Neuroregulator Nyeri Fisiologi Nyeri .1 Stimulus Nyeri
umumnya terjadi pada cedera, penyakit akut atau pada pembedahan dengan awitan yang cepat dan tingkat keparahan yang bervariasi sedang sampai berat.
Nyeri akut dapat dipandang sebagai nyeri yang terbatas dan bermanfaat untuk mengindikasikan adanya cedera atau penyakit pada tubuh. Nyeri jenis ini biasanya
hilang dengan sendirinya dengan atau tanpa tindakan setelah kerusakan jaringan penyembuh. Nyeri kronis umumnya timbul tidak teratur, intermitten bahkan
persisten. Nyeri kronis dibedakan dalam dua kelompok besar, yaitu nyeri kronis maligna dan nyeri kronis nonmaligna. Karakteristik nyeri kronis adalah
penyembuhannya tidak dapat diprediksikan meskipun penyebabnya mudah ditentukan. Nyeri kronis dapat menyebabkan klien merasa putus asa dan frustasi.
Klien yang mengalami nyeri kronis mungkin menarik diri dan mengisolasi diri. Nyeri ini menimbulkan kelelahan mental dan fisik BrunnerSuddart, 2003.
Menurut Prasetyo 2010, Cronic acut pain dapat dirasakan setiap harinya dalam suatu periode yang panjang beberapa bulan atau tahun. Luka bakar yang
parah, kanker yang diderita merupakan keadaan yang dapat menyebabkan nyeri kronis akut. Nyeri yang diakibatkan luka bakar yang parah dan kanker di atas
akan terus dirasakan oleh klien sepanjang harinya sampai kondisi yang mendasari timbulnya nyeri tersebut hilang atau terkontrol. Pada kasus tertentu , nyeri
berakhir hanya dengan berakhirnya hidup klien kematian, seperti contoh pada kasus klien dengan stadium terminal.
Sedangkan nyeri kronik nonmaligna atau disebut juga nyeri kronik benign, nyeri ini dirasakan hampir setiap hari selama periode lebih dari 6 bulan dengan
intensitas nyeri ringan sampai berat. Menurut McCaffery dan Pasero tahun 1997
dalam Prasetyo, 2010, terdapat tiga karakteristik khusus pada nyeri kronis non malignan, yaitu: nyeri ini berhubungan dengan penyebab-penyebab yang tidak
mengancam kehidupan, tidak begitu responsif terhadap metode-metode pembebasab nyeri dan dapat berlanjut pada sisa kehidupan. Contoh dari berbagai
patofisiologi yang dapat mengakibatkan nyeri kronis nonmaligna yaitu: berbagai bentuk dari neuralgia, low back pain, rheumatoid artritis, ankylosing spondilitis,
nyeri phantom dan myofascial pain syndrom.
Tabel.2.1.3.1 Perbandingan Nyeri Akut dan Kronis
Karakteristik Nyeri akut
Nyeri Kronis
Tujuankeuntungan Memperingati
adanya cedera atau masalah
Tidak ada Awitan
Mendadak Terus-menurus
atau intermiten
Intensitas Ringan sampai berat
Ringan sampai berat Durasi
Singkat dari beberapa detik
sampai enam
bulan Lama enam bulan lebih
Respon otonom Konsisten dengan respon
stress simpatis Volume
sekuncup meningkat,
tekanan darah meningkat, dilatasi
pupil meningkat,
tegangan otot meningkat, motilitas gastro intestinal
menurun, aliran saliva menurun
mulut kering Tidak terdapat respon
otonom
Komponen psikologis Ansietas
Depresi, mudah marah, menarik diri dari dunia
luar, menarik diri dari persahabatan
Respon jenis lainnya Tidur terganggu, libido
menurun, nafsu makan menurun
Contoh Nyeri bedah, trauma
Nyeri kanker, artritis, neuralgia trigeminal
Dikutip dari Port CM. Pathophysiologi ; Concepts of Altered health State, ed. Ke- 4, Philadelphia, JB Lippincott, 1995. Diambil dari Brunner Suddarth, 2001.