pengisian kuisioner dengan alasan mereka tidak mendapat paksaan dari pihak lain, penelitian ini tidak mengakibatkan kerugianresiko bagi responden, untuk
menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data kuisioner yang diisi oleh responden dan lembar
tersebut hanya diberi nomor kode tertentu.
4.5 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner demografi, lembar skala intensitas nyeri dan lembar observasi perilaku nyeri pain
behavior observation protocol. 4.5.1 Data Demografi
Data demografi meliputi usia responden, jenis kelamin, agama, tingkat pendidikan terakhir, pekerjaan, dan suku bangsa. Data demografi ini bertujuan
untuk mengetahui karakteristik responden, deskripsi frekuensi dan persentasi demografi responden.
4.5.2 Lembar Intensitas Skala Nyeri Pengukuran intensitas nyeri yang digunakan pada penelitian ini adalah
skala numerikThe Pain Numerical Rating Scale PNRS. PNRS digunakan untuk ukuran intensitas nyeri segera atau sekarang. Skala terdiri dari 11 poin yang
mana 0 menunjukkan “tidak ada nyeri” dan 10 menunjukkan “nyeri sangat berat”, penilaian dari 1-4 disamakan dengan nyeri ringan, 5-6 untuk nyeri sedang, dan 7-
10 untuk nyeri berat.
4.5.3 Lembar Observasi Perilaku Nyeri Lembar observasi perilaku nyeri dengan menggunakan The Pain Behavior
Observation Protocol PBOP. PBOP ini terdiri dari lima item perilaku nyeri, yaitu: terjaga guarding, menahan nyeri bracing, menggosok bagian yang nyeri
rubbing, meringis grimacing dan mendesah sighing. Perilaku nyeri ini diobsrevasi secara langsung ketika pasien melakukan serangkaian 8 aktivitas yang
berbeda. Delapan aktivitas ini diadaptasi dari laporan yang distandarkan oleh Kefee dan Block 1982 dalam Harahap, 2007, terdiri dari duduk selama satu
menit dan kemudian diulangi dua menit,berdiri selama satu menit kemudian diulangi selama dua menit, berbaring dua kali masing-masing dalam satu menit
dan berbaring dua kali masing-masing dalam satu menit keefe dan Block, 1982, 2002 dalam Harahap, 2007.
Tingkat perilaku nyeri menggunakan skala likert dengan nilai 0=tidak ada perilaku nyeri ketika diobservasi selama 10 menit beraktifitas, nilai 1=perilaku
nyeri terjadi sekali pada saat beraktifitas tetapi tidak pada keseluruhan aktifitas dan nilai 2=perilaku nyeri yang terjadi sekali pasa saat setiap aktivitas. Total
perilaku nyeri merupakan jumlah lima perilaku nyeri, skor tertinggi 10 mengindikasikan ekspresi perilaku nyeri tingkat tertinggi. Untuk interpretasi skor
laporan observasi perilaku nyeri dibagi ke dalam 3 tingkatan, yaitu rendah 0-3, sedang 4-7 dan tinggi 8-10. Skor pada masing-masing item PBOP juga dibagi
menjadi 3 tingkatan, yaitu: rendah 0-0,67, sedang 0,77-1,24 dan tinggi 1,34- 2,00.