Pembentukan LKM-A Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis

5.2.1.5. Pembentukan LKM-A Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis

Tujuan dari program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP adalah untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran melalui penumbuhan dan pengembangan kegiatan usaha agribisnis di perdesaan sesuai dengan potensi wilayah. Meningkatkan kemampuan pelaku usaha agribisnis, Pengurus Gapoktan, Penyuluh dan Penyelia Mitra Tani. Memberdayakan kelembagaan petani dan ekonomi perdesaan untuk pengembangan kegiatan usaha agribisnis. Terakhir, Gapoktan penerima BLM PUAP, diarahkan untuk dapat dibina dan ditumbuhkan menjadi Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis LKM-A sebagai salah satu unit usaha dalam Gapoktan. Aset LKM-A merupakan kekayaan gabungan kelompok tani Gapoktan yang berasal dari dana keswadayaan simpanan, saham dan dana penyertaan pemerintah yang dikelola untuk kepentingan anggota dan kelompok. Pertumbuhan aset yang dikelola oleh LKM-A dapat menjadi ukuran keberhasilan pengurus dan pengelola dalam meyakinkan masyarakat serta anggota untuk menitipkan dana keswadayaan kepada LKM-A, penghasilkan laba dari pengelolaan tersebut, serta dapat meyakinkan pihak lain untuk menitipkan bantuan penguatan modal pemerintah dana stimulan maupun program yang ditujukan untuk pemberdayaan Gapoktan . Dilaksanaannya program PUAP oleh Kementerian Pertanian melalui pendekatan dan strategi sebagai berikut : 1 Memberikan bantuan stimulus modal usaha kepada petani untuk membiayai usaha ekonomi produktif dengan membuat usulan dalam bentuk RUA, RUK dan RUB dan menggunakan dana PUAP sesuai dengan usulan tahun ke-I; 2 Petani penerima manfaat program PUAP tersebut Universitas Sumatera Utara harus mengembalikan dana stimulasi modal usaha kepada Gapoktan sehingga dapat digulirkan lebih lanjut oleh Gapoktan melalui kaedah-kaedah usaha simpan- pinjam tahun ke-II; 3 Dana stimulasi modal usaha yang sudah digulirkan melalui pola simpan–pinjam selanjutnya melalui keputusan seluruh anggota gapoktan diharapkan dapat ditumbuhkan menjadi LKM-A, dan pada akhirnya difasilitasi menjadi jejaring pembiayaan Linkages dari perbankanlembaga keuangan. Di Desa Kota Datar dalam waktu yang cukup singkat yaitu kurang dari 2 tahun, LKM-A telah terbentuk sejak bulan Maret 2011, sehingga kegiatan keuangan di Gapoktan Namora diambil alih oleh pengurus LKM-A, namun pengurus Gapoktan tetap berperan penting dalam menyetujui segala rencana usaha yang diajukan oleh anggota Gapoktan. Dalam hal ini, penyaluran dana BLM-PUAP dari segi pembentukan LKM-A dapat dikatakan efektif.

5.2.2. Efektivitas Penyaluran BLM-PUAP Menurut Pengguna Petani