Tujuan Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran

B. Tujuan Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran

Penilaian dan evaluasi pembelajaran dalam dunia pendidikan formal melalui sekolah atau kampus perguruan tinggi memiliki tujuan untuk

dan pencapaian pengembangan kompetensi atau kemampuan siswa, yakni siswa atau mahasiswa. Tujuan penilaian dan evaluasi pembelajaran

mngukur

pembentukan

Manajemen Berbasis Sekolah

dimaksud untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran yakni pembentukan dan pengembangan kompetensi siswa yang meliputi kognitif, afektif dan psikomotor (IQ, EQ, dan SQ).

Taxonomi Bloom yang lama dibuat kategori setiap domain/ranah kompetensi sesuai tingkatan kesulitannya. Domain kognitif/cognitive dibagi 6 tingkatan, yakni pengetahuan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), Analisis (C4), sintesis (C5), dan penilaian (C6). Domain afektif dikategorikan menjadi menerima (A1), menanggapi (A2), menilai (A3), mengelola (A4) dan menghayati (A5). Sedangkan domain psikomotor terdiri dari menirukan (P1), memanipulasi (P2), pengalamiahan (P3) dan artikulasi (P4).

Taksonomi berasal dari bahasa Yunani tassein berarti untuk mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi berarti klasifikasi berhirarkhi dari sesuatu atau prinsip yang mendasari klasifikasi. Semua hal yang bergerak, benda diam, tempat, dan kejadian-sampai pada kemampuan berpikir dapat diklasifikasikan menurut beberapa skema taksonomi. Konsep Taksonomi Bloom dikembangkan pada tahun 1956 oleh Benjamin S. Bloom, seorang psikolog bidang pendidikan. Konsep ini mengklasifikasikan tujuan pendidikan dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.

Ranah kognitif meliputi fungsi memproses informasi, pengetahuan dan keahlian mentalitas. Ranah afektif meliputi fungsi yang berkaitan dengan sikap dan perasaan. Sedangkan ranah psikomotor berkaitan dengan fungsi manipulatif dan kemampuan fisik. Ranah kognitif menggolongkan dan mengurutkan keahlian berpikir yang menggambarkan tujuan yang diharapkan. Proses berpikir mengekspresikan tahap-tahap kemampuan yang harus siswa kuasai sehingga dapat menunjukan kemampuan mengolah

Drs. Lukas Manu, M.Pd. & Jusuf Blegur, S.Pd., M.Pd.

pikirannya sehingga mampu mengaplikasikan teori ke dalam perbuatan. Mengubah teori ke dalam keterampilan terbaiknya sehinggi dapat menghasilkan sesuatu yang baru sebagai produk inovasi pikirannya. Untuk lebih mudah memahami taksonomi Bloom, maka dapat dideskripsikan dalam dua pernyataan di bawah ini:

1. Memahami sebuah konsep berarti dapat mengingat informasi atau ilmu mengenai konsep itu.

2. Seseorang tidak akan mampu mengaplikasikan ilmu dan konsep jika tanpa terlebih dahulu memahami isinya.

Konsep tersebut mengalami perbaikan seiring dengan perkembangan dan kemajuan jaman serta teknologi. Salah seorang murid Bloom yang bernama Lorin W. Anderson merevisi taksonomi Bloom pada tahun 1990. Hasil perbaikannya dipublikasikan pada tahun 2001 dengan nama Revisi Taksonomi Bloom. Dalam revisi ini ada perubahan kata kunci, pada kategori dari kata benda menjadi kata kerja. Masing-masing kategori masih diurutkan secara hirarkis, dari urutan terendah ke yang lebih tinggi. Pada ranah kognitif kemampuan berpikir analisis dan sintesis diintegrasikan menjadianalisis saja. Dari jumlah enam kategori pada konsep terdahulu tidak berubah jumlahnya karena Anderson memasukan kategori baru yaitu creating yang sebelumnya tidak ada

(http://imamahmadi.wordpress.com/2010/04/23/taksonomi- bloom-yang-baru/).

Untuk mengukur setiap tingkatan domain tersebut, biasanya ditentukan Kata Kerja Operasional (KKO) berupa tingkah laku sebagai alat ukur (indikator).

Di bawah ini akan dipaparkan kecocokan KKO pada untuk setiap indikator sesuai domainnya.

