan itu menjadi salah satu tema penting
pengajarannya. ...Cukuplah kita ingat akan perumpamaan .... orang
Samaria yang baik hati...”Dives in Misericordia, 1984:18-19.
Tema pengajaran Yesus melalui perumpamaan orang Samaria yang baik hati adalah belas kasih. Belas kasih terlihat dari motivasi utama orang Samaria
dalam menolong orang disamun. Tindakan orang Samaria dalam menolong orang yang disamun pun memperlihatkan belaskasih.
3. Kasih Allah yang universal
Joachim Jeremias 1963:202 menyatakan bahwa It is boundless love, such as is depicted by the parable of the Good Samaritan
. Kasih dalam perumpamaan orang Samaria yang baik hati merupakan kasih yang tak terbatas. Demikian pula
menurut Edward 1999:57 kasih bersifat universal, mencakup setiap orang, serta tidak pilih kasih.
Bangsa Yahudi meyakini bahwa mereka adalah bangsa terpilih. Allah lebih mengasihi mereka daripada bangsa lain. Akan tetapi dalam perumpamaan
orang Samaria yang baik hati Yesus mengangkat tokoh utama seorang Samaria dari pada Imam dan Lewi. Pengangkatan tokoh utama seorang Samaria tentu saja
mengejutkan orang Yahudi, sebab orang Samaria dipandang sebelah mata oleh orang Yahudi.
Lukas ingin menujukan Allah bukan saja milik orang Yahudi namun juga milik bangsa lain melalui perumpamaan orang Samaria yang baik hati. Yesus
berkenan bagi siapa saja namun melaksanaan kehendak Allah. Allah yang diwartakan oleh Yesus merupakan Allah yang berkenang kepada semua bangsa.
Seperti bangsa Samaria, walaupun bangsa ini dianggap kafir dan najis namun kasih Allah tetap berkenan bagi siapa saja yang melaksanakan kehendak-Nya.
H. Pesan dari perumpamaan orang Samaria yang baik hati