dalam Prasetyo, 2010, terdapat tiga karakteristik khusus pada nyeri kronis non malignan, yaitu: nyeri ini berhubungan dengan penyebab-penyebab yang tidak
mengancam kehidupan, tidak begitu responsif terhadap metode-metode pembebasab nyeri dan dapat berlanjut pada sisa kehidupan. Contoh dari berbagai
patofisiologi yang dapat mengakibatkan nyeri kronis nonmaligna yaitu: berbagai bentuk dari neuralgia, low back pain, rheumatoid artritis, ankylosing spondilitis,
nyeri phantom dan myofascial pain syndrom.
Tabel.2.1.3.1 Perbandingan Nyeri Akut dan Kronis
Karakteristik Nyeri akut
Nyeri Kronis
Tujuankeuntungan Memperingati
adanya cedera atau masalah
Tidak ada Awitan
Mendadak Terus-menurus
atau intermiten
Intensitas Ringan sampai berat
Ringan sampai berat Durasi
Singkat dari beberapa detik
sampai enam
bulan Lama enam bulan lebih
Respon otonom Konsisten dengan respon
stress simpatis Volume
sekuncup meningkat,
tekanan darah meningkat, dilatasi
pupil meningkat,
tegangan otot meningkat, motilitas gastro intestinal
menurun, aliran saliva menurun
mulut kering Tidak terdapat respon
otonom
Komponen psikologis Ansietas
Depresi, mudah marah, menarik diri dari dunia
luar, menarik diri dari persahabatan
Respon jenis lainnya Tidur terganggu, libido
menurun, nafsu makan menurun
Contoh Nyeri bedah, trauma
Nyeri kanker, artritis, neuralgia trigeminal
Dikutip dari Port CM. Pathophysiologi ; Concepts of Altered health State, ed. Ke- 4, Philadelphia, JB Lippincott, 1995. Diambil dari Brunner Suddarth, 2001.
2.1.3.2 Klasifikasi Berdasarkan Lokasi
Berdasarkan lokasi nyeri, nyeri dapat dibedakan menjadi enam jenis, yaitu:
a. Nyeri Superfisial
Nyeri Superfisial biasanya timbul akibat stimulasi terhadap kulit seperti pada laserasi, luka bakar dan sebagainya. Nyeri jenis ini mempunyai waktu
penyembuhan yang pendek, terlokalisir, dan memiliki sensasi yang tajam Tamsuri, 2012. Nyeri superfisial dapat dirasakan pada seluruh permukaan tubuh
atau kulit klien Prasetyo, 2010.
b. Nyeri Somatik Dalam Deep Somatik Pain
Nyeri somatik dalam adalah nyeri yang terjadi pada otot dan tulang serta struktur penyokong lainnya, umumnya nyeri bersifat tumpul dan distimulasi
dengan adanya peregangan dan iskemik Tamsuri, 2012. Nyeri somatik dalam biasanya bersifat difus menyebar berbeda dengn nyeri superfisial yang mudah
untuk dilokalisir. Bagian yang mempunyai sensitifitas terhadap nyeri antara lain: tendon, fascia dalam, ligamen, pembuluh darah, tulang periesteum dan nervus-
nervus. Otot skeleton hanya sensitif terhadap iskemia dan peregangan. Tulang dan kartilago biasanya sensitif terhadap tekanan yang ekstrim atau stimulasi kimia,
misal: rheumatoid artritis, osteomielitis Prasetyo,2010
Tabel.2.1.3.2.1 Perbedaan Antara Nyeri Kutaneus dengan Nyeri Somatik Dalam
Karakteristik Nyeri Kutaneus
Nyeri Somatis Dalam Kualitas
Tajam, sensasi terbakar Biasanya bersifat tumpul,
berdenyut Durasi
Berdurasi pendek Biasanya
lebih lama
dibandingkan nyeri
kutaneus
Lokasi Cenderung
dapat dilokalisir, nyeri dapat
dirasakan pada suatu titik area, pada permukaan
Cenderung difus dan sulit untuk dilokalisir
Tanda gejala
yang menyertai
Rasa terbakar,
gatal, hyperalgesia
Berhubungan dengan
respon otonom: mual, muntah,
berkeringat, muka pucat, bradikardit,
penurunan tekanan darah, sinkop
dikutip dari Prasetyo,2010
c. Nyeri Viseral
Nyeri viseral adalah nyeri yang disebabkan oleh organ interna. Nyeri yang timbul bersifat difus dan durasinya cukup lama. Sensasi yang timbul biasanya
tumpul Tamsuri, 2012. Penyebab nyeri visceral adalah semua rangsangan yang dapat menstimulasi ujung saraf nyeri di daerah visceral. Rangsangan tersebut
dapat berupa iskemia jringan visceral, spasme suatu viscera berongga, rangsang kimia dan distensi suatu organ viscera. Contoh dari nyeri visceral yaitu :
apendiksitis, cholecystitis, penyakit kardiovaskuler, renal, konik uretra dan lain- lain.
Tabel.2.1.3.2.2 Perbedaan Nyeri Somatik dan Nyeri Viseral
Karakteristik Somatik
Viseral
Superfisial Dalam
Kualitas Tajam, menusuk
Tajam atau tumpul, difus
Tajam,tumpul, difus, kejang
Lokalisasi Terpusat
Menyebar Menyebar
Mengabar Tidak
Tidak Ya
Stimulus penyebab
Cedera, abrasi, Panasdingin
Cedara, panas, Iskemia,
pergeseran Distensi, iskemia,
Spasme, iritasi,
kimiawi Reaksi
autonom Tidak
Ya Ya
Refleks kontraksi otot
Dalam Ya
Ya dikutip dari Prasetyo, 2010
d. Nyeri Sebar Radiasi
Nyeri sebar adalah sensasi nyeri yang meluas dari daerah asal ke jaringan sekitar. Nyeri jenis ini biasanya dirasakan oleh klien seperti berjalan atau bergerak
dari daerah asal nyeri ke sepanjang tubuh tertentu. Nyeri dapat bersifat intermitten atau konstan Tamsuri, 2012. Nyeri ini terasa pada bagian tubuh yang lain,
umumnya karena terjadinya kerusakan pada organ dalam Asmadi, 2008.
e. Nyeri Fantom
Nyeri pantom adalah nyeri khusus yang dirasakan oleh klien yang mengalami amputasi. Nyeri oleh klien dipersepsikan pada organ yang mengalami
amputasi seolah-olah organnya masih ada Tamsuri, 2012. Nyeri ini umumnya terjadi sebab adanya ekstremitas diamputasi Asmadi, 2008.
f. Nyeri Alih
Nyeri alih nyeri yang timbul akibat adanya nyeri viseral yang menjalar ke orang lain, sehingga dirasakan nyeri pada beberapa tempat atau lokasi. Nyeri jenis
ini dapat timbul. Karena masuknya neuron sensori dari organ yang mengalami nyeri ke dalam medulla spinalis dan mengalami sinapsis dengan serabut saraf
yang berada pada bagian tubuh lainnya. Nyeri timbul biasanya pada beberapa tempat yang kadang jauh dari lokasi asal nyeri Tamsuri, 2012.
2.1.3.3 Berdasarkan Organ
Berdasarkan pada organ tempat timbulnya nyeri, nyeri dapat dikelompokkan dalam: