Reaksi Transesterifikasi Deskripsi Teori

12

6. Reaksi Esterifikasi

Reaksi esterifikasi menggunakan katalis asam dilakukan jika minyak nabati mengandung FFA di atas 5 . Hal ini karena minyak yang berkadar FFA tinggi 5 apabila langsung ditransesterifikasi dengan katalis basa, maka FFA akan bereaksi dengan katalis membentuk sabun. Apabila sabun yang dihasilkan cukup banyak dapat menghambat pemisahan gliserol dari metil ester dan berakibat terbentuknya emulsi selama proses pencucian. Jadi esterifikasi digunakan sebagai proses pendahuluan untuk mengkonversikan FFA menjadi metil ester sehingga mengurangi kadar FFA dalam minyak nabati Hikmah Zuliyana, 2010: 3. Suatu ester karboksilat merupakan senyawa yang mengandung gugus – CO 2 R dengan R dapat berupa alkil maupun aril. Suatu ester dapat dibuat dengan reaksi langsung antara asam karboksilat dengan alkohol, yang disebut dengan reaksi esterifikasi. Reaksi esterifikasi menggunakan katalis asam dan merupakan salah satu reaksi yang bersifat reversibel Fessenden Fessenden, 1986: 82. Reaksi esterifikasi ditampilkan pada Gambar 4. R 1 COOH + CH 3 OH R 1 COOCH 3 + H 2 O Asam karboksilat metanol metil ester air Gambar 4. Reaksi Esterifikasi Budiman, et al., 2014: 41

7. Reaksi Transesterifikasi

Reaksi transesterifikasi merupakan proses pembuatan biodiesel dari minyak yang mempunyai kandungan FFA rendah dilakukan. Reaksi ini kemudian diikuti dengan pemisahan gliserol dari metil ester, pemurnian metil ester 13 netralisasi, pemisahan metanol, pencucian dan pengeringandehidrasi, pengambilan gliserol sebagai produk samping asidulasi dan pemisahan metanol serta pemurnian metanol yang tidak bereaksi secara destilasirectification Hikmah Zuliyana, 2010: 3. Reaksi transesterifikasi dapat dilihat pada Gambar 5. Trigliserida Alkohol Alkil Ester Gliserol Gambar 5. Reaksi Transesterifikasi Budiman, et al., 2014: 37 Menurut Budiman, et al. 2014: 39-41 faktor-faktor yang berpengaruh dalam reaksi transesterifikasi adalah: a. Jenis alkohol Semakin pendek rantai C pada alkohol maka semakin kecil hambatan steriknya. Hal ini akan mempermudah penyerangan gugus karbonil pada trigliserida terhadap alkoxide. b. Perbandingan molar alkohol dengan trigliserida Menurut stoikiometri, jumlah mol alkohol adalah 3 kali lipat dari jumlah mol trigliserida. Namun berdasarkan hasil eksperimen, perbandingan molaritas alkohol dan trigliserida yang memberikan konversi optimal adalah 6: 1. Molaritas alkohol yang tinggi juga dapat menghambat reaksi penyabunan. 14 c. Katalis Katalis yang digunakan dalam reaksi transesterifikasi adalah katalis basa, katalis asam, dan katalis yang berupa enzim. Katalis berfungsi untuk meningkatkan laju reaksi sehingga reaksi dapat berjalan lebih cepat. Jumlah katalis yang biasa digunakan dalam reaksi ini adalah 0,5-1,5 berat dari berat minyak nabati. d. Suhu Reaksi Reaksi transesterifikasi merupakan reaksi eksotermis, sehingga kenaikan suhunya akan menggeser keseimbangan reaksi ke arah reaktan. Akibatnya, jumlah produk berkurang dan konversi menurun. Suhu yang terlalu tinggi mengakibatkan viskositas biodiesel semakin rendah dan alkohol akan menguap. Umumnya suhu transesterifikasi dipilih di bawah titik didih metanol, yaitu sekitar 60 o C-65 o C. e. Air Air dapat menurunkan konsentrasi katalis sehingga dapat menurunkan laju reaksi. Semakin bertambahnya jumlah air, maka yield dari metil ester akan menurun. Hal ini dikarenakan air memicu terjadinya reaksi samping yang menghasikan gliserol dan asam lemak. Akibatnya jumlah reaktan yang akan membentuk metil ester berkurang.

8. Analisis Spektroskopi FTIR

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25