Penilaian Kinerja Gapoktan Landasan Teori 1. Evaluasi Program PUAP

a. Berkembangnya usaha agribisnis dan usaha ekonomi rumah tangga tani di lokasi desa PUAP; b. Berfungsinya Gapoktan sebagai lembaga ekonomi petani di perdesaan yang dimiliki dan dikelola oleh petani; dan c. Berkurangnya jumlah petani miskin dan pengangguran di perdesaan. Departemen Pertanian, 2010b. Berdasarkan indikator-indikator tersebut, maka untuk menilai keberhasilan program PUAP, akan digunakan salah satu indikator yang dianggap bisa mewakili keberhasilan program tersebut. Indikator yang dimaksud adalah menilai tingkat pendapatan. Pemilihan indikator ini dengan pertimbangan bahwa pendapatan merupakan salah satu parameter yang bisa digunakan untuk menilai tingkat kesejahteraan seseorang. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Daerobi 2007 yang menyatakan bahwa Indikator kesejahteraan dapat dilihat melalui dimensi moneter yaitu pendapatan dan pengeluaran.

2.2.2. Penilaian Kinerja Gapoktan

Gabungan Kelompok Tani atau GAPOKTAN adalah gabungan dari beberapa kelompoktani yang melakukan usaha agribisnis di atas prinsip kebersamaan dan kemitraan sehingga mencapai peningkatan produksi dan pendapatan usahatani bagi anggotanya dan petani lainnya. Gapoktan mempunyai 6 enam fungsi, yaitu sebagai: 1 unit usahatani; 2 Unit usaha pengolahan; 3 Unit sarana dan prasarana produksi; 4 Unit usaha pemasaran; 5 Unit usaha keuangan mikro; dan 6 unit jasa penunjang. 1 Gapoktan Berfungsi sebagai Unit Usahatani Universitas Sumatera Utara Guna mencapai Gapoktan dapat berfungsi sebagai unit usahatani, peran penyuluh pertanian mengarahkan Gapoktan mempunyai kemampuan sebagai berikut: 1 Mengambil keputusan dalam menentukan pengembangan produksi usaha tani yang menguntungkan berdasarkan informasi yang tersedia dalam bidang teknologi, sosial, permodalan, sarana produksi dan sumber daya alam lainnya; 2 Menyusun rencana definitive Gapoktan dan melaksanakan kegiatan atas dasar pertimbangan efisiensi; 3 Memfasilitasi penerapan teknologi bahan, alat, cara usaha tani anggota sesuai dengan rencana kegiatan Gapoktan; 4 Menjalin kerjasamakemitraan dengan pihak lain yang terkait dalam pelaksanaan usaha tani; 5 Mentaati dan melaksanakan kesepakatan yang dihasilkan bersama dalam Gapoktan maupun dengan pihak lain; 6 Mengevaluasi kegiatan bersama dan rencana kebutuhan Gapoktan, sebagai bahan rencana kegiatan yang akan datang; 7 Meningkatkan kesinambungan produktivitas dan kelestarian sumber daya alam dan lingkungan; 8 Mengelola administrasi secara baik; 9 Merumuskan kesepakatan bersama, baik dalam memecahkan masalah maupun untuk kegiatan Gapoktan; dan 10 Merencanakan dan melaksanakan pertemuan berkala baik di Gapoktan maupun dengan pihak lain. 2 Gapoktan Berfungsi sebagai Unit Usaha Pengolahan Agar Gapoktan dapat berfungsi sebagai unit usaha pengolahan, peran penyuluh pertanian mengarahkan Gapoktan mempunyai kemampuan sebagai berikut: 1 Menyusun perencanaan kebutuhan peralatan pengolahan hasil usaha tani anggotanya; 2 Menjalin kerjasamakemitraan usaha dengan pengusaha pengolahan hasil-hasil pertanian dan dengan pihak penyedia Universitas Sumatera Utara peralatan-peralatan pertanian; 3 Mengembangkan kemampuan petani anggota Gapoktan dalam pengolahan produk pertanian; dan 4 Mengorganisasikan kegiatan produksi petani anggota Gapoktan ke dalam unit usaha pengolahan hasil pertanian. 3 Gapoktan Berfungsi sebagai Unit Usaha Sarana dan Prasarana Produksi Agar Gapoktan dapat berfungsi sebagai unit usaha sarana dan prasarana, peran penyuluh pertanian mengarahkan Gapoktan mempunyai kemampuan sebagai berikut: 1 Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana setiap anggotanya; 2 Menjalin kerjasamakemitraan usaha dengan pihak penyedia sarana dan prasarana produksi pertanian pabrik, kios saprotan, dan lain-lain; dan 3 Mengorganisasikan kegiatan penyedia sarana dan prasarana produksi pertanian dengan dinas terkait dan lembaga usaha sarana dan prasarana produksi pertanian. 