Manajemen Berbasis Sekolah

1. Domain kognitif

Tabel 10. Kata kerja operasional domain kognitif

Pengeta- huan

Pemaha- man

Penerapan

Analisis

Sintesis Penilaian Mengutip

Menyebut- kan Menjelas- kan Menggam- bar Membi- lang Mengiden- tifikasi Mendaftar Menunju- kkan Memberi- label Memberi- indeks Memasa- ngkan Menamai Menandai Membaca Menyadari Mengha- fal Meniru Mencatat Mengu- lang Merepro- duksi Meninjau Memilih Menyata- kan Mempela-

Memper- kirakan Menjelas- kan Mengka- tegorikan Menciri- kan Merinci Mengaso- siasikan Memban- dingkan Menghi- tung Mengkon- traskan Mengubah Memper- tahankan Mengurai- kan Menjalin Membeda- kan Mendisku- sikan Menggali Mencon- tohkan Menerang- kan Mengem- ukakan Mempola- kan Memper-

Menugas- kan Mengurut- kan Menen- tukan Menerap- kan Menye- suaikan Mengkal- kulasi Memodi- fikasi Mengkla- sifikasi Meng- hitung Mem- bangun Mem- biasakan Mencegah Menen- tukan Menggam- barkan Meng- gunakan Menilai Melatih Menggali Menge- mukakan Meng- adaptasi Menye-

Mengana- lisis Meng- audit Meme- cahkan Menegas- kan Mende- teksi Men- diagnosis Menye- leksi Merinci Menomi- nasikan Mendia- gramkan Megkore- lasikan Merasio- nalkan Menguji Mencerah- kan Menjela- jah Memba- gankan Menyim- pulkan Menemu- kan Menelaah Memaksi- malkan

Meng- abstraksi Mengatur Mengani- masi Mengum- pulkan Mengka- tegorikan Mengkode Mengom- binasikan Menyusun Meng- arang Memban- gun Menang- gulangi Menghu- bungkan Mencip- takan Mengkre- asikan Mengo- reksi Meran- cang Merenca- nakan Mendikte Mening- katkan Memper- jelas Memfa-

Memban- dingkan Menyim- pulkan Menilai Mengarah- kan Meng- kritik Menim- bang Memutus- kan Memisah- kan Mempre- diksi Memper- jelas Menugas- kan Menafsir- kan Memperta- hankan Memerinci Mengukur Merang- kum Membuk- tikan Memvali- dasi Mengetes Mendu- kung Memilih

Drs. Lukas Manu, M.Pd. & Jusuf Blegur, S.Pd., M.Pd.

jari Mentabu- lasi Memberi- kode Menelu- suri Menulis

luas Menyim- pulkan Meramal- kan Merang- kum Menjabar- kan

lidiki Meng- operasikan Memper- soalkan Mengkon- sepkan Melak- sanakan Meramal- kan Mempro- duksi Mem- proses Mengait- kan Menyusun Mensimu- lasikan Memecah- kan Melaku- kan Mentabu- lasi Mem- proses Meramal- kan

Memerin- tahkan Mengedit Mengait- kan Memilih Mengukur Melatih Mentrans- fer

silitasi Memben- tuk Merumus- kan Mengge- neralisasi Mengga- bungkan Memadu- kan Membatas Merepa- rasi Menam- pilkan Menyiap- kan Mempro- duksi Merang- kum Merekon- struksi

Mempro- yeksikan

2. Domain kognitif pembaharuan

Tabel 11. Kata kerja operasional domain kognitif pembaharuan

Mengeta- hui

Mema- hami

Membuat Mengutip

Menyebut- kan Menjelas- kan Menggam-

Memper- kirakan Menjelas- kan Mengka- tegorikan

Menugas- kan Mengurut- kan Menen- tukan

Mengan- alisis Meng- audit Memecah- kan

Memban- dingkan Menyim- pulkan Menilai Mengarah-

Mengabs- traksi Mengatur Mengani- masi Mengum-

Manajemen Berbasis Sekolah

bar Membilang Mengiden- tifikasi Mendaftar Menunjuk- kan Memberi- label Memberi- indeks Memasa- ngkan Menamai Manandai Membaca Menyadari Menghafal Meniru Mencatat Mengulang Merepro- duksi Meninjau Memilih Menyata- kan Mempela- jari Menta- bulasi Memberi- kode Menelu- suri Menulis

Menciri- kan Merinci Mengaso- siasikan Memban- dingkan Menghitu- ng Mengkon- traskan Mengubah Memperta -hankan Meng- uraikan Menjalin Membe- dakan Mendis- kusikan Menggali Mencon- tohkan Menera- ngkan Menge- mukakan Mempola- kan Memper- luas Menyim- pulkan Meramal- kan Merang- kum Menjabar- kan

