Nyeri Viseral Mamfaat Penelitian 1 Bagi Praktek Keperawatan

a. Nyeri Organik

Nyeri Organik adalah nyeri yang diakibatkan adanya kerusakan aktual atau potensial organ. Penyebab nyeri umumnya mudah dikenali sebagai akibat adanya cedera, penyakit atau pembedahan terhadap salah satu atau beberapa organ Tamsuri, 2012.

b. Nyeri Neurogenik

Nyeri Neurogenik adalah nyeri akibat gangguan neuron, misalnya pada neuralgia. Nyeri ini terjadi secara akut amupun kronis Tamsuri, 2012. Nyeri pada system neurologis timbul dalam berbagai bentuk. Neuralgia adalah nyeri yang tajam, seperti spasmus disepanjang satu atau beberapa jalur saraf. Dua bentuk neuralgia adalah saraf trigeminus pada muka dan saraf sciatic pada bagian bawah tubuh. Causalgia sejenis neuralgia adalah rasa nyeri yang terasa sangat membakar disertai dengan cedera saraf perifer pada eksremitas. Pasien biasanya akan merasakan jalur yang sangat panjangguna mencegah stimulus yang mengiritasi seperti suara kapal terbang diatas kepala Barbara, 1996.

c. Nyeri Psikogenik

Nyeri Psikogenik adalah nyeri akibat berbagai faktor psikogenik. Gangguan ini lebih mengarah ke gangguan psikogenik dari pada gangguan organ. Klien yang menderita “benar-benar” mengalaminya. Nyeri ini umumnya terjadi ketika efek-efek psikogenik seperti cemas dan takut timbul pada klien Tamsuri, 2012. Nyeri psikogenik adalah tanpa diketahui adanya temuan pada fisik yaitu timbul karena psikologis, mental, emosional atau faktor perilaku. Sakit kepala, back pain atau nyeri perut adalah contoh sebagian dari nyeri psikologik yang paling umum. Nyeri psikologik terkadang dilihat dengan stigma yang salah, di mana nyeri ini dianggap sebagai suatu yang tidak nyata. Padahal semua nyeri yang dikatakan adalah nyata Prasetyo, 2010. 2.1.4 Respon Tubuh terhadap Nyeri

2.1.4.1 Respon fisik

Respon fisik timbul karena pada saat impuls nyeri ditransmisikan oleh medula spinalis menuju batang otak dan talamus, sistem saraf otonom terstimulasi, sehingga menimbulkan respon yang serupa dengan respon tubuh terhadap stress. Pada nyeri skala ringan sampai moderat serta pada nyeri superfisial, tubuh bereaksi membangkitkan “General Adaption Syndrom” reaksi Fight or Flight, dengan merangsang sistem saraf simpatis. Sedangkan pada nyeri yang berat dan tidak dapat ditoleransi serta nyeri yang berasal dari organ viseral, akan mengakibatkan stimulus terhadap saraf parasimpatis Tamsuri,2012. Tabel.2.1.4.1 Respon Fisiologis Tubuh terhadap Nyeri Reaksi Efek Simpatis Dilatasi lumen bronkus, peningkatan frekuensi napas Denyut jantung meningkat Vasokonstriksi perifer Peningkatan glukosa darah Diaforesis Tegangan otot meningkat Dilatasi pupil Penurunan motilitas usus Memungkinkan penyediaan oksigen yang lebih banyak Memungkinkan transport oksigen lebih besar ke dalam jaringan tubuh sel Meningkatkan tekanan darah dengan memindahkan suplai darah dari perifer ke organ viseral, otot dan otak Memungkinkan penyediaan energi tambahan bagi tubuh Mengendalikan suhu tubuh selama stress Menyiapkan otot untuk mengadakan aksi Menghasilkan kemampuan melihat