Penentuan Kadar FFA Minyak Biji Karet Reaksi Esterifikasi

40 karet mempunyai massa jenis dan viskositas secara berturut-turut adalah sebesar 907,9 kgm 3 dan 33,5740 cSt. Gugus fungsi yang terdapat dalam minyak biji karet adalah C=O ester, C-O ester, C-H alkana, C-H alifatik dan –CH 3.

2. Penentuan Kadar FFA Minyak Biji Karet

Minyak biji karet yang sudah melalui proses degumming kemudian ditentukan kadar asam lemak bebasnya FFA untuk menentukan metode yang akan digunakan dalam proses pembuatan biodiesel. Penentuan kadar FFA tersebut menggunakan metode titrasi. Larutan standar yang digunakan untuk titrasi adalah NaOH 0,1013 N. Indikator yang digunakan adalah phenolptalein pp. Titik akhir titrasi ditandai dengan terjadinya perubahan warna dari tidak berwarna menjadi merah muda. Kadar FFA biji karet pada penelitian ini adalah 7,8474 , sehingga perlu dilakukan proses esterifikasi terlebih dahulu sebelum dilakukan proses transesterifikasi terhadap minyak biji karet.

3. Reaksi Esterifikasi

Reaksi esterifikasi ini bertujuan untuk menurunkan kadar FFA minyak biji karet. Hal ini perlu dilakukan karena kadar FFA yang tinggi 5 di dalam minyak akan menyebabkan penggunaan katalis dan bahan kimia lainnya menjadi lebih banyak. Sebab FFA akan bereaksi dengan katalis basa yang digunakan dalam proses transesterifikasi membentuk sabun Tim Penulis BRDST, 2008: 21. Reaksi esterifikasi dilakukan dengan menggunakan alat refluks. Minyak biji karet direaksikan dengan metanol 99 dengan rasio mol metanol: minyak = 20: 1. Katalis yang digunakan adalah H 2 SO 4 18 M sebanyak 2 dari berat minyak. Reaksi ini berlangsung pada suhu 60 o C selama 60 menit. 41 Hasil esterifikasi berupa campuran minyak dengan fase aqueous. Fasa minyak dipisahkan dari fase aqueous menggunakan centrifuge selama 30 menit dengan kecepatan 2000 rpm. Setelah proses tersebut, diperoleh fasa minyak berada di lapisan atas dan fasa aqueous berada di lapisan bawah. Kemudian dilakukan pengujian kadar FFA kembali terhadap minyak hasil esterifikasi. Pada penelitian ini diperoleh kadar asam lemak bebas FFA minyak biji karet hasil esterifikasi sebesar 1,8279 , sehingga minyak biji karet sudah memenuhi syarat untuk dapat dilakukan proses transesterifikasi.

4. Reaksi Transesterifikasi

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25