4 Gapoktan Berfungsi sebagai Unit Usaha Pemasaran Untuk mencapai Gapoktan dapat berfungsi sebagai unit usaha pemasaran, peran penyuluh pertanian mengarahkan Gapoktan mempunyai kemampuan sebagai berikut: 1 Mengidentifikasi serta menganalisis potensi dan peluang pasar berdasarkan sumber daya yang dimiliki untuk mengembangkan komoditi yang lebih menguntungkan; 2 Merencanakan kebutuhan pasar dengan memperhatikan segmentasi pasar tingkat kemampuan calon pembeli; 3 Menjalin kerjasamakemitraan usaha dengan pemasok kebutuhan pasarhasil-hasil produksi pertanian; 4 Mengembangkan penyediaan Universitas Sumatera Utara komoditi yang dibutuhkan pasar; 5 Mengembangkan kemampuan anggota dalam memasarkan produk pertanian dan menganalisis usaha masing-masing anggota untuk dijadikan satu unit usaha yang menjamin pada permintaan pasar dilihat dari kualitas, kuantitas serta kontinuitas. 5 Gapoktan Berfungsi sebagai Unit Usaha Keuangan Mikro Untuk Gapoktan dapat berfungsi sebagai unit usaha keuangan mikro, peran penyuluh pertanian mengarahkan Gapoktan mempunyai kemampuan sebagai berikut: 1 Menumbuhkembangkan kreativitas dan prakarsa anggota untuk memanfaatkan informasi dan akses permodalan yang tersedia; 2 Meningkatkan kemampuan anggota untuk dapat mengelola keuangan mikro secara komersial dan menggali sumber-sumber usaha yang mampu meningkatkan permodalan; dan 3 Mendorong dan mengadvokasi anggota agar mau dan mampu melaksanakan kegiatan simpan-pinjam guna memfasilitasi pengembangan modal usaha. Menurut kamus bahasa Indonesia, Kinerja dapat diartikan sebagai sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan. Menurut Cascio 1992: 267, penilaian kinerja adalah sebuah gambaran atau deskripsi yang sistematis tentang kekuatan dan kelemahan yang terkait dari seseorang atau suatu kelompok. Penilaian keberhasilan kinerja suatu lembaga dapat mengacu pada pencapaian sasaran dan tujuan. Parameter keberhasilan kinerja Gapoktan dapat diukur dari kemampuan lembaga tersebut dalam menyalurkan dan mengelola dana PUAP secara efektif. Efektivitas pengelolaan dan penyaluran dana PUAP Universitas Sumatera Utara ditentukan oleh kemampuannya menjangkau sebanyak mungkin petani dalam hal ini anggota kelompok tani yang benar-benar memerlukan bantuan penguatan modal untuk kegiatan usahanya. Penilaian keefektivan ini dapat dilihat dari dua sudut pandang yang berbeda yaitu dari sisi penilaian kinerja Gapoktan dalam menyalurkan dana PUAP kepada anggotanya dan dari sisi persepsi anggota atau yang menerima dana bantuan PUAP. Penilaian keefektivan penyaluran kredit penyaluran dana PUAP dengan melihat kinerja aktivitas dapat diketahui dengan menggunakan beberapa tolak ukur sebagai berikut : 1. Target dan Realisasi Target Berapa persentase realisasi kredit pinjaman dana PUAP yang dapat tersalurkan bila dibandingkan dengan tingkat pengajuan pinjaman. 2. Jangkauan Kredit Tersalurkannya Dana PUAP Bagaimana jangkauan kredit pinjaman dana PUAP terhadap masyarakat petani, dalam artian beragamnya sektor yang menerima bantuan kredit. Semakin beragam sektor penerima kredit maka kredit semakin efektif. 3. Frekuensi Kredit Pinjaman dana PUAP Jumlah pengguna petani yang menggunakan dana kredit pinjaman dana PUAP. Frekuensi pinjaman ini dilihat dari banyaknya trsansaksi, dalam hal ini transaksi peminjaman dan pengembalian pinjaman. 4. Persentase Tunggakan Persentase tunggakan ditentukan dari banyaknya jumlah tunggakan pinjaman kredit tersebut. 5. Pembentukan LKM-A Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis Universitas Sumatera Utara Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis LKM-A merupakan lembaga keuangan mikro yang ditumbuhkan dari gapoktan pelaksana PUAP dengan fungsi utamanya adalah untuk mengelola aset dasar dari dana PUAP dan dana keswadayaan angggota. Disisi lain, Pardosi 1998 menyatakan bahwa keberhasilan dalam efektivitas penyaluran menurut penerima kredit diukur dengan melihat tanggapan kreditur terhadap persyaratan awal mudah, sedang, berat, prosedur peminjaman mudah, sedang, sulit, realisasi kredit cepat, sedang, lambat, biaya administrasi ringan, sedang, berat, tingkat bunga ringan, sedang, berat, pelayanan dan jarak atau lokasi kreditur dekat. sedang, jauh.

2.2.3. Motivasi