Kesimpulan Menggali pesan perumpamaan orang Samaria yang baik hati (Lukas 10:25-37) melalui katekese kaum muda sebagai usaha pembinaan kaum muda di Stasi Kristus Raja Ngrambe, Paroki Santo Yoseph Ngawi, Jawa Timur.

BAB VI PENUTUP

Berdasarkan kajian pustaka, analisis perumpamaan orang Samaria yang baik hati dan penelitian untuk menemukan realita katekese kaum muda sebagai pembinaan iman kaum muda di stasi Kristus Raja Ngrambe, disimpulkan sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Perumpamaan dalam Injil Lukas Metode historis kritis merupakan metode untuk mendekati teks Lukas 10:25-37. Ada tiga tahap metode historis kritik yaitu penelitian bentuk, penelitian sejarah tradisi, penelitian redaksi. Melalui metode historis kritis ditemukan bahwa perumpamaan dalam Injil Lukas merupakan salah satu metode Yesus untuk mengajar. Cara Yesus mengajar menggunakan perumpamaan selalu menarik pendengar-Nya. Perumpamaan menyingkap hakekat persoalan dengan baik. Perumpamaan dapat mencapai kedalaman hati yang terdalam manusia tanpa menggurui dan melukai. Yesus menuntut manusia beriman agar mengerti perumpaman yang diajarkan-Nya. Yesus seringkali menggunakan perumpamaan untuk mengungkap rahasia karunia Allah yang tidak sanggup dimengerti manusia, dan melawan orang-orang yang tidak setuju dengan pendapat-Nya. Lukas satu-satunya pengarang Injil yang menambahkan perumpamaan orang Samaria yang baik hati sebagai penjelasan dari Hukum Taurat. Lukas bukanlah saksi mata hidup Yesus, dia seorang tabib dan teman Paulus. Lukas menulis Injil sekitar tahun 80-90M. Lukas dan juga jemaatnya berbangsa Yunani. Jenis sastra Lukas 10:25-37 yaitu perumpamaan bukan alegori maupun similitude, sebab Lukas 10:25-37 tentang perumpamaan orang Samaria yang baik hati merupakan kejadian sehari-hari yang hanya terjadi sekali dan tidak melambangkan apapun. Sumber bahan Lukas 10:25-37 berasal dari Markus dan sumber khas Lukas. Lukas menambah perumpamaan orang Samaria yang baik hati dalam menjelaskan Hukum Terutama menekankan bahwa Allah bagi semua bangsa, bukan hanya bangsa Yahudi saja. Yesus menyampaikan Kerajaan Allah, gambaran Allah, dan cara menjadi warga Kerajaan Allah melalui perumpamaan dalam Injil Lukas. 2. Menafsirkan dan menemukan pesan perumpamaan orang Samaria yang baik hati Metode naratif memandang perikope Kitab Suci sebagai karya sastra. Unsur-unsur pokok metode naratif adalah alurplot, karakterisasi, settinglatar. Perumpamaan orang Samaria yang baik hati merupakan kisah di dalam kisah. Perumpamaan orang Samaria yang baik hati dapat ditafsirkan menggunakan metode naratif. Unsur-unsur pokok perumpamaan orang Samaria yang baik hati dibedakan antara unsur-unsur pokok kisah dan pengisahan. Gambaran Allah yang diwartakan oleh Yesus melalui perumpamaan orang Samaria yang baik hati yaitu: perbuatan yang perlu dilakukan untuk masuk dapat Kerajaan Allah, Allah yang berbelas kasih, kasih Allah yang universal. Pesan perumpamaan orang Samaria yang baik hati adalah Yesus mengajak untuk terbuka bagi siapa saja yang membutuhkan pertolongan, menghadirkan Yesus sebagai Tuhan bagi semua orang, serta Yesus menantang untuk menjadi sesama yang baik seperti orang Samaria yang baik hati. 3. Realita katekese kaum muda sebagai pembinaan iman kaum muda dalam menggali perumpamaan di stasi Kristus Raja Ngrambe, paroki St. Yoseph Ngawi, Jawa Timur Kaum muda sedang mengalami perubahan demi menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Dalam situasi ini kaum muda memerlukan pembinan khususnya pembinaan iman. Ada bermacam-macam pembinaan iman bagi kaum muda salah satunya adalah katekese kaum muda. Katekese kaum muda sebagai pembinaan iman menyampaikan Sabda Allah yang terkandung dalam Tradisi dan Kitab Suci bagi kaum muda. Katekese yang fokus utamanya adalah Tradisi dan Kitab Suci yaitu katekese model biblis. Kaum muda di stasi Kristus Raja Ngrambe, Paroki St. Yoseph Ngawi, Jawa Timur memerlukan katekese kaum muda sebagai pembinaan iman. Demi menemukan realita katekese kaum muda sebagai pembinaan iman kaum muda dalam menggali perumpamaan secara akurat di stasi Kristus Raja Ngrambe, paroki St. Yoseph Ngawi, Jawa Timur penulis mengadakan penelitian sederhana menggunakan metode survey. Jenis penelitian kualitatif. Tehnik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Observasi yaitu dari pengalaman penulis hidup bersama kaum muda di stasi Kristus Raja Ngrambe. Wawancara dilaksanakan dengan mengambil 15 responden. Wawancara dilaksanakan bulan Maret sampai April 2013. Responden yang diwawancara adalah pembina kaum muda, pengurus kaum muda, serta kaum muda sendiri. Lingkungan stasi Kristus Raja Ngrambe ada 6 lingkungan. Usia antara pembina kaum muda dengan kaum muda terlampaui jauh. Sedangkan usia pengurus dengan kaum muda sebaya. Responden ada yang pelajar SMP, SMA, mahasiswa, bekerja dan pensiunan guru. Variasi waktu dalam wawancara menunjukkan responden dalam menanggapi pertanyaan tidak terpengaruh dari kondisi tertentu. Permasalahan yang dialami kaum muda di stas Kristus Raja Ngrambe yaitu kaum muda kaum muda sulit berkumpul, pembinaan yang kurang menarik, kurang pengetahuan iman, dan kurang kepekaan untuk saling membantu. Telah ada usaha pembinaan iman dari stasi Kristus Raja Ngrambe akan tetapi tidak dirasakan oleh kaum muda. Bentuk-bentuk pembinaan iman bagi kaum muda sangat banyak dan beragam. Responden belum memahami yang dimaksud dengan katekese kaum muda. Keterlibatan kaum muda pada katekese yang dialami pada umumnya pasif. Langkah-langkah katekese yang dialami oleh kaum muda belum sepenuhnya katekese kaum muda model biblis. Tema-tema Kitab Suci telah diambil dari kalender liturgi akan tetapi lebih baik jika sesuai dengan kebutuhan kaum muda sendiri. Perumpamaan digali dan didalami melalui katekese yang pernah dialami oleh responden. Perumpamaan yang digali dan didalami hanya sedikit. Stasi Kristus Raja Ngrambe telah mengusahakan untuk menggali dan mendalami perumpamaan dengan berbagi cara. Faktor penghambat pelaksanaan katekese kaum muda dalam menggali pesan Kitab Suci khususnya perumpamaan antara lain kaum muda enggan menyentuh Kitab Suci, pembina yang kurang tanggap pada kondisi kaum muda, waktu pelaksanaan yang tidak tepat. Sedangkan faktor pendukung antara lain ada kemauan dari kaum muda sendiri mengikuti kegiatan katekese kaum muda, ada pembina, pertemuan rutin, sarana yang mendukung, dan dukungan dari orang tua. Harapan responden terhadap pelaksanaan katekese kaum muda adalah katekese kaum muda semakin membantu kaum muda menggali Kitab Suci khususnya perumpamaan, bahan Kitab Suci yang tepat dan bermanfaat bagi kaum muda serta dibahasakan dengan bahasa kaum muda. Pelaksanaan Katekese secara menarik, asyk, tidak membosankan, dan lebih bervariasi. Suasana yang nyaman dan terbuka. Waktu pelaksanaan yang tepat dan pembina katekese kaum muda mampu membawakan katekese kaum muda secara baik. Melalui katekese kaum muda, kaum muda diharapkan mampu menerapkan Kitab Suci dalam kehidupan sehari-hari, iman kaum muda bertambah, membentuk pribadi kaum muda, serta dengan pertemuan katekese kaum muda mengumpulkan kaum muda. 4. Menggali perumpamaan orang Samaria yang baik hati dalam katekese kaum muda sebagai pembinaan iman di stasi Kristus Raja Ngrambe, paroki St. Yoseph Ngawi, Jawa Timur. Kaum muda membutuhkan pendampingan dalam menggali pesan perumpamaan. Salah satu pendampingan bagi kaum muda adalah katekese kaum muda. Akan tetapi katekese kaum muda di stasi Kritus Raja Ngrambe perlu kontinyu. Agar katekese kaum muda kontinyu maka katekese kaum muda di stasi Kristus Raja Ngrambe perlu diprogramkan. Oleh sebab itu penulis mengusulkan program katekese kaum muda sebagai usaha menggali perumpamaan orang Samaria yang baik hati di stasi Kristus Raja Ngrambe, paroki St. Yosep Ngawi, Jawa Timur, model biblis.

