BAB III KERANGKA PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat merekomendasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan
antar variabel. Kerangka konsep membantu peneliti dalam menghubungkan hasil penemuan dengan teori Nursalam, 2003. Kerangka konsep dalam penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana intensitas nyeri dan perilaku nyeri pada pasien rheumatoid artritis di Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi Medan.
Rheumatoid arthritis merupakan suatu penyakit autoimun yang ditandai dengan terdapatnya sinovitis erosif simetrik yang walaupun terutama mengenai
jaringan persendian, seringkali juga melibatkan organ tubuh lainya. Nyeri merupakan gejala penyakit rheumatoid artritis yang paling sering menyebabkan
seseorang mencari pertolongan medis. Nyeri bersifat subjektif. Pasien dalam mengekspresikan nyeri mereka mampu menilai suatu intensitas nyeri secara
akurat, intensitas nyeri tersebut adalah gambaran tentang keparahan nyeri yang dialami. Pengukuran intensitas nyeri ini bersifat subjektif, yaitu pasien dapat
diminta untuk membuat tingkatan nyeri pada skala verbal ataupun numerik. Pasien yang mengalami nyeri pasti akan memperlihatkan beberapa perilaku yang
dapat dilihat dan diobservasi. Perilaku nyeri tersebut adalah cara pasien berkomunikasi dengan lingkungan bahwa mereka sedang mengalami nyeri.
Perilaku nyeri merupakan suatu aspek yang menyangkut tentang pengalaman
nyeri, perilaku ini tampak jelas kelihatan seperti gerakan menjaga bagian yang nyeri, menahan nyeri, menggosok bagian yang nyeri, meringis dan
mendesahmenghela napas. Berdasarkan pemaparan konsep di atas, maka peneliti membuat kerangka
penelitian ini seperti skema di bawah ini:
Skema 1. Kerangka Konsep Penelitian
3.2 Defenisi Operasional
3.2.1 Intensitas Nyeri Merupakan gambaran seberapa parah nyeri yang dirasakan oleh pasien
rheumatoid artritis, pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan individual. Intensitas nyeri dapat diukur dengan menggunakan beberapa bentuk pengukuran,
namun dalam penelitian ini pengukuran intensitas nyeri dilakukan dalam bentuk skala numerikThe Pain Numeric Rating Scale PNRS. PNRS digunakan untuk
Nyeri Rheumatoid Artritis Intensitas nyeri
Perilaku Nyeri
ukuran intensitas nyeri segera atau sekarang. Skala terdiri dari 11 poin yang mana 0 menunjukkan “tidak ada nyeri” dan 10 menunjukkan “nyeri sangat berat”,
penilaian dari 1-4 disamakan dengan nyeri ringan, 5-6 untuk nyeri sedang, dan 7- 10 untuk nyeri berat. Skala yang digunakan adalah interval.
3.2.2 Perilaku Nyeri Merupakan sebahagian atau seluruh out put individu yang terobservasi
yang menunjukkan adanya nyeri. Perilaku nyeri ini dapat diobservasi yaitu menjaga bagian yang nyeri guarding, menahan nyeri bracing, menggosok
bagian yang nyeri rubbing, meringis grimacing dan mendesahmenghela napas shiging. Alat ukur yang digunakan adalah laporan observasi perilaku nyeri Pain
Behavior Observation ProtocolPBOP. Hasil ukur yang akan didapatkan adalah rendah 0-3, sedang 4-7 dan tinggi 8-10. Jadi skala yang digunakan adalah
interval.