Menerap- kan Menye- suaikan Mengkal- kulasi Memodi- fikasi Mengkla- sifikasi Menghi- tung Memba- ngun Mengurut- kan Membiasa- kan Mencegah Menggam- barkan Menggu- nakan Menilai Melatih Menggali Menge- mukakan Meng- adaptasi Menyeli- diki Meng- operasikan Memper- soalkan Mengkon- sepkan Melak- sanakan Meramal- kan Mempro-

Menegas- kan Mende- teksi Mendiag- nosis Menyelek- si Memerinci Menomi- nasikan Mendia- gramkan Mengko- relasikan Merasio- nalkan Menguji Mencerah- kan Menjelajah Memba- gankan Menyim- pulkan Menemu- kan Menelaah Memaksi- malkan Memerin- tahkan Mengedit Mengait- kan Memilih Mengukur Melatih Mentrans- fer

kan Meng- kritik Menim- bang Memutus- kan Memisah- kan Mempre- diksi Memper- jelas Menugas- kan Menafsir- kan Memper- tahankan Memerinci Mengukur Merang- kum Membukti- kan Mem- validasi Mengetes Mendu- kung Memilih Mempro- yeksikan

pulkan Mengkate- gorikan Mengkode Mengkom- binasikan Menyusun Menga- rang Memban- gun Menang- gulangi Menghu- bungkan Mencipta- kan Meng- kreasikan Mengorek- si Merancang Merenca- nakan Mendikte Mening- katkan Memper- jelas Memfa- silitasi Memben- tuk Merumus- kan Mengge- neralisasi Mengga- bungkan Memadu- kan Membatas Mereparasi

Drs. Lukas Manu, M.Pd. & Jusuf Blegur, S.Pd., M.Pd.

Mentabu- lasi

3. Domain afektif

Tabel 12. Kata kerja operasional domain afektif

Menerima Menanggapi

Mengelola Menghayati Memilih

Menilai

Menganut Mengubah Memper-

Menjawab

Mengasumsi

Mengubah perilaku tanyakan

Membantu

Meyakini

Menata Berakhlak- Mengikuti

Mengajukan

Melengkapi

Mengklasi- mulia Memberi

Mengom-

Meyakinkan

fikasi Mempenga- Menganut

promi

Memperjelas

Mengom- ruhi Mematuhi

Menyenangi

Memprakar-

binasi Mendengar- Meminati

Menyambut

sai

Memper- kan Menyetujui

Mendukung

Mengimani

Mengundang tahankan Mengkuali- Menampil-

Membangun fikasi kan

Mengga-

Membentuk Melayani Melaporkan

bungkan

pendapat Menunjuk- Memilih

Mengusul

Memadukan kan Mengatakan

kan

Mengelola Membukti- Memilah

Menekan-

Menegosiasi kan Menolak

kan

Menyum-

Merembuk Memecahkan

bang

Manajemen Berbasis Sekolah

4. Domain psikomotor

Tabel 13. Kata kerja operasional domain psikomotor

Menirukan Memanipulasi Pengalamiahan Artikulasi Mengaktifkan

Mengalihkan Menyesuaikan

Mengoreksi

Mengalihkan

Mendemonstrasi Menggantikan Mempertajam Menggabungkan

Membentuk Melamar

Merancang

Memutar

Memadamkan Mengatur

Memilah

Mengirim

Melatih Memindahkan Menggunakan Mengumpulkan

Memulai Menimbang

Memperbaiki

Mendorong

Menyetir Memperkecil

Mengidentifikasi

Menarik

Mengisi Memproduksi Menjeniskan Membangun

Menempel Mengubah

Menempatkan

Mencampur

Membuat Mengoperasikan Mensketsa Membersihkan

Melonggarkan Memposisikan

Memanipulasi

Mengemas

Mereparasi Membungkus Menimbang Mengonstruksi

Mencampur

Tentunya dengan KKO yang dipakai pada setiap indikator kompetensi dipilih dengan mempertahankan tingkat kesukaran tingkah laku yang menggambarkan kompetensi/kemampuan yang dimiliki atau telah dicapai dalam perkembangan dirinya setelah mengalami proses belajar. Sebagai contoh, ketika ingin mengukur kemampuan kognitif siswa pada tingkatan pengetahuna (C1) yang mengadalkan daya ingat di otak yang menggambarkan kemampuan menguasai informasi materi pelajaran tertentu, maka perlu seseorang guru memperhatikan jenis materi yang menggambarkan karakter/ciri isi materi pelajaran, misalnya mengingat konsep dalam bentuk kata/istilah, mengingat fakta dalam bentik atribut, mengingat prosedur dalam bentuk rumus atau dalil/pernyataan tertentu atau mengingat prinsip dalam bentuk simbol anutan atau pilihan nilai.

Drs. Lukas Manu, M.Pd. & Jusuf Blegur, S.Pd., M.Pd.