Target dan Realiasi Pinjaman PUAP Jangkauan Realiasi Pinjaman PUAP

5.2. Kinerja Organisasi Gapoktan dalam Menyalurkan BLM-PUAP 5.2.1. Efektivitas Penyaluran BLM-PUAP Berdasarkan Kriteria Pihak Penyalur Keberhasilan pelaksanaan program PUAP ditentukan salah satunya oleh keberhasilan penyaluran dana bantuan tersebut. Berdasarkan kriteria pihak penyalur yakni Gapoktan, maka untuk menilai keefektivan penyaluran bantuan PUAP digunakan beberapa tolok ukur meliputi: 1 target dan reliasi; 2 jangkauan pinjaman; 3 frekuensi pinjaman; 4 persentase tunggakan; dan 5 pembentukan LKM-A Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis.

5.2.1.1. Target dan Realiasi Pinjaman PUAP

Penyaluran dana PUAP ke Gapoktan Namora telah dilaksanakan tahun 2009, yang kemudian dimanfaatkan untuk kegiatan simpan pinjam mulai tahun 2010. Pada saat penelitian dilakukan, sudah 3 priode Gapoktan di Desa Kota Datar menyalurkan dana PUAP dalam bentuk simpan pinjam kepada anggotanya. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 10 berikut. Tabel 10. Target dan Realisasi Dana BLM-PUAP di Desa Kota Datar Priode Waktu Bulan Realisasi Pinjaman Rp I Januari - Mei 2010 2010 100.000.000 II November - Januari 2010 2011 71.000.000 III Agustus 2011 25.000.000 Sumber : Data Gapoktan Namora 2010-2011, diolah Berdasarkan Tabel 10, dapat dijelaskan bahwa jumlah dana alokasi BLM- PUAP bernilai Rp 100 juta, telah disalurkan kepada petani dalam bentuk simpan pinjam senilai Rp 100 juta dalam rentang waktu 5 bulan. Hal ini berarti petani di Universitas Sumatera Utara daerah penelitian termasuk petani yang aktif baik dalam penyusunan RUA Rencana Usaha Anggota yang kemudian dituangkan dalam RUK Rencana Usaha Kelompok maupun kegiatan-kegiatan Gapoktan lainnya, sehingga dalam waktu yang singkat dana BLM PUAP telah tersalur semuanya. Berdasarkan Tabel 10 di atas juga dapat dijelaskan bahwa proses pengembalian pinjaman ditambah dengan jasa yang ditentukan dapat dikatakan telah berjalan lancar, sehingga dalam waktu yang singkat telah terkumpul sebesar Rp 71 juta dan langsung disalurkan kembali ke petani di periode II, kemudian setelah dana pinjaman tersebut terkumpul kembali sejumlah Rp 25 juta, disalurkan kembali ke petani. Dari tabel 11, dapat dikatakan target dan realisasi dana BLM-PUAP di Desa Kota Datar sudah termasuk efektif. Hal ini tentunya tidak terlepas dari peran pengurus Gapoktan dan dibantu oleh PPL pendamping yang selalu memberikan pengarahan dan masukan kepada anggota Gapoktan, yaitu petani.

5.2.1.2. Jangkauan Realiasi Pinjaman PUAP

Evaluasi penyaluran pinjaman BLM-PUAP selanjutnya adalah menilai pelayanan Gapoktan dalam merealisasikan kegiatan simpan pinjam. Selain itu, dinilai juga sejauh mana jangkauan pelayanan simpan pinjam mampu menyentuh para petani dalam menjalankan usahataninya. Sasaran BLM-PUAP ditujukan kepada Gapoktan di tiap desa. Harapannya adalah agar Gapoktan memiliki kemampuan mengelola dana tersebut dalam mengembangkan kegiatan pertanian yang pada akhirnya mampu mengembangkan kegiatan agribisnis berkelanjutan. Dana PUAP tersebut akan disalurkan pada Universitas Sumatera Utara anggota Gapoktan masing-masing guna menambah modal usaha baik tanaman pertanian pangan, peternakan maupun pengadaan sarana produksi pertanian. Tentunya pihak pengurus Gapoktan akan merealisasikan dana pinjaman kepada anggota petani sesuai dengan jenis usaha yang benar-benar diminati dan telah berpengalaman. Hal ini dilakukan dengan harapan petani tersebut mampu mengembalikan kredit sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati. Berikut tabel realisasi penerima PUAP di Gapoktan Namora, Desa Kota Datar. Tabel 11. Realisasi Penerima PUAP di Gapoktan Namora, Desa Kota Datar Priode Waktu Bulan Anggota Penerima PUAP Jumlah On Farm Off Farm I Januari - Mei 2010 2010 52 11 63 II November - Januari 2010 2010 9 9 18 III Agustus 2011 11 3 14 Total 95 Sumber : Data Gapoktan Namora 2010-2011, diolah Dari Tabel 11 di atas dapat diinformasikan bahwa jumlah jangkauan penyaluran di Gapoktan Namora masih relatif sedikit, dengan total penerima atau peminjam dana PUAP dari tiga priode sebanyak 95 anggota, hal ini masih kecil dibandingkan dengan banyaknya jumlah anggota di Gapoktan Namora. Oleh karena itu penyaluran BLM PUAP dari segi jangkauan realiasi pinjaman dinyatakan belum efektif.

5.2.1.3. Frekuensi Peminjaman