Fungsi Kurikulum dalam Pendidikan di Sekolah

C. Fungsi Kurikulum dalam Pendidikan di Sekolah

Pada proses belajar mengajar, sekolah yang merupakan wadah pendidikan sesuai jenjang dan jurusan masing-masing, maka kurikulum sangat penting fungsinya karena dengan kurikulum peserta didik sebagai individu yang sedang berkembang dapat memperoleh manfaat. Namun selain peserta didik, masih ada lagi pihak-pihak lain yang akan memperoleh manfaat dari kurikulum itu. Untuk itu kurikulum mempunyai beberapa fungsi, yaitu:

1. Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan mencakup:

a. Tujuan Pendidikan Nasional atau yang dikenal sebagai tujuan nasional pendidikan yang ditetapkan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) sebagai hasil ketetapan badan legeslatif yakni Majelis Permusyaratan Rakyat (MPR) setiap lima tahun sesuai kebijakan pembangunan nasional.

b. Tujuan Institusional/tujuan lembaga pendidikan sesuai dengan jenis dan jenjangnya. Dalam model Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dapat disamakan dengan istilah Standar Kompetensi Lulusan (SKL).

Drs. Lukas Manu, M.Pd. & Jusuf Blegur, S.Pd., M.Pd.

c. Tujuan Kurikuler/tujuan mata pelajaran/bidang studi. Dalam model Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dapat disamakan dengan istilah Standar Kompetensi Isi.

d. Tujuan instruksional/tujuan pokok bahasan/sub pokok bahasan. Dalam model Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dapat disamakan dengan istilah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

2. Fungsi kurikulum bagi peserta didik

Kurikulum sebagai organisasi belajar tersusun yang disiapkan kepada peserta didik sebagai salah satu konsumsi pendidikan. Dengan ini maka diharapkan mereka akan mendapat sejumlah pengalaman baru kelak dikemudian hari dan dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan kepribadian anak, guna melengkapi bekal hidupnya. Perkembangan kepribadian peserta didik berfokus pada kompetensinya yang mencakup pengetahuan/kognitif, sikap/afektif, dan ketrampilan/psikomotor.

3. Fungsi kurikulum bagi pendidik

Adapun bagi pendidik, maka kurikulum berfungsi sebagai:

a. Pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisasi pengalaman belajar para peserta didik.

b. Pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan peserta didik dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan.

Manajemen Berbasis Sekolah

4. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah dan bagi pembina sekolah

Kepala sekolah sebagai administrator dan supervisor juga mempunyai tanggung jawab dalam kurikulum. Itu sebabnya, fungsi kurikulum bagi kepala sekolah dan para pembina antara lain:

a. Sebagai pedoman dalam mengadakan fungsi supervisi, yaitu memper-baiki situasi belajar.

b. Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dengan menciptakan situasi untuk menunjang situasi belajar peserta didik ke arah yang lebih baik (roster/waktu).

c. Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam memberi bantuan kepada pendidik untuk memperbaiki situasi mengajar.

d. Sebagai seorang adminstrator maka kurikulum dapat dijadikan pedoman dalam memperkembangkan kurikulum lebih lanjut.

e. Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi kemajuan belajar mengajar.

5. Fungsi kurikulum bagi orang tua

Bagi orang tua, kurikulum juga mempunyai fungsi yaitu agar orang tua dapat turut serta membantu usaha sekolah dalam memajukan putra-putrinya. Bantuan orang tua dalam memajukan pendidikan ini dapat melalui konsultasi langsung dengan sekolah atau pendidik tentang masalah-masalah yang menyangkut anak- anaknya. Di samping itu bantuan orang tua ini juga dapat melalui lembaga BP3 (Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan) yang kini telah berubah nama menjadi komite sekolah. Dengan membaca kurikulum sekolah, orang tua dapat mengetahui pengalaman belajar apa yang diperlukan putera-puterinya. Dengan

Drs. Lukas Manu, M.Pd. & Jusuf Blegur, S.Pd., M.Pd.

demikian, orang tua dapat berpartisipasi untuk membimbing putera-puterinya secara berkelanjutan.

6. Fungsi kurikulum bagi tingkatan sekolah di atasnya

Ada 2 jenis fungsi kurikulum bagi sekolah pada tingkatan di atasnya, yaitu:

a. Pemeliharaan keseimbangan proses pendidikan

Dengan mengetahui kurikulum yang digunakan oleh suatu sekolah tertentu, sekolah pada tingkatan di atasnya dapat mengadakan penyesuaian di dalam kurikulumnya sebagai berikut:

1) Bila sebagian dari kuikulum sekolah tersebut telah diajarkan pada sekolah yang berada di bawahnya, maka sekolah dapat meninjau kembali perlu/tidaknya bagian tersebut diajarkan, sehingga tidak terjadi tumpah tindih materi pelajaran.

2) Bila kecakapan-kecakapan tertentu yang dibutuhkan untuk mempelajari kurikulum suatu sekolah belum diajarkan pada sekolah yang berada di bawahnya, sekolah dapat mempertimbangkan

program mengenai kecakapan-kecakapan tersebut ke dalam kurikulumnya.

memasukkan

b. Penyiapan tenaga baru

Bila suatu sekolah berfungsi menyiapkan tenaga pendidik yang berada di bawahnya, maka perlu sekali sekolah mengetahui kurikulum sekolah yang berada di bawahnya tersebut. Pengetahuan tentang kurikulum sekolah yang berada di bawahnya menyangkut pengetahuan tentang isi, susunan organisasi, maupun cara mengajarkannya, dimana hal itu akan membantu sekolah, pendidik tersebut di dalam mengadakan perubahan dan penyesuaian di dalam kurikulum. Misalnya, bila pada kurikulum SD telah diperkenalkan Matematika moderen, maka tentunya pembelajaran

Manajemen Berbasis Sekolah

Matematika di SLTP hendaknya disesuaikan dengan pendekatan yang berlaku di SD (unsur keberlanjutan).

7. Fungsi kurikulum bagi masyarakat dan pemakai lulusan sekolah (dunia lapangan kerja)

Selain berfungsi bagi sekolah yang bersangkutan dan sekolah pada tingkat di atasnya, kurikulum suatu sekolah berfungsi pula bagi masyarakat dan pihak pemakai lulusan sekolah tersebut.

kurikulum sekolah, masyarakat/pemakai dapat melakukan sekurang-kurangnya dua hal yaitu:

Dengan mengetahui

suatu

a. Ikut memberikan bantuan guna memperlancar pelaksanaan program pendidikan yang membutuhkan kerjasama dengan pihak orang tua/ masyarakat.

b. Ikut memberikan kritik/saran yang membangun dalam rangka menyempurnakan program pendidikan di sekolah, agar lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat dan lapangan kerja.