24
C. Alat dan Bahan Penelitian
1. Alat Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: seperangkat alat Spektrofotometer IR, ekstraktor minyak pompa hidrolik, bom kalorimeter,
neraca analitik, oven, penangas air, Hot plate, corong, corong pisah, kaca arloji, gelas ukur, erlenmeyer, beaker glass, magnetic stirrer, labu leher tiga, statif dan
klem, pipet tetes, termometer, viskometer Oswald, pendingin bola, buret, piknometer, labu ukur, pH meter, centrifuge, dan tabung reaksi.
2. Bahan Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan adalah biji karet, KOH 1 , metanol 99 , akuades, larutan H
2
SO
4
18 M, indikator pp, arang aktif, H
3
PO
4
20 , kristal asam oksalat, NaOH 0,1 N, etanol 96 .
D. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY, Laboratorium Terpadu UII, Laboratorium Teknologi
Minyak Bumi, Gas, dan Batubara Jurusan Teknik Kimia FT UGM, dan Laboratorium Pusat Studi Pangan dan Gizi PAU-UGM.
E. Prosedur Penelitian
1. Preparasi Sampel Biji Karet
Biji karet yang diperoleh dari PTPN IX Semarang, kemudian dipisahkan dari daun dan kotorannya. Kemudian dilakukan pengupasan kulit luar biji karet
yang keras. Setelah itu, biji karet dikeringkan di dalam oven untuk mengurangi kandungan airnya.
25
2. Pengambilan Minyak
a. Biji karet ditimbang sebanyak 200 gram. b. Biji karet dimasukkan ke dalam tabung press yang sudah diberi kain
saring. c. Tabung press ditutup dan mesin press dinyalakan hingga mencapai
tekanan 240 kN. d. Minyak biji karet ditampung ke dalam wadah.
e. Langkah tersebut dilakukan berulang-ulang hingga biji karet habis.
3. Penjernihan Minyak
a. Arang aktif dicampurkan ke dalam minyak biji karet dengan perbandingan 1: 100.
b. Campuran digojog hingga homogen lalu didiamkan selama 48 jam. c. Minyak disaring menggunakan kertas saring.
4. Degumming
a. Minyak biji karet dipanaskan di atas hot plate stirrer hingga mencapai suhu 80
o
C. b. Ditambahkan larutan asam fosfat 20 sebanyak 0,3 dari berat minyak
dan diaduk selama 30 menit. c. Minyak dimasukkan ke dalam corong pisah dan dicuci dengan air hangat.
Pencucian ini dilakukan secara berulang-ulang sampai air buangan mencapai pH netral.
26
d. Minyak dipanaskan sampai suhu 120
o
C, untuk menghilangkan air yang masih tersisa di dalam minyak, lalu minyak dibiarkan hingga dingin pada
suhu ruang.
5. Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas FFA
a. Sebanyak 3 gram minyak biji karet dimasukkan ke dalam erlenmeyer. b. Sebanyak 50 mL etanol 96 ditambahkan ke dalam minyak biji karet
tersebut, lalu campuran dipanaskan sampai suhu 45
o
C. c. Sebanyak 3 tetes indikator pp ditambahkan ke dalam campuran.
d. Campuran dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N yang sudah distandarisasi sampai diperoleh warna merah jambu dan tidak hilang selama 30 detik.
e. Langkah tersebut diulangi sebanyak 3 kali.
6. Reaksi Esterifikasi