Prinsip dan Acuan Pengembangan KTSP

D. Prinsip dan Acuan Pengembangan KTSP

Seperti telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, bahwa KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan

Manajemen Berbasis Sekolah

dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan BSNP. Pengembangan KTSP diserahkan kepada para pelaksana pendidikan (guru, kepala sekolah, komite sekolah, dan dewan pendidikan) untuk mengembangkan berbagai kompetensi pendidikan (pengetahuan, ketrampilan dan sikap) pada setiap satuan pendidikan, di sekolah dan daerah masing-masing.

Mengingat bahwa penyusunan KTSP diserahkan kepada satuan pendidikan, sekolah dan daerah masing-masing, diasumsikan bahwa guru, kepala sekolah, komite sekolah dan dewan pendidikan akan sangat bersahabat dengan kurikulum tersebut. Diasumsikan demikian, karena mereka terlibat secara langsung dalam proses penyusunannya, dan mereka (guru) yang akan melaksanakannya dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga memahami betul apa yang harus dilakukan dalam pembelajaran sehubungan dengan kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang dimiliki oleh setiap satuan pendidikan di daerah masing-masing. Mereka pula yang akan melakukan penilaian terhadap hasil pembelajaran yang dilakukannya, sehingga keberhasilan pembelajaran merupakan tanggungjawab guru secara profesiaonal.

Keterlibatan guru, kepala sekolah, masyarakat yang tergabung dalam komite sekolah dan dewan pendidikan dalam pengambilan keputusan akan membangkitkan rasa kepemilikan yang lebh tinggi terhadap kurikulum, sehingga mendorong mereka untuk mendayagunakan sumber daya yang ada se-efisien mungkin untuk mencapai hasil yang optimal. Konsep ini didasarkan pada Self Determination Theory yang menyatakan bahwa jika seseorang memiliki kekuasaan dalam pengambilan suatu keptusan, maka akan memiliki tanggung jawab yang besar untuk melaksanakan keputusan tersebut.

Drs. Lukas Manu, M.Pd. & Jusuf Blegur, S.Pd., M.Pd.

Hampir sama dengan KBK, KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkunganya.

2. Beragam dan terpadu.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan.

6. Belajar sepanjang masa.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

Selain itu, KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional sebagai berikut:

1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia

Penyusunan kurikulum harus dapat membentuk kepribadian peserta didik secara utuh dalam aspek pengetahuan, sikap dan ketrampilan sesuai dengan nilai-nilai yang tercermin dalam iman dan takwa serta akhlak mulia.

2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik

Penyusunan kurikulum pada setiap tingkat satuan pendidikan dapat menunjang peningkatan kemampuan pribadi peserta didik secara utuh baik secara fisik maupun psikis emosional yang mencakup ranah-ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Manajemen Berbasis Sekolah

3. Keseragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan

Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan. Karena itu, kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi bagi pegembangan daerah.

4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

harus memperhatikan keseimbangan tuntutan pembangunan daerah dan nasional.

Pengembangan

kurikulum

5. Tuntutan dunia kerja

Kurikulum harus memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

Kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

sejalan

dengan

7. Agama

Kurikulum harus dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di lingkungan sekolah.

Drs. Lukas Manu, M.Pd. & Jusuf Blegur, S.Pd., M.Pd.

8. Dinamika perkembangan global

Kurikulum harus dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing secara global dan tepat hidup berdampingan dengan bangsa lain.

9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

Kurikulum harus mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat

Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.

11. Kesetaraan/gender

Kurikulum harus diarahkan kepada pendidikan yang berkeadilan dan mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan/ gender antara laki-laki dan perempuan dalam kesempatan peran dan fungsi untuk mengembangkan diri.

12. Karakteristik satuan pendidikan

Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.

Manajemen Berbasis Sekolah