B. Saran

Dokumen yang terkait

Pendampingan iman orang muda sebagai upaya meningkatkan keterlibatan hidup menggereja orang muda Katolik Paroki Kristus Raja Barong Tongkok, Kalimantan Timur.

1 16 113

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja secara kontekstual di lingkungan Santo Yusuf Kadisobo Paroki Santo Yoseph Medari.

0 8 159

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda stasi Gembala yang Baik Paroki Santo Yusuf Batang dalam hidup menggereja melalui katekese kaum muda.

6 40 156

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja secara kontekstual di lingkungan Santo Yusuf Kadisobo Paroki Santo Yoseph Medari

2 17 157

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda stasi Gembala yang Baik Paroki Santo Yusuf Batang dalam hidup menggereja melalui katekese kaum muda

2 2 154

UPAYA MENINGKATKAN PENGHAYATAN IMAN KRISTIANI KAUM MUDA MILIRAN, PAROKI BACIRO, YOGYAKARTA, MELALUI KATEKESE SKRIPSI

0 2 188

Pembinaan iman kaum muda Santa Lucia di Lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping melalui katakese - USD Repository

0 1 154

Musik pop sebagai sarana katekese kaum muda - USD Repository

0 4 120

Upaya meningkatkan keterlibatan hidup menggereja bagi kaum muda Paroki Kristus Raja Sintang Kalimantan Barat melalui katekese - USD Repository

0 3 236

Menggali pesan perumpamaan orang Samaria yang baik hati (Lukas 10:25-37) melalui katekese kaum muda sebagai usaha pembinaan kaum muda di Stasi Kristus Raja Ngrambe, Paroki Santo Yoseph Ngawi, Jawa Timur - USD Repository

0